Marrying The Billionaire

Marrying The Billionaire

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-20
Oleh:  nhumbhiiOn going
Bahasa: English_tagalog
goodnovel18goodnovel
10
12 Peringkat. 12 Ulasan-ulasan
6Bab
4.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

GIPIT. Iyan lang ang tanging nasa isip ni Maureen magmula noong binenta ng kanyang ama ang kanilang kompanya. Nagkanda-letche ang kanilang buhay at wala siyang ibang maisip na paraan kundi ang bawiin ang kanilang kompanya mula sa taong pinagbentahan ng kanyang ama. Ngunit paano na lang kung walang balak na ibalik ng bagong may-ari ang kanilang kompanya? Kakayanin niya bang makipagsapalaran sa tanging kasunduan nito? Pero paano kung ang tanging paraan para makuha muli ang kanilang kompanya ay ang pakasalan ang bagong may-ari nito? Handa ba siyang matali sa isang relasyong sapilitan?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter One

Delapan belas jam sebelum tragedi besar itu terjadi, di kantin yang ramai oleh siswa-siswi SMA, Eliz tengah duduk bersama seorang sahabat baiknya. Selembar undangan tergeletak di meja dan dua remaja itu memandanginya dengan lekat.

"Lu yakin?" Anne, sahabat Eliza, bertanya untuk kesekian kali.

"Yakin lah, Ne! Ini kesempatan gue buat ketemu pria itu!" Eliza ngotot dengan keputusannya. "Kapan lagi gue bisa nemuin pria itu kalo bukan malam ini! Gue harus nemuin dia sebelum pertemuan keluarga bulan depan. Dan, lu harus bantuin gue!"

"Tapi, 'kan masih banyak waktu, El."

"Nggak ada! Mulai minggu depan kita udah sibuk ujian, Ne. Please, temenin gue, ya!?" Eliza memohon dengan tatapan memelas yang selalu jadi andalannya untuk membujuk Anne. "Lu 'kan tahu, gue nggak sejago lu dalam merayu orang! Cuma lu yang bisa gue andelin buat nemuin pria itu."

Sembari menghembuskan napasnya berat, akhirnya Anne menganggukkan kepala.

"Oke, gue temenin lu! Tapi sebagai gantinya, lu harus beliin gue--"

"Gue akan beliin apapun yang lu minta. Gue janji!" Jari telunjuk dan jari tengah Eliza terangkat membentuk huruf 'V' sebagai bentuk kesungguhan ucapannya. "Jam 7 nanti gue jemput lu. Pokoknya lu harus udah siap!"

"Oke."

Dan malamnya, Eliza benar-benar menjemput Anne tepat waktu. Gadis yang jarang keluar rumah itu, tiba-tiba saja menjadi sangat antusias untuk datang ke pesta topeng yang diadakan oleh salah satu perusahaan otomotif, di hotel milik keluarga Eliza.

"Lu yakin, Liz?"

Anne kembali menegaskan keraguannya. Ia merasa Eliza yang  sekarang duduk di belakang kemudi itu bukanlah Eliza yang ia kenal. Tak biasanya Eliz sangat ngotot untuk menemui pria itu, pria yang akan dinikahkan dengannya tahun depan.

"Nggak pernah seyakin ini, Ne. Lu nggak lihat gue udah dandan semenor ini biar nggak kelihatan kaya bocil?"

Tatapan Anne menyelidiki setiap jengkal wajah sahabatnya yang memang tampak berbeda malam ini.

"Ya udah, pokoknya lu jangan sampai bikin gaduh ya di pesta itu. Sesuai rencana tadi siang, kita cuma datang buat nemuin cowo itu dan setelahnya kita pulang!"

"Oke!"

Nyatanya, rencana yang sudah tersusun rapi mendadak buyar ketika Anne bertemu DJ favoritnya di pesta itu. Anne yang memang gadis pesta, sontak lupa pada tujuannya datang ke sana. Ia meninggalkan Eliza yang kebingungan sendiri di antara ratusan tamu yang hadir dengan topeng beraneka ragam.

"Minum, Miss?"

"Oh!"

Eliza menoleh dengan terkejut ketika seseorang telah berdiri di depannya sembari membawa nampan berisi beberapa gelas minuman berwarna-warni. Merasa haus, Eliz memilih salah satu gelas berisi cairan berwarna pink dan meneguknya dengan kalap. Eliza tak tahu, jika yang  baru saja ia telan adalah minuman alkohol dengan kadar tinggi yang sontak membuatnya pening beberapa menit kemudian.

"Kenapa semua orang jadi berputar-putar?" gumam Eliz bingung sembari bangkit dari kursinya.

