Share

Melangkah Maju

Enam bulan berlalu, Alula kini semakin terlihat kembali hidup. Perempuan cantik itu kini sudah mulai menikmati hidupnya, dia sekarang terlihat lebih fresh. Aura Alula pun perlahan semakin terpancar, Alula sudah tak menenggelamkan dirinya dalam semua pekerjaannya. Sekarang Alula mulai memberikan dirinya waktu untuk jiwanya menikmati semua yang sudah Tuhan berikan.

Lihatlah padatnya jadwal Alula untuk me time, mulai dari acara hang out bersama dengan teman-temannya, menjaga stamina tubuhnya dengan fitnes ataupun yoga sampai menyegarkan dirinya dengan melakukan perawatan dari rambut sampai ke ujung kaki.

Bukan centil tapi itulah cara Alula mencintai dirinya dengan merawat apa yang telah Tuhan titipkan kepadanya.

Seperti hari ini Alula bersama dengan Camila sedang menikmati acara shoping-nya, perempuan itu mulai memperhatikan penampilannya, dulu dia yang cuek sekarang mulai care, dulu dia yang tak berpendirian dan selalu menuruti semua kata-kata Fahmi membuat Alula berpenampilan tak sesuai dengan kepribadiannya perlahan sudah kembali ke style nya sendiri.

“La, lihat baju ini, bagus banget dech buat kamu, cucok lah yah buat kulit kamu warnanya,” ucap Camila yang kini tengah membawa minidres tanpa lengan dengan potongan V neck berwarna kuning kunyit itu.

“Iiih, lucu banget sich ini dressnya, aku mau Mil," ucap Alula yang kini semakin langsing tapi padat badannya itu. semua usahanya menikmati hidup dengan beryoga memang telah membuahkan hasil bisa dilihat body Alula yang sebelas dua belas dengan Kendal Jenner itu.

Kurus, tinggi semampai dan padat, kulit yang semakin glowing karena sering luluran di rumah ataupun spa di salon membuat kulitnya semakin berkilau seperti kulit artis-artis iklan sabun mandi ataupun hand body lotion.

Alula sekarang menjelma menjadi perempuan cantik pakai banget, tak ada Alula yang cuek bisa pergi keluar rumah dengan rambut di ikat ala bibi-bibik komplek yang lagi belanja sayur dan baju kaos T-shirt yang kedodoran tak karuan. Kini yang ada Alula yang tampak modis dan dewasa juga berwibawa.

“Cobaik dech La, itu keren abis gaunnya,” pinta Camila dengan semangat.

“Oke,” jawab Alula singkat dan segera berlalu memasuki ruang pas, tak lama perempuan itu keluar dengan menggunakan gaun itu dan memperlihatkannya pada Camila.

Dengan penuh senyuman Camila mengacungkan kedua jempolnya sambil berucap, “Kereen.”

Senyuman kini terkembang di wajah keduanya setelahnya mereka berhigh five ria. Acara belanja itu pun kini berakhir mereka pun kini mulai berjalan menyusuri mall Senayan city dengan riang gembira. “Mil lapeeer, pingin makan shabu-shabu aku,” ucap Alula.

“Ayuuk, aku pas kepingin yang bakar-bakar juga nich, kita ke Shabu-shabu house aja yuk,” ajak Camila yang segera diangguki oleh Camila.

Mereka pun segera melangkahkan kakinya ke arah resto tersebut, sesampainya di sana mereka memilih meja yang dekat dengan jendela. Seperti kebiasaan mereka keduanya akan melihat pemandangan di luar hingga akhirnya makanan yang mereka pesan datang, tak butuh lama keduanya segera bersiap untuk memulai acara bakar-bakar nya juga rebus merebus. Tak butuh lama keduanya sudah mulai menyantap habis aneka bakso, daging dan sayur yang ada di meja mereka.

Acara makan pun sudah selesai, perut mereka kenyang hati mereka juga senang kini saat nya melepaskan semua pegal di otot kaki mereka. “Kita spa yuk La,” ajak Camila.

“Ayuk aku juga mau meni pedi ah, pingin bersihin kutikula di jari-jariku,” jawab Alula dengan senyuman.

Mereka kini sudah memasuki salah satu salon dan perawatan tubuh di sana, mereka mengambil paket spa lengkap keduanya begitu menikmati suasana hingga semua rangkaian perawatan tubuh mereka.

Mereka tengah melakukan meni pedi, Alula dan Camila begitu cerita berada di ruang private itu. mereka berdua banyak bercerita tentang ini dan itu yang membuat mereka bahagia. Hingga ada salah satu pengunjung mulai berbicara tentang Adelino.

Sebagai seorang model yang wajahnya wira-wiri di majalah dan televisi apalagi leaki itu sekarang sudah masuk ke dalam dunia showbis internasional membuat lelaki itu semakin terkenal saja. Dan lihatlah bagaimana dua perempuan cantik yang juga tengah melakukan perawatan itu sedang menggosipkan Adelino dan juga begitu memuja lelaki itu.

Dengan tak tahu malu mereka bahkan membicarakan hal-hal yang cukup vulgar, di mana mereka mulai membayangkan berada di bawah kungkungan Adelino. Saat ini Alula bergidik ngeri, dia mulai mengingat bagaimana hari-harinya dia lewati dengan bodoh di bawah kungkungan lelaki tak berperasaan itu.

Bahkan dia begitu bodoh telah memberikan mahkotanya pada lelaki sebrengsek Adelino.

