Home / Thriller / Malapetaka Cinta Claire / Part 12 Mulai Terbongkar

Share

Part 12 Mulai Terbongkar

Author: Allena Sari
last update Last Updated: 2023-08-29 13:00:20

"Cle tunggu dulu. Kamu tuh ya kebiasaan suka mood swing gak jelas..." Randi mengejar dan menarik tanganku.

"Apalagi?" Tanpa sadar suaraku memang cukup tinggi kali ini menghadapinya.

"Ya kamu main pergi gitu aja. Aku kan cuma nanya..." Ia membela dirinya.

"Randi, untuk apa sih kita nikah kalo ujung-ujungnya kamu gak pernah kasih rasa percaya itu ke aku?"

"Maksud kamu? Aku gak mau kita masuk ke dalam rumah masih dengan kondisi marahan gini ya Cle..." Ia lagi-lagi coba mengancamku.

Aku sadar pertengkaran kami ini disaksikan juga oleh satpam yang sedari tadi sedikit melirik ke arah kami. Cuma memang aku sudah gak sabar untuk meluapkan emosi.

Aku diam, menatap tajam mata Randi lalu jalan perlahan ke arahnya.

"Ran, tolong kasih aku rasa percaya. Aku bukan lagi pacar kamu, aku sudah jadi istri kamu. Aku butuh kamu untuk percaya sama aku, aku sama Arsy ya cuma sebatas teman SMA aja gak lebih. Jadi tolong berhenti untuk berpikir yang aneh-aneh..." Ucapku yang kali ini berbicara dengan pelan.

Randi seolah paham, aku tidak sedang berdebat atau menguji pertengkaran hebat. Ia mengangguk pelan, mungkin masih mencerna kata demi kata yang sudah aku lontarkan.

Setelah redamnya emosi kami berdua, barulah Randi memegang tanganku dan mengajakku untuk masuk ke dalam pintu rumah.

"Assalamualaikum...." Aku perlahan membuka daun pintu ornamen kayu ini.

"Waalaikumsalam...."

"Eh kok ada tante, ada apa Te?" Aku cukup kaget kedatangan tante Alexa disini. Belum lagi melihat wajah Airin yang merasa tidak nyaman atas kehadiran keluargaku jelas saja membuatku berat hati selepas kerja ini.

Setelah aku duduk di sofa, Airin tanpa sepatah kata pun langsung beranjak pergi entah kemana. sementara Randi pamit untuk melanjutkan online meeting di kamar.

"Ada apa Te? Kok tumben..." Sapaku.

"Kangen aja sama kamu nih. Karena tadi kebetulan juga mau ke arah pasar jadi ya sekalian aja mampir. Kamu gimana kabarnya?" Tanya Alexa yang sudah jelas mengkhawatirkan kondisiku.

"Aku gak apa-apa Te. Ya masih bisa dimaklumi lah mungkin karna adaptasi juga kan.."

"Tapi sepertinya kedatangan aku sama sekali gak disambut dengan baik sih sama dia. Maaf ya takutnya nanti malah kamu lagi yang kena omel..." Alexa seolah bisa membaca pikiranku. Jelas saja saat ini yang terlintas dipikiranku adalah aku akan menjadi sasaran empuk kemarahannya malam ini.

"Jeng Irin halo......" Tiba-tiba suara gerombolan ibu-ibu mendekat dan

Krek....

"Eh maaf, kamu siapa?" Salah satu dari mereka menunjukku dan Alexa.

"Sa... saya...."

"Eh jeng, kok dadakan banget kesini. Ada apa?" Belum lagi sempat aku menjawab, suara Airin sudah menyambar duluan dari belakangku.

"Pengen nanya aja sih itu masalah arisan sama mau bahas si Tika itu loh" Balasnya yang sesekali melirik ke arahku dan Alexa.

"Ini siapa jeng? Baru pertama kali nih aku lihat wajahnya..." Celetuk ibu-ibu lainnya yang tidak kalah penasaran juga dengan diriku. Aku hanya menunduk membiarkan sang tuan rumah yang memperkenalkanku entah sebagai apa, tidak bisa ku prediksi. Apapun itu aku terima, karna sudah menjadi risiko untuk menikah dengan konglomerat. Belum lagi ancaman-ancaman Randi tentang surat perjanjian itu lebih membuatku semakin terserah saja dengan keluarga ini.

