Share

Bab 6 Hanya pemuas nafsu

Author: Jackie Boyz
last update Last Updated: 2025-09-25 18:57:53

Vira langsung membuang muka, hatinya tidak hanya terluka, perasan marah yang ingin dia luapkan terpaksa harus dia tahan di dalam hati.

Bram tersenyum melihat Vira mengusap kedua pipinya dengan wajah menunduk.

"Seharusnya kamu merasa bahagia karena aku bersedia menaruh perhatian padamu."

Vira menggertakkan giginya.

"Puas Om menertawakan ku? Puas Om menyaksikan masa depanku hancur seperti ini?! Puas Om melihatku tidak memiliki harapan?!" Bentak Vira sambil meremas baju yang membalut tubuhnya. Vira merasa kesal dan benci. Terlebih lagi Bram sengaja mengoloknya seperti sekarang, hati Vira semakin hancur berkeping-keping.

"Heh? Kamu ngomong apa? Nggak punya impian? Nggak punya harapan? Coba katakan padaku apa yang kamu harapkan? Apa yang kamu impikan?" Tanya Bram sambil menatap Vira di sampingnya. Bram menyentuh bahu Vira, dia menunggu Vira bicara sambil menatap wajah sembab gadis yang masa depannya sudah dia hancurkan.

Lagi-lagi Vira menepis tangan Bram. Bram tidak menunjukkan kemarahan lagi, pria itu malah menghisap rokoknya dengan santai. Sikapnya yang begitu tenang membuat Vira semakin gregetan.

"Aku sudah daftar PNS! Tiga bulan lagi aku tes seleksi! Aku pengen jadi guru tetap! Aku pengen jadi pegawai negeri, punya masa depan cerah! Setidaknya suatu hari nanti aku bakalan nikah dengan orang yang memiliki pekerjaan tetap juga! Tapi apa? Om malah begini ke aku, Om jahat!"

Bram tertawa renyah.

"Memangnya berapa gaji PNS? Ada sepuluh juta sama tunjangannya? Bandingkan saja sama uang yang aku kasih ke kamu, lebih banyak mana dengan gaji PNS? Gitu saja kok repot." Balasnya dengan gaya cuek bebek sama seperti sebelum-sebelumnya.

"Om, bukan itu! Aku bilang itu adalah impian dan masa depanku! Jika dibandingkan dengan gaji yang memang nggak seberapa tapi dibandingkan dengan menjadi simpanan?! Coba Om pikir! Aku lajang, wajah dan penampilanku nggak jelek-jelek amat! Apa Om pikir aku nggak bisa dapat pria lebih baik selain Om Bram?" Tanya Vira dengan perasaan kesal.

Hati Bram mulai memanas, dia tidak bisa bersabar terus lantaran Vira terus memposisikan diri Bram sebagai sumber malapetaka di dalam hidup Vira. Meski benar demikian tapi Bram tidak mau direndahkan oleh Vira.

"Mungkin kamu bisa mendapatkan pria di luar sana, tapi coba saja kamu pikir baik-baik apa yang terjadi ketika pria itu tahu bahwa kamu sudah nggak perawan lagi?" Ejek Bram pada Vira. "Sudah sana! Cari! Apa perlu diundi! Kalau dapat kirim undangannya ke rumah! Aku tunggu! Sebulan! Kalau lebih dari itu, artinya kamu memang nggak becus nyari cowok!" Ancam Bram sambil berdiri menunjuk-nunjuk wajah Vira, Bram terlihat kesal dan marah. Usai berkata demikian Bram segera berjalan menuju ke pintu.

Vira mengejarnya sambil terus bicara.

"Se-sebulan? Memangnya gampang nyari suami? Tinggal comot orang yang lagi jalan kaki di pinggir jalan! Kayak nemu gelandangan? Gitu?" Kejar Vira pada Bram.

Perkataan Vira yang blak-blakkan membuat hati Bram melunak.

Bram sudah membuka pintu mobilnya, sementara Vira berdiri di sampingnya sambil menekuk wajah dengan bibir cemberut.

"Cari saja! Sebulan, lebih dari itu kamu masih pacarku!" Tandas Bram sambil menjentikkan jarinya pada ujung hidung Vira.

