Share

2. Penawaran

Author: rindiyoon
last update Huling Na-update: 2022-06-23 22:15:00

"Bekerjalah kau di rumahku untuk menjadi pembantu!"

Karena Roni tau pekerjaan anaknya apa, ia langsung menuntun anaknya masuk kedalam kamar dan mengunci anaknya disana. Roni tidak ingin anaknya menjadi pembantu hanya karena hutangnya di masa lalu. Roni kembali menghampiri tuan Prawira setelah mengunci sang anak di dalam kamarnya.

"Jadi, kau bisa lunasi semua hutangmu hari ini?" Tuan Prawira menatap Roni dengan tatapan sinis.

"Berikan saya waktu, tuan!" Suara Roni terdengar memohon dan hampir saja ia ingin bertekuk lutut pada tuan Prawira agar dirinya mendapat tambahan waktu.

Tuan Prawira bersedih dan berkata. "Aku akan memberikan kamu penawaran," ucap tuan Prawira yang membuat Roni langsung menatapnya dengan tatapan penasaran.

"Penawaran apa, tuan?" Roni sangat penasaran dengan penawaran yang akan di berikan tuan Prawira kali ini padanya.

Karena selama Roni mengutang pada tuan Prawira selalu saja dirinya di berikan penawaran menarik yang membuat dirinya selalu ingin berhutang padanya.

Tuan Prawira tersenyum menyeringai dan berkata. "Jadikan anak gadis kamu bekerja di rumahku menjadi pembantu tanpa di bayar apapun, lalu semua hutang kamu akan lunas dan bahkan aku akan membayar kamu," ucap tuan Prawira.

"Membayar aku? Maksudnya bagaimana tuan?" Roni sangat tidak mengerti dengan apa yang di maksudkan oleh tuan Prawira.

"Aku butuh tubuh anakmu untuk mengobati anakku!"

"Hah? Tubuh anakku?" Roni mengerutkan keningnya.

Walaupun Roni berhutang bukan karena masa lalunya dengan sang istri, tapi Roni tidak mau melibatkan anaknya untuk membayar semua hutangnya itu.

"Bagaimana?" Tuan Prawira mencoba merayu Roni lagi.

"Tuan, maksudnya bagaimana? Bisa jelaskan kenapa anda menginginkan tubuh anakku untuk anakmu?" Karena Roni sangat tidak mengerti dengan apa yang di inginkan tuan Prawira.

"Jonathan membutuhkan mainan baru untuk di rumahnya." Tatapan mata tuan Prawira seolah-olah sudah mengetahui apa saja yang selalu di lakukan oleh anaknya.

"Mainan?" Roni bukan seorang ayah yang polos, ia tau apa yang di katakan oleh tuan Prawira padanya.

Roni kembali terdiam dan memikirkan semuanya, lalu sesekali ia melirik kearah kamar sang anak.

"Haruskah aku menjual tubuh anakku demi membayar semua hutangku?" batin Roni yang terus-menerus dibuat gelisah karena keadaan.

"Hei bagaimana!" Sepertinya tuan Prawira tidak sabar menunggu jawaban dari Roni, lalu ia kembali membujuk dan merayu Roni. "Aku akan membayar mahal tubuh anakmu, kamu butuh berapa untuk main judi lagi?" Suara tuan Prawira hingga tahapannya seolah tidak membujuk basa-basi saja. Tatapan matanya sangat serius.

"Judi," batin Roni yang sudah di buatkan oleh judi.

Hutang 1 milyar yang di miliki Roni pada tuan Prawira adalah hutang dirinya yang sangat hobi main judi. Judi dan wanita adalah kebiasaan Roni saat ini setelah almarhumah istrinya meninggal. Namun, ia tidak bisa menjadikan anak tunggalnya masuk ke dalam lingkaran hitam ini.

"Bagaimana!" Tuan Prawira sedikit menggebrak meja yang ada di depannya.

"Tidak bisa tuan!" Roni menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Oke, hari ini kau harus melunasi semua hutangmu!"

"Tuan, berikan aku waktu lagi!" Suara Roni terdengar seperti memohon lagi padanya.

