Share

3. Menyetujui

Author: rindiyoon
last update Last Updated: 2022-06-23 22:15:30

"Haduh, abang Jefan selalu saja sibuk dengan urusan kantor!" Jonathan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Daniel Prawira memiliki dua anak laki-laki, anak pertamanya adalah Jefan dan anak keduanya Jonathan. Jefan sudah menikah namun saat ia ia sedang berstatus sebagai seorang duda. Jelita adalah anaknya Jefan dan Vany selaku mantan istrinya Jefan.

"Ya begitulah ayahku," ucap Jelita dengan nada lirih.

Jonathan langsung mengusap lembut kepala keponakannya, lalu ia berkata. "Tenang saja, ada om yang akan menemani kamu!" Jonathan memberikan senyuman manis pada keponakannya. Senyuman yang memiliki dua lesung pipi disana.

"Terimakasih, om!" Jelita langsung memeluk Jonathan namun langsung ia lepaskan lagi. Jelita menatap serius wajahnya Jonathan dan berkata. "Tapi, hari ini om tidak pergi, kan?" Jelita sepertinya sudah tau kebiasaan Jonathan tiap hari yang selalu pergi-pergi.

Jonathan langsung melirik kearah jam dinding yang ada di dalam kamarnya, sudah pasti malam ini Jonathan akan pergi namun ia menatap wajah polos milik Jelita. Jelita sepertinya butuh di temani malam ini karena Jefan pasti akan pulang larut malam.

"Ya sudah kalau om mau pergi tidak apa-apa," ucap Jelita dengan lirih.

Jelita seperti akan pergi dari kamarnya Jonathan, namun Jonathan menahan tangannya Jelita.

"Om tidak akan pergi malam ini," kata Jonathan.

"Wah, benar?" Suara Jelita kembali ceria dan sangat senang mendengar perkataan om nya itu.

Jelita selalu merasa kesepian saat dirinya ada di rumah, karena orang-orang rumah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Apa lagi Jefan yang selaku ayah kandungnya, ia selalu mengutamakan pekerjaannya dari pada anaknya. Karena Jefan masih merasakan sedikit sakit hati dengan ibu kandungnya Jelita. Perceraian antara Jefan dan Vany juga membuat banyak konflik antara keluarga Jefan dan Vany.

"Benar sayang!" Jonathan mengusap pipinya Jelita.

Namun, Jelita memiliki seorang om yang sangat baik dan selalu mengutamakan dirinya yaitu Jonathan.

"Bagus kamu di rumah saja jaga Jelita!" Tuan Prawira menepuk pelan pundaknya Jonathan lalu melangkah pergi.

Jelita hanya menatap datar kepergian kakeknya. Jelita langsung berlari dan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur milik Jonathan. Jelita seperti anaknya Jonathan, bahkan jelita selalu menuruti apa yang di katakan oleh Jonathan ketimbang ayah kandungnya sendiri.

Jonathan langsung melangkah menghampiri Jelita, ia juga menyalakan tv dan menonton film Barbie kesukaan Jelita.

"Om, kapan om akan menikah?" Tiba-tiba saja Jelita mengatakan itu pada Jonathan.

"Hem, kenapa kamu tanya itu?" Jonathan menatap Jelita dengan serius.

"Aku mau liat istri dan anak om nanti, pasti istri om akan cantik dan anak om pasti tampan dan cantik," ucap Jelita dengan wajah polosnya.

"Haha, nanti om akan menikah kalau sudah waktunya.

"Oh gitu, jadi sekarang belum waktunya om menikah ya?"

"Belum, karena om masih senang dengan karir om," kata Jonathan.

"Om tidak bisa meninggalkan pekerjaan om yang menyanyi itu?" Jelita mirip sekali seperti orang dewasa dan pertanyaannya terus-menerus muncul untuk Jonathan.

"Iya om masih suka menyanyi lalu om juga masih terikat kontrak dengan agensi om," jelas Jonathan.

"Oh begitu!" Jelita sepertinya sudah malas membahas itu, atau mungkin dia sudah bingung dan tidak mengerti dengan pembahasannya Jonathan.

Jelita langsung fokus menonton tv dan Jonathan sibuk dengan ponselnya yang terus-menerus berdering.

