Share

9. Gate Muncul

Penulis: Jinada
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-04 07:00:06

Pukul 2 pagi Jillian terbangun dari tidurnya. Suatu perasaan yang susah dijelaskan muncul, gates tingkat tinggi mungkin akan muncul. Ia berjalan ke jendela memandang langit malam yang tertutup awan tetapi dengan jelas ada setitik bintang yang bersinar.

Jika itu cuma para elf akan kubunuh mereka, ucap Jillian dalam hati. Kemudian ponsel Jillian berdering dengan layar berubah menjadi nama William.

Sialan. Jillian tahu mengapa sekretarisnya menelepon selarut ini.

[Bos, ada gates tingkat S yang muncul di Indonesia.]

“Dimana?”

[Pulau Bali... Kota Denpasar... Sekitar pantai.]

“Carikan aku tiket pesawat,” Jillian menutup telepon. Tidak banyak gates tingkat S yang bisa ditangani oleh setiap negara. Bahkan Indonesia, gate tingkat ini biasanya di tangani oleh Jillian dan timnya. Tetapi jika pemerintah Indonesia bersikap egois untuk mendapatkan material mana, WH Organization hanya bisa menunggu hingga para hunter berjatuhan.

Jillian masuk perlahan berselimut dengan Arina. Hatinya bergejolak dengan tidak ingin membangunkan istrinya tetapi sungguh keinginan laki-lakinya selalu memuncak sebelum dia pergi ke gate. Helai rambut jatuh ke hidung Arina pasti membuatnya merasa geli karena tangannya secara refleks mengembalikan helai rambut ke balik telinganya.

“Kamu bangun?” Jillian berkata lirih.

“Hmm” suara Arina terdengar manja.

“Kamu cantik.”

Arina membuka mata yang mengantuk, “Kamu hanya bilang kalau aku cantik ketika ingin pergi.”

Secara perlahan kepala Jillian mendekat. Arina sedikit terkejut dan tidak bisa menolak serangan Jillian.

“Hm,”

Saat sarapan pagi tanpa basa-basi Jillian mengabari ibunya tentang gate yang bahkan belum diberitakan di televisi. Milati tidak bisa mencegah anaknya dan hanya berpesan untuk berhati-hati. Aditya meminta maaf tidak bisa mengantar ke bandara karena bekerja.

“Bagaimana istrimu? Apakah kamu akan pergi ke sana bersama istri dan anakmu?” Milati khawatir.

“Arina akan tinggal di sini. Aku juga tidak suka membawa mereka ke urusan pekerjaan,” jawab Jillian. Arina mengangguk saat mendengar perkataan suaminya.

“Syukurlah,” Milati tersenyum lega.

***

Taksi berhenti di dua tiang besar bertuliskan Pantai Kuta. Beberapa mobil polisi dan satu truk militer di siagakan. Kabar munculnya gates telah tersebar di masyarakat lokal tetapi masih belum ada pemberitaan resmi dari pemerintah. Polisi mulai memberikan arahan untuk menutup toko, mencegah turis masuk dan menghentikan semua aktivitas pariwisata menuju pantai.

“Apa yang sedang terjadi?” sopir taksi tampak kebingungan.

“Seberapa jauh ke pantai?” tanya Jillian dari kursi penumpang.

“Em.. tiga kilo, mungkin dua atau tiga kilo meter.”

“Sebaiknya kamu membawa sementara keluargamu menjauh dari sekitar sini,” ucap Jillian sambil membayar ongkos taksi. Si sopir tampak merasa tidak asing dengan wajah penumpangnya.

“Ah bukankah dia mirip hunter Jillian di televisi? Bodohnya aku...” ucap si sopir saat menghitung uangnya.

Jillian mengeluarkan tanda pengenalnya yang terdapat logo WH Organization. Beberapa polisi tercengang saat mencocokkan foto dan dengan wajah aslinya. Orang-orang mulai berkumpul bersama wartawan yang entah datang dari mana. Antusias mereka sangat sulit dibendung untuk mendapatkan momen berfoto atau mewawancarai seorang hunter terkuat di dunia. Polisi lebih kewalahan dibandingkan saat mereka menjelaskan penutupan sementara aktivitas wisata.

“Bisa antar aku ke dalam?”

“Tentu. Ada mobil dinas pariwisata dan truk militer yang akan ke sana.” Polisi tersebut mengawal Jillian.

Beberapa wartawan meneriakkan pertanyaan mereka.

“Hunter Jillian bagaimana menurut Anda tentang gates yang muncul?”

“Hunter Jillian sejak kapan Anda tiba?

“Gates seperti apa yang nanti muncul?”

Jillian menajamkan mata menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, “Tanyakan saja pada pemerintahmu!”

Sirene berbunyi. Jillian bersama beberapa pegawai dinas pariwisata mengendarai mobil van menuju pantai. Pertokoan dan kuliner berada pada jam mereka akan buka. Beberapa turis terlihat berjalan-jalan sepanjang trotoar toko. Kabar mungkin sudah tersebar lebih cepat tetapi tindakkan pemerintah cenderung lambat untuk mengevakuasi warga sekitar.

