"Semoga keberkahan Lexton selalu menyertai Yang Mulia Raja dan Ratu" Ucap Verona sembari membungkuk begitu ia telah sampai di hadapan Sang Raja "Salam untuk mu menantu ku" "Kau nampak sehat, maaf kami tidak bisa mengunjungi mu karena terlalu sibuk." Ujar Raja Edward "Tak masalah Yang Mulia, saya sudah baik-baik saja. Terimakasih atas perhatiannya" "Kau sangat bersinar malam ini menantu ku, kau semakin cantik saja" kali ini Sang Ibu Ratu yang membuka suaranya "Terimakasih pujiannya Ratu, anda bahkan jauh lebih cantik dan menawan, saya tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan dengan Ratu" "Ah manis sekali" "Alexander ajaklah Verona menikmati pestanya, kau jangan hanya berdiri mematung di belakang! Bahkan kau tidak mengucapkan salam kepada orang tua mu ini." Tukas Raja Edward "Kalau begitu permisi Yang Mulia" Ucap Alexander kemudian menarik tangan Verona menuju meja mereka "Ishh kau ini apa-apaan? Bahkan aku belum mengucapkan salam kepada Yang Mulia!" Kesal Verona "Sudahlah! Cuku
"Ayo pulang!" ucap Alexander begitu ia telah kembali dari perkumpulan nyaVerona mengangguk kemudian bangkit dari duduknyaPesta perayaan telah selesai, tersisa beberapa bangsawan yang masih berada di istana"Menantuku Verona,"Verona menoleh,"Ada apa Ratu?""Menginap lah disini untuk semalam, aku ingin berbincang banyak dengan mu malam ini." Pinta Ratu IsabellVerona menatap sejenak kearah Alexander "Baiklah yang Mulia""Duke, anda boleh pulang. Saya akan bermalam di istana malam ini""Kau tidak akan bermalam disini, kau akan pulang dengan ku""Duke...""Alexander, jika kau khawatir untuk meninggalkan Verona sendiri di istana kau juga bisa menginap. Ayah mu pasti merindukan mu juga, kau tidak pernah meluangkan waktu mu barang sejenak untuk berbicara dengan nya selain di luar pekerjaan."Alexander hanya diam, tak menanggapi namun kakinya melangkah untuk masuk kembali ke dalam istana......................................"Ah pegal sekali" keluh Verona begitu ia telah keluar dari kamar
Verona duduk di sebuah kursi di temani oleh Emma sembari melihat mereka semua yang tengah menikmati makanan di acara ulang tahun Lucius dan Lily. Verona lega kedua anaknya itu terlihat bahagia dengan pesta kecil yang ia buat, rasa khawatir sempat menghinggapinya namun semuanya sudah tergantikan dengan senyum Lucius dan Lily.Ah anaknya sekarang sudah berusia 6 tahun saja!Meski pesta ini hanya diisi oleh beberapa pelayan dan prajurit tanpa adanya teman sebaya dari mereka, keduanya sama sekali tak mengeluhkan hal itu kepadanya.Anak-anak seusia Lucius dan Lily sebenarnya sudah bisa mendapatkan seorang teman, namun keduanya saat ini hanya bisa mengandalkan satu sama lain. Interaksi mereka dengan orang luar sangat terbatas, masa lalu yang mereka jalani membuat keduanya menutup diri dari luar.Tidak seperti Leonard, anak itu sedari dulu biasa keluar masuk dari kediaman. Verona kerap melihat Leonard bermain bersama teman sebaya nya, Leonard bahkan sudah mendaftar masuk ke akademi terlebih
"Salam Duke..." Verona membungkuk hormat"Dia..!! Dia pasti yang melakukan nya Alexander!" Jerit Rosella begitu Verona dan Emma sudah tiba dikamarnya"Tenang lah Rosella!" Ujar AlexanderVerona menatap Rosella yang kini wajah dan tangannya sudah memerah dengan beberapa benjolan di sekitarnya. Ah.... Pagi yang menyenangkan, rasanya Verona ingin tertawa keras saat ini."Aku ingin bertanya kepada mu, Rosella mendapatkan gejala seperti alergi dari makanan, ia mengatakan jika penyebabnya adalah dari makanan yang kau sajikan saat acara Lucius dan Lily""Darimana kau mendapatkan makanan itu?" Tanya Verona kepada Rosella"Saat aku di dapur, aku melihat beberapa makanan yang ada di acara itu""Kenapa pula kau memakan nya tanpa izin dari ku"Rosella terperangah"Jika memang itu disebabkan oleh makanan yang ku sajikan saat acara lalu kenapa aku, Lucius, Lily, Emma, dan pelayan pribadi ku yang lainnya serta beberapa dari pelayan kediaman ini tidak mengalami hal yang sama dengan mu?"Alexander ten