Dengan langkah sempoyongan, Eliz berusaha menuju toilet karena mendadak ia ingin muntah.

"Di mana Anne?!" dengusnya kesal, ketika teringat pada temannya yang justru menghilang tanpa jejak diantara ratusan tamu.

Tepat di sebuah lorong menuju toilet, Eliza merasakan kepalanya semakin berat dan tubuhnya seakan ringan.

"Jangan pingsan di sini, Liz! Jangan!"

Masih dengan langkahnya yang semakin terseok-seok, Eliza memberi sugesti pada dirinya sendiri.

Eliz tak menyadari, seseorang juga sedang berjalan di belakangnya dengan tubuh panas membara. Ia baru saja meneguk minuman yang diberi oleh rekan kerjanya beberapa menit yang lalu. Melihat seorang perempuan bergaun backless berjalan dengan sangat lambat dan sedikit oleng di depannya, membuat pria itu mengawasinya dengan waspada. Punggung mulus wanita itu nampak sangat menggiurkan, tubuhnya yang sintal dan mungil juga mulai mengusik gelora nafsunya.

Saat tiba-tiba tubuh Eliza berhenti dan ambruk, pria itu sontak mendekat dengan panik.

"Nona, are you oke?" Pria itu mengangkat kepala Eliz dengan cemas. "Geri!! Geri, di mana kamu!" teriaknya seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Namun, tak ada siapapun di lorong itu. Semua orang sedang menikmati musik yang menghentak riuh dan menggema.

Entah mendapat dorongan dari mana, pria itu mengangkat tubuh Eliza dan membopongnya. Masih dengan topeng yang menutupi wajah keduanya, pria itu membawa Eliza keluar dari gedung pesta. Sesuatu di dalam tubuhnya semakin memanas ketika melihat belahan dada Eliz yang tersingkap kala pria itu menggendongnya. Tidak, jauh sebelumnya pun pria ini merasa tubuhnya tak baik-baik saja usai meneguk minuman sialan itu.

Karena tak tahu harus membawa wanita ini ke mana, akhirnya ia menggotongnya ke dalam kamar yang sudah ia tempati sejak tadi sore. Ia membaringkan tubuh mungil Eliza di atas ranjang kingsize itu dengan napas tertahan.

"Minuman brengsek!" maki pria itu sembari beringsut ke kamar mandi untuk membasahi badannya yang terasa panas terbakar.

Namun, rupanya dinginnya air shower tak mampu melenyapkan sensasi aneh yang semakin menyiksa di sekujur tubuhnya. Merasa semakin pening dan ingin meledak, pria itu akhirnya keluar dari kamar mandi sambil terus menggerutu, tatapannya lantas tersita pada seseorang yang sedang duduk di atas ranjang. Untuk beberapa detik, pria itu terpana menatap wajah cantik yang kini sudah melepas topeng yang ia kenakan.

"Lu ganteng banget."

Eliz masih belum sadar dari pengaruh alkohol. Melihat seorang pria tiba-tiba muncul di depannya hanya dengan mengenakan bath robe dan rambut basah, respon otaknya seketika menganggap pria itu adalah idolanya.

"Maaf, kamu bilang apa?"

"Lu ganteng banget, sih! Boleh peluk dan minta tandatangan, nggak?"

**************

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

Komen

user avatar
Angelique Kaye
update pls.
2023-11-05 21:23:28
0
user avatar
Coleen Gorordo
super ganda po ng story sana po may next update na po.
2023-10-16 08:27:47
0
user avatar
Coleen Gorordo
ang ganda po ng story.
2023-10-15 15:37:06
0
user avatar
Jamae
pa update naman po. Thank you
2023-07-20 12:34:29
1
user avatar
Krizza Padayao
I like this story
2021-10-26 16:48:03
1
user avatar
Krizza Padayao
i love this story
2021-10-26 16:39:40
1
user avatar
Labnao Villasorca Ritchel
it nice &story ... funny & more kilig moments..
2021-08-01 14:34:24
1
user avatar
Twin Kyle
im excited ano kaya matutuloy pa kaya na magpakasal ni maureen
2021-07-07 19:28:26
1
user avatar
Twin Kyle
what is the next episode
2021-07-07 19:27:55
1
user avatar
Twin Kyle
please need next episode
2021-07-07 19:27:42
1
user avatar
Twin Kyle
need nest episode
2021-07-07 19:27:12
1
user avatar
Twin Kyle
ang ganda ng story nito..saga hindi pa nakababasa nito..just read it so very nice
2021-07-07 18:34:54
1
6 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status