"Om, sudah edan? Om, hei!" Vira mengetuk jendela mobil Bram yang sudah menutup. Mau tidak mau Bram kembali menurunkan kaca jendela mobilnya lalu meringis sambil melemparkan puntung rokok dari jemarinya ke tanah.

"Apa? Edan? Ya edan sama kamu itu! Sudah aku mau jemput Dinda dulu, nanti dia ngomel-ngomel kalau aku telat jemput," Sahutnya enteng.

Vira berkacak pinggang, dia tidak hanya kesal dan marah. Sikap Bram yang kurang ajar membuat Vira gemas dan ingin memukulinya.

Vira tidak menahan Bram, dia hanya menatap mobil Bram meluncur pergi meninggalkan pelataran luas di depan rumahnya.

***

Sore itu Vira memiliki jadwal untuk memberikan les di rumah Mia. Beruntung keluarga Mia begitu baik pada Vira. Dari semua orang tua anak didiknya hanya Bram yang berani bersikap tidak sopan pada Vira. Vira memberikan les selama satu jam, dan setelah selesai dia langsung pulang ke rumah.

***

Begitu tiba di rumah, Vira segera masuk ke ruangan kerjanya. Di sana Vira meletakkan tas juga ponselnya di meja lalu merapikan buku-buku yang berserakan di meja lain.

Tak lama kemudian ponsel Vira berdering nyaring. Vira mengintip ke layar ponselnya. Dan ketika melihat nama Bram tertera di sana, Vira tidak ada niat untuk menerima panggilan tersebut. Beberapa kali panggilan masuk, Vira tetap memilih untuk mengabaikannya.

"Sudah bikin aku kesal, lalu telepon-telepon! Siapa yang sudi!" Gerutu Vira sambil cemberut.

Selesai menata buku-buku di rak, Vira segera masuk ke dalam kamarnya.

***

Di ruang makan, Guntoro dan Murni sedang menikmati makan malam. Jam di dinding masih menunjukkan pukul lima sore.

"Vira ke mana? Sepertinya dia sudah pulang, Ibu panggil dia ke sini, kita makan sama-sama," perintah Guntoro pada Murni.

"Iya, Pak, sebentar aku panggil Vira dulu," jawabnya dengan senyum lembut.

Murni segera meninggalkan ruang makan dan pergi menuju ke kamar Vira untuk memanggilnya makan bersama.

Tak lama setelah itu dia balik ke ruang makan tanpa Vira.

"Loh, mana Vira?" Guntoro menatap Murni dengan tatapan tidak mengerti.

"Lelah katanya, Vira juga bilang masih kenyang."

Mereka berdua tidak membahas Vira lagi dan segera melanjutkan makan malam bersama.

***

Di dalam kamarnya, Vira sedang rebah sambil mengusap perutnya. Baru saja Vira meminum obat anti hamil. Katanya obat tersebut boleh diminum selama pada hari yang sama ketika berhubungan intim dan tidak perlu diminum dengan rutin seperti obat hormon lainnya.

"Please jangan hamil! Jangan hamil! Aku janji nggak akan mau diajak Om sinting itu lagi! Seandainya aku gendut dan jelek mungkin Om sinting itu nggak akan mau njamah tubuhku! Apa aku ubah penampilan saja? Tapi apa manjur?" Tanya Vira pada dirinya sendiri. Beberapa kali Vira menggelengkan kepalanya. Tidak tahu cara apa yang harus dia lakukan agar Bram tidak berani bertindak mesum atau mendekatinya lagi.

Menurut Vira Bram memang pria sinting dan tidak tahu diri. Yang tersirat dalam benak Vira, sosok Ningrum sudah begitu baik melayani Bram di rumah tapi Bram malah selingkuh di belakang Ningrum. Itu hanya pandangan Vira, bukan pandangan Bram.

Menurut Bram, Ningrum sudah keriput dan kecantikannya tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan wanita-wanita muda yang merayunya di luar sana. Ningrum tidak layak mendapatkan kebahagiaan ataupun kehangatan darinya jika mengingat perbuatan Ningrum di masa lalu sebelum resmi menjadi istri Bram. Ningrum sendiri juga tidak pernah protes saat Bram pulang terlambat. Entah apa alasan yang Bram katakan padanya, Ningrum memilih percaya pada Bram. Hanya dengan cara begitu Ningrum merasa keluarganya begitu damai, bahagia dan hampir tidak pernah cekcok.

