Share

4. Mama Sambung

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-09-17 22:18:06

Seseorang baru saja menerima panggilan, dan dia segera menemui Charlexon yang sedang berolahraga setelah panggilan berakhir.

"Lex ... kita akan menemui Presdir V Entertaiment besok.  Kamu bersiaplah," kata seseorang itu menatap Charlexon.

"Untuk apa?" tanya Charlexon dengan malas.

"Masih tanya untuk apa. Mereka bilang mau melihatmu saat pemotretan. Jadi, besok kamu harus menampilkan yang terbaik. Tunjukkan pesonamu seperti biasanya," kata seseorang itu menyemangati.

Seseorang itu adalah Damian, manager Charlexon.

Charlexon menyudahi olahraganya dan berjalan pergi meninggalkan managernya.

"Eh, eh ... kamu mau ke mana?" tanya Damian.

"Mau bertemu temanku," jawab Charlexon.

"Kamu ini ya. Jangan melakukan hal-hal aneh," kata Damian.

"Aku tahu," jawab Charlexon. Yang langsung keluar dari ruang gym.

Damian menggelengkan kepala, "dasar anak nakal. Awas saja kamu buat masalah. Aku akan membuatmu nggak bisa tidur nyenyak," katanya dalam hati.

Damian menyusul Charlexon pergi meninggalkan ruang gym.

***

Di bar ...

Charlexon mendekati seseorang yang sedang duduk dengan segelas minuman di atas meja dihadapannya.

Pundak seseorang itu ditepuk Charlexon. Dan seseorang itu menatap Charlexon, lalu tsesenyum tipis.

"Menunggu lama ya? Maaf telat," kata Charlexon.

"Nggak apa-apa. Aku juga baru datang," jawab seseorang itu, yang adalah Hansel.

Charlexon memesan minuman, tetapi bukan minuman beralkohol.

"Nggak minum alkohol?" tanya Hansel.

"Kamu ingin aku dibunuh Damian?" jawab Charlexon.

"Dia 'kan nggak ada di sini. Minum sedikit juga nggak apa-apa," ucap Hansel.

"Enggak ah. Aku juga lagi nggak kepengen minum. Kamu saja yang minum,"  jawab Charlexon.

"Ya sudah," jawab Hansel. Yang langsung meminum habis minuman dalam gelas dalam sekali minum.

Charlexon menatap Hansel, "ada apa? Kenapa kamu jadi seperti ini sekarang? Apa kerjaamu di luar negeri lagi nggak bagus? Atau ada masalah lain?" tanya ingin tahu.

"Ntahlah. Pikiranku kacau sekarang. Nggak tahu harus cerita dari mana," jawab Hansel.

"Ya sudah. Kamu pikir dulu apa yang mau kamu ceritakan. Kalau gitu aku saja yang tanya ya. Kemarin saat kamu mabuk. Aku mengantarmu pulang. Dan aku melihat seseorang perempuan. Siap dia?" tanya Charlexon.

"Perempuan?" gumam Hansel.

"Iya perempuan. Cantik, rambutnya pajang. Usianya nggak tahu berapa, wajahnya kelihatan masih muda kok. Ponselmu juga aku titipkan ke dia kemarin," jelas Charlexon.

"Oh, dia ... " jawab Hansel.

"Kok cuma 'oh dia?' yang jelas dong kalau ngomong," kata Charlexon yang tampak tidak sabar.

"Dia mama sambungku," jawab Hansel.

Charlexon yang sedang minum pun langsung tersedak mendengar jawaban temannnya.

"Apa? Mama sambung?" tanya Charlexon menatap lekat Hansel.

Hansel menganggukkan kepala, "iya, mama sambung. Dia adalah istri kedua mendiang papaku," jelasnya.

"Be-berapa usianya?" tanya Charlexon.

"Sepuluh tahun lebih tua dari kita," jawab Hansel.

"Hah? Serius?" sahut Charlexon terkejut.

"Kenapa? Kok kaget?" tanya Hansel.

"Ya, kaget. Aku pikir masih sepantaran kita. Dia kelihatan masih muda soalnya.  Kemarin aku hampir salah mengenali  dia sebagai saudaramu. Ternyta dia mamamu," jawab Charlexon.

"Bukan 'mama' tapi 'mama sambung'," jelas Hansel.

"Iya, iya. Mama sambung. Gitu aja harus banget dijelasin," kata Charlexon.

"Iyalah. Penting itu," sahut Hansel.