"Hmmmmm diaaa ini teman anakku....." Ucap Airin tertatih.

Jelas saja Alexa tidak terima keponakan kesayangannya tidak diakui dengan baik. Alexa tidak tau perjanjianku dengan keluarga kaya ini, mungkin ya kalo dia tau, jelas dia tidak akan pernah memberikan restu atas pernikahanku.

"Teman hidupnya Randi Bu...." Celetuk Alexa.

Mata Airin melotot tajam ke arah aku dan Alexa, begitu juga sorotan mata ibu-ibu sosialita gengnya Airin. Semua mata tertuju pada kami, menatap heran.

"Kkk...kok... kok bisa????" Cukup kompak mereka mengutarakan kekagetannya.

"Jeng, apa benar yang dia ucapin? Kok lo gak undang-undang kita sih...."

"Kita ngobrol di taman belakang aja....." Ajak Airin kepada gengnya. Ia sudah seperti kehilangan akal untuk menutupi keberadaanku di rumah megah ini.

"Ada apa Claire? Kok sampai segitunya ibu mertuamu memperlakukan kamu?" Alexa bingung juga. Ia memang tau dengan jelas kalo Airin tidak menyukaiku, namun ya bayangan semua orang juga hanya sebatas tidak suka, tapi ini sampai-sampai ia enggan mengakuiku sebgai menantu satu-satunya yang ia punya.

***

"Jeng, kok bisa sih?" Gejolak amarah salah satu teman sosialitanya terkuak sebab merasa sangat kaget atas pernikahan Randi.

"Duh intinya si Randi kekeh banget mau nikah sama perempuan itu. Entah apa yang dilihat Randi sampai bisa jatuh cinta sama dia....." Airin geram.

"Dia gak sepadan sama kita ya....." Ucap lainnya secara pelan.

"Ya jelas aja enggak. Dia itu sekretarisnya Randi..."

"Kalo sekretaris kayaknya memang harus bareng-bareng boss ya. Eh tapi malah keterusan hahaha. Lo gak takut harta lo direbut sama perempuan itu?"

"Merebut? Merebut seperti apa?" Airin heran dengan argumen dan perspektif temannya.

"Ya kan dia aja sudah bisa menguasai anakmu, seantero rumah juga sudah ia jejaki. Ya bisa dengan mudah aja dong dia rebut harta kamu karna kan selama ini kamu kejam sama dia..." Celetuk salah satunya sembari tertawa.

"Gue gak kejam...." Airin berusaha membela dirinya.

"Come on Airin dengan lo gak ngakuin dia aja udah gila banget. Apalagi kalo hal lain yang udah lo buat sama dia?" Tambahnya.

"Gue tuh masih gak bisa nerima aja kehadiran perempuan biasa itu ke dalam hidup Randi. Ya lo kan pada tau kalo gue punya rencana buat jodohin Randi. Tapi karna kondisinya sangat sumrawut gini jelas saja jadi gak bisa...."

"Terus lo nerima dia gitu aja? Emang seburuk apa sih itu menantu lo?"

"Ya enggak lah, ada surat perjanjian antara aku sama dia. Intinya tuh surat bilang gak ada yang tau kalo dia istri dari Randi." Ungkapnya sembari menyeruput jus jeruk yang sudah tersedia di atas meja.

"Hahahaha gokil banget lo! Emang keturunan siapa sih? Lo tau garis keturunannya gak?" Seorang yang lain menyela dan seolah ingin tau.

"Orang biasa deh pokoknya. Gak jelas juga dia keturunan siapa karna kedua orang tuanya sudah meninggal. Sejak remaja ya dia dibesarin sama tantenya itu,. Tantenya juga janda. Apa gak terlalu complicated kalo orang lain tau...." Terang Airin yang masih juga kekeh enggan mengakuiku sebagai menantunya.

"Tolong bantu rahasiakan ya. Kalo publik rame harga saham bakal drop banget...." Tambah Airin meminta dari gengnya itu merahasiakan identitasku.

****

"Dengar ya kamu. sebagai orang baru di rumah ini. Kamu gak bisa undang orang-orang lain tanpa izin dari saya. Kok bisa tante kamu itu kemari tanpa ada obrolan dulu sebelumnya...."