Vira terus bergumam pada dirinya sendiri, memikirkan banyak hal cukup lama dan dia tidak menemukan solusi apapun. Mencari pria untuk dinikahi juga mustahil, sudah bertahun-tahun Vira mencoba mencari pasangan yang cocok dan hasilnya nihil. Hingga detik ini tetap saja tidak ada satupun pria yang berinisiatif untuk mendekatinya apalagi menawarkan diri untuk menikahi Vira.

"Memangnya nyari suami semudah nyari gorengan di kios pinggir jalan? Dasar Om sinting! Dia berani bertaruh pasti dia tahu kalau aku tipe orang pemilih dan nggak bakalan nyari pria asal-asalan!" Omel Vira lagi.

***

Ada alasan lebih besar dari itu semua, kejadian kelam di masa lalu yang membuat mimpi Bram Hendarto hancur menjadi serpihan, hal itu membuat Bram semakin gigih untuk menjadikan Vira sebagai pemuas nafsu birahinya!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 56 Desakan Renaldi

    Ningrum melepas kepergian Bram dengan pipi sembab dan basah, setelah mobil Bram berlalu meninggalkan kediaman, Ningrum bergegas masuk ke dalam rumah.Vira sejak tadi berdiri di luar kamarnya. Saat berjalan masuk wajah Ningrum langsung memucat."Kamu tadi mendengar semuanya?" Tanyanya ragu-ragu.Vira membalas tatapan mata Ningrum lalu menganggukkan kepalanya."Aku-aku sebenarnya, aku, aku tidak seperti yang kamu bayangkan. Vira, aku hanya ...." Ningrum tampak bingung, dia tidak tahu harus memulai penjelasannya dari mana.Renaldi yang baru selesai bersiap-siap sengaja menahan langkahnya untuk mendengarkan percakapan antara dua wanita di ruangan utama."Mbak Ningrum tidak perlu mengatakan apa-apa, nasi sudah menjadi bubur, apakah artinya Mbak Ningrum selama ini nggak cinta sama Mas Bram?"Ningrum mengernyitkan keningnya mendengar pernyataan dari Vira."Kamu tahu semuanya? Kamu tidak hilang ingatan?" Tanya Ningrum dengan tatapan mata curiga.Vira terdiam sejenak, dia tidak memiliki alasan

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 55 Kebenaran yang terungkap

    Dalam hati, Vira merasa sangat jijik.Betapa munafiknya! Jelas-jelas aku mendengarmu terus mengatakan tentang area intim Ibuku, kamu terus memujinya seolah-olah hanya dialah wanita yang paling bisa memuaskan hasratmu di ranjang! Aku muak! Aku benci sekali! Tapi menunjukkan kemarahanku sekarang hanya akan membuat keadaan menjadi runyam.Malam itu Bram menyetubuhinya. Vira hanya bisa menahan desahannya dan memejamkan matanya beberapa kali ketika Bram mendorong keluar masuk batang kejantanan miliknya dari liang intim Vira.Kondisi Vira sudah baik-baik saja, beruntung Bram bertanya dengan rinci kepada dokter yang menangani Vira jadi dia tidak mungkin menyentuhnya jika kondisi Vira belum pulih sepenuhnya.Walau tubuh Vira yang telanjang hanya menggeliat sesekali saat dia setubuhi, hal itu sudah cukup memuaskan perasaan Bram yang sudah memendam gairahnya selama berbulan-bulan. "Aahhh, Vir, aku benar-benar tidak tahan, aku sangat ingin menyetubuhimu, sudah lama aku menahannya, oohhhh, Vir,"

