Share

Ch. 13 Diam-diam

last update Last Updated: 2025-10-09 12:31:31

Otak Sherly langsung berpikir keras, mencari jalan keluar.

Dengan gesit dan tanpa buang waktu, Sherly langsung pindah ke bangku belakang, bersembunyi di balik bangku.

Ia bisa mendengar Gerrard menghela napas pelan sembari melirik sekilas ke belakang sebelum dengan tenang menurunkan kaca mobil.

"Ya?"

Wajah Antika langsung tampak terkejut melihat Gerrard.

“Eh, ma-maaf, Dok … tadi saya pikir….” Suara Antika perlahan melirih dan hilang seiring ekspresinya yang berubah jadi sungkan dan malu. “P-permisi Dok. Mohon maaf sekali lagi.”

Rekan Sherly itu buru-buru pergi dari sana setelahnya.

Gerrard menatap kepergian Antika dan memastikan wanita itu sudah menghilang dari tempat parkir sebelum berkata, “Sudah aman.”

Sherly menghela napas panjang, ia nampak bersandar di jok belakang dengan wajah lega. Pandangannya bertemu dengan sepasang mata tajam Gerrard yang menatapnya dari spion.

“Maaf, Mas,” ucapnya pelan. “Saya belum siap kalau semua orang tahu soal hubungan ini.”

Gerrard mengangguk. “Baik
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rheia
lanjut kak seruuuu ihh mode galak gerrad
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 59 Kamar Bayi

    "Coba lihat!"Pintu itu terbuka, mata Sherly membelalak melihat bagaimana apik dan lucu lukisan di dinding kamar untuk calon bayi mereka. Nuansa warna putih dan biru begitu kental, dengan matahari besar dan hewan-hewan laut persis seperti yang Sherly inginkan. "Gimana? Masih garansi kata bang Yos." bisik Gerrard sembari memeluk Sherly dari belakang. "Mas ini bagus banget!" Di sisi lain tembok gambar ombak laut mendominasi, membuat kamar ini benar-benar terasa hidup. "Kurang sofa menyusui sama deep freezernya. Rencana aku taruh di sana dan deep freezernya di sini." ucap Gerrard dengan lugas. Mendengar itu, senyum Sherly lenyap. Ia menoleh, menatap Gerrard yang nampak begitu bersemangat menjelaskan keinginannya akan kamar bayi mereka. "Harus banget beli deep freezer, Mas?" tanya Sherly yang merasa keinginan Gerrard hanya akan menjadi pemborosan saja. "Tentu! Kita butuh untuk simpan stock ASIP kalau kamu sibuk residensi lagi nanti." jelas Gerrard lalu melepaskan pelukan. Gerrard m

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 58 Masih Penasaran

    "Siang, Sher!"Sherly seketika menurunkan ponsel, terkejut luar biasa ketika mendapati Antika dan beberapa seniornya muncul dari depan pintu. Senyum di wajah Sherly mengembang, terlebih ketika gerombolan itu masuk dengan plastik-plastik di tangan. "Kok tahu aku di sini?" tanya Sherly sembari meletakkan ponsel di nakas. "Tanya ke paduka, lah! Apa lagi?" Arsya meletakkan plastik yang di bawa di atas ranjang, "Silahkan baginda Permaisuri." ucapnya seketika memecah tawa mereka. "Coba gitu di depan dok Ge, berani kagak?" pancing Alvin kembali memecah tawa mereka dengan kompak. "Kalo baginda permaisuri berani menjamin kelangsungan pendidikan aku, aku berani kok."Sherly kembali tertawa. Sehangat ini interaksi para residen bedah sekarang. Sebuah keberuntungan di tengah-tengah kasus bullying yang seolah tidak selesai-selesai. "Sebenarnya kamu kenapa, Sher? Mau nanya ke dok Ge kagak berani kita." kejar Giwang diikuti anggukan kepala oleh yang lain."Plasenta previa, nutup full jalan lahi

