Share

Bukti Yang Lain

Penulis: Devidee17
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-15 14:27:48

PoV Della

"Kurang ajar lo Dan, ikut campur terus urusan gue. Bukan nya lo udah gue pecat tadi malah ngadu sama Della!" Virza menyalahkan Dani. 

"Aku yang meminta nya untuk melaporkan semua yang terjadi!" 

Dani acuh dan memanggil keamanan.

"Cepat usir mereka berdua dari sini!" perintahku pada keamanan.

Sumi panik tapi dia tak berdaya melawanku. 

"Della, kamu jangan terlalu mempercayai Dani!" teriak Virza saat di paksa untuk pergi.

Virza berusaha berontak, Sumi hanya bisa mengikutinya. Tampak raut wajah wanita itu menunjukkan kekesalan.

Setelah mengusir mereka aku berniat bertemu pengacaraku, untuk segera mengurus perceraian ku dengan Virza. 

"Della, kamu mau kemana?" tanya Dani yang saat melihatku akan pergi. 

"Aku ingin bertemu pengacaraku, untuk mengurus perceraian," 

"Kamu gak pecat aku kan Dell?" ujar Dani memastikan, karena tadi dia sudah di pecat oleh Virza.

"Enggaklah Dan, aku yang punya kuasa di sini," sahutku dan berlalu pergi.

"Terima Kasih Della," begitulah ucapan Dani yang masih bisa ku dengar.

**

"Sialan Virza!" umpatku di hadapan Marsha, dia justru hanya tertawa setelah ku ceritakan semua kronologi kejadian saat aku melabrak wanita itu.

"Kamu bar-bar banget Dell!" Marsha kembali tertawa, dia pengacara sekaligus sahabatku jadi kami memang dekat.

"Bahagia kamu lihat aku begini," sungutku pada Marsha.

"Bukan gitu Dell, tapi aku bayangin kejadian itu. Andaikan aku di sana melihatnya, pasti akan ku rekam untuk kenangan, kita melihatnya kembali di masa tua nanti," ujar Marsha sedikit meledekku. 

"Sudah berhenti bercanda, sekarang kamu urus perceraianku dengan Virza. Aku ingin secepatnya bercerai dengannya!" perintahku pada Marsha.

"Kamu tenang saja, ini perkara mudah," sahut Marsha dan menyesap kopinya. 

"Sekarang Virzha tinggal dimana? Apakah dia sudah menjadi gembel setelah kamu usir," 

Aku menaikan kedua bahu "Entahlah aku tidak perduli sekalipun dia menjadi gembel!" 

"Beruntung kamu mengikuti nasehatku saat itu untuk membuat perjanjian pra-nikah, jika saja kamu tak membuatnya, mungkin sekarang dia sudah bisa hidup kaya raya bersama pelakor itu," ujar Marsha. 

Tak ku pungkiri, membuat perjanjian pra-nikah itu termasuk saran Marsha saat aku berencana menikah dengan Virza. Karena Marsha memang tak suka dengan Virza, dia mempunyai firasat tak enak jika aku menikah dengan Virza. 

"Besok kita bertemu lagi, aku akan menyerahkan semua berkas yang kamu perlukan," ujarku pada Marsha. 

"Oke Dell, aku tunggu kita bertemu di tempat biasa ya," sahut Della.

Aku pamit hendak pulang duluan, sedangkan Marsha masih akan bertemu kliennya yang lain.

**

Aku meminta bantuan Mang Asep untuk menurunkan semua foto yang ada di dinding, foto prewedding kami dan foto saat resepsi pernikahan. Aku ingin membakar semua foto ini, aku beralih mengambil foto di dalam Album Pernikahan dan beberapa kenangan kami. 

Aku membawa keranjang dari bahan rotan, untuk memasukkan semua barang kenangan yang akan ku bakar, aku melirik laci Virza. Biasanya dia menyimpan sesuatu di sana, tapi aku tak pernah mengeceknya. Apa salahnya ku lihat sekarang.

Di dalam laci itu ada wadah jam mahal yang dulu ku belikan untuk Virza, biasanya dia memakai jam ini untuk acara penting karena tampak berkelas. Dia juga mempunyai beberapa jam mahal tapi jam ini lah yang paling mahal hadiah dariku, merk rich**d mi***r ku ambil jam itu, lebih baik ku simpan saja. Karena harganya diatas 1 Miliar, bodohnya aku memberikan dia hadiah mahal untung saja aku yang menemukan sekarang. 

Aku melihat kembali isi laci itu, aku menemukan sebuah buku di saat aku mencoba membuka terjatuh sebuah 1 lembar foto. Aku memungut foto itu, oh ternyata kenyataannya seperti ini, sedikit mengejutkan.