“Diberitahukan kepada pemilik toko, restoran, hotel, pedagang, turis dan seluruh masyarakat di wilayah pariwisata Pantai Kuta untuk menghentikan segala aktivitas hari ini. Telah muncul gate di dekat pantai. Pemerintah kota akan segera melakukan evakuasi pada hari ini sehingga aktivitas pariwisata dihentikan....” Suara petugas wanita di depannya dan sirene mengiringi Jillian selama perjalanannya.

“Kita sudah sampai. Maafkan kami Pak Jillian, kami tidak bisa mengantar ke sana.” ucap salah satu pegawai saat mobil berhenti.

“Tidak apa-apa. Terima kasih dan pastikan orang-orang berada di tempat yang aman.”

“Baik Pak,” ucap mereka semangat.

Gate dengan lebar 50 meter hampir menyamai tinggi bangunan hotel di sekitar pantai tersebut. Dari cerita para elf, waktu tiap dunia tidaklah mengalir dengan kecepatan yang sama. Seorang bisa menghabiskan satu hari di bumi tetapi dia telah menghabiskan satu detik di dunia lain. Itulah mengapa gate di bumi memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari saat akan terbuka.

Ini bagaikan keuntungan karena semua orang dapat bersiap. Para hunter masih belum datang, warga belum diungsikan sepenuhnya dan para tentara masih membangun titik-titik pertahanan. Andai yang muncul merupakan gates tingkat C ke bawah, kekuatan militer masih sanggup menghancurkan monster yang muncul. Namun bila yang muncul merupakan gates tingkat B ke atas, tentara militer hanya bisa menahan yang berarti menjadi perisai hidup. Dengan tidak menggunakan kekuatan hunter bisa dipastikan akan banyak korban dari tentara militer dan memerlukan dana yang lebih besar bagi pemerintah.

Jillian menelepon sekretarisnya, William.

“Apakah lelang sudah selesai?” tanya Jillian. 

Kemunculan gates tidak sepenuhnya bencana karena banyak material mana, senjata, atau tulang-tulang monster yang bisa dimanfaatkan. Oleh sebab itu, lelang diadakan untuk menentukan guild mana yang akan mengambil kesempatan tersebut. Dan bila kondisi darurat atau gerbang tingkat rendahlah yang muncul, monster atau gates dijadikan sebagai quest bebas untuk diperebutkan.

 [Belum. Lelang akan diselenggarakan satu jam lagi.]

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Manusia Penakluk Dunia   137. Arina: Terserah >.<

    “Kita harus pergi ke sana,” ucap Jillian yang langsung melepaskan pelukannya. Akan tetapi, genggaman tangan Arina semakin kencang mencengkeram baju Jillian.“Aku mohon, jangan pergi,” ucap Arina yang menahan Jillian untuk bergerak. Dia mendongakkan kepalannya dengan mata yang berkaca-kaca.“Kamu baru pulang. Kamu belum ada sehari di sini. Biarkan WH Organization yang mengurusnya. B-bahkan kamu tak memilik tim lagi, Sayang. A-aku khawatir kamu pergi sendiri,” ucap Arina mencari-cari alasan.Jillian menghela nafasnya, ia tiba-tiba senang melihat Arina yang penuh kepedulian. Akan tetapi, ia juga sedikit merasa bersalah karena membuat Arina khawatir. Beberapa ucapan istrinya benar, ia baru saja pulang dan lagi pula ia tak memiliki sebuah tim.“Apa ada kabar dari WH Organization?” tanya Jillian pada William.“Aku belum mendapat kabar jika mereka akan bergerak. Mereka baru saja kehilangan Eric Novic,

  • Manusia Penakluk Dunia   136. Seperti di Australia

    William menangis tanpa tersedu-sedu ketika mendengar cerita tentang Mika yang tewas. Air matanya hanya mengucur dengan deras, dia mencoba tetap tegar di hadapan Jillian, meski tak dipungkiri bahwa dia sangat merasa kehilangan atas Mika.“Maaf, aku tak bisa menyelamatkannya,” ucap Jillian yang masih merasa bersalah.“T-tidak, Bos. Ini bukan salahmu.” William mulai mengusap air matanya.“Jadi bagaimana soal Rusia, Anatasia, dan Issac?” tanya Jillian.Ponsel William tiba-tiba berdering, dengan masih mengusap sisa air matanya Willliam mengangkat panggilan di teleponnya. “Permisi, Bos. Ini dari Edbert.”Arina terlihat kembali bersedih, dia menempelkan tubuhnya pada suaminya. Jillian pun mulai merangkul Arina karena merasakan kesedihan istrinya. Jadi, ia mengecup rambut Arina. “Tak apa-apa,” bisik Jillian.“Tapi bagaimana dengan Ana dan Issac? Aku khawatir,” ucap Arina yang me