Bayangan kejadian di masa lalu membuat hatinya sakit, tapi dia teringat bagaimana dia harus mencintai dirinya sendiri dia pun mulai berdamai lagi dengan dirinya, memberi semangat pada dirinya kalau dia berhak bahagia meski bukan dengan lelaki itu. “Kamu sudah berjalan sejauh ini Alula, lepaskan semua bebanmu, lepaskan semua lukamu Alula,” ucap Alula dalam hati menyemangati dirinya.

Tak lama kedua perempuan yang tengah bergosip itupun mulai berbicara tentang Adelino dan Alula mendengar jika lelaki itu saat ini tengah berada di Indonesia karena ada projek yang akan dia lakukan dengan salah satu brand shampoo yang terkenal di Indonesia bahkan Asia. Alula menghela nafasnya panjang lalu menatap Camila.

“Dia pulang?” tanya Alula membuat Camila akhirnya menyegir kuda.

“Yaps, udah satu bulan, and I thinkits’s not wrted to tell you, kamu gak butuh dia buat hidup lebih bahagia kan?” jawab Camila yang di senyumi oleh Alula, dan dalam hati Camila tersenyum bahagia karena sahabatnya itu tak marah.

“Kamu benar, dan ini bukan hal penting buatku, aku sudah melangkah dan ternyata keputusanku itu benar kan? Lihatlah dia bahkan tak mengingatku sama sekali.”

“Yang sabar ya La, aku yakin akan ada seseorang di sana yang jauh lebih baik untuk kamu.”

“Pasti, dan aku yakin itu.”

Melihat bagaimana Alula yang optismis hati Camila merasa sangat bahagia juga lega, setidaknya dia tak akan merasa bersalah lagi karena kelakuan sepupu kesayangannya itu terhadap Alula.

Perempuan itu sekarang memang lebih pandai menyembunyikan perasaan-nya terutama di depan sahabatnya yang satu ini, dia tak ingi hanya karena dirinya Camila akan berakhir saling membenci dengan Adelino yang nota bene sepupu Camila.

Dalam diam Alula menyimpan semua sakitnya, dia berusaha untuk tegar melihat semua yang kini dia alami. Luka itu sekarang menganga begitu besar di hati Alula, dia yang dengan tulus mencintai Adelino ternyata tak terlihat sedikit pun di mata lelaki itu. Dua tahun dia menjadi tong sampah dan ban serep, semua Alula lakukan untuk menyenangkan lelaki itu tapi lihatlah sekarang seakan dirinya hanya sebuah sampah yang di buang begitu saja dan tak akan dilihat lagi.

“Alula! Sadarlah! Hidup terus berjalan, maju ke depan, jangan selalu melihat kebelakang. Hidupmu masih panjang dan kamu pasti akan menjadi perempuan kuat. Kamu bisa Alula! Kamu bisa!” ucap Alula dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

Kedua perempuan itu pun kini berjalan melenggang meninggalkan salon itu, Alula yang hari ini begitu cantik, rambutnya dia ikat dan gulung santai ke atas ala gadis-gadis korea memperlihatkan leher jenjang yang mulus, dengan celana jeans basic yang memiliki aksen sobek-sobek di bagian paha dan lutut dipadukan dengan t-shirt agak menempel kulit membuat penampilan perempuan cantik itu semakin menggoda.

Alula terlihat sangat fresh dan imut, dia masih terlihat seperti anak kuliahan meski umurnya kini sudah mencapai usia matang untuk menikah. Sepatu sneakers kesayangannya itu benar-benar membuat kakinya nyaman dan menambah kesan awet muda pada Alula.

Dua sahabat itu kini berjalan menuju ke arah keluar Mall, mereka sudah cukup bersenang-senang hari ini. Perut sudah kenyang, badan fresh, hati gembira. Inilah cara Alula mencintai dirinya sendiri, ketika mereka hendak menuruni tanggan sebuah pemandangan tak terduga kini tengah tergambar di depannya.

Camila mengumpat sejadi-jadinya dan merutuki kesialannya saat ini. Adelino dan Naira ternyata juga tengah berada di mall tersebut, dan sial kini keduanya berpapasan di depan eskalator. Adelino dan Naira yang berada di eskalator arah naik dan Alula dan Camila di eskalator arah turun, jangan di tanya bagaimana hati Alula saat ini. Tapi perempuan cantik itu bisa dengan sangat baik mengatur emosinya, tak sia-sia semua usahanya untuk belajar mengatur emosi perempuan itu tamak begitu santai melihat Adelino dan Naira.

Bahkan terkesan sangat cuek atau pura-pura tak melihat, Alula terus tersenyum dan berceloteh dengan Camila yang sudah merasa ingin memakan seseorang itu. “Take it easy dude! Aku baik-baik saja,” bisik Alula membuat Camila sedikit mereda emosinya.

Camila menatap tajam ke arah Adelino yang kini juga tengah menatap Alula dan Camila, sungguh rasanya Camila ingin menjambak sepupunya itu tapi melihat bagaimana Alula begitu tenang Camila pun perlahan bisa tersenyum bangga.

Tanpa kedua sahabat itu ketahui, hati Adelino berdesir ketika melihat bagaimana Alula saat ini. “Alula, ya itu kamu, cantik sekali kamu sekarang,” batin Adelino yang tadi sempat tak berkedip menatap Alula dia bahkan lupa dengan Naira yang saat ini berdiri cantik di sampingnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status