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 57 Permohonan Gerrard

    "Sher, kamu nggak apa-apa?"Sherly yang masih duduk di tepi ranjang tak menjawab, tangannya mengusap perut, sementara satu tangan lagi mencengkram kuat tepian kasur, sebuah indikasi bahwa ada sesuatu yang dia rasakan. "Ke klinik Yanu, ayo!" Gerrard hendak membantu istrinya berdiri, ketika kemudian Sherly mengernyit dan sedikit melenguh menahan sakit. "Sher!" Gerrard seketika panik, terlebih wajah pucat dan ekspresi Sherly benar-benar mengkhawatirkan! Kandungannya baru masuk trimester tiga, baru awal sekali. Namun dengan kondisi plasenta yang menutupi jalan lahir secara total, maka hal ini sudah pasti akan terjadi. "Sher!" Gerrard meraih Sherly ke dalam pelukkan, tangan Gerrard sibuk mengusap-usap punggung Sherly, berusaha menenangkan Sherly tak peduli dia sendiri sangat panik saat ini. "Aku nggak apa-apa, Mas." ucap suara itu lirih. "Nggak! Aku nggak terima alasan apapun, ayo bangun kita ke Yanu!" paksa Gerrard lalu melepaskan pelukan. "Masih kuat jalan? Mau aku gendong?"Sherly

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 56 Mulai Cari Tahu

    "Eh, sudah bersih?"Sherly terkejut, mendapati kamar yang tepat berada di samping kamar utama sudah bersih dari barang-barang. Kemarin sepertinya masih ada satu set dipan dan almari. Entah kemana barang-barang itu sekarang, Sherly tidak tahu. "Tentu!"Gerrard meletakkan plastik-plastik hasil belanja mereka. Lelaki itu lantas kembali keluar kamar, tentu saja hendak membawa barang-barang lain yang kelak akan memenuhi kamar ini. Kamar yang sudah mereka pilih untuk bayi mereka nanti. Sepeninggal Gerrard, Sherly kembali mematung. Ia melangkah menuju jendela, menyingkap tirai sembari menatap pemandangan yang ada di sana. Bukan pemandangan laut yang indah dengan hamparan warna biru dan ombak. Bukan pula pegunungan yang asri dan hijau memanjakan mata, jendela itu hanya memperlihatkan suasana luar rumah, serta langit gelap yang berhiaskan bintang malam ini. Senyum di bibir Sherly tersungging, hanya sebentar. Karena perlahan rasa sesak itu kembali menyapanya. Rumah nyaman dan hangat ini ke

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 55 Mulai Curiga

    "Jadi, kan?"Wajah Sherly begitu cerah, ia masuk ke dalam mobil dan langsung mencecar Gerrard perihal janjinya kemarin. Mulai belanja perlengkapan bayi! "Jadi dong." Gerrard segera membawa mobilnya pergi. "Tapi makan dulu, ya?"Sherly tidak membantah, kepalanya mengangguk cepat.Rasa lelahnya seketika lenyap. Ia begitu antusias dan semangat dengan agenda mereka petang ini. Perempuan mana yang tidak suka belanja? Apalagi yang akan dibeli adalah perintilan dan baju-baju bayi yang lucu dan menggemaskan. "Box, stroller, bouncer sama baby chair sekalian beli semua." ucap Gerrard yang berhasil memalingkan wajah Sherly dari layar ponsel. "Hah? Semua?" tanyanya terkejut. "Tentu!"Sherly tidak membantah, kembali ia fokus pada layar ponselnya, membuat Gerrard melirik tak suka dan nampak cemberut ketika sang istri lebih asyik dengan ponsel daripada mengobrol bersamanya. "Asyik banget, baca apa?" tanya Gerrard dengan nada tak suka. "Oh ini?" Sherly tidak langsung menoleh, "Baca e-book dari

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 54 Plasenta Previa

    "Habis ngapain?" cecar Yanu sembari melepas handscoon. Keringatnya bercucuran, ia melemparkan handscoon dengan noda darah itu ke tempat sampah, mengganti benda itu dengan yang baru. "Perlu aku jawab?" wajah Gerrard memucat, langsung dilirik dengan tajam oleh Yanu. "Kudoakan besok pasienmu juga jawab begitu pas kamu anamnesa, ya!" ancam Yanu sembari meraih probe, hendak bersiap melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi. Gerrard tidak menjawab, mukanya masih sangat tegang tak peduli sudah tidak ada lagi darah yang keluar. Sementara Yanu, ia sudah serius dengan layar di hadapannya, kantuknya seketika lenyap, tepat di saat Gerrard berkata bahwa pasien Yanu mengalami pendarahan. "Ada sedikit kabar tidak enak yang harus aku sampaikan, Ger." desis Yanu tanpa melepaskan pandangan, satu tangannya sibuk menekan beberapa bagian perut Sherly. "Anakku baik-baik saja, kan?" tanya Gerrard panik, tangannya meremas-remas tangan Sherly. "Baik. Dia dalam kondisi baik. Hanya saja ...." dokter ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status