"Kamu kenapa sih? Kok kayak nggak suka sama mama sambungmu? Dia orang jahat? Pernah mukul kamu atau ngurung kamu di gudang rumahmu?" tanya Charlexon.

Hansel diam cukup lama, sampai akhirnya dia mengatakan jawaban yang membingungkan Charlexon.

"Dia memang nggak pernah mukul atau ngurung aku, tapi dia itu ngeselin. Aku benci banget sama dia," jawab Hansel.

Hansel menuang minuman dari botol ke gelas, lalu meminum habis minuman dalam gelas dengan sekali minum.

Charlexon mengerutkan dahi berpikir. Dia tidak paham dengan arti ucapan Hansel.

"Ngeselin? Kenapa Hansel ngomong gitu? Memang apa yang sudah perempuan itu lakukan padanya? Sampai membuatnya harus dibenci. Aku sana sekali nggak paham," kata Charlexon dalam hati.

Hansel terus minum sampai alkohol dalam botol tinggal setengah. Charlexon memperingatkan Hansel untuk  menyudahi minum dan segera pulang, tetapi Hansel langsung menolak.

"Dasar keras kepala," kata Charlexon.

Satu jam berlalu cepat. Dan Hansel sudah mabuk berat. Karena takut Hansel berbuat yang aneh-aneh. Charlexon segera membawa Hansel pulang.

***

Charlexon membantu memapah Hansel sampai di kamar Hansel. Dia juga membantu melepaskan sepatu Hansel.

"Sisanya biar kami saja yang lanjutkan, Tuan."

"Oh, ok. Aku pergi dulu,"  kata Charlexon.

Charlexon keluar dari kamar Hansel. Dia melihat sekeliling dan langsung berjalan pergi. Dia menuruni anak tangga dengan cepat. Saat hampir sampai di ujung, dia mendengar suara yang tak asing. Yakni suara Vanya.

"Dia baru pulang kah?" tanyanya dalam hati.

Charlexon melanjutkan langkah kakinya. Menuruni anak tangga.

Saat memalingkan pandangan, Vanya terkejut ketika melihat Charlexon. Lagi-lagi Vanya harus melihat seseorang yang tak ingin dilihatnya.

"Halo, tan-te," ucap Charlexon ragu-ragu.

Dahi Vanya berkerut, "tante? Jadi, dia sudah tahu aku ini mama temannya?" tanyanya dalam hati.

"Halo juga. Apa kamu yang mengantar Hansel pulang? Terima kasih ya," ucap Vanya.

"Iya, tan. Sama-sama. Hm, itu ... apa saya boleh minta waktu tante? Ada hal yang mau saya sampaikan terkait Hansel. Saya nggak bisa mengatakannya di depan orang lain. Maaf," kata Charlexon.

"Apa ya? Kok kayaknya bukan hal biasa. Ada apa dengan Hansel?" tanya Vanya dalam hati.

"Ok. Kamu ikut saya ke ruang kerja saya saja. Ayo," ajak Vanya.

"Bi, tolong siapkan minum buat teman Hansel ya," perintah Vanya pada kepala pelayan.

"Baik, Nyonya."

Vanya berjalan menuju ruang kerjanya. Charlexon menatap kepergian Vanya. Dia mengamati tubuh belakang Vanya, lalu mengikuti Vanya.

"Sial! Dia beneran seksi banget. Pengen rasanya aku terkam," kata Charlexon dalam hati.

Sesampainya diruang kerja Vanya, dia segera mempersilanan Charlexon untuk duduk.

"Ada apa dengan Hansel?" tanya Vanya.

"Sebelum membahas soal Hansel. Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Cherlexon.

"Kamu ini aneh ya. Tadi di luar begitu sopan sampai di dalam kok jadi nggak sopan?" kata Vanya.

"Nggak mungkin aku ngomong aku-kamu di depan orang lain. Kalau sekarang 'kan, cuma ada kita berdua. Jadi, aku bisa santai," jawab Charlexon.

"Sudahlah, nggak perlu banyak bicara. Sampaikan apa yang mau kamu sampaikan saja," kata Vanya dengan tegas.

"Apa kamu beneran mama sambungnya Hansel?" tanya Charlexon.

"Kamu tadi panggil aku 'tante' aku kira kamu sudah tahu kalau aku ini 'mama temanmu'. Ternyata nggak tahu ya?" kata Vanya.

"Bukan seperti itu. Aku cuma mau memastikan aja," kata Charlexon.