  • Manusia Penakluk Dunia   135. Pidato Terakhir Presiden Rusia

    Anatasia bergegas lari ke belakang untuk menghampiri Presiden Alferov. Ia menyapanya dengan rasa kekhawatiran, “Tuan Presiden, apa yang sedang Anda lakukan di sini?”Presiden Alferov telah mengenakan pakaian hunternya, Anatasia tahu bahwa dulunya dia seorang hunter juga. Dia melepaskan helm hunter-nya. “Aku juga seorang hunter, Nona Prikodov.”“Tapi, tempat ini sangat berbahaya,” tutur Anatasia.“Di sini tempat terakhir kita bertahan. Kita gagal di sini, Rusia tidak akan terselamatkan. Apa kau pikir aku sudi berlarian dan bersembunyi dari kejaran monster?” ucap Presiden Alferov. Dia kemudian berbalik dan menghadap ke ribuan hunter lainnya.“Kita adalah hunter! Kita akan melawan!” teriak Presiden Alferov membangkitkan semangat juang setiap hunter di sana. Akan tetapi kehadiran Presiden Alferov membuat Antasia menjadi khawatir.Anatasia bergegas berbalik ke garis terdepan, ia mencari seseora

  • Manusia Penakluk Dunia   134. Garis Depan Pertahanan

    Lev Mashkov mengetuk pintu dan segera membuka pintu ruangan Presiden Alferov. Ia berdiri di hadapan Presiden Alferov yang sedang memandang layar gadgetnya, ia yakin presiden itu sama stresnya memikir bencana yang sedang melanda negara Rusia.“Aku kemari untuk melaporkan situasinya,” ucap Lev Mashkov.Presiden itu mulai memandang Lev Maskhov untuk mendengarkannya, “Apa sangat buruk?”“Dengan Alyesye Prikodov, kita baru saja kehilangan 4 hunter tingkat S. Zagoskin Prikodov, Artov Koneki, dan Alexander Gurvich.”“Bahkan Zagoskin Prikodov?” Mata Presiden Alferov membulat karena terkejut. Artinya pula hanya menyisakan Anatasia Prikodov sebagai hunter berkemampuan paling tinggi.Lev Mashkov mengangguk, “Kurang dari 4 jam lagi, gerombolan monster akan mencapai perimeter pertahanan di kota Pereslavl-Zalessky. Hal buruk akan terjadi, Tuan Alferov.”“B-bisakah kita menang atau mun

  • Manusia Penakluk Dunia   133. Hunter Tingkat S Gugur

    Suara mesin truk di jalan yang kasar membangunkan Anatasia. Bintang di langit malam tampak bergerak dan begitu indah. Langit tampak cerah meski malam masih gelap gulita. Ia mencoba bangkit, tapi kepalanya terasa pening dan badannya terasa remuk.‘Apa yang terjadi?’“S-seorang.” Bibir Anatasia terasa berat untuk berkata-kata.“Dia bangun. Kau baik-baik saja?” Suara seseorang menjawab. Anatasia mengenali suara dan wajah yang kemudian mendekat itu. Dia adalah Nestikov si hunter beastmaster.“Apa yang terjadi?”“Kamu pingsan, Nona Anatasia,” jawab Nestikov.“Di mana yang lain?” Anatasia mencoba bangkit tapi seluruh tubuhnya terasa kaku.Nestikov menjawab dengan raut wajah penuh kesedihan. “Kami semua mundur sesuai perintahmu. Ledakkan itu... menewaskan Pavel dan Grigory.”Perasaan Anatasia terasa tertusuk sangat dalam. Ia tak menyangka telah k

  • Manusia Penakluk Dunia   132. Situasi Memburuk

    Mobil kembali melaju dengan kencang. Satu per satu monster babau mulai datang, dengan sigap Anatasia dan lainnya mengalahkan monster setengah kelelawar itu. Mereka belum terlihat kewalahan, akan tetapi gerak mobil tiba-tiba berkelok-kelok, dan Pytor diserang seekor monster babau tanpa bisa melawan.“Pytor!” teriak Anatasia.“Tolong aku!” Tubuh Pytor hampir tertarik keluar, genggamannya di setir telah terlepas. Dengan cepat, Anatasia menembakkan anak panahnya dan mengenai monster babau yang mencoba menarik tubuh Pytor.Brug! Mobil menabrak sebuah tiang listrik di pinggir jalan. Anatasia dan lainnya terpental dari mobil, sedangkan Pytor jatuh berguling sendirian. Pening dirasakan oleh Anatasia, tapi ia mencoba langsung bangkit.Zagoskin dan Nestikov tampak baik-baik saja, mereka berdua telah bangkit dan menghadapi monster-monster babau yang berdatangan. Sedangkan Pavel Prikodov, Grigory Lesky, dan Zhelesky mulai bangkit. Mereka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status