Di foto itu ada pose mesra Virza dan Sumi, ternyata mereka sudah berhubungan sejak dulu atau mungkin dia juga mantan Virza.  Bisa saja selama ini Sumi menjadi pembantu karena berkedok ingin lebih dekat dengan Virza.  

Aku menginjak foto itu, "Manusia l*kn*t kalian berdua!" kebencian ku semakin dalam pada mereka. 

Kenapa aku seolah menjadi orang bodoh yang selama ini tak mengetahui apapun, atau rasa percaya ku sebelumnya terlalu besar pada Virza dan mereka pandai bersandiwara. Seakan tak mengenal satu sama lain. 

Aku membuka laptop, dan mencari rekaman cctv selama 6 bulan terakhir. Disaat Sumi mulai bekerja dirumah ini, bahkan disaat minggu pertama dia bekerja mereka sudah berani bermesraan di dapur saat aku tak ada di rumah, dan ada lagi mereka bermesraan di ruang tengah, bahkan ada juga rekaman 4 bulan yang lalu mereka masuk kedalam kamarku yang dulu menjadi kamarku dan Virza. 

"Menjijikkan! Mereka bahkan melakukan didalam kamar ini," Dan masih banyak lagi rekaman lain di saat mereka melakukan nya di ruang tengah beberapa kali disaat aku tertidur pada malam hari. Mereka bahkan berani melakukan nya saat aku tidur, aku menutup laptop dengan kasar. 

Virza memang tidak mengetahui jika aku memasang cctv hampir di setiap sudut rumah ini, karena ukuran nya juga kecil dan susah di ketahui. Tapi memang sudah lama aku tak memeriksanya karena kesibukan ku juga, aku juga mempunyai beberapa bisnis dan pekerjaan yang membuatku jarang berada di rumah. Dan disaat itulah mereka memanfaatkan kesempatan, bahkan disaat aku berada dirumah mereka juga mencari kesempatan. 

**

Aku membakar semua barang yang sudah aku kumpulkan tadi. 

"Della," aku menoleh mendengar sebuah panggilan dari belakang, ternyata Dani. 

"Dani, ada urusan apa kamu datang kesini?" 

"Aku hanya ingin mengajakmu untuk nonton," ujar Dani sedikit lirih.

"Nonton? Disaat situasi seperti ini kamu mengajakku untuk nonton. Aku tidak mau!" jawabku.

"Baiklah jika kami tidak mau, sebagai teman yang baik aku hanya ingin menghiburmu," tukas Dani.

"Sejak kapan kita menjadi teman!" ucapku dan kembali melihat api yang membakar semua barang itu. Apa yang dipikirkan pria itu berani sekali dia mengajakku. 

"Lebih baik aku pulang sekarang," ujar Dani. 

"Ya pulanglah, ini juga sudah larut malam," sahutku.

Dani pun pulang, aku tidak ingin banyak basa-basi pada pria itu. Untuk saat ini aku tak ingin percaya pada siapapun.

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
makin seru .della sdh fokus utk cerai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Senjata Makan Tuan

    Pov Della Amanda"Della, sudah ikuti aturan Tantemu. Dia tahu yang terbaik untuk dirimu," ujar Mama ikut campur. Aku kesal pada mereka, seolah tak mengizinkan ku untuk mendapatkan hakku sendiri. Tante Siska wanita licik, lihat saja aku dan Marsha bisa mengalahkan nya."Mama jangan ikut campur, karena ini adalah hak Della. Kenapa Mama membela Tante Siska!" ujarku setenang mungkin, aku harus jaga emosi untuk menghadapi seorang yang licik seperti Tante Siska. "Kamu jangan salah paham, Mama hanya mengingatkanmu. Hormati orang yang lebih tua, Siska lebih berpengalaman dari pada kamu," "Della mengerti apa yang harus di lakukan Ma, mendiang Papa telah mengajarkan Della bagaimana caranya menghadapi dunia kerja dan bisnis, jadi kalian tidak perlu khawatir karena aku bukan anak kecil, ingat aku on sudah dewasa,""Kamu keras kepala Dell, susah di bilangin! Ini juga demi kebaikan kamu," tukas Tante Siska. Aku pikir, dia tak memikirkan kebaikanku melainkan mengambil keuntungan saja. "Besok Ma

