แชร์

Ch. 14 Di Ruang Operasi

ผู้เขียน: Selfie Hurtness
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-10 18:15:54

Sherly mengumpat dalam hati, mengingat pesan penuh percaya diri yang lelaki itu kirim padanya.

"Masih marah ya?” ucap Reynan lagi. “Aku bisa jelaskan–”

"Tanganmu sudah bersih, kan?” potong Sherly. “Kalau begitu, minggir."

Raut wajah Raynan langsung berubah masam. Namun, sebelum ia sempat membalas, terdengar suara langkah kaki menghampiri mereka.

Sherly menoleh dan mendapati Gerrard sudah siap, lengkap dengan masker yang menutupi wajah, hanya menyisakan sepasang matanya yang menyorot tajam.

Buru-buru Sherly melanjutkan tujuannya membersihkan tangan, bersiap dan segera masuk ruang operasi.

"An ... clear, ya?" tanya Gerrard sembari memperhatikan permukaan kulit yang tengah disterilkan. Mereka sudah berada di posisi masing-masing.

"Clear!"

Gerrard memang satu-satunya dokter bedah yang tidak banyak bicara, biasanya yang lain ada agenda pembacaan diagnosa dan tindakan apa yang hendak dilakukan pada pasien, memperkenalkan koas dan residen satu persatu, maka jika penata bedahnya Ger
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (4)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
statusmu cuma pacar Rey, noh dokter Gerrald suami sahnya Sherly..
goodnovel comment avatar
Rheia
update lbh dr 1 bab dong kak, gemes bgt baca pasangan ini
goodnovel comment avatar
Yelloe Duassatu
Rrynan ini kepedean banget jadi orang kenapa tiba2 ngakuin sherly pacar tapi di depan temen2nya ngakuin cuma temen SMA Hayo.loh Sher dipanggil.suami tuh...
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 57 Permohonan Gerrard

    "Sher, kamu nggak apa-apa?"Sherly yang masih duduk di tepi ranjang tak menjawab, tangannya mengusap perut, sementara satu tangan lagi mencengkram kuat tepian kasur, sebuah indikasi bahwa ada sesuatu yang dia rasakan. "Ke klinik Yanu, ayo!" Gerrard hendak membantu istrinya berdiri, ketika kemudian Sherly mengernyit dan sedikit melenguh menahan sakit. "Sher!" Gerrard seketika panik, terlebih wajah pucat dan ekspresi Sherly benar-benar mengkhawatirkan! Kandungannya baru masuk trimester tiga, baru awal sekali. Namun dengan kondisi plasenta yang menutupi jalan lahir secara total, maka hal ini sudah pasti akan terjadi. "Sher!" Gerrard meraih Sherly ke dalam pelukkan, tangan Gerrard sibuk mengusap-usap punggung Sherly, berusaha menenangkan Sherly tak peduli dia sendiri sangat panik saat ini. "Aku nggak apa-apa, Mas." ucap suara itu lirih. "Nggak! Aku nggak terima alasan apapun, ayo bangun kita ke Yanu!" paksa Gerrard lalu melepaskan pelukan. "Masih kuat jalan? Mau aku gendong?"Sherly

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 56 Mulai Cari Tahu

    "Eh, sudah bersih?"Sherly terkejut, mendapati kamar yang tepat berada di samping kamar utama sudah bersih dari barang-barang. Kemarin sepertinya masih ada satu set dipan dan almari. Entah kemana barang-barang itu sekarang, Sherly tidak tahu. "Tentu!"Gerrard meletakkan plastik-plastik hasil belanja mereka. Lelaki itu lantas kembali keluar kamar, tentu saja hendak membawa barang-barang lain yang kelak akan memenuhi kamar ini. Kamar yang sudah mereka pilih untuk bayi mereka nanti. Sepeninggal Gerrard, Sherly kembali mematung. Ia melangkah menuju jendela, menyingkap tirai sembari menatap pemandangan yang ada di sana. Bukan pemandangan laut yang indah dengan hamparan warna biru dan ombak. Bukan pula pegunungan yang asri dan hijau memanjakan mata, jendela itu hanya memperlihatkan suasana luar rumah, serta langit gelap yang berhiaskan bintang malam ini. Senyum di bibir Sherly tersungging, hanya sebentar. Karena perlahan rasa sesak itu kembali menyapanya. Rumah nyaman dan hangat ini ke