"Aku bosan selalu memberikan waktu padamu!"

"Berikan aku waktu untuk tawaran tadi," ucap Roni sambil menatap tuan Prawira dengan tatapan serius.

"Oh masalah itu, oke aku berikan waktu maksimal satu minggu!"

"Terimakasih, tuan!"

Setelah itu, tuan Prawira dan beberapa bodyguard nya pergi keluar dari rumah milik anaknya Roni. Roni langsung melirik kearah kamar anaknya dan berpikir keras untuk semua perkataan tuan Prawira tadi.

"Kalau aku menjual anakku, aku bisa main judi lagi," batin Roni yang sudah tergoda oleh penawaran yang di berikan tuan Prawira padanya.

Karena otaknya Roni sudah sangat kacau dan yang ada didalam pikirannya hanya judi. Sudah pasti ia mementingkan judi di bandingkan anaknya.

"Tapi, aku tidak bisa membiarkan anakku masuk kedalam kehidupan aku," batin Roni yang kembali dibuat bingung dengan semua ini.

Roni memukul pelan kepalanya dan berpikir keras untuk masalah ini. Saat ini Roni hanya ingin melunasi semua hutangnya agar ia bisa kembali main judi lagi.

***

Pukul 8 malam di sebuah rumah mewah dan elegan. Seorang laki-laki tua baru saja masuk kedalam kamar seseorang.

"Jonathan!" panggil Daniel setelah memasuki kamar seseorang itu.

"Ada apa ayah?" tanya Jonathan pada laki-laki tua itu.

Daniel Prawira yang sering di panggil dengan sebutan Tuan Prawira adalah ayah dari Jonathan. Jonathan adalah anak kedua.

"Berhenti pergi ke klub," jawab Daniel pada anaknya.

Jonathan hanya menatap malas pada laki-laki tua yang saat ini ada didalam kamarnya, lalu ia mengatakan. "Ayah tidak perlu mengatur hidupku," balas Jonathan dengan tatapan dingin.

Jonathan mengambil sebuah tas kecil dan hendak pergi dari kamarnya, namun langkahnya terhenti karena...

"Ayah sudah memiliki mainan baru untukmu," ucap Daniel sambil menatap punggung anaknya yang hendak pergi.

Jonathan langsung menoleh kearah belakang. "Apa ayah yakin akan memberikan aku mainan baru?" Jonathan seperti tidak yakin dengan ucapan ayahnya.

Daniel menganggukkan kepalanya dan mengatakan. "Tentu yakin!"

"Jadi, kapan mainan itu bisa bermain denganku?" tanya Jonathan yang sepertinya sudah tidak sabar bermain dengan mainan barunya.

"Nanti, ayah sedang merayu pak Roni," jawab Daniel.

"Roni?" Jonathan sepertinya sedang berpikir keras. "Roni yang sudah memiliki banyak hutang pada ayah?"

"Betul!"

"Apa dia punya mainan yang bagus untukku? Apa ayah yakin kalau Roni memiliki mainan bagus? Kalau ..." Sungguh banyak pertanyaan Jonathan pada ayahnya sendiri.

"Ayah sudah melihat jelas mainan baru untukmu, dia itu anaknya Roni dan sepertinya masih sangat polos," ujar Daniel.

"Ya sudah, aku percaya saja padamu!" Jonathan tipe laki-laki tidak mau ambil pusing masalah ini, ia juga selalu percaya pada ayahnya yang selama ini selalu menyembunyikan setiap masalah yang di alami oleh Jonathan.

Cukup lama mereka bercakap-cakap, tidak lama kemudian seorang anak kecil perempuan datang dengan coklat di tangannya.

"Loh, ada kakek di kamar om Jonathan," ucap anak kecil itu yang seperti terkejut melihat Daniel ada didalam kamarnya Jonathan.

"Iya, kakek ada urusan sama om tapi sekarang sudah selesai," balas Daniel pada anak kecil itu. "Sudah malam kenapa makan coklat, Jelita?" tanya Daniel yang masih menatap anak kecil itu.

"Ini bukan untuk aku kakek, tapi untuk om Jonathan," jawab Jelita yang langsung memberikan coklat itu pada Jonathan.

