Share

Sally Si Rumit

"Adez, kenapa kamu tidak bilang saja kalau darahku menempel di mana-mana? Kalau beginikan aku yang malu," cetus Sally. Tengah mencuci pakaian dan barang-barang yang terkena darah haidnya.

"Maaf, aku tidak tega membangunkanmu," jawab Adez. "Sally, aku tidak ada pembalut," sambungnya.

"Oh, ya. Bagaimana ini, tolong carikan pembalut untukku secepat mungkin!" pintanya. Mendekam di kamar mandi.

"Apa aku harus meminta pembalut ke tempat aku meminjam celana?" tanya Adez.

"Huh, apa di apartemen ini tidak ada minimarket?" tanya Sally. "Kalau tidak ada pembalut aku tidak bisa keluar dari kamar mandi ini," sambungnya.

"Baiklah, tunggu. Aku akan pergi membeli pembalut. Adakah yang mau kamu beli selain itu?"

"Kamu mau ke minimarket?"

"Ya," sahut Adez.

"Baiklah kalau begitu aku titip ramen, sosis dan makanan-makanan ringan," jawab Sally.

"Banyak juga," kata Adez.

"Loh, tadi kamu tanya. Aku jawab semua keinginanku," ujar Sally.

"Iya, tunggu, " ucap Adez. Pergi keluar kamar.

'Huh! Ada-ada saja. Kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status