Share

Aku Lelah

Hari terus berjalan, Alula semakin sibuk dengan dunia barunya sebagai koas begitu pula dengan Adelino yang harus menjalani pemotretan dan juga fashion show di berbagai negara. Adelino memang sudah menancapkan kakinya di dunia internasional, dia kini menjadi salah satu model yang cukup terkenal di bidang showbis, pergaulan Adelino juga semakin berkembang.

Tetapi lelaki itu tetap tak bisa melupakan Naira yang menjadi sebuah goal dalam hidupnya. Adelino akan selalu kembali ke Naira seperti apapun jauhnya kehidupannya, tapi dia lupa dengan keberadaan Alula yang begitu mencintainya dengan sepenuh hati. Jangan ditanya bagaimana perasaan Alula saat ini, gadis itu tetap selalu setia dengan Adelino, dia selalu merindukan Adelino setiap saat bahkan dia hampir menggila karena menahan rasa kangennya itu.

Gadis itu masih terus mengharapkan seorang Adelino menjadi pendamping-nya seumur hidup kelak. Sebuah keinginan yang cukup sulit ketika dihadapkan dengan kenyataan bahwa Adelino hanya menganggapnya sebagai ban serep saja. “Lino, kamu di mana? Aku merindukanmu,” ucap Alula yang kini baru saja pulang dari koas itu hampir setiap hari. Tapi tidak dengan Adelino yang bahkan lupa akan keberadaan Alula.

Semakin melejit karir Adelino membuat dia semakin jarang kembali ke Indonesia, semua itu Adelino lakukan hanya untuk memuaskan semua mimpi Naira. Adelio ingin mengumpulkan pundi-pundi keuangan-nya agar bisa bersaing dengan lelaki yang bernama Daryl, lelaki yang membuat Naira begitu terobsesi dan mengesampingkan dirinya begitu saja. Dengan menjadi super model tentu saja Adelio bisa masuk ke dalam jajaran lelaki berkelas tingkat dunia, setahun sudah Adelino meniti karirnya di dunia internasional dan perlahan dia pun bisa membuktikan dirinya.

Adelino kini sudah semakin memiliki pundi-pundi kekayaan yang berlimpah tentu saja membuat Naira tersenyum bangga. Tapi sayangnya itu masih belum cukup untuk seorang Naira yang selalu memikirkan kehidupannya jauh kedepan. Dia tahu profesi sebagai model itu tak akan bertahan selamanya karena itu akan tergerus oleh waktu juga orang-orang baru yang lebih segar tentunya. Nyatanya banyak artis-artis yang semakin redup pesonanya saat mereka mulai berumur atau tergantikan dengan wajah baru yang lebih fresh.

Di mata Naira tetaplah Daryl yang paling memukau dan harapan besar untuk menggantungkan masa depan diri dan keluarganya tentunya. Keluarga Naira memang sudah dibutakan oleh harta membuat mereka tega melakukan segala cara untuk memperoleh kekuasaan dan kekayaan. Tapi Adelio yang begitu dibutakan cinta oleh Naira tak perduli, dia tetap memperjuangkan wanita itu dengan sekuat tenaganya.

Dua hari sudah Adelino kembali ke Indonesia tapi tak sedikit pun lelaki tiu mengingat tentang Alula, di mata dan dihati Adelino kini hanya da Naira dan Naira. Dua hari ini pula dia selalu menghabiskan waktu dengan Naira, mereka berdua benar-benar melepas rindu setelah sebulan tak bertemu. Meski Adelino tinggal di luar negeri beberapa tahu ini tapi dia selalu menyempatkan dirinya untuk bertemu dengan Naira. Saat dia melakukan pemotretan di daerah Asia dia akan meminta waktu pada managernya dua atau tiga hari untuk kembali ke Indonesia untuk menemui pujaan hatinya.

Tapi saat dia harus memenuhi semua jadwalnya di benua Eropa atau Amerika dia akan meminta Naira untuk menemuinya. Dua bulan sekali rutin mereka akan bertemu, tapi kali ini sangatlah istimewa karena lelaki itu meminta cuti satu minggu pada managernya karena dia ingin menghabiskan waktu bersama Naira yang akan berulang tahun minggu depan. Adelino ingin merayakan ulang tahun pujaan hatinya dengan sangat special, dia bahkan sudah memesan sebuah villa di Bali untuk keduanya menghabiskan waktu berasa selama satu minggu.

“Sayang, kamu masih di kantor?” tanya Adelino yang kini sedang menghubungi Naira yang tengah bekerja di perusahaan keluarganya.

“Iya, kenapa? Apa kamu merindukan ku?” jawab Naira dari seberang sana.

“Jelas, kamu tahu kan aku begitu mencintaimu dan memujamu hmm?”

“Hmm, aku tahu aku juga sangat mencintaimu.”

“Tapi kamu tak mau menikah denganku, kenapa? Apa kamu masih menginginkan lelaki itu?”

“Kamu tahu alasanku kenapa aku harus menikah dengan-nya bukan?”

“Iya, tapi apa kurang nya aku sayang? Aku juga bisa memberikanmu semuanya.”

“Sudahlah Adelino, aku lelah kalau harus berdebat dengan mu terus! Jangan ganggu aku,” ucap Naira menutup panggilan telepon itu dengan penuh kekesalan.