Jonathan langsung mengambil coklat itu dan berkata. "Terimakasih Jelita," ucap Jonathan dengan memberikan senyuman manis pada anak kecil itu.

"Mana ayah kamu?" tanya Daniel sambil melirik sekitar.

"Katanya hari ini ayah lembur di kantor," jawab Jelita dengan wajah polos.

"Haduh, abang Jefan selalu saja sibuk dengan urusan kantor!" Jonathan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
b3kic0t
yah mending jeflan sibuk urusan kantor daripada kamu Jhonatan sibuk sama gemerlapnya dunia malam yg un faedah
goodnovel comment avatar
b3kic0t
nah nah Roni udah kemakan rayuan pak prawira nih dia pasti mau nih jual tubuh Riani buat hobinya yg sesat itu
goodnovel comment avatar
b3kic0t
ternyata oh ternyata bapaknya Riani seorang pembohong ulung orang kayak gitu enaknya ditenggelemin aja ke kobokan biar tahu rasa kirain dia bukan laki2 bejat ternyata dia hanya seorang bandit tua yg kismin
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   157. Dan Akhirnya, Kevin Prawira Lahir

    Riani mulai mengatur napasnya dalam-dalam, dan mengikuti semua perintah dari sang Dokter agar lahirannya lancar dan normal. Jonathan selaku suaminya Riani masih setia berada di sampingnya Riani, bahkan tangannya Jonathan sudah sangat merah dan penuh luka akibat remasan dari Riani. Namun, Jonathan tidak mempermasalahkan itu, karena yang terpenting saat ini adalah proses lahiran Riani yang harus normal dan lancar.'Tuhan, lancarkan persalinan istriku,' batin Jonathan yang terus berdoa pada Tuhan agar persalinan istrinya berjalan dengan lancar.Hampir 1 jam lamanya, tangisan seorang bayi terdengar nyaring di dalam ruang persalinan membuat Riani dan Jonathan tersenyum bahagia, saat ini Riani dan Jonathan saling menatap satu sama lain, lalu air matanya Riani kembali menetes saat mendengar buah hati mereka sudah lahir, dan Jonathan juga ikut meneteskan air mata, air mata bahagia karena anak pertama mereka telah lahir ke dunia."Selamat Nyonya dan Tuan, anaknya seorang laki-laki dan tampan s

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   156. Sudah Sembilan Bulan

    Waktu berputar begitu cepat, dan tidak di sadari saat ini kandungannya Riani sudah berusia sembilan bulan, Riani dan Jonathan tidak sabar menantikan kehadiran buah hati mereka, buah hati yang sudah di tunggu-tunggu sejak lama oleh mereka."Sayang, apa kamu belum merasakan sesuatu?" Entah sudah berapa kali Jonathan mengatakan itu pada istrinya, Riani."Belum, sayangku," jawab Riani dengan gelengan kepalanya, lalu memberikan senyuman manis untuk suaminya yang begitu tidak sabar menantikan dirinya melahirkan.Suami mana yang bisa sabar menunggu istrinya melahirkan anak pertama mereka, pastinya semua suami tidak akan sabar menantikan kehadiran buah hati mereka, apa lagi buah hati untuk anak pertama mereka."Kalau nanti gak kuat lahiran normal, sebaiknya lahirannya Caesar aja, ya?" Tidak tahu sudah berapa kali Jonathan mengatakan ini pada istrinya, tapi Jonathan sangat khawatir jika istrinya tidak kuat untuk melahirkan normal."Siap suamiku sayang." Riani manggut-manggut dan paham sekali d