"Maaf Ma, tapi saya juga gak tau kenapa tiba-tiba tante Alexa kemari...." Bantahku.

"Jangan alasan! Satu lagi, selama suami kamu dinas di luar kota, mulai besok kamu pulang ke rumah maksimal jam 6. Paham gak?" Bentaknya.

"Ke luar kota? Randi gak ada bilang apa-apa ke aku besok ada mau keluar kota..." Sontak aku bingung sebab aku yang menjadi sekretarisnya saja belum tau apa-apa.

****

"Mas, kok bisa hal begini kamu gak konfirmasi ke aku dulu sih? Malah aku taunya dari mama duluan..."

"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 28 Fakta Kecelakaan Orang Tua

    Aku memasuki mobil Randi dengan penuh pertanyaan, mengapa tante Sophia menyebutkan tentang kematian orang tuaku, bukankah sudah jelas mereka kecelakaan? "Claire, pakai seatbeltnya. Kamu kenapa bengong gini?" Randi seolah memperhatikanku dari tadi."Eh maaf..." Tanganku langsung mencari sabuk pengaman itu dan langsung ku tancapkan di penutupnya."Kamu mikirin apa? Harusnya kamu senang dong karna kita mau keluar dari rumah sekarang...""Tante Sophia tadi menyebut tentang orang tuaku...." "Astaga Claire, udah ah jangan dipikirin. Lagian kematian orang tua kamu kan juga sudah lama, apalagi yang mau dibahas?" Randi di sisi yang berbeda dariku.Aku diam, mengabaikan komentarnya."Udah pokoknya kamu jangan mikirin apapun. Aku berjuang sejauh ini untuk kamu...." Tambahnya lagi.Ia mulai menancapkan mobil dari balik basement ini menuju gerbang tinggi yang menutupi rumah megahnya. "Den, maaf gak boleh keluar...." Cegah dua orang satpam yang berada di depan gerbang menghentikan laju mobil kam

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 27 Keluar Rumah

    "Cle, kamu mau nurut sama aku gak kali ini?" Randi perlahan mendekatiku yang sedang kalut atas paksaan dan rampasan hidup yang dibuat oleh Airin."Mau apa lagi, Mas? Rasanya semua hal yang aku lakuin juga sia-sia. Mama kamu tetap ingin kita cerai. Dengan kamu narik aku kesini, cuma untuk ngulur waktu aja kan? Karena faktanya yang diinginkan mama kamu tuh tetap saja bukan aku...." Aku coba mewaraskan semua hal yang ada di hadapanku. Rasanya air mata pun sudah gak sanggup lagi menetes."Kali ini aja, sayang. Kamu mohon mohon sama mama buat batalin semua keinginannya. Aku juga bakal ngelakuin hal yang sama....""Mas......" Aku mendongakkan kepalaku, sorotan mata kami saling bertemu."Tolong kali ini aja.. Aku mau mempertahankan kita, Claire, dan aku harap kamu juga punya hasrat yang sama....""Gak ada jaminan hati mama terketuk, Mas. Semuanya bakal sia-sia aja...." Aku sudah sampai di titik nyerahku. Rasanya sekarang jika boleh langsung Randi menalakku, aku langsung menerimanya. Luka bat

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 26 Harus Berpisah?

    "Aku udah gak sanggup Ran setiap hari berhadapan dengan berbagai ucapan dari mama kamu..." Aku terisak nangis, seolah semua hal yang ku lakukan selalu salah di matanya."Ya jangan nyerah dong. Katanya kamu cinta sama aku, umur pernikahan kita juga baru banget Cle. Tolong bertahanlah demi kita..." Randi menurunkan egonya."Gimana bisa" aku bertahan, aku tuh udah gak diterima sama keluarga kamu, dan gak akan mungkin diterima...." "Sejak awal juga kan kamu tau gimana kerasnya mereka. Tapi apa, komitmen kamu di awal kan bakal bisa hadapin mereka apapun yang terjadi, kan?" Randi coba menguatkan hatiku yang sudah terlanjur kecewa dan patah dengan perbuatan kedua orang tuanya. Mereka betul-betul menginjak harga diriku di depan koleganya."Kesehatan mental aku yang terganggu kalo terus ada di rumah ini Ran. Mereka selalu bandingin aku dengan Natalie. Siapa sih memangnya Natalie? Kamu sama sekali gak pernah bahas tentang perempuan itu...""Ya karna gak penting, untuk apa aku bahas, sayang?" R

