Share

14. Di Bawah Kolong Ranjang

Bagian 14

Aku mengelus dada, mengucapkan istighfar sebanyak-banyaknya, agar hatiku tetap tenang. Aku tidak boleh stres, dan harus tetap waras menghadapi semua ini.

Ponselku bergetar, ternyata Mas Ilyas menelponku.

"Kenapa ia mencariku?"

Aku menarik napas dalam, mengembuskannya secara perlahan. Menghapus air mata yang membasahi pipi. Mas Ilyas tidak boleh mengetahui kalau aku habis menangis.

"Halo, Sandra, kenapa lama sekali mengangkat teleponnya?" Terdengar suara Mas Ilyas di seberang sana.

"Maaf, Mas," jawabku sopan. Untuk saat ini, aku masih bersikap biasa kepada Mas Ilyas.

"Sandra, Mas cuma mau mengabarkan, kemungkinan malam ini Mas pulangnya telat, soalnya ada lembur di kantor. Nggak usah nungguin Mas ya, kamu nanti tidur duluan saja."

"Iya, Mas," jawabku sambil menahan bulir bening yang hendak keluar dari sudut netra.

"Ya sudah, Mas tutup teleponnya sekarang ya, soalnya mau lanjut kerja lagi." Sambungan telepon pun terputus.

Sepertinya Mas Ilyas berbohong lagi padaku. Setelah se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu coba ngeliat k bwh k kolong tempat tidur mu dn kmu s penghianat dn s pelakor akan kena karma nya berdua dn akan sengsara se umur hidup mu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status