Melihat panggilannya diputus begitu saja oleh Naira membuat lelaki tampan itu pun naik pitam. Sungguh dia sangat kesal dengan semua kelakuan Naira itu. Dengan penuh emosi lelaki itu pergi meninggalkan apartement Naira dan pergi ke salah satu club elit yang ada di Jakarta, hari masih siang untuk seseorang datang ke club tapi Adelino tak perduli.

Untung saja pemilik club elite itu adalah teman mainnya jadi semua pegawai di sana sudah cukup mengenal siap Adelino.

Berbeda dengan Adelino, Yuri kini tengah menyibukkan diri untuk melupakan semua rasa rindunya pada lelaki tampan itu dengan buku-buku novel dan film kesayangannya di Netflix.

Yuri merebahkan tubuhnya di atas sofa ruang keluarga di apartemnnya, dia mulai memutar tayangan drakor yang berjudul ‘The world of themarriagee’. Gadis itu sangat menghayati film itu, hatinya begitu tersayat melihat setiap adegan di film itu, dia merasa sangat bodoh dan tak tahu diri tak terasa air matanya semakin deras mengalir.

“Ya Rabb, kenapa aku bodoh banget begini. Aku bahkan lebih bodoh daripada Da Kyung, dia jadi selingkuhan tapi akhirnya menikah, tapi aku?” gumannya dengan perasaan yang tersayat.

“Kenapa aku gak bisa sekuat Sun Woo? Kamu bodoh Alula! Harusnya kamu berhenti sekarang juga!” lanjut Alula dalam hati. Dia pun akhirnya mencoba menguatkan hatinya untuk melupakan Fahmi dan mencoba melangkah ke depan.

Alula yang masih terlarut dalam lamunannya sampai tak sadar kalau Camila kini tengah masuk ke dalam apartemennya. Melihat bagaimana sang sahabat begitu menderita Camila semakin merasa bersalah, karena itulah Camila pun mencoba menghibur sahabatnya itu. “Eheem.” Camila berdeham membuat Alula terkejut.

“Kamu kaya setan aja si Mil, bikin aku spot jantung aja,” omel Alula dengan kesal.

“Kamu yang payah, aku tekan tu bel berkali-kali gak kamu bukain, untuk aku masih punya akses card apartement kamu makanya aku bisa masuk,” jawab Camila yang kini sudah duduk di samping Alula, lalu gadis itu pun kembali bertanya pada sahabatnya itu. “Kenapa kamu hmm?”

“Aku lagi lihat drakor itu terus aku kok ngerasa bego banget ya jadi perempuan, kenapa bisa kau begitu tolol ya Mil? Harusnya kau bisa melepaskan Adelino! Harusnya aku kuat sekuat Sun woo.”

“Ya kamu memang bodoh karena Adelino, kamu memang harus mulai mengubah mindset kamu La! Kamu itu cantik, pinter dan gak ada kekurangan sedikitpun kecuali yang bucin oon itu saja sich.”

“Sialan kamu! Ngapain kamu ke sini?”

“Wiidiihh sewot amat yak? Aku mau hang out sama kamu lah yuk kita ke Club udah lama aku gak ke sana buntu pikiranku ini butuh recharge energy.”

Mendengar permintaan Camila membuat Alula tersenyum dia juga butuh recharge energy juga karena itu gadis itu pun kembali bersemangat dia berdiri dan seera berlari ke kamarnya untuk siap-siap. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB memang bisa dikatan masih cukup pagi untuk kedua memasuki club tapi giman lagi mereka sudah sama-sama lelah dengan mood mereka yang berantakan karena kisah percintaan mereka yang tak selancar air sungai.

Mereka memesan beberapa menu untuk makan malam sampai nantinya mereka akan menggila sampai pagi, untung saja Alula besok libur karena weekend jadi dia bisa bersenang-senag dengan sahabatnya itu sampai pagi. Camila dan Alula sudah menghabiskan makanan yang mereka pesan tadi, untuk mengisi waktu kini mereka berkaraoke ria di ruang VIP yang mereka pesan, mereka berdua meluapkan semua perasaannya lewat lagu-lagu yang sesuai dengan mood mereka saat ini.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat mereka pun tak menyadari kalau pengunjung club itu sudah semakin banyak. Melihat itu mereka pun berjalan keluar ruang VIP untuk melantai, mereka berdua menikmati suasana apalagi saat mereka bertemu dengan teman-teman mereka yang sefrekuensi merak bahkan lupa waktu.

Hingga akhirnya mereka kelelahan dan hendak kembali ke ruang VIP, mata Alula terbelalak ketika matanya menangkap sosok yang begitu dia cintai tengah bermesraan dengan seorang perempuan yang dia juga tahu siapa.

“Lihat apa? Bukannya kamu tahu hal itu? Gak usah banyak dipikirkan.”

“Dia kapan pulang ke Indonesia?”

“Udah mau satu setengah bulanan, memang dia gak kabarin kamu?”

“Gak sama sekali,” ucap Alula dengan menahan semua yang kini tengah berkecamuk di dalam hatinya.

“Aku pikir kamu tahu La, makanya kamu sedih begitu.”

“Hmm, sudahlah aku memang gak pernah ada di mata dia,” jawab Alula dengan menahan semua yang ada di sana tapi satu yang jelas perempuan itu merutuki kebodohannya.

“So apa yang akan kamu lakukan?”

“Aku lelah Mil, jadi aku akan berhenti,” ucap Alula yang kini berjalan dengan air mata bercucuran ke ruang VIP yang mereka pesan tadi.

 Alula tak pernah menyangka kalau Adelino ternyata tak mengingatnya sedikit pun. Hati Alula saat ini begitu hancur.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status