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   155. Pesta Pernikahan

    Mendengar bisikan seperti itu dari Jonathan membuat Riani kembali mengulas senyum yang lebar, dan detak jantungnya Riani semakin berdetak tidak karuan, Riani mulai merasa bangga dan begitu bahagia saat Jonathan mengatakan seperti itu padanya seolah-olah Riani begitu berarti di dalam kehidupannya Jonathan."Aku akan selalu izin pada mu jika akan pergi ke mana-mana," balas Riani yang tidak akan tega membantah perkataan pria yang sebentar lagi akan menikahinya."Bagus." Jonathan langsung mengecup leher belakangnya sang gadis."Ih geli." Riani sedikit menjauhi tubuhnya agar sang pria tidak mengecupnya terus."Hei, sebentar lagi aku akan selalu mengecup ini," kekeh Jonathan yang terlihat sangat mesum sekali, dan sang gadis hanya tertawa saja saat mendengar kekehan seperti itu.Riani selalu melamun dengan mengingat semua nasib yang di alami olehnya saat ini, nasib yang entah baik atau buruk. Namun, Riani bersyukur bisa bertemu dengan sosok pria seperti Jonathan yang sebentar lagi akan menja

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   154. Sebentar Lagi Menikah

    "Bawa Riani pergi dari sini," titah sosok gagah itu pada beberapa bodyguard yang ada di belakangnya."Siap Bos." Beberapa bodyguard itu langsung membawa Riani dengan menyentuh tangannya. Namun, Jihan menahan tangan para bodyguard itu agar tidak membawa Riani begitu saja."Biarkan Riani hidup dengan tenang di sini tanpa perdebatan kalian," ucap Jihan pada sosok gagah itu, dan terlihat sekali jika Jihan begitu berani dengan mengucapkan seperti itu.Riani sudah menggeleng-gelengkan kepalanya pada Jihan agar tidak bertingkah seperti itu pada sosok pria gagah itu, pria yang tidak lain adalah Ayahnya Jonathan, Daniel Prawira."Cepat bawa Riani!" Daniel kembali memerintahkan para bodyguard nya."Siap Bos." Para bodyguard itu langsung membawa Riani pergi begitu saja dari dalam kamar.Jihan terlihat ingin mengejar Riani, tapi Jihan di tahan oleh dua bodyguard yang berada di dekat Daniel."Riani ingin hidup bebas dari tekanan istri anda, Tuan Daniel!" Jihan begitu berani sekali saat mengatakan

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   153. Sosok Pria Gagah

    Hari berganti begitu cepat, tapi Jonathan belum juga menemukan Riani semenjak dirinya sudah kembali ke Yogyakarta. Jonathan juga meminta orang suruhannya agar memantau Jeri, karena Jonathan yakin jika Jeri adalah dalang, dalang dari menyembunyikan Riani."Sayang, kamu di mana?" Jonathan terus saja bermonolog sendiri saat tatapannya memandangi foto gadisnya yang ada dalam wallpaper ponselnya.Jonathan pasti mengkhawatirkan Riani dan calon anak mereka, tapi Jonathan sulit sekali menemukan keberadaan Riani yang entah berada di mana. Jonathan juga sudah menghubungi nomor Jihan selaku sahabatnya Riani, tapi Jonathan tidak mendapatkan respon apapun dari Jihan."Oh Tuhan, aku harus ke mana." Jonathan memukul pelan kepalanya saat dirinya merasa bodoh tidak bisa menemukan gadis nya, gadis yang sedang mengandung anaknya.Setelah Jonathan di tipu oleh Tania yang katanya Daniel sakit dan di rawat di rumah sakit, Jonathan langsung kembali ke Yogyakarta menggunakan pesawat umum, dan Jonathan sudah

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   152. Jonathan Merindukan Kamarnya

    Mendengar pertanyaan Daniel membuat Dona membulatkan matanya dengan sempurna, Dona juga langsung menatap sinis ke arah Daniel karena bisa-bisanya memberikan pertanyaan seperti itu, pikir Dona."Tidak perlu menatapku seperti itu," celetuk Daniel saat melihat pandangan yang tidak mengenakan dari istrinya sendiri.Dona berdecih kesal dan berkata. "Apa-apaan kau memberikan pertanyaan seperti itu? Jelas-jelas Jonathan akan menikahi Tania," kekeh Dona yang akan menikahkan Jonathan dengan gadis pilihannya, Tania."Apa Jonathan mau menikah dengan Tania?" Daniel memberikan pertanyaan itu untuk istrinya dengan ekspresi seperti menertawakannya."Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menikah dengan gadis itu," ucap Jonathan yang masih bersungut-sungut.Jefan hanya bisa geleng-geleng kepalanya saat melihat keluarganya yang selalu saja bertengkar seperti itu, dan Jefan juga tidak bisa mencampuri urusan Jonathan walaupun Jonathan adalah adik kandungnya."Aku akan kembali ke Jogja, tolong jangan

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   151. Kapan Menikah?