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Meminta Hak

    PoV Della AmandaMalam ini aku akan bertemu dengan Mama, aku mengoleskan lipstik berwarna merah dan makeup yang flawless, dan segera bersiap untuk menemui Mama. Hans sudah menunggu dan menyiapkan mobil. Dengan outfit serba hitam dan membawa tas berwarna hitam, aku melangkah dengan percaya diri.Mobil Marsha baru saja memasuki halamanku, sahabatku itu turun dan berlari kearahku. "Dell, tunggu," cegah Marsha. "Ada apa Sha, kenapa kamu tergesa-gesa?" tanyaku keheranan.Marsha membisikkan sesuatu padaku, Hans menoleh pada kami berdua. Mungkin dia heran melihat Marsha seperti membisikkan sesuatu yang penting. Aku memberi isyarat pada Hans untuk segera berangkat, sedangkan Marsha pergi menggunakan mobilnya. ***Seorang wanita yang masih terlihat cantik di usia 47 tahun itu melambai kearahku, ia adalah Sharon, Mamaku. Mama datang terlebih dahulu dan tampak sudah menunggu diriku. Aku menghampiri meja tempat kami bertemu, Mama tampak antusias saat melihatku. Dia berdiri dan langsung mera

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Di Balik Rencana

    PoV AuthorSumi dari tadi bolak-balik kamar mandi karena merasakan perutnya mual, kepalanya juga terasa pusing."Mas apa aku hamil ya?" ujar Sumi mendekati Virza yang sibuk dengan ponselnya.Virza sontak kaget mendengar pernyataan Sumi barusan, ia tidak mau Jika Sumi hamil. "Apa benar kamu hamil? coba cek dulu bisa aja nggak hamil atau hanya masuk angin," jawab Virza. Sumi mengernyitkan dahinya heran, mendengar jawaban Virza."Mas kamu kenapa, seperti enggak senang gitu dengar kabar aku hamil, harusnya kamu seneng dong gimana sih!" rungut Sumi kesal.Semenjak kepergian mereka dari rumah mewah itu, kini Sumi dan Virza tinggal disebuah kontrakan, ibu dan kakak Sumi juga ikut tinggal bersama mereka."Kamu kan tahu keadaan kita sekarang seperti apa, serba susah kalau kamu hamil nanti gimana cara aku menghidupi kalian semua!" bentak Virza."Makanya Mas Kamu itu jangan jadi pengangguran, kamu cari kerjaan sana!" tukas Sumi tak mau kalah dengan Virza."Virza jadi kamu nggak suka melihat ib

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Konspirasi

    PoV Dani AlfarezAku Dani Alfarez, itulah namaku. Virza adalah temanku atau mungkin dulu kami bersahabat, kuliah di kampus yang sama hingga bekerja di perusahaan yang sama, lingkup pergaulan kami juga sama. Setelah lulus kuliah kami di terima kerja pada sebuah perusahaan BramastaGroup. Kami masih dekat, bahkan tinggal di kos yang sama. Tapi semua berubah ketika Virza mulai mendekati anak dari pemilik perusahaan, tempat kami bekerja yang bernama Della Amanda. Dia adalah anak tunggal dari Yudha Bramasta pemilik perusahaan Bramasta Group. Saat itu ada acara kantor yang turut di hadiri oleh Della, disitulah awal kami mengenal Della. Kesan pertama dia cantik tapi memang jutek saat aku mencoba akrab saja dia tak mau, Della juga cerdas terlihat dengan latar belakang pendidikannya. Nilai plus lagi dia juga pebisnis yang sukses di usia muda, Della perusahaan lain dan itu adalah miliknya.Dari awal aku melihat Della, aku sudah menyukainya dan berniat untuk mendekati wanita itu, tapi ternyata

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Kebaikan

    "Bagaiamana pun, ini rumahku. Aku nggak mau pergi dari sini!" teriak Sumi."Tapi kita harus pergi dari sini, sudahlah Sumi kamu mengalah saja dulu," bujuk Virza. Karena mereka tidak sanggup membayar cicilan rumah mewah di kawasan elit itu. Akhirnya Virza dan Sumi di perintahkan untuk pergi dari hunian mewah itu."Mas, aki nggak mau hidup susah kenapa sih disaat denganku kamu jadi sekere ini!" umpat Sumi."Bukanlah ini salahmu Sum, yang telah boros! Aku bilang apa, jika kamu harus berhemat dan menyisihkan uang untuk membayar uang cicilan rumah ini, tapi kamu tak pernah mengindahkan perkataanku!" Virza menatap tajam kaerah Sumi."Ini karena keobodohan mu Mas, kamu tidak bekerja dan pengangguran! Kenapa kamu bisa dipecat di perusahaan itu baru saja bekerja berarti kamu payah Mas!" "Kurang ajar kamu Sumi, berkata seperti itu pada suami sendiri!" Virza semakin meradang mendengar perkataan Sumi barusan. "Tapi memang kenyataan kamu pengangguran kan Mas!" Sumi merasa tidak takut untuk mel

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Titik Terberat

    PoV AuthorSosok pria yang membantu Della, ternyata