Share

Keputusan Terbaik

Satu tahun berlalu, Alula kini sudah menyelesaikan koasnya dan sudah mendapatkan ijin praktek, untuk itu Yuri sekarang bekerja di salah satu rumah sakit swasta terbesar di Jakarta. Alula menjadi dokter jaga di UGD bersama dua teman koasnya, setelah selesai koas Alula dan kedua temanya mendapat rekomendasi dari dosen mereka untuk bekerja di rumah sakit itu.

Perlahan namun pasti Alula yang disibukkan dengan semua pekerjaannya pun bisa perlahan melupakan sosok Adelino yang sudah begitu menyakitinya bahkan melupakannya. Sakit Alula ketika dia tak sedikitpun diingat oleh Adelino yang begitu dia cintai, penantiannya ternyata tak berarti bagi seorang Adelino. Kejadian itu membuat Alula menyadari kalau dia bukan hanya menjadi yang kedua tapi hanya tempat pemuas nafsu Adelino.

Terkadang seseorang memang harus sesakit itu untuk bisa melihat kebenaran yang ada didepan matanya. Itulah yang Alula rasakan setahun yang lalu, kini perempuan itu sudah mulai mencoba melangkahkan kakinya kedepan dan meninggalkan semua kebodohannya jauh di belakang, meski sulit untuk melupakan sosok Adelino yang nyatanya masih mengisi hatinya tapi Alula mencoba untuk tak goyah dan terus melangkah meninggalkan mimpi buruknya di belakang.

Lihatlah sekarang perempuan itu sudah bisa tersenyum lebar dan lepas seolah sudah tak ada luka dihatinya. Alula memang sangat pandai menyembunyikan semua lukanya tapi kali ini memang benar dia sudah belajar mengikhlaskan semua yang terjadi padanya hingga dia benar-benar bisa melangkah.

“La, kamu malam ini ada acara gak?” tanya Sasa teman sejawatnya.

“Gak ada Sa, kenapa gitu?” jawab Alula.

“Ayuk hang out, udah lama kita gak hang out kita gila sama kerjaan terus akhir-akhir ini.”

“Hmm, boleh dech! Aku juga lagi suntuk, udah gak ada kerjaan di rumah juga, apartemenku kemarin udah aku beresin jadi weekend ini aku paling cuma tiduran.”

“Good kita hang out malam ini, jadi besok pagi kita beneran tidur dalam keadaan happy.”

“Ke mana kita sekarang?”

“Noton dulu yuk, bis itu kita ke club, kalau gak salah si Usara udah booking room.”

“Oke, atur aja. Ayuk capcuss sekarang atau kapan?”

“Ke apartement kamu ya La, bersih-bersih dulu aku udah bawa baju nich.”

“Kamu udah prepare banget kayanya, jangan-jangan ini udah kamu rencanain dari kemarin-kemarin ya?” tebak Alula yang membuat Sasa tertawa terbahak-bahak karena tertangkap basah.

Gadis itu pun mengakui semua rencana yang dia buat bersama teman-temannya untuk Alula karena Alula yang berulang tahun tapi dia malah melupakan hari kelahirannya itu. “Kamu lupa yah kalau kamu ultah hari ini?” ucap Sasa heran.

“Oh gosh, aku beneran lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunku.” Jawab Alula yang dengan cepat menyambar tanggalan diatas meja kerjanya.

“Kamu terlalu sibuk bekerja sampai kamu lupa pada dirimu sendiri La, kamu sekarang terlihat lebih kurus tapi itu semakin membuatmu tambah cantik meski aku lebih suka kamu yang agak berisi.

“Benarkah, aku sudah lupa dengan diriku sendiri ternyata, pantesan aja bajuku jadi banyak yang kegedean akhir-akhir ini.”

Mereka berdua pun kembali tertawa, setelahnya mereka pun melangkah menuju ke parkiran di mana mobil Alula terparkir. Keduanya saling bercerita dan mengejek tapi kaloi ini Sasa yang lebih banyak mengkritik Alula, sebagai sahabat tentu saja Sasa akan memberi tahu jika sahabatnya itu sudah melakukan beberapa kesalahan termasuk kegilaan Alula yang bekerja gila-gilaan itu.

Kini keduanya sudah memasuki area apartement Alula, setelah memakirkan mobil keduanya segera menuju ke lantai 26 di mana unit apartement Alula berada. Sesampainya di apartement Alula pun menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri sedangkan Sasa memasuki kamar tamu untuk beristirahat sejenak dan membersihkan diri. Kamar tamu di apartement Alula memang selalu menjadi tempat sahabat-sahabatnya beristirahat.

Alula memasuki kamar mandi yang cukup luas itu lalu merendam tubuhnya di bathup yang sudah dia tuang dengan minyak essential, garam mandi dan bubble bath, tak lupa Alula menyalakan lilin aroma terapi beraroma lavender.

Perempuan itu menikmati acara mandinya dan perlahan mulai mengingat kembali semua percakapannya dengan Sasa tadi. “Ya Tuhan ternyata aku dulu begitu menyia-nyiakan waktuku hanya untuk lelaki itu bahkan aku sampai tak memperhatikan diriku sendiri, dan sekarang aku akan lebih mencitai diriku sendiri,” gumannya.

Dia memang sudah memutuskan untuk mengikhlaskan , tapi semua itu juga butuh proses yang tanpa sadar mulai membuat berat badannya menyusut dan itu wajar karena beratnya pikiran dan setres sedikit banyak pasti akan memiliki dampak pada fisik Alula. Dalam hati perempuan itu pun semakin mengukuhkan hatinya. “Aku harus melangkah sekarang, gak ada gunanya semua hal yang aku lakukan. Aku harus lebih mencintai diriku sendiri baru aku bisa dengan benar mencintai orang lain,” pikir Alula.

Malam ini Alula ingin kembali menjadi dirinya sendiri setelah beberapa tahun terakhir hidupnya penuh topeng karena mengikuti semua keinginan Adelino yang memintanya untuk berpenampilan seperti perempuan yang Adelino cintai. Alula mulai merias wajahnya dengan riasan make up natural khas dirinya bukan make up tebal cetar membahana seperti mau konser seperti perempuan yang Adelino cintai.

Dengan make up flawes dan baju sederhana tapi terlihat anggun juga menawan Alula berubah menjadi dirinya sendiri. “Dicintai tapi dengan ‘tapi’ itu ternyata menyakitkan. Aku terlalu bodoh hingga kau kehilangan diriku sendiri, harga diriku bahkan- ,” Alula tak sanggup melanjutkan ucapan-nya dia cukup sakit saat menyadari dirinya yang begitu bodoh dan tolol itu.

“Hello this is me!don’t care all them will see me, i just wanna be me self,” Alula menyemangati dirinya sendiri yang kini tengah berdiri di depan kaca memantulkan bagaimana dirinya dari ujung kaki ke ujung rambut.

Merasa sudah siap Alula melangkahkan kakinya keluar kamar menuju lantai satu dengan percaya diri. Sasa ternyata sudah siap di dan menunggunya di ruang keluarga dan Sasa berteriak heboh ketika melihat bagaimana penampilan Alula saat ini.

Alula yang begitu anggun dengan gaun mini dress hitam dengan model halter di bagian lehernya dan backless hingga ke tengah punggung membuat Alula terlihat tinggi semampai dan sexy karena bajunya yang menonjolkan bentuk tubuh bagian atasnya sampai ke pinggang.

Gaun itu kini ditutup Alula dengan denim jacket warna hitam juga, semakin menonjolkan kesan misterius. Ditambah dengan love fringe sandals keluaran dari stuart weitsman dengan rumbai lucu yang membuat penampilan Alula semakin chick tak lupa solf calf clutch berwarna perak keluaran dari Dior semakin menambah kesan eksclusive. “Omo! Alula kamu canti banget, ya ampyuun kamu beneran kaya artis korea Jun Jiyun itu, duch coba kamu berpenampilan begini dari dulu, gak kebayang berapa banyak lelaki yang tunduk sama kamu.” Sasa berucap penuh kekaguman.

“Benarkah?” tanya Alula yang memang masih memiliki sifat insecure itu.

“Yups, kamu itu apa yang gak bisa dibanggakan La? Semua yang ada di kamu itu bikin semua mata hawa iri, kamu cantik tanpa perlu effort yang besar sepertiku.”

“Hey, kamu juga cantik Sa!”

“Iya tapi aku sekarang itu karena perawatan yang aku lakukan, kulitku sensitif dan gampang jerawatan gak kaya kulit kamu yang bagus itu. sekali saja aku nekat makan kacang kebanyakan langsung dech bintang tumbuh di pipiku di mana-mana.”

“Sudahlah, ayo berangkat kita telat. Ingat kamu cantik Sasa, kita cantik kita perempuan tentu terlahir cantik dan yang lebih penting hati kita lebih cantik. Yuk sayangi diri kita sendiri dan angkat diri kita tinggi agar tak dijatuhkan dan dilecehkan,” ucap Alula menasehati untuk Sasa dan dirinya sendiri tentu saja.

Semua ucapan sasa barusan itu tanpa Sasa ketahui sudah membuat seorang Alula semakin yakin dengan keputusannya juga melonjakkan rasa percaya dirinya ke tingkat yang tertinggi. “Ayo Alula, kamu akan lebih bersinar mulai sekarang, buat semua orang yang menghinamu malu karena semua hal terbaik yang kamu punya! Jadikan dirimu lebih bermanfaat Alula!” ucap Alula dalam hati untuk menguatkan dirinya sendiri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status