Share

Bab 13. Perempuan berbaju merah

"Weee! Melamun saja!" teriak Alysia mengagetkan aku. Entah kapan dia pulang ke rumah. Tiba-tiba sudah nongol di pintu kamar. Dia menghampiriku yang berbaring malas di tempat tidur.

"Main, yuk! Pusing, aku!" teriaknya sambil meloncat berbaring di sebelahku.

"Tumben pusing. Biasanya kamu orang yang tidak pernah pusing?" tanyaku melihat mukanya yang cemberut. Dari kuliah dulu, dia memang seperti ibu peri. Tempat berkeluh kesah dan pemberi semangat, dan sekarang kelihatan seperti orang kalah.

"Kesal saja, ngadepin pelanggan yang ngeselin! Seperti dia saja yang punya uang. Gemes aku!" teriaknya sambil menggoyang-goyangkan kaki ke atas. Katanya kalau kesal, cara membuang energi dengan olah raga. Termasuk gerakan dia sekarang ini. Ada-ada saja!

"Kalau gemes, cubit aja pipinya!" celetukku sambil tertawa.

"Pipinya sudah kempot, Say! Sudah tua, tapi otaknya tidak jalan!" keluhnya.

"Siapa, sih?!" tanyaku dengan memiringkan badan ke arahnya.

Alysia mendapat pelanggan baru, orang berduit
Astika Buana

Temukan keseruan pada kehidupan Lituhayu. Jangan lupa klik bintang lima, ya. . Terima kasih.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status