***

1 minggu kemudian.

Akhirnya Riani selaku anak dari Roni menyetujui dirinya menjadi asisten rumah tangga di rumah keluarga Prawira. Entah apa yang membuat diri Riani menyetujui akan hal itu.

"Selamat malam semuanya," ucap Riani sambil membungkuk sopan pada semua orang yang ada di dalam ruang keluarga.

"Oh, ayah. Siapa dia?" tanya Jelita sambil mencolek lengan ayahnya.

"Ayah tidak tau," jawab Jefan dengan gelengan kepalanya.

Tidak lama kemudian. Daniel selaku tuan besar Prawira datang dan menatap semua yang ada didalam ruang keluarga.

"Ayah, siapa dia?" tanya Jefan sambil menatap Daniel selaku ayah kandungnya.

"Ini Riani yang akan bekerja di rumah kita," jawab Daniel dengan santai.

"Loh, emangnya bi Yani berhenti?" Jefan melirik kearah sekitar dan pasti sedang mencari keberadaan Yani.

Yani adalah seorang asisten rumah tangga atau seorang pembantu di rumah keluarga Prawira. Yani sudah lama bekerja di rumah keluarga Prawira, ia juga bekerja disini dengan suaminya Yayan selaku supir di keluarga Prawira.

"Bi Yani masih disini dan Riani disini di tugaskan untuk menjaga Jelita dan bersih-bersih juga," jelas Daniel.

"Kakek, apa dia baik?" tanya Jelita dengan wajah polos.

"Sepertinya baik," jawab Daniel yang sekilas melirik ke arah Riani.

Riani sedikit risih dengan tatapan Daniel, karena ia menatapnya dengan tatapan aneh. Lalu Daniel selalu menatapnya dari atas kepala hingga bawah ujuh kakinya.

"Cantik juga anaknya Roni," batin Jonathan yang dari tadi diam saja dan tidak berbicara apapun, namun matanya sudah menjelajah kemana-mana.

"Jadi, aku panggil dia siapa, ayah?" Jelita sangat cerewet dan menatap ayahnya.

"Terserah kamu saja," ucap Jefan yang sepertinya pusing dengan tingkah anaknya yang sangat cerewet.

Sebenarnya Jelita bertingkah seperti itu hanya ingin dekat dengan ayahnya, Jefan. Namun sepertinya luka di hatinya Jefan masih belum sembuh, pada akhirnya Jefan melampiaskan semuanya pada sang anak. Anak yang tidak pernah tau apa yang terjadi pada ayah dan ibunya saat itu. Kini Jelita harus menjalaninya seorang diri, menjalani kehidupan yang mewah namun kesepian tanpa perhatian sang ayah.

***

1 bulan kemudian.

Riani berhasil melewati masa-masa lelah bekerja menjadi pembantu di rumah keluarga Prawira. Namun lama-lama Riani bisa menikmati pekerjaan ini, Riani menjadi seperti ini karena terpaksa. Riani hanya ingin hutang-hutang ayahnya lunas dan ayah bebas dari hutangnya.

"Bibi Riani!" teriak Jelita yang sudah berdiri di depan Riani.

"Iya nona, ada yang bisa di bantu?" tanya Riani dengan suara formal.

"Bibi, jangan panggil aku nona. Tolong panggil namaku saja!" Jelita memberikan ekspresi wajah cemberut.

Jelita sangat tidak suka kalau dirinya di panggil nona oleh Riani, jangankan dengannya dengan bi Yani aja dia tidak suka di panggil nona.

"Tapi, nona ..."

"Sudah, panggil nama saja jangan panggil nona!" Jonathan tiba-tiba masuk ke dalam dapur.

Riani langsung membungkuk sopan padanya dan berkata. "Se ... Selamat siang tuan muda," sambut Riani pada Jonathan dengan sangat gugup.

Bagaimana Riani tidak gugup? Saat ini Riani sedang bekerja di rumah seorang penyanyi terkenal. Penyanyi yang namanya selalu menjadi perbincangan banyak orang dimana-mana.

"Berhenti terlalu formal, tidak usah membungkuk seperti itu," kata Jonathan.

"Benar itu bibi, bi Riani jangan terlalu kaku gitu dong," goda Jelita sambil menarik-narik baju Riani.