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 54 Sandiwara

    Tiga hari kemudian Vira dibawa pulang ke rumah, Bram memutuskan untuk merawat Vira di kediamannya. Pada akhirnya keputusannya itu hanya akan merepotkan Ningrum untuk merawat istri ke duanya.Murni dan Guntoro ikut serta mengantarkan Vira ke kediaman Bram.Mereka menemani putri mereka sampai ke kamar. Kondisi Vira masih linglung. Dokter yang merawatnya mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak bertahan terus seperti itu dan akan pulih sesuai dengan perkembangan kesehatan pasien."Apa Nak Bram yakin Vira sebaiknya tidak dirawat di rumah kami saja? Kami adalah orangtuanya Vira," tanya Guntoro pada Bram. Melihat Bram bersedia merawat putri kesayangannya Guntoro tidak ingin merusaknya, masalah hubungan gelap antara Bram dan Murni yang pernah Guntoro saksikan terpaksa dia kubur kembali."Ya, aku suaminya, sudah sewajarnya Vira berada dalam pengawasanku," jawabnya tegas. Bram tidak bisa memercayakan Vira pada Murni, apalagi belakangan ini Murni tidak terlihat menyayangi Vira seperti dulu-dulu.

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 53 Sisi gelap ibu kandung

    Tiga bulan berlalu, Vira terbangun dari koma setelah sekian lama. Tapi Vira yang sekarang bukan seperti Vira Astanti yang dulu, dia terlihat seperti orang lain. Saat melihat semua orang yang menjenguknya Vira sama sekali tidak bicara. Vira hanya diam sambil menatap wajah-wajah mereka dengan tatapan asing seolah tidak ada apa pun di dalam ingatannya.Murni kebingungan dan dia terlihat cemas seolah takut terjadi sesuatu dengan kondisi putri satu-satunya. Tapi pada kenyataannya, Murni bukan cemas karena kondisi Vira yang linglung tapi cemas kalau sampai hubungan terlarang antara dirinya dengan Bram Hendarto terkuak di depan umum.Melihat Vira linglung seolah tidak mengenal siapapun, Murni sedikit lega di dalam hati. Untuk memastikan semua itu Murni secara diam-diam menemui Bram. Selama dalam proses perawatan Bram lah yang selalu bicara pada dokter yang menangani Vira.Di koridor sepi, melihat Bram berjalan sendiri dari kafe, Murni langsung mencekal pergelangan tangan Bram dan menarikny

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 52 Hati yang terluka

    Vira masih tidak ingin percaya dengan apa yang dia dengar di toko bapaknya, bahkan saat mengisi les privat di sekolah Vira masih melamun dan menolak kebenaran yang sulit diterima oleh nalarnya. Apakah memang benar Mbak Ningrum dan Bapak? Apakah Ibu tahu semua itu? Keluarga macam apa ini! Vira terus mengeluh di dalam hati namun tidak ada gunanya karena tidak bisa menyelesaikan segalanya. Jika ingin diperbaiki lagi juga tidak mungkin karena hubungan keluarga sudah rusak."Bu? Bu Vira?" Mia menyentuh lengan Vira karena ada soal yang ingin dia tanyakan."Eh, iya?" Vira segera menoleh lalu memaksa bibirnya untuk tersenyum. Seperti apapun kondisi hatinya, dia harus tetap profesional di depan para muridnya."Coba lihat soal ini? Bagaimana cara menyelesaikannya?" Vira menatap ke arah soal di buku lalu memberikan penjelasan pada Mia.Usai mengajar les, Vira tidak pulang ke rumah Bram, dia memutuskan pulang ke rumah Murni. Vira ingin menemui ibunya untuk menanyakan tentang Guntoro.***Keti

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 51 Memergoki ayah berselingkuh

    Ningrum terus memikirkan pertanyaan dari Adinda, dia tidak mungkin menjawab pertanyaan tersebut dan mengatakan bahwa Adinda adalah putri kandung Guntoro - ayah Vira Astanti.Semakin lama memikirkan masalah itu Ningrum merasa kepalanya sangat pusing dan hampir pecah! Dengan wajah gelisah Ningrum segera bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Hari ini Ningrum berencana untuk menemui Guntoro secara langsung. Ningrum merasa tidak bisa menunda lagi.Ya, aku harus pergi, hari ini aku harus menemui Mas Guntoro, aku harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah Adinda. Setelah selesai membersihkan tubuhnya Ningrum bergegas pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.Ketika melewati ruang makan Ningrum sengaja melirik beberapa orang di kursi meja makan, hanya tersisa Renaldi dan Adinda saja. Ningrum merasa lega, dia berharap Adinda memiliki pernikahan yang bahagia bersama Renaldi suatu hari nanti, Ningrum akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Adinda tetap menikah denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status