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 25 Pengakuan di depan Sosialita

    "Aku sudah coba untuk ngobrol dengan mama tapi dia terus menolak apa yang udah aku pertahankan Claire..." "Terus? Kamu nyerah?" Jujur aja aku sudah gak punya tenaga bahkan untuk bicara kepada Randi sedikitpun."Gak, aku gak nyerah. Aku lagi berusaha untuk ambil hati mama buat kamu. Kamu bisa bantu aku juga?" "Bantu yang kaya gimana lagi? Aku harus apalagi supaya dapat hati mama kamu Ran...." "Saranku sih kamu coba berhenti kerja dan full time di rumah supaya sering bagi waktu untuk mama dan papa..." Ucapnya tanpa peduli dengan pertimbangan apapun."Kamu gak salah?" Aku masih coba bertahan untuk tidak mengumbar amarahku di depannya. Aku masih melihat seberapa pantas aku diperjuangkan olehnya."Ya enggak dong sayang. Kita coba satu per satu caranya supaya kamu tuh bisa akrab sama mama. Bisa kan?" "Tapi aku gak tau harus apa kalo di rumah tuh Ran..." Aku mendengus kesal."Ya kamu pasti bisa lah, browsing dulu aja caranya gimana entar di rumah kan tinggal kamu terapin aja. Pasti deh m

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 24 Gugatan Airin

    "Pa, coba bilangin deh sama si Randi anak kesayangan kamu itu..." Airin ngedumel tak henti-hentinya."Papa juga sudah susah bilanginnya, bahkan kamu juga tau dia masih berani nikahin wanita itu padahal aku lagi serangan..." Roger pun ikut dalam obrolan bersama Airin."Lagian, dia mau apalagi sih dari wanita itu? Cantik? Ya masih banyak wanita lain yang jauh lebih cantik. Pinter? Ya kalo dia pinter mah gak mungkin jadi bawahan gitu. Keturunan? Ya mana bisa hasilnya aja udah jelas-jelas dia mandul, gimana bisa punya keturunan. Yang ada nih ya Pa, kalo sampe orang lain tau udah kita bakal kena malu banget seumur hidup..." Airin terus memanas-manasin Roger. Sebab ia tau suaminya akan lebih cepat bertindak jika dikasih sumbu api dulu untuk meledakkan emosinya.Roger wajahnya sudah merah padam, gempalan di tangannya sudah jelas bahwa ia tidak ingin kejadian yang telah disebutin Airin menjadi kenyataan. Terlebih ia paling benci jika direndahkan oleh orang lain. Dia sangat membencinya."Tapi,

  • Malapetaka Cinta Claire   Part 23 Frustasi

    Tatapanku kosong, pikiranku entah campur aduk semuanya. Fokusku tidak lagi tentang orang-orang disekitarku."Claire, kenapa? Randi ada apa?" Tante Alexa yang kian melihat tubuhku terlunglai lemas di kursi roda tak kuasa menahan pertanyaannya pada suamiku.Randi masih mendorong kursi rodaku menggantikan suster. Aku sudah sampai di tepi tempat tidur."Sayang, ayo pindah ke tempat tidur..." Randi pindah posisi disebelahku persis. Aku sama sekali tidak berani menatap wajahnya, jelas saja ekspektasiku mengatakan ia kecewa sebesar-besarnya."Aku bisa sendiri!" Sedikit bentakan dengan penolakan untaian tangan Randi sudah menjadi jawaban atas kegundahanku saat ini.Aku kehilangan semuanya bahkan harapan tetap hidup.****"Randi bisa ngobrol keluar sebentar?" Aku mendengar jelas tante Alexa mengajak Randi untuk membicarakan kondisiku. Aku tidak bergeming, karna saat ini, aku hanya bisa nangis meratapi nasib yang gak tau akan muara kemana.Randi berjalan pelan meninggalkanku, begitu juga tante

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status