Share

Bab 06

Dia menghela nafas, bohong jika perasaan kecewa terhadap ibunya sudah hilang, tetap saja jika saat itu Ibunya tidak mendesak Nam Jun untuk menemuinya dan membuat dirinya jatuh cinta, mungkin saat ini Leira tidak akan membenci siapapun, dan akankah dirinya bisa percaya lagi untuk mencintai seseorang?

“Untuk saat ini atau bahkan beberapa tahun kedepan, aku hanya berharap Haru selalu bersamaku.” ucapnya, Leira meninggalkan ruang tamu dengan box berisi naskah, dia meletakkan benda itu di ruang perpustakaan mini miliknya.

Kakinya terhenti saat melihat Haru yang terdiam di dalam kamar, Leira melihat dari cela pintu dan mencari tahu apa yang sedang putranya lakukan.

“Apakah menyenangkan mempunyai Daddy? Haru ingin memiliki Daddy.”

Samar-samar Leira mendengar itu, dia mengurung untuk melangkah masuk kedalam, ucapan Haru mengoreskan luka pada hatinya. Leira tahu, sekeras apapun dirinya mencoba menjadi ayah dan ibu untuk Haru, tetap saja tidak akan bisa disamakan dengan anak lain yang bisa menggenggam tangan kedua orangtuanya.

‘Maaf Haru. Mom sangat jahat bukan? Mom harus bagaimana?’ Leira tahu, sejak Haru masuk sekolah dan memiliki banyak teman, pria kecil itu sudah menemukan perbedaan darinya dan temannya, Haru juga tumbuh tanpa kasih sayang dari ayahnya.

Tangannya menghapus air mata yang akan membasahi pipinya, ini yang selalu menjadi titik terendah dimana Leira terus ingin menurunkan ego-nya, dia tidak bisa terus membuat putra jauh dengan ayahnya, tapi Leira tidak siap untuk kembali menerima masa lalunya, terutama tinggal di satu atap dengan pria itu.

“Mom, kenapa hanya berdiri disana?”

Leira tersentak dengan suara Haru, dia segera mengalihkan pikirannya, bersikap biasa dan tersenyum ke arahnya, haruskan sekarang dia membiarkan Haru tahu siapa ayahnya, tapi dirinya takut. Rumor tentang Nam Jun yang kembali karena dia tidak akan di berikan warisan jika dirinya tidak bisa memiliki anak, dia hanya takut jika kembali terluka, apalagi kini Haru ikut terlibat.

“Mom lupa sesuatu dan baru ingat jika sekarang Mom harus pergi ke kantor, Haru ingin ikut bersama Mom? Tapi Haru berjanji.” ucapnya, ide membawa Haru ke kantor terlintas begitu saja, lagi pula tugasnya tidak begitu banyak hari ini.

Menyerahkan naskah dan menyerahkan beberapa dokumen ke Group Choi, setelah itu dia berencana untuk meluangkan waktu untuk mengajak putranya ke taman bermain, mencoba naiki wahana yang sudah lama tidak mereka kunjungi.

“Haru harus berjanji apa?”

Leira mensejajarkan tubuhnya dengan Haru, dia berlutut dan memegang bahunya. Putranya sudah mulai tumbuh besar, rasanya baru kembali Haru dibuat terus berjaga karenanya dan bagaimana Leira begitu depresi saat Haru sakit, saat usianya tujuh bulan. Haru sering sekali mengalami gangguan pencernaan dan demam tinggi.

“Janji, Haru tidak boleh nakal dan harus bersama Mom. Haru mengerti?”

Haru mengangguk penuh antusias, tersenyum riang sampai gigi susunya terlihat, dengan senang hati memeluk tubuh sang Ibu. “Janji! Haru akan menjadi anak baik. Mom tahu bukan? Haru ini tidak pernah ingkar janji!”

Leira tersenyum, apapun yang putranya lakukan akan selalu menjadi support system untuknya, Haru tempatnya untuk tetap berpikir betapa berharga kehadirannya dan kebersamaan mereka, menghilangkan bekas luka dengan segala tingkahnya, dan tempat dimana Leira selalu ingin cepat pulang.

“Baik, sekarang Haru ganti pakaian.” Leira membantu putranya membukakan pakaiannya dan mengambil pakaian yang baik untuk dikenakan ke kantornya.

“Mom, boleh Haru membawa buku gambar dan krayon. Bolehkan membawa beberapa mainan?”

Leira tertawa lepas, siapa yang mengajarinya. Haru begitu sopan dan betapa menggemaskan dirinya saat merayu dirinya, dia sangat pintar membuat orang lain tidak pernah bisa melarang apalagi menolak keinginannya.

“tentu, tapi hanya beberapa.”

Haru mengangguk paham, setelah selesai mengganti pakaian, Leira memilih untuk mengganti pakaiannya juga dan membiarkan Haru sendiri yang memilih pakaiannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status