Vanya mengerutkan dahi, "ngomong sama dia benar-benar menguras emosi. Gimana bisa aku tidur sama orang kayak dia. Astaga ..." katanya mengeluh dalam hati.

"Kenapa diam?" tanya Charlexon.

"Kalau sudah tahu aku 'mama temanmu. Kenapa tanya lagi? Menyebalkan," sahut Vanya.

"Bagaimama bisa kamu menikah sama mendiang papanya Hansel, dulu? " tanya Charlexon.

"Bukan urusanmu. Dan kamu nggak perlu tahu. Kalau yang kamu omongin cuma omong kosong, mending kamu pergi j deh. Jangan buat orang emosi," kata Vanya.

"Aku minta maaf. Kamu boleh kok nggak jawab pertanyaannku. Ok, sekarang aku mau ngomongin soal Hansel. Kamu tahu nggak? Hansel ada masalah apa? Soalnya dari kemarin dia kayak banyak pikiran dan minum banyak sampai mabuk," tanya Charlexon.

Vanya menggelengkan kepala, "aku nggak tahu apa-apa. Karena kami emang jarang ketemu dan ngobrol," jawabnya.

Melihat wajah Vanya yang sedih, membuat Charlexon tidak tega. Dia pun segera mengakhiri pembicaraan tentang Hansel.

Charlexon mendekati Vanya, berdiri di hadapan Vanya. Dia menatap lekat wajah cantik Vanya.

Vanya menatap Charlexon dan terkejut melihatnya tiba-tiba mendekatinya.

"A-ada apa?" tanyanya.

Charlexon membungkukkan badan dan menunduk, dia menangkup dagu Vanya, lalu mencium bibir Vanya.

Mata Vanya melebar. Dia tidak menyangka kalau Charlexon akan tiba-tiba menciumnya.

Vanya mendorong Charlexon dan langsung berdiri dari posisinya duduk. Dia memarahi Charlexon.

"Apa kamu sudah gila? Be ..." kata Vanya yang terhenti karena Charlexon lagsung mencium bibir Vanya lagi.

"Umh ..."

Vanya berusaha mendorong Charlexon, tetapi usahanya sia-sia. Sampai akhirnya ciuman terlepas dan napas Vanya tersengal.

"Da-dasar gi-la. Ka-kamu berengsek," kata Vanya.

Charlexon tersenyum, dia mendekat dan mencium pipi Vanya.

"Ya, aku memang gila dan berengsek. Makadari itu, ingatlah aku baik-baik, Nyonya Vanya yang terhormat. Jangan sampai kamu melupakan wajah tampan dari lelaki berengsek ini. Ok," ucap Charlexon yang langsung pergi meninggalakan Vanya sendirian dalam ruangan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   5. Bertemu Lagi

    Vanya berdiri di depan pintu kamar Hansel. Dia ragu, apakah harus mengetuk pintu, atau lansung masuk. Setelah berpikir cukup lama, Vanya memutuskan pergi untuk kembali ke kamarnya.Pada saat Vanya berbalik dan berjalan pergi, pada saat yang sama Hansel membuk pintu karena ingin mengambil air minum. Hansel melihat sosok Vanya berjalan menuju tangga, dan menuruni tangga perlahan.Hansel hanya diam. Dia kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya.***Keesokan harinya ...Vanya datang ke kantor setelah bertemu rekan bisnis di luar. Seseorang segera menghampiri Vanya yang hendak masuk ke dalam ruangannya."Bu Presdir ..."Vanya memalingkan pandangan, melihat salah seorang stafnya menghampiri dan memanggil."Ya? Ada apa?" tanya Vanya."Bu, ada tamu. Model yang kamarin kita bahas di rapat, dia sudah datang bersama managernya. Mereka menunggu di ruang tunggu.""Hah? Kok dia datang. Apa percobaannya hari ini?" tanya Vanya bingung."Seharusnya lusa, tapi lusa dia ada urusan di lu

