Share

Alula Yang Akan Selalu Bangkit

Tiga hari berlalu setelah pertemuan dengan Adelino di mall, perempuan cantik itu masih merasakan perih. Bayangan bagaimana lelaki yang begitu dia cintai itu bersikap sangat mesra pada Naira terus membayangi.

Bukan hal mudah untuk Alula melupakan Adelino, dia sudah berjalan sejauh itu tapi ternyata hatinya masih juga rapuh. Lihatlah Alula yang kini tengah menangis lagi di salah satu sudut kamar apartementnya.

Ingin rasanya Alula tenggelam dalam pekerjaan lagi, agar lupa dengan Adelino tapi dia bertahan untuk menjadi lebih kuat dan tak ingin kembali lagi ke kehidupannya yang lalu di mana dia tak mencintai dirinya sendiri. Kali ini Alula mencoba terapi lain untuk mengobati lukanya, perempuan itu mencoba menenangkan dirinya dengan menikmati waktunya.

Alula tak akan menahan apapun yang dia inginkan termasuk saat dia ingin menangis dia akan membiarkan air mata itu turun bukan untuk menyerah tapi sebagai caranya healing sakit yang dia rasakan.

Terkadang memang kita perlu menangis untuk menumpahkan semua sesak yang menghimpit dada kita, dengan menangis kita juga bisa sedikit melepaskan beban yang kita pikul. Dan itulah yang Alula lakukan. “Kamu menangis lagi Alula?” tanyanya pada dirinya sendiri.

“Menangislah Alula, lepaskan bebanmu tapi setelah ini bangkitlah lagi seolah tak pernah terjadi apapun, tinggalkan semua sakitmu di belakang,” ucap Alula memberi semangat pada dirinya sendiri.

Dirasa sesak di dadanya sudah sedikit mereda, perempuan itu pun bangkit dari duduknya masuk ke kamar mandi merilekskan badannya dengan berendam. Sesekali terdengar suara merdu Alula yang mengikuti lagu yang kini tengah terputar di playlist ponselnya.

Sebuah lagu dari Chintya Gabriella berjudul ‘Aku sayang Aku’ kini menjadi sountrack acara berendam Alula. Perlahan terdengar Alula yang mulai menyanyikan lagu itu.

‘Dulu Aku terluka, saat kau tinggalkanku.

Masih segar ingatku, air mata untukmu

Sekarang aku berbeda, aku setegar karang

Tak apa salah cinta agar aku belajar.

Terima kasih masa lalu, kamu ajarkanku bahagia

Juga mengajarku luka yang tak terlupakan

Kamu membuatku berbeda, bahagia bukan karenamu

Tapi karena aku sayang aku.’

Lagu yang sangat sesuai dengan hidup dan hatinya saat ini, mendengar lagu itu perempuan itu pun perlahan bisa kembali memiliki tenaga untuk kembali bangkit. Di mulai menstimulus dirinya untuk kembali bangkit dan berfikir positif lagi, perempuan itu pun selesai dengan acara mandinya dan mulai merawat dirinya dengan skincare khusus untuk tubuh juga wajahnya.

Dia memasuki kamarnya merebahkan tubuhnya lalu mulai berselancar di media sosialnya, mengobrol dengan teman-temannya yang super heboh dan gila di genk rumah sakit tempatnya berdinas kini. Alula sekarang sudah pindah tugas ke rumah sakit pusat yang jelas berbeda saat dulu dia koas.

Dunia baru Alula yang juga membuat peremuan itu kini semakin lebih tenang.

Setidaknya tak ada bau Adelino di sana, kalau tempatnya dulu menjalani koas masih ada bau lelaki itu karena Adelino pernah menjemput Alula beberapa kali di sana.

Wajah Alula kini mulai berseri karena membaca chat teman-temannya yang gokil menurutnya, lihat bagaimana Sasa, Dinta dan Jalu mulai mengacau dengan semua gosip yang diplesetkan. Kikikan Alula semakin terdengar nyaring. “Dasar orang-orang sableng,” umpatnya pada teman-temannya dengan terus menatap ponselnya.

Group persahabatan yang terdiri dari lima orang dokter gila yang menamai squad itu dengan nama ‘Seus rempeuse’ itu menjadi ajang kelima orang itu melepas penat. Di sana ada lima orang yang memiliki kepribadian yang berbeda dan Yuri sangat terbantu karena ada mereka semua.

Entah apa yang akan terjadi pada Alula jika tak ada mereka. Ada Sasa yang workout teman Alula yang paling senang mengajak Alula untuk hang out, Ada Zeta yang akan selalu memberi semangat dan memotivasinya, ada Dinta yang lucu dan bikin tertawa, dan ada Jalu yang memilki jiwa Seni membuat Alula sering out of the box.

Dan satu lagi yang menjadi pelengkap hidup Alula meski dia tak masuk dalam squad seus rempeuse itu, siapa lagi kalau bukan Camila yang menjadi BBf nya.

Kembali Alula menatap ponselnya, tampak keningnya berkerut ketika melihat chat dari Dinta di dalam group.

Dinta : Ayo tebak ayam-ayam apa yang paling besar?

Zeta : Ayam bangkok.

Jalu : Ayam burung onta.

Dinta : Salah ... emang ada ayam burung onta? Mabok kamu ya Jal? Burung onta sama ayam bedanya jauh keles!

Alula : Ayamnya Dinta!

Dinta : Ini lagi baru nongol! Sekalinya nonggol langsung mabok!

Semua orang dalam group chat mengirimkan stiker ketawa ngakak, membuat Dinta pada akhirnya mengirimkan stiker monyet lempar batu sebagai petunjuk kalau mereka harus serius menjawab pertanyaan yang dia lemparkan tadi.