    Jihan masih diam dan tidak berniat mengatakan apapun saat mendengar pertanyaan-pertanyaan yang di keluarkan oleh Riani, dan Jihan yakin jika saat ini Riani sedang bermonolog dengan diri sendiri, Jihan tidak mau ikut campur dalam hal ini, karena menurutnya ini hal yang wajar jika nomer Jonathan tidak aktif, mungkin saja ponselnya kehabisan baterai atau ponselnya sedang di charger dengan keadaan mati, semua bisa saja terjadi, pikir Jihan."Sudahlah, sepertinya dia belum bangun," ucap Riani yang terlihat menyerah saat dirinya terus menerus mencoba menelepon sang pria, tapi nomer sang pria tetap saja tidak aktif membuat dirinya hanya bisa pasrah saja.Cukup lama Riani menghubungi Jonathan melalui ponselnya Jihan, tapi nomernya Jonathan masih saja tidak aktif membuat Riani mengembalikan ponselnya pada Jihan."Masih gak aktif?" tanya Jihan yang berbasa-basi pada sahabatnya."Iya," jawab Riani dengan suara pelan dan seperti seseorang yang tidak bersemangat."Coba telepon nomer kamu, bukannya

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   150. Tiba-tiba Riani Gelisah

    "Gak perlu mengemasi barang-barang, aku hanya akan menengok Ayah saja, setelah itu akan kembali ke sini," jelas Jonathan pada sang Ibu.Dona yang tadinya ingin membalas penjelasan Jonathan, tapi tiba-tiba saja Tania memberikan kode dengan gelengan kepalanya dan tangannya menahan tahan Dona."Sudah, biarkan seperti itu," ucap Tania pada calon Ibu mertuanya dengan nada berbisik agar calon suaminya tidak mendengar ucapannya.Jonathan melangkah pergi untuk masuk ke dalam kamarnya, dan Jonathan akan mengambil tas dan beberapa barang yang akan di butuhkan olehnya saat pergi ke Jakarta. Jonathan juga berusaha percaya dengan sang Ibu, apa lagi semua ini menyangkut Ayahnya yang tiba-tiba sakit.'Tumben banget Abang Jefan gak hubungi aku dan memberitahu kalau Ayah masuk rumah sakit?' tanya Jonathan di dalam hatinya.Jonathan pastinya paham betul dengan Kakak kandungnya, Jefan. Jefan akan selalu memberitahu Jonathan jika salah satu keluarga mereka sakit, tapi kali ini Jefan adem ayem tanpa membe

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   149. Daniel Sakit?

    Ke esokan harinya, pukul 8 pagi di unit Apartemen mewah yang sedang di tempati oleh Jonathan, Jonathan kedatangan tamu tidak di undang, tamu yang pastinya membuat emosinya memuncak saat melihat wajahnya, wajah yang sudah membuat gadisnya pergi dari Apartemen sejak kemarin."Ngapain kau ke sini?" tanya Jonathan dengan tatapan mengkilat pada sosok gadis di depannya."Mau menemui calon suamiku," jawab gadis itu dengan ekspresi wajah yang terlihat bahagia."Pergi, Tania!" Jonathan langsung mengusir gadis itu, gadis yang ada di depannya tanpa rasa bersalah sama sekali.Gadis yang ada di Apartemen Jonathan adalah Tania, gadis yang sudah membuat Riani pergi dari Apartemen nya sejak kemarin karena pesan yang di kirim Tania untuk Riani. Jonathan pastinya akan mengusir Tania secara terang-terangan, dan Jonathan tidak mau melihat Tania lagi setelah dirinya sudah membaca pesan itu, pesan yang menurutnya tidak pantas.Tania tidak memperdulikan perkataan pria yang ada di depannya, lalu matanya Tani

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status