Share

Bukti Yang Lain

PoV Della

"Kurang ajar lo Dan, ikut campur terus urusan gue. Bukan nya lo udah gue pecat tadi malah ngadu sama Della!" Virza menyalahkan Dani. 

"Aku yang meminta nya untuk melaporkan semua yang terjadi!" 

Dani acuh dan memanggil keamanan.

"Cepat usir mereka berdua dari sini!" perintahku pada keamanan.

Sumi panik tapi dia tak berdaya melawanku. 

"Della, kamu jangan terlalu mempercayai Dani!" teriak Virza saat di paksa untuk pergi.

Virza berusaha berontak, Sumi hanya bisa mengikutinya. Tampak raut wajah wanita itu menunjukkan kekesalan.

Setelah mengusir mereka aku berniat bertemu pengacaraku, untuk segera mengurus perceraian ku dengan Virza. 

"Della, kamu mau kemana?" tanya Dani yang saat melihatku akan pergi. 

"Aku ingin bertemu pengacaraku, untuk mengurus perceraian," 

"Kamu gak pecat aku kan Dell?" ujar Dani memastikan, karena tadi dia sudah di pecat oleh Virza.

"Enggaklah Dan, aku yang punya kuasa di sini," sahutku dan berlalu pergi.

"Terima Kasih Della," begitulah ucapan Dani yang masih bisa ku dengar.

**

"Sialan Virza!" umpatku di hadapan Marsha, dia justru hanya tertawa setelah ku ceritakan semua kronologi kejadian saat aku melabrak wanita itu.

"Kamu bar-bar banget Dell!" Marsha kembali tertawa, dia pengacara sekaligus sahabatku jadi kami memang dekat.

"Bahagia kamu lihat aku begini," sungutku pada Marsha.

"Bukan gitu Dell, tapi aku bayangin kejadian itu. Andaikan aku di sana melihatnya, pasti akan ku rekam untuk kenangan, kita melihatnya kembali di masa tua nanti," ujar Marsha sedikit meledekku. 

"Sudah berhenti bercanda, sekarang kamu urus perceraianku dengan Virza. Aku ingin secepatnya bercerai dengannya!" perintahku pada Marsha.

"Kamu tenang saja, ini perkara mudah," sahut Marsha dan menyesap kopinya. 

"Sekarang Virzha tinggal dimana? Apakah dia sudah menjadi gembel setelah kamu usir," 

Aku menaikan kedua bahu "Entahlah aku tidak perduli sekalipun dia menjadi gembel!" 

"Beruntung kamu mengikuti nasehatku saat itu untuk membuat perjanjian pra-nikah, jika saja kamu tak membuatnya, mungkin sekarang dia sudah bisa hidup kaya raya bersama pelakor itu," ujar Marsha. 

Tak ku pungkiri, membuat perjanjian pra-nikah itu termasuk saran Marsha saat aku berencana menikah dengan Virza. Karena Marsha memang tak suka dengan Virza, dia mempunyai firasat tak enak jika aku menikah dengan Virza. 

"Besok kita bertemu lagi, aku akan menyerahkan semua berkas yang kamu perlukan," ujarku pada Marsha. 

"Oke Dell, aku tunggu kita bertemu di tempat biasa ya," sahut Della.

Aku pamit hendak pulang duluan, sedangkan Marsha masih akan bertemu kliennya yang lain.

**

Aku meminta bantuan Mang Asep untuk menurunkan semua foto yang ada di dinding, foto prewedding kami dan foto saat resepsi pernikahan. Aku ingin membakar semua foto ini, aku beralih mengambil foto di dalam Album Pernikahan dan beberapa kenangan kami. 

Aku membawa keranjang dari bahan rotan, untuk memasukkan semua barang kenangan yang akan ku bakar, aku melirik laci Virza. Biasanya dia menyimpan sesuatu di sana, tapi aku tak pernah mengeceknya. Apa salahnya ku lihat sekarang.

Di dalam laci itu ada wadah jam mahal yang dulu ku belikan untuk Virza, biasanya dia memakai jam ini untuk acara penting karena tampak berkelas. Dia juga mempunyai beberapa jam mahal tapi jam ini lah yang paling mahal hadiah dariku, merk rich**d mi***r ku ambil jam itu, lebih baik ku simpan saja. Karena harganya diatas 1 Miliar, bodohnya aku memberikan dia hadiah mahal untung saja aku yang menemukan sekarang. 

Aku melihat kembali isi laci itu, aku menemukan sebuah buku di saat aku mencoba membuka terjatuh sebuah 1 lembar foto. Aku memungut foto itu, oh ternyata kenyataannya seperti ini, sedikit mengejutkan.

Di foto itu ada pose mesra Virza dan Sumi, ternyata mereka sudah berhubungan sejak dulu atau mungkin dia juga mantan Virza.  Bisa saja selama ini Sumi menjadi pembantu karena berkedok ingin lebih dekat dengan Virza.  

Aku menginjak foto itu, "Manusia l*kn*t kalian berdua!" kebencian ku semakin dalam pada mereka. 

Kenapa aku seolah menjadi orang bodoh yang selama ini tak mengetahui apapun, atau rasa percaya ku sebelumnya terlalu besar pada Virza dan mereka pandai bersandiwara. Seakan tak mengenal satu sama lain. 

Aku membuka laptop, dan mencari rekaman cctv selama 6 bulan terakhir. Disaat Sumi mulai bekerja dirumah ini, bahkan disaat minggu pertama dia bekerja mereka sudah berani bermesraan di dapur saat aku tak ada di rumah, dan ada lagi mereka bermesraan di ruang tengah, bahkan ada juga rekaman 4 bulan yang lalu mereka masuk kedalam kamarku yang dulu menjadi kamarku dan Virza. 

"Menjijikkan! Mereka bahkan melakukan didalam kamar ini," Dan masih banyak lagi rekaman lain di saat mereka melakukan nya di ruang tengah beberapa kali disaat aku tertidur pada malam hari. Mereka bahkan berani melakukan nya saat aku tidur, aku menutup laptop dengan kasar. 

Virza memang tidak mengetahui jika aku memasang cctv hampir di setiap sudut rumah ini, karena ukuran nya juga kecil dan susah di ketahui. Tapi memang sudah lama aku tak memeriksanya karena kesibukan ku juga, aku juga mempunyai beberapa bisnis dan pekerjaan yang membuatku jarang berada di rumah. Dan disaat itulah mereka memanfaatkan kesempatan, bahkan disaat aku berada dirumah mereka juga mencari kesempatan. 

**

Aku membakar semua barang yang sudah aku kumpulkan tadi. 

"Della," aku menoleh mendengar sebuah panggilan dari belakang, ternyata Dani. 

"Dani, ada urusan apa kamu datang kesini?" 

"Aku hanya ingin mengajakmu untuk nonton," ujar Dani sedikit lirih.

"Nonton? Disaat situasi seperti ini kamu mengajakku untuk nonton. Aku tidak mau!" jawabku.

"Baiklah jika kami tidak mau, sebagai teman yang baik aku hanya ingin menghiburmu," tukas Dani.

"Sejak kapan kita menjadi teman!" ucapku dan kembali melihat api yang membakar semua barang itu. Apa yang dipikirkan pria itu berani sekali dia mengajakku. 

"Lebih baik aku pulang sekarang," ujar Dani. 

"Ya pulanglah, ini juga sudah larut malam," sahutku.

Dani pun pulang, aku tidak ingin banyak basa-basi pada pria itu. Untuk saat ini aku tak ingin percaya pada siapapun.

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
makin seru .della sdh fokus utk cerai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status