Satu per satu dari mereka mengirimkan jawaban yang ternyata Nihil alias salah semua.

Alula : Ih, aku curiga kayanya jawabannya aneh bin ajaib kan Ta?

Zeta : Kita udah jawab sampai mikir pusing salah terus.

Jalu : Kita give up dech, apa jawabnya Ta?

Sasa : sumpah aku merinding sekarang, sepertinya jawabannya gak banget!

Dinta : Sialan! Bilang aja gak tahu alias kalian semua segitu doang IQ-nya!

Alula : Aduh muter-muter amat si Ta? Apa jawabannya?

Dinta : Mau tahu jawaban-nya?

Semua orang segera mengirimkan stiker tanda yes alias ya.

Dinta : Aaayaaaam semesta. (Stiker monyet tertawa ngakak).

Semua orang di group pun segera mengirimkan stiker aneh-aneh yang intinya semua ingin membuat Dinta babak belur.

Kelegaan kini sudah menghiasi hati Alula, perempuan itu yang tadi sempat terjatuh kini telah bangkit kembali. Hatinya sudah tak merasakan kesedihan karena semua teman-temannya yang baik, senyuman selalu terkembang di wajah ayunya dia bahkan sudah lupa dengan Adelino dan Naira.

Malam semakin larut, Alula pun sudah mulai lelah dan mengantuk. Dia pun berpamitan pada teman-temannya untuk tidur lebih dahulu.

Alula : Aku bobo dulu ya semuah, aku mau urus kuliahku besok biar tahun depan bisa ambil specialist juga.

Zeta : Istirahat ya sayang, kamu sepertinya butuh itu beberapa hari ini aku lihat kamu terlihat sedikit murung dan lelah.

Sasa : Met bobo Lula, besok jangan lupa temani aku Yoga.

Jalu : Jaga kesehatan Lula, kamu yang paling sakit diantara kita semua lho!

Dinta : Mimpi indah sayangku, jangan lupa panggil aku biar kamu selalu tersenyum dalam mimpi.

Sasa : Ta kapan kamu warasnya sih? Kenapa ya kamu bisa jadi dokter kalau otak kamu sering bergeser.

Dinta : Sialan! Awas kamu Sa! Lihat besok aku jadiin rujak bebek kamu! (stiker monyet bawa penggilasan).

Zeta : Udah malah berantem, kalian itu berantem terus kayanya kalian bakalan jadi suami istri dech!

Dinta dan Sasa : Ogah!

Melihat peperangan di ponselnya Alula hanya bisa terkikik dan menggeleng pelan, dia tahu chat itu tak akan berhenti sampai besok pagi. Oleh karena itu dia pun mematikan notif chat nya lalu meletak-kan ponsel itu di nakas setelahnya perempuan cantik itu terlelap dan masuk ke dalam mimpi indahnya.

Pagi menjelang, Alula yang sudah terbiasa bangun pagi pun segera menunaikan ritual paginya, setelahnya perempuan itu melakukan Yoga untuk menyegarkan pikirannya dan memberikan energy positif untuk hari yang akan dia lewati itu.

Hingga akhirnya matahari sudah mulai menampakkan dirinya, Alula pun segera menyelesaikan acara yoga-nya menenggak air mineral satu botol 600ml sekaligus mencoba menghilangkan keringatnya sejenak. Setelah semua keringat itu menghilang dan tubuhnya sudah terasa lebih dingin Alula pun segera mandi lalu bersiap untuk pergi ke rumah sakit.

Perempuan cantik itu melajukan mobilnya membelah jalanan Jakarta, dia menikmati dengan penuh syukur dan semangat untuk selalu bangkit dan bangkit lagi ketika dia terjatuh. “Alula ayo, bersyukur untuk hari yang cerah ini, semangat Alula,” ucap Alula menstimulus dirinya pagi ini agar hari-hari nya terlewati dengan mudah dan bahagia.

Saat lampu merah tiba-tiba ponselnya berbunyi, nama Camila sudah muncul di sana. Alula segera menyalakan perangkat bluethoot nya agar ponselnya bisa terhubung dengan perangkat di mobilnya itu. “Hallo,” ucap Alula.

“La, udah di jalan ya?” tanya Camila dari seberang sana.

“Hmm, lagi sampai lampu merah paling deket sama apartement, what’s up dude?”

“Sore jalan-jalan yuks, aku lagi bad mood nich.”

“Sore ini aku ada janji sama sasa mau yoga di sency, ketemuan di sana aja kalau kamu mau ikutan Yoga sekalian bis itu kita karokean, mau gak?”

“Setuju, oke! Aku udah lama juga gak ketemu sama Sasa, kangen ngobrol sama dia juga.”

“Oke ketemu di sana yah jam empat sore nanti.”

Panggilan itu pun berakhir senyuman Alula kembali terkembang, agar tak terasa sepi Alula pun kini mulai berdendang mengikuti lagu yang tengah berputar di playlist nya sebuah lagu dari Waode yang berjudul ‘Cinta tanpa tapi’ menemani perempuan itu sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit.

‘Ku benar cintaimu tapi kenapa selalu kau ajukan sebuah syarat’

Teriak Alula seolah tengah menyuarakan isi hatinya yang dulu, setelah nya perempuan itu pun menghela nafasnya panjang. “Alula lepaskan semua, itu adalah dulu, bangkit Alula tinggalkan semua yang sia-sia. Kamu sudah banyak memberikan semua kelonggaran, kini saatnya kamu melepaskan!” ucap Alula memberi semangat.

Dan inilah Alula yang akan selalu berusaha bangkit setiap kali dia terjatuh, dia akan tunjukkan pada dunia kalau dia bukan perempuan lemah. Dia perempuan yang kuat dan tangguh setegar karang di lautan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status