"Mari Duchess" Ucap Jarvis sembari mengulurkan tangannya untuk Verona yang akan menuruni kereta kudaDi depan sana ia sudah disambut oleh Bibi Marry dan beberapa dari pekerja nya."Salam Duchess, Semoga kebahagiaan dan kesejahteraan Lexton selalu menyertai anda" Hormat Marry"Terimakasih Bibi Marry""Mari masuk Duchess" Ajaknya"Maaf bila kediaman saya tidak seindah dan senyaman kediaman Duchess, tapi saya berjanji akan menjamu anda dengan sebaik mungkin ""Tidak masalah bibi Marry, Disini sangat nyaman dan sejuk. Aku menyukai nya" Jawab Verona begitu ia dipersilahkan masuk menuju taman belakang kediaman bibi MarryBibi Marry hanya tinggal di kediaman nya dengan putra nya dan beberapa dari para pekerja nya. Ia adalah seorang janda, Suaminya gugur beberapa tahun lalu dalam peperangan."Jadi... Aku akan membicarakan soal kerjasama diantara kita" Ujar Verona begitu ia selesai meminum beberapa teguk tehnyaBibi Marry mendengarkan" Silahkan Duchess...""Mungkin beberapa minggu kedepan buti
"Kenapa kau membiarkan mereka pergi? Sudah ku katakan aku belum selesai dengan ibu dan anak kurang ajarnya itu!" Kesal Verona sembari memukul lengan AlexanderSaat ini mereka semua dalam perjalanan pulang, kereta yang dinaiki oleh Verona dan Alexander terpisah dengan yang lainnyaSebelumnya Verona tidak sempat menolak untuk satu kereta dengan Alexander karena pria itu sudah membopong tubuh nya dari akademi sampai menaiki kereta kuda"Kau sudah memberinya pelajaran, lantas kau ingin wanita itu berakhir seperti apa lagi?". Alexander kini sibuk mengoleskan salep pada luka cakaran yang berada di punggung tangan Verona"Lepaskan! Aku bisa melakukannya sendiri!" Verona mengambil alih salep yang berada di tangan AlexanderEntah sudah seperti apa penampilan nya sekarang, rambutnya sudah acak-acakan, bajunya robek di bagian pundak serta cakaran yang berada di leher dan punggung tangan nya.Alexander memilih diam ketika ia melihat Verona yang tengah mengobati lukanya sendiri"Seharusnya kedua m
"Emm...aku sangat gugup" Verona meremat erat tangan Emma yang digenggam nya "Duchess tidak perlu khawatir, ada saya" Pintu kediaman Winfrey terbuka, menampakkan seorang prajurit yang menghampiri mereka "Duchess dipersilahkan masuk" Verona menatap Emma sejenak kemudian memantapkan langkahnya masuk ke dalam "Silahkan menunggu sebentar, Lady Annabelle sedang bersiap" Keduanya mengangguk dan prajurit tersebut pergi meninggalkan mereka "Bagaimana jika ia tidak suka aku mengunjungi nya?" "Jika tidak, Duchess tidak mungkin dipersilahkan masuk" "Ya....siapa tau dia terpaksa" "Duchess berhenti lah berfikir buruk" Emma ini tidak tau saja jika saat ini ia tengah dilingkupi perasaan takut dan khawatir akan reaksi dari sahabat yang pernah ia sakiti itu Merasa seperti tengah diperhatikan Verona menoleh ke arah tangga, awalnya wajahnya biasa-biasa saja melihat wanita yang berada di anak tangga tersebut, namun ingatannya masuk secara tiba-tiba dan dirinya refleks berdiri dari tempat duduk
"Shhh.... Akhhhh!!""Diam!...apa kau mau semua orang mendengar suara mu itu?""Ughhh...shhh pelan-pelan saja, kau harus lembut""Tidak jika kau masih saja bersuara""Ahhhrghh... Tapi ini sakit, kau menekankannya terlalu kuat" geramnya"Maka diamlah Alexander jika tidak ingin luka mu semakin ku tekan"Verona kesal sendiri dengan tingkah Alexander yang terus menerus bersuara erotis di depannya, entah memang benar itu suara kesakitan nya atau memang dibuat buat oleh Alexander sendiriBahkan wajahnya merah padam mendengar suara Alexander, apa jadinya jika diluar sana mereka mendengarkan suara Alexander? Bisa-bisa mereka berpikir jika ia dan Alexander tengah menghabiskan malam yang panjang dengan begitu panasVerona melanjutkan untuk mengoles kembali luka Alexander dengan pelan kemudian membalut tubuh tegap nan kekar itu dengan perban"Sebenarnya darimana kau mendapatkan luka ini?""Kau baru bertanya sekarang?"Verona memutar bola mata malas "Tinggal jawab saja, apa susahnya?"Alexander me