Share

Bab 49. Noda Kepemilikan

Tubuh ini terhempas di sofa dudukan kami tadi. Seperti terlepas dari busur panah, kami melesat tak berhenti. Berpacu dalam pagutan yang sudah diselimuti hasrat. Saling terpaut dalam helaan napas yang mulai memanas.

Dan, "Awh ...!"

Teriakan Pak Mahendra menyadarkan kami. Dia mengaduh, membebaskanku dari kungkungannya. Sambil meringis, dia bersandar di sofa dengan mendekap perutnya. Pasti barusan aku tidak segaja meremas lukanya.

Aku beringsut menjauhkan dari tubuhnya. Merapikan bajuku yang sudah berantakan, beruntung Alysia memberiku gaun dengan pengait di punggung, itu pengaman untukku. Rumbaian di ujung gaun saja yang sedari tadi mengganggu pandangannya.

Ikatan rambutku pun sudah hilang entah kemana, tertinggal rambut yang terurai. Aku menyisir seadanya dengan jari.

"Kak, lukamu?" teriakku mendekatinya lagi, dia masih mengaduh.

Terpaksa aku memeriksa luka di perut. Tanganku gemetar membuka satu persatu kancing bajunya. Rasa yang tadi masih tersisa, masih haus akan apa yang kulihat se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status