Sebuah pesan dari Daniel yang mengajak Allisya untuk berkencan. Tapi Allisya masih bingung harus mencari alasan apa.
"Gimana ya? Masa iya kabur lewat jendela?" Allisya mondar-mandir.
"Iya deh. Mama juga lagi di bawah," Allisya melangkah menuju jendela kamarnya, karena berada di tingkat dua, Allisya tidak semudah itu melompat. Dengan kelincahannya, Allisya memanjat pohon dan turun dengan mulus.
"Fyuh, akhirnya bisa juga,"
Mata Allisya menelisik, berjaga-jaga kalau satpam di rumahnya itu tidak ada.
"Tumben," Allisya merasa aman, dengan langkah hati-hati. Akhirnya ia bisa keluar dari gerbang tanpa tertangkap kering.
Allisya mengetikkan pesan ke Daniel.
Anda
Niel, kamu jemput aku di depan warung mbok Pik ya?
Daniel
Kenapa? Gak izin ya sama mama kamu?
Anda
Kalau izinnya buat ketemu sama kamu gak di bolehin
Daniel
Ok, tunggu ya 😉
Allisya melangkah ke warung mbok Pik.
Pagi hari ini Allisya berangkat lebih awal, piket kelas. Selesai sarapan, Allisya pamit pada mama dan ayahnya."Hati-hati ya. Di anterin ayah kok," Selena tidak mau Allisya berangkat bersama dengan Daniel."Ayo sya. Berangkat, ma kita berangkat dulu ya," pamit Allister mencium kening Selena.Selena mengangguk. "Anterin Allisya sampai ke sekolah loh yah," siapa tau Alister menurunkan Allisya lalu datanglah Daniel.Allisya dan ayahnya itu memasuki mobil Mercedenz-Benz hitam legam itu.Setelah sampai, seperti biasanya Alister memberikan uang lebih dan Allisya menolaknya."Ini kebanyakan yah. Mending duapuluh ribu aja kayak biasanya,""Simpan aja. Buat kamu tabung,"Allisya mengangguk. "Makasih yah," senyumnya merekah.Setelahnya mobil Alister melaju pergi. Allisya mempercepat langkahnya, sudah jam 6 tepat."Semoga aja belum bel,"Saat sampai di kelas, hanya ada 10 orang yang baru datang.Allisya m
Saat jamkos pertama, terutama inilah pelajaran matematika. Seperti terbang bebas ke Angkasa.Ada yang menyanyi lagu K-Pop BTS, bermain teater biasa, yang terpenting tidak keluar kelas atau ke kantin begitu saja.Kaila mengajak Aqila dan Allisya ikut bermain teater kecil-kecilan."Gue jadi Andin deh," itu Kaila, selalu ingin menjadi tokoh utama."Aku Rena," suara Aqila di buat-buat seperti anak kecil."Terus kita semua dapat peran apa?" salah satunya bertanya, apa hanya orang lewat dan pajangan saja?"Hm, gini aja deh. Alvian jadi Al, nah Andin itu Allisya. Terus Kaila Kiki," ucap Ria seenaknya membagi tugas, sutradara pro saja.Kaila menggerutu. "Gak, gue Kimberly aja deh!" bantahnya, padahal sama saja kalau Kiki itu Kimberly."Terserah lo pada deh. Gue Elsa aja," karena Dia lebih suka peran antagonis."Ok, ayo kita mulai," Ria sebagai sutradara bohongan.Kelas 11 Ips 2 kompak memainkan drama Ikatan Cinta. Menging
Daniel yang sedang berjalan menuju kelasnya mendengar desas-desus dari siswi tukang gosip."Eh, lo tau gak? Allisya kemarin pelukan sama Alvian loh,""Masa sih?""Iya," cewek itu mengangguk. "Terus ada Aris yang nyamperin,"'Allisya pelukan sama Alvian? Ngapain sih,' batin Daniel kesal.Allisya yang baru saja turun dari ojekannya langkahnya di hadang oleh Daniel."Bener kemarin kamu pelukan sama Alvian?" tanya Daniel dingin. Mata tajamnya menusuk sekali.Allisya terdiam. Darimana Daniel bisa tau?"Gak. Kata siapa?" Allisya menggeleng, dengan wajah gugupnya ia berkilah. Ketauan Daniel biasa UGD nantinya.Daniel menghela nafasnya. "Kalau kamu masih deket sama Alvian, mending kita putus,""T-tapi,"Daniel pergi begitu saja. Ia lelah cemburu, sahabat memang boleh dekat. Tapi ia tak ingin Allisya pergi meninggalkannya hanya karena Alvian.Di kelas, Allisya tidak memperhatikan guru yang tengah
