Share

Part 15 Pertemuan 2

Dea memandang laki-laki berpostur tinggi di hadapannya. Kemudian kembali memandang Antika yang masih memondong kuda poni kesayangannya. Ke mana pun pergi, benda itu tidak boleh tertinggal. Sudah terlihat kumal dan buruk rupa, tapi tetap tidak mau diganti dengan yang baru. Meski ada yang lain, tapi ke mana-mana kuda poni itu yang dibawanya.

"Ini lagi hujan. Mau lihat apa di sana kalau hujan begini."

"Pokoknya mau ke sana. Antik mau beli es krim sama mainan."

"Nggak harus ke sana sekarang. Mama bisa nganterin Antik besok atau lusa, pas nggak hujan."

"Papa ngajak sekarang," jawab gadis kecil itu sambil menoleh ke arah Gama.

"Ya sudah, Antik pergi berdua dengan papa saja, ya?"

Antika menggeleng. "Nggak mau. Mama, juga harus ikut."

Lihatlah, keras kepalanya Gama diturunkan pada anaknya. Semoga Gama bisa bercermin, bagaimana sifatnya ada pada putri kecil mereka.

"Ayo, Ma!" rengek Antika kemudian berlari ke ruang tamu. Kalau sudah seperti itu, tidak bisa diganggu gugat lagi keinginannya. Apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (21)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
cowo cool biasany bkn g peka y... jk pun g peka logika past jln... bulikmu jg dah bilg... dea msh ada rasa sm km....
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
setuju sama Agam. jangan sampe kamu nyesel loh Gama. ntr kedahuluan mas dokter eh kamu malah nangis kejeeerrr.
goodnovel comment avatar
Denis Dewy
KMU ITU MBOK YA JNGN TRLALU BODOH GAMA. PDHAL KALIAN MASIH SAMA" SAYANG. TRLALU EGOIS DAN GENGSI
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status