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 55 Mulai Curiga

    "Jadi, kan?"Wajah Sherly begitu cerah, ia masuk ke dalam mobil dan langsung mencecar Gerrard perihal janjinya kemarin. Mulai belanja perlengkapan bayi! "Jadi dong." Gerrard segera membawa mobilnya pergi. "Tapi makan dulu, ya?"Sherly tidak membantah, kepalanya mengangguk cepat.Rasa lelahnya seketika lenyap. Ia begitu antusias dan semangat dengan agenda mereka petang ini. Perempuan mana yang tidak suka belanja? Apalagi yang akan dibeli adalah perintilan dan baju-baju bayi yang lucu dan menggemaskan. "Box, stroller, bouncer sama baby chair sekalian beli semua." ucap Gerrard yang berhasil memalingkan wajah Sherly dari layar ponsel. "Hah? Semua?" tanyanya terkejut. "Tentu!"Sherly tidak membantah, kembali ia fokus pada layar ponselnya, membuat Gerrard melirik tak suka dan nampak cemberut ketika sang istri lebih asyik dengan ponsel daripada mengobrol bersamanya. "Asyik banget, baca apa?" tanya Gerrard dengan nada tak suka. "Oh ini?" Sherly tidak langsung menoleh, "Baca e-book dari

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 54 Plasenta Previa

    "Habis ngapain?" cecar Yanu sembari melepas handscoon. Keringatnya bercucuran, ia melemparkan handscoon dengan noda darah itu ke tempat sampah, mengganti benda itu dengan yang baru. "Perlu aku jawab?" wajah Gerrard memucat, langsung dilirik dengan tajam oleh Yanu. "Kudoakan besok pasienmu juga jawab begitu pas kamu anamnesa, ya!" ancam Yanu sembari meraih probe, hendak bersiap melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi. Gerrard tidak menjawab, mukanya masih sangat tegang tak peduli sudah tidak ada lagi darah yang keluar. Sementara Yanu, ia sudah serius dengan layar di hadapannya, kantuknya seketika lenyap, tepat di saat Gerrard berkata bahwa pasien Yanu mengalami pendarahan. "Ada sedikit kabar tidak enak yang harus aku sampaikan, Ger." desis Yanu tanpa melepaskan pandangan, satu tangannya sibuk menekan beberapa bagian perut Sherly. "Anakku baik-baik saja, kan?" tanya Gerrard panik, tangannya meremas-remas tangan Sherly. "Baik. Dia dalam kondisi baik. Hanya saja ...." dokter ka

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 53 Panik

    "Ini apa, Mas?"Sherly terkejut, ketika mendapati ada paperbag di jok mobil. Sudah tengah malam, dan itu artinya sudah pergantian shift. Gerrard menjemputnya dan paperbag itu seperti sengaja di taruh di jok tempat seharusnya Sherly duduk. "Bukalah!" gumam Gerrard yang sudah dengan pakaian tidur. Sherly segera naik, membawa paperbag itu di pangkuan. Sejenak ia tersenyum, dari cela bagian atas, Sherly sudah bisa melihat apa yang sebenarnya ada di dalam paperbag itu. "Kenapa nggak dibuka?" tanya Gerrard sembari membawa mobil pergi dari halaman rumah sakit. "Mas beliin hape baru?" tanya Sherly memastikan. "Dari nikah, kayaknya aku belum pernah beliin kamu sesuatu, kan?" bukannya menjawab, Gerrard malah melempar pertanyaan. Senyum Sherly melebar, ia mengambil isi dari paperbag dan benar saja! Ponsel keluaran terbaru itu sudah berada di genggaman tangan Sherly. Harganya? Jangan ditanya! Belasan juta!"Suka?" Sherly menoleh, senyumnya tak mau pergi. Ia mengangguk cepat, lalu kembali f

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 52 Ada Apa?

    "Ah, Sher!" pekik Alvin dengan muka riang. Dia segera bangkit, menyodorkan kursinya pada Sherly yang melangkah masuk ke dalam ruangan. "Sini-sini, duduk! Kamu kelihatan capek, sini duduk dulu!" sapanya dengan senyum lebar. Sherly melongo, ia hanya patuh sembari sedikit kebingungan. Bukan hanya Alvin, yang lain pun sama. "Kipas itu kipas bawa sini! Panas ini, AC kita masih rusak!"Benar saja! Kipas itu sudah dengan cepat dipindah. Tak jauh dari Sherly dan segera dinyalakan. Sherly menatap wajah itu satu persatu. Senior-seniornya ini sehat, kan? "Nih minum dulu, Sher! Atau mau camilan?"Gelas berisi air segera tersaji di depan wajah. Wajah-wajah itu nampak nyengir dan Sherly tidak tahan lagi! "Ini pada kenapa sih, Bang?" protesnya heran. "Nggak apa-apa, kamu dari luar tadi pasti capek, panas, gerah, haus." jawab Arsya sembari cengar-cengir. Hah? Apakah karena statusnya sebagai istri Gerrard yang terungkap, lantas mereka jadi bertingkah aneh begini? Kalau iya, rasanya mereka sem

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status