Dengan nafas tersengal Allisya berlari. Bangun pagi-pagi dan hampir jam tujuh. Allisya menatap gerbang itu, sudah di tutup.Karena berlari, dan tali sepatu Allisya lupa-lupa ingat tidak di ikat. Insiden tersandung dengan lutut yang tergores tanah dengan kerikil itu."Aww. Sakitt," Allisya duduk santai di tanah, memegangi lututnya yang berdarah."Ceroboh," gumam Daniel. Ia berlalu begitu saja tanpa menolong Allisya.Allisya mendongak. "Daniel?"Sebuah tangan terulur. Saat Allisya menoleh ke belakang ternyata itu Aris."Hati-hati. Mana yang sakit?"'Kak Aris beda. Dia lebih peduli,' daripada Daniel melewatinya begitu saja.Allisya meraih tangan Aris. "Aku gak papa kok," kilahnya berpura-pura kuat. Cewek memang begitu, tidak apa-apa.Aris mendapati lutut Allisya yang berdarah. Aris besimpuh. "Kata siapa gak papa? Ini luka. Harus di obatin sebelum infeksi. Masib bisa jalan kan sya?"Allisya ragu mau menja
Backsound cocok for Kaila ~Saranghandago♡♡♡ Allisya, Aqila dan Kaila duduk di depan kelas. Kursi panjang seperti di taman itu membuat nyaman para siswa yang ingin cari angin sejuk.Aqila terkikik geli. "Kai, maafin gue ya? Kemarin emang kak Javas ajak gue ke kantin,"Kaila berpaling. "Permintaan maafmu di tolak! Ke kantin gak bilang-bilang," wajah Kaila berubah sedih. "Kenapa gue salalu sendiri? Gak ada gitu yang mau nemenin gue ke kantin?"Kebetulan beberapa cowok yang lewat dengan serempak dan semangat '45 menjawab. "OGAH!"Allisya dan Aqila tertawa lepas. Inilah derita Kaila."Kenapa? Gue cantik, putih, modelis, fashionabel, anggun, populer, bule,"Di kelas 12 Mipa 1, Luna selalu di cuekin oleh Daniel."Niel. Kamu dengerin aku gak sih?" tanya Luna kesal, mengguncangkan lengan Daniel yang sibuk mengetikkan pesan entah untuk siapa."Chat sama siapa sih?" Luna kepo mengintip.Daniel lan
Daniel baru saja duduk tangannya di tarik oleh Aris."Maksud lo apa kemarin? Berani deketin Allisya? Kalian kan udah putus," Aris melihat itu semua kemarin, sekuat tenaga ia tak emosi.Daniel tersenyum remeh. "Gue masih suka sama Allisya. Rencananya besok gue mau balikan sama dia,""Gak akan. Allisya gak pantes buat lo,"Luna yang baru datang melihat perdebatan itu pun menjauhkan Aris."Ada apa sih? Pagi-pagi udah berantem aja,""Jagain tuh sahabat lo. Gak usah berurusan sama Allisya lagi kalau lo bisanya bikin dia sakit hati dan nangis," meskipun dirinya tidak tau bagaimana jatuh cinta seperti apa, tapi Aris belajar bagaimana menjaga perasaan Allisya.Luna menatap Daniel meminta penjelasan. "Apa itu bener? Kamu mau balikan sama dia?"Daniel mengangguk.Seorang OSIS memasuki kelas. Dia Rey."Permisi. Saya ingin menyampaikan untuk tim basket putra berkumpul di lapangan sekarang. Terima kasih," setelahn
Daniel"Chat aja deh. Takutnya ganggu," ujar Daniel.Allisya mantan❤AndaSya? Kamu lagi belajar? Aku ganggu ya?6:00 pmTak lama Allisya membalasnya.Allisya mantan❤Aku baru selesai belajar. Kenapa? Tumben banget chat6:01 pmAndaAyo ke restoran Jepang yang baru aja buka. Mau coba gak? Aku aja penasaran loh.6:01 pmAllisya mantan❤Mau banget nih. Kebetulan pas laper😆6:02pmDaniel tersenyum simpul. Malam ini ia ingin memperbaiki semuanya. Allisya itu mantan terindahnya. Mengapa ia bisa menyia-nyiakan gadis baik seperti Allisya?Setelah lima menit menyulap diri menjadi rapi dan tampan, Daniel menatap pantulan dirinya di cermin."Allisya gak mun
Allisya bangun pagi-pagi. Daniel sudah berjanji akan menjemputnya di depan gang. Takutnya ketauan mamanya bisa ribet urusannya.Selesai berganti seragam putih abu-abunya, Allisya menuruni tangga dengan cepat.Tapi..."Allisya, sini dulu. Kita sarapan bareng-bareng," ajak Selena sambil menyiapkan roti untuk Allisya."Eh? Allisya gak kaper kok ma. Nanti sarapan di kantin aja," Allisya tersenyum kikuk. "Allisya berangkat dulu ya? Nanti telat nih piketnya. Bye ma, pa," Allisya melambai tangannya."Buru-buru banget. Emang naik apa?" tanya Allister mengoleskan selai stroberi."Mungkin taksi pa,"Di depan gang, Daniel sudah menunggu di atas motor ninja merahnya.Allisya tersenyum. "Daniel!" panggilnya berteriak. Daniel menoleh."Ayo sya. Pasti kamu belum makan ya?""Iya nih. Makan dulu aja ya?""Naik my princess,"Daniel mengajak Allisya ke stan ketoprak."Niel, kita jangan lama-lama ya