"Ba ... baik," Riani langsung menundukkan kepalanya.

Jonathan terus-menerus menatap Riani, menatap lekuk tubuhnya yang sepertinya sudah mengundang sesuatu di dalam otaknya Jonathan.

Jonathan menelan ludah dan berkata. "Kenapa dia menggoda sekali," batin Jonathan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
b3kic0t
ohhh Jhonatan itu seorang penyanyi to pantees aja dia begitu akrab dg dunia malam tapi ternyata selain kang celup Jonathan ternyata perhatian juga sama jelita yg kurang kasih sayang
goodnovel comment avatar
b3kic0t
duhh kasihan banget jelita jadi pelampiasan kemarahan ayahnya gara2 dia masih sakit hati sama ibunya hoeee itu anak nggak ada salah ya kalau kamu nggak suka mending jelita kasih ke aku saja aku siap menerima dengan 2 tanganku
goodnovel comment avatar
b3kic0t
dihhh Jonathan otak mesumnya pastinya sudah traveling bayangin tubuh Riani dasar omes
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   157. Dan Akhirnya, Kevin Prawira Lahir

    Riani mulai mengatur napasnya dalam-dalam, dan mengikuti semua perintah dari sang Dokter agar lahirannya lancar dan normal. Jonathan selaku suaminya Riani masih setia berada di sampingnya Riani, bahkan tangannya Jonathan sudah sangat merah dan penuh luka akibat remasan dari Riani. Namun, Jonathan tidak mempermasalahkan itu, karena yang terpenting saat ini adalah proses lahiran Riani yang harus normal dan lancar.'Tuhan, lancarkan persalinan istriku,' batin Jonathan yang terus berdoa pada Tuhan agar persalinan istrinya berjalan dengan lancar.Hampir 1 jam lamanya, tangisan seorang bayi terdengar nyaring di dalam ruang persalinan membuat Riani dan Jonathan tersenyum bahagia, saat ini Riani dan Jonathan saling menatap satu sama lain, lalu air matanya Riani kembali menetes saat mendengar buah hati mereka sudah lahir, dan Jonathan juga ikut meneteskan air mata, air mata bahagia karena anak pertama mereka telah lahir ke dunia."Selamat Nyonya dan Tuan, anaknya seorang laki-laki dan tampan s

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   156. Sudah Sembilan Bulan

    Waktu berputar begitu cepat, dan tidak di sadari saat ini kandungannya Riani sudah berusia sembilan bulan, Riani dan Jonathan tidak sabar menantikan kehadiran buah hati mereka, buah hati yang sudah di tunggu-tunggu sejak lama oleh mereka."Sayang, apa kamu belum merasakan sesuatu?" Entah sudah berapa kali Jonathan mengatakan itu pada istrinya, Riani."Belum, sayangku," jawab Riani dengan gelengan kepalanya, lalu memberikan senyuman manis untuk suaminya yang begitu tidak sabar menantikan dirinya melahirkan.Suami mana yang bisa sabar menunggu istrinya melahirkan anak pertama mereka, pastinya semua suami tidak akan sabar menantikan kehadiran buah hati mereka, apa lagi buah hati untuk anak pertama mereka."Kalau nanti gak kuat lahiran normal, sebaiknya lahirannya Caesar aja, ya?" Tidak tahu sudah berapa kali Jonathan mengatakan ini pada istrinya, tapi Jonathan sangat khawatir jika istrinya tidak kuat untuk melahirkan normal."Siap suamiku sayang." Riani manggut-manggut dan paham sekali d

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   155. Pesta Pernikahan

    Mendengar bisikan seperti itu dari Jonathan membuat Riani kembali mengulas senyum yang lebar, dan detak jantungnya Riani semakin berdetak tidak karuan, Riani mulai merasa bangga dan begitu bahagia saat Jonathan mengatakan seperti itu padanya seolah-olah Riani begitu berarti di dalam kehidupannya Jonathan."Aku akan selalu izin pada mu jika akan pergi ke mana-mana," balas Riani yang tidak akan tega membantah perkataan pria yang sebentar lagi akan menikahinya."Bagus." Jonathan langsung mengecup leher belakangnya sang gadis."Ih geli." Riani sedikit menjauhi tubuhnya agar sang pria tidak mengecupnya terus."Hei, sebentar lagi aku akan selalu mengecup ini," kekeh Jonathan yang terlihat sangat mesum sekali, dan sang gadis hanya tertawa saja saat mendengar kekehan seperti itu.Riani selalu melamun dengan mengingat semua nasib yang di alami olehnya saat ini, nasib yang entah baik atau buruk. Namun, Riani bersyukur bisa bertemu dengan sosok pria seperti Jonathan yang sebentar lagi akan menja

