Share

Meet The Love
Meet The Love
Penulis: Caramia Yu

Cinta Itu Buta

Mendung tapi tak hujan membuat hawa sejuk menelisik masuk ke apartement gadis cantik yang bernama Alula gadis cantik mahasiswi kedokteran UI yang baru saja merayakan kelulusannya seminggu yang lalu. Gadis pemalu dan sedikit insecure dengan dirinya itu kini perlahan sudah menjadi gadis yang lebih sedikit terbuka dan berani menatap dunia. Ya Alula termasuk gadis yang cuek dengan penampilannya sehingga tak banyak yang bisa melihat kecantikan alami yang dia miliki.

Orang jaman sekarang kebanyakan akan melihat gadis bening itu dari beberapa aspek, seperti kulit wajah dan tubuh yang putih mulus, wajah dengan tempelan make up yang membuat mereka terlihat lebih flawess, dengan alis yang sudah di kerok atau dicabut untuk membentuknya, sulam alis, extension bulu mata atau ditambah dengan bulu mata palsu dan tentu saja baju dengan model kekinian yang membuat mereka terlihat lebih chick.

Berbeda dengan penampilan Alula yang suka dengan gaya sporty dia sangat mengidolakan celana jeans, sepatu kets/ sneakers, tak ransel, kaos oblong yang simple dan hanya bertabur pelembab bedak bayi di wajahnya, bibirnya hanya diberi lipsbalms saja, alis juga dia biarkan tumbuh begitu saja tanpa dirapikan dengan dicabut atau apapun itu.

Kulit Alula memang tak seputih susu seperti Onny-onny Korea dan Jie-jie China itu, tapi kulitnya juga tak hitam jadi kulit Alula itu masuk dalam kategori kulit kuning langsat nan cantik khas Indonesia. Alula yang selalu tampil apa adanya itu tentu tak akan semencolok mereka yang berpenampilan bak barbie dengan kornea mata yang selalu berubah karena contact lens, bulu mata menjulang tinggi kulit wajah sehalus porceline bibir merah ranum membuat gadis itu pun tak masuk dalam golongan para mahasiswi populer disana.

Tetapi semua itu berubah semenjak Alula bertemu kembali dengan cinta pertamanya yang bernama Adelino atau yang biasa dipanggil ‘Ino’ oleh teman-temannya. Lelaki tampan dengan berjuta aura, pintar dalam bidang akademik, berprestasi dalam olah raga basket, wajah yang jelas oke punya karena perpaduan dari papa yang yang berdarah Jawa-Belanda-China dan sang mama yang berdarah Jerman-Palestina itu. Membuat Adelino menjadi pangeran kampus yang sangat diidam-idakam oleh para wanita ditambah dengan profesinya sebagai model semakin membuat lelaki itu husband material.

Hari itu Camila sahabat Alula yang juga sepupu Adelino mengajak Alula untuk menghadiri sebuah pesta ulang tahun salah satu temannya. Camila merubah penampilan Alula yang biasa-biasa saja menjadi seorang bidadadri yang baru turun dari khayangan. Wajah ayu Alula semakin terpancar dengan beberapa sapuan make up flawess dan tubuh Alula yang selalu terbungkus kaos sedikit kedodoran atau kemeja yang agak lebar itu terlihat begitu menawan dengan balutan mini dres bermodel A line dengan aksen sabrina yang menonjolkan betapa indahnya pundak Alula.

Rambut Alula yang biasanya hanya di ikat asal-asalan itu kini sudah tertata rapi dengan model kucir kuda ala Ariana Grande penyanyi favorit Alula membuat keindahan leher jenjang Alula semakin menjadi daya tarik.

“Kamu cantik banget,” teriak Camila saat itu setelah melihat seperti apa Alula berubah.

“Benarkah?” tanya Alula.

“Hmm, coba kamu sedikit memperhatikan penampilan kamu sedikit saja La, Ino pasti sudah bertekuk lutut sama kamu dari dulu, dan tak masuk ke sumur Sadako,“ ucap Camila saat mengingat jika sepupunya itu kini berubah jadi tak karuan semenjak jatuh cinta pada perempuan bernama Naira.

“Sumur Sadako serem amat si Mil.”

“Apa coba kalau bukan Sadako, dia perempuan yang mengerikan, nanti kalau ketemu kamu pasti tahu gimana orangnya,” jelas Camila yang sudah sering bertemu dengan Naira, sedangkan Alula memang belum pernah bertemu dengan perempuan yang dipanggil Sadako oleh Camila.

Di sinilah mereka berdua, ditengah-tengah acara pesta ulang tahun salah satu teman gaul Camila, dan saat di pesta itulah Adelino dan Alula untuk yang kedua kalinya berkenalan. Saat mereka menikmati suasana pesta sebuah kejadian membuat emosi Alula terpatik, hingga gadis itu pun berubah menjadi sosok yang mengerikan, bukan dengan kekerasan atau caci maki Alula membalas seseorang yang sudah menyulut api kemarahan di hatinya. Tapi dengan gaya santai dan cerdas Alula membuat wanita itu mati kutu di hadapannya.

Hal itu membuat seorang Adelino terkagum hingga lelaki itu pun berusaha mendekati Alula, aura Alula membuat seorang Adelino terseret dalam pusaran penasaran. Semakin mengenal Alula, Adelino merasakan sebuah rumah untuknya ditambah dengan kenyataan kalau Alula ternyata mencintai Adelino semakin membuat lelaki itu bahagia. Emang dasar Adelino si buaya dia memanfaatkan kepolosan juga ketulusan hati Alula untuk dia jadikan pelampiasan dari cerita cintanya yang seperti lingkaran setan tak berujung.