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   4. Mama Sambung

    Seseorang baru saja menerima panggilan, dan dia segera menemui Charlexon yang sedang berolahraga setelah panggilan berakhir."Lex ... kita akan menemui Presdir V Entertaiment besok. Kamu bersiaplah," kata seseorang itu menatap Charlexon."Untuk apa?" tanya Charlexon dengan malas."Masih tanya untuk apa. Mereka bilang mau melihatmu saat pemotretan. Jadi, besok kamu harus menampilkan yang terbaik. Tunjukkan pesonamu seperti biasanya," kata seseorang itu menyemangati.Seseorang itu adalah Damian, manager Charlexon.Charlexon menyudahi olahraganya dan berjalan pergi meninggalkan managernya."Eh, eh ... kamu mau ke mana?" tanya Damian."Mau bertemu temanku," jawab Charlexon."Kamu ini ya. Jangan melakukan hal-hal aneh," kata Damian."Aku tahu," jawab Charlexon. Yang langsung keluar dari ruang gym. Damian menggelengkan kepala, "dasar anak nakal. Awas saja kamu buat masalah. Aku akan membuatmu nggak bisa tidur nyenyak," katanya dalam hati.Damian menyusul Charlexon pergi meninggalkan ruang

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   3. Top Model

    Vanya mondar-mandir di kamarnya. Padahal sudah tengah malam, tetapi Vanya tak bisa memejamkan matanya. Dia terus teringat akan ucapan Charlexon."Gila, gila, gila! Kamu beneran sudah gila, Vanya. Dia itu teman putramu. Dan kamu ... astaga ... sial! Bagaimana sekarang? Si Charlexon itu, dia nggak ada ngomong aneh-aneh ke Hansel 'kan? Bagaimana bisa aku menatap Hansel kalau seperti ini? Kamu sungguh gila Vanya Oliver. Kamu gila," kata Vanya dalam hati.Vanya mengigit ujung ibu jari tangan kanannya sambil terus berjalan ke sana-sini. Pikirannya campur aduk dan sangat kacau.Dalam benaknya terbanyang adegan panas yang dia dan Charlexon lalukan saat di hotel.***Keesokan harinya ...Vanya sedang sarapan, dia melihat Hansel turun, lalu pergi ke dapur untuk mengabil air minum dingin. Setelah minum, Hansel bergabung dengan Vanya untuk sarapan.Vanya menatap Hansel, "bagaimana keadaanmu? Kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan nada suara lembut."Hm, iya. Aku baik," jawab Hansel."Ya sudah. Mak

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   2. Teman Putraku

    Si perempuan selesai mandi. Saat dia keluar dari kamar mandi, dia melihat uang yang ada di atas tempat tidur utuh tidak tersentuh, dan malah ada secarik kertas."Aku nggak akan pernah melupakanmu, Nona. Karena kamu adalah perempuan pertama dalam hidupku. Bukankah aku juga yang pertama buatmu? Aku berharap takdir akan mempertemukan kita kembali."Si perempuan cantik mengerutkan dahi, "dasar lelaki gila! Kita nggak akan mungkin ketemu lagi. Jadi, jangan bermimpi."Si perepuan meremas kertas dan melemparkannya ke tempat tidur. Dia segera bersiap untuk berganti pakaian karena sudah akan pergi meninggalka hotel.***10 menit kemudian ...Terdengar pintu di ketuk, si perempuan yang sedang berkemas segera meringkas uang dan kertas, lalu memasukkan ke dalam tasnya. Setelah itu dia membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, terlihat seorang lelaki berdiri di depan pintu dengan wajah khawatir."Bu Presdir. Anda baik-baik saja? Maaf, seharusnya saya tak membiarkan anda minum-minum dengan mereka sen

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   1. Akar Masalah

    Seorang perempuan berjalan terhuyung menuju kamarnya di sebuah hotel. Dia beberapa kali menghentikan langkah dan menggelengkan kepala untuk menghilangkan pusing."Sialan! Beraninya dia memberiku obat. Awas saja, aku akan membalasmu berkali-kali lipat. Ah, kepalaku ..."Perempuan itu kembali berjalan agar cepat sampai ke kamarnya, tapi tiba-tiba saja dia terjatuh. Beruntung seseorang dengan sigap menolong. Dia menahan tubuh perempua itu agar tidak terjatuh ke lantai.Perempuan itu menatap penolongnya, ternyata di adalah seorang lelaki muda yang tampan."Nona, kamu baik-baik saja?" tanya lelaki muda tersebut dengan suara yang lembut."A-ku, aku nggak apa-apa," jawab perempuan itu. Berusaha melepaskan diri dari dekapan lelaki muda."Terima kasih sudah menolong, tapi aku bisa sendiri. Silakan lanjutkan kesibukanmu," ucap si perempuan yang kembali berjalan.Perempuan itu tampak sangat kesusahan melangkah dengan sepatu hak tingginya. "Aku harus sampai ke kamar sebelum efek obat ini semakin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status