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   154. Sebentar Lagi Menikah

    "Bawa Riani pergi dari sini," titah sosok gagah itu pada beberapa bodyguard yang ada di belakangnya."Siap Bos." Beberapa bodyguard itu langsung membawa Riani dengan menyentuh tangannya. Namun, Jihan menahan tangan para bodyguard itu agar tidak membawa Riani begitu saja."Biarkan Riani hidup dengan tenang di sini tanpa perdebatan kalian," ucap Jihan pada sosok gagah itu, dan terlihat sekali jika Jihan begitu berani dengan mengucapkan seperti itu.Riani sudah menggeleng-gelengkan kepalanya pada Jihan agar tidak bertingkah seperti itu pada sosok pria gagah itu, pria yang tidak lain adalah Ayahnya Jonathan, Daniel Prawira."Cepat bawa Riani!" Daniel kembali memerintahkan para bodyguard nya."Siap Bos." Para bodyguard itu langsung membawa Riani pergi begitu saja dari dalam kamar.Jihan terlihat ingin mengejar Riani, tapi Jihan di tahan oleh dua bodyguard yang berada di dekat Daniel."Riani ingin hidup bebas dari tekanan istri anda, Tuan Daniel!" Jihan begitu berani sekali saat mengatakan

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   153. Sosok Pria Gagah

    Hari berganti begitu cepat, tapi Jonathan belum juga menemukan Riani semenjak dirinya sudah kembali ke Yogyakarta. Jonathan juga meminta orang suruhannya agar memantau Jeri, karena Jonathan yakin jika Jeri adalah dalang, dalang dari menyembunyikan Riani."Sayang, kamu di mana?" Jonathan terus saja bermonolog sendiri saat tatapannya memandangi foto gadisnya yang ada dalam wallpaper ponselnya.Jonathan pasti mengkhawatirkan Riani dan calon anak mereka, tapi Jonathan sulit sekali menemukan keberadaan Riani yang entah berada di mana. Jonathan juga sudah menghubungi nomor Jihan selaku sahabatnya Riani, tapi Jonathan tidak mendapatkan respon apapun dari Jihan."Oh Tuhan, aku harus ke mana." Jonathan memukul pelan kepalanya saat dirinya merasa bodoh tidak bisa menemukan gadis nya, gadis yang sedang mengandung anaknya.Setelah Jonathan di tipu oleh Tania yang katanya Daniel sakit dan di rawat di rumah sakit, Jonathan langsung kembali ke Yogyakarta menggunakan pesawat umum, dan Jonathan sudah

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   152. Jonathan Merindukan Kamarnya

    Mendengar pertanyaan Daniel membuat Dona membulatkan matanya dengan sempurna, Dona juga langsung menatap sinis ke arah Daniel karena bisa-bisanya memberikan pertanyaan seperti itu, pikir Dona."Tidak perlu menatapku seperti itu," celetuk Daniel saat melihat pandangan yang tidak mengenakan dari istrinya sendiri.Dona berdecih kesal dan berkata. "Apa-apaan kau memberikan pertanyaan seperti itu? Jelas-jelas Jonathan akan menikahi Tania," kekeh Dona yang akan menikahkan Jonathan dengan gadis pilihannya, Tania."Apa Jonathan mau menikah dengan Tania?" Daniel memberikan pertanyaan itu untuk istrinya dengan ekspresi seperti menertawakannya."Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menikah dengan gadis itu," ucap Jonathan yang masih bersungut-sungut.Jefan hanya bisa geleng-geleng kepalanya saat melihat keluarganya yang selalu saja bertengkar seperti itu, dan Jefan juga tidak bisa mencampuri urusan Jonathan walaupun Jonathan adalah adik kandungnya."Aku akan kembali ke Jogja, tolong jangan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status