Perasaan cinta Alula yang begitu besar membuat gadis itu pun tak menyadari semua niat buruk Adelino padanya. Hingga malam itu terjadi di mana Adelino membuat Alula menyerahkan dirinya pada Adelino seutuhnya, dan semenjak saat itu Alula semakin terikat dengan Adelino. Seperti ada sebuah rantai yang membelenggu kakinya hingga membuatnya tak bisa terlepas dari Adelino. Tanpa Alula ketahui Adelino akan menjadikannya sebagai tempat sampah ketika dia merasa sangat marah dengan kekasihnya yang bernama Naira.

Dan lihatlah malam ini, di ruang kamar tidur apartement Alula dimana Adelino yang baru saja dicampakkan oleh Naira begitu saja, ya Naira membatalkan pertemuan mereka karena perempuan itu yang tak ingin kehilangan kesempatan untuk berdekatan dengan Daryl. Padahal Daryl sendiri termasuk tipe yang setia dan sudah memiliki pujaan hati yang tak seorang pun tahu kecuali dirinya dan Tuhan.

Karena kesal Adelino pun mencari kesenangan dengan membodohi Alula, menjadikan gadis polos itu sebagai pelampiasan semua emosinya sekaligus penghangat ranjangnya. Alula yang sudah kehilangan mahkotanya di tangan Adelino dan karena rasa cintanya yang besar pun tak pernah keberatan akan semua sikap Adelino kepadanya bagi Alula yang sudah dibutakan oleh cinta, mereka melakukan semua itu atas dasar suka sama suka. Alula yang begitu buta akan cinta sudah tak bisa berpikir baik, dia bahkan tak sadar telah terjerat dalam cinta toxic yang mematikan.

“Beb, sekali lagi ya?” pinta Adelino yang sebenarnya juga sangat memuja tubuh Alula.

“Tapi aku lelah mas,” jawab Alula yang memang sudah sangat kelelahan karena sepanjang hari dia harus mengurus dokumen-dokumen yang dia butuhkan untuk Koas sebelum dia melanjutkan jenjang yang lebih tinggi untuk mencapai ijin gelar dokternya.

“Kamu lelah? Jadi nikmati saja aku yang pegang kendali babe,” ucap Adelino yang tak pernah puas menikmati tubuh Alula yang sudah seperti candu baginya. Saat dia melakukan hal itu dengan Naira, maka Adelino lah yang akan pegang kendali dan membuat Naira mengerang nikmat dan tak perduli dengan dirinya yang merasa tak puas. Berbeda saat bersama Alula, Adelio bisa menikmati setiap rasa yang ada hingga membuatnya mabuk kepayang.

Dengan segala rayuan juga sentuhan Adelino, Alula pun tak kuasa menahan semua gejolak yang ada disana hingga gadis itu pun akhirnya mengerang karena sudah tak mampu menahan gejolak yang ada di dalam dirinya.

“Lino, aahh, aku sudah gak tahan do it know baby, please I beg you baby,” rancau Alula yang sudah masuk dalam gairah asmara itu.

Melihat bagaimana Alula merintih dan memohon Adelino merasa seperti tercambuk dia pun segera menuntaskan semua dan mencapai puncak bersamaan.

“Terima kasih babe,” ucap Adelino dengan mengecup lembut pucuk kepala Alula.

Kini keduanya tertidur dengan semua lelah dan peluh yang masih menempel di tubuh mereka, Adelino menarik Alula ke dalam pelukannya hingga terdengar detak jantung Adelino yang terpacu dengan cepat membuat Alula merasa senang dan bahagia.

“Besok kamu mau ke mana babe?” tanya Adelino lagi.

“Besok gak ada acara, kenapa mas?” tanya Alula balik.

“Kita liburan yuk sayang, rasanya sudah lama kita tak menikmati waktu berdua,” ajak Adelino yang tentu saja membuat Alula melayang. Alula selalu merasa bahagia karena Adelino masih memberinya perhatian yang cukup besar pada nya meski Alula juga tahu kalau hati Adelino masih tersimpan nama Naira.

Bodoh saja Alula yang tak tahu kenapa sampai Adelino mengajaknya liburan ke Bali, karena sebenarnya lelaki itu ingin mengikuti Naira ke Bali di mana pujaan hatinya itu tengah mengejar Daryl yang sedang melakukan bisnis di pulau dewata itu.

“Ke mana kita akan pergi mas?” tanya Alula dengan wajah berbinar.

“Ke Bali, kita ke Bali ya beb?”

“Oke besok aku siapkan semua kebutuhan kita,” jawab Alula dengan semangat.

“Mas mau ambil baju mas yang di apartement atau cukup baju-baju mas yang ada disini aja yang dibawa?” tanya Alula.

“Baju-baju aku banyak kan yang ada disini?” tanya Adelino yang diangguki oleh Alula.

“Bawa yang ada disini ajalah sayang, males kalau harus bolak-balik ke apartement nanti waktu liburan kita berkurang, minggu depan aku juga harus kembali ke singapura untuk pekerjaan,” terang Adelino.

“Oke aku akan siapkan semua nya mas, aku pesen tiket dulu sekarang biar kita dapat penerbangan pagi,” ucap Alula penuh semangat.

“Kamu emang pengertian babe,” ucap Adelino yang mengecup pucuk kepala Alula lembut.

Sungguh hebat Adelino bisa hidup dengan hati yang terbagi, tapi sayangnya Alula terlalu bodoh karena mau-mau nya dia menjadi yang kedua. Cinta itu memang buta dan membuat orang yang cerdas sekalipun menjadi bodoh, dan itulah yang terjadi pada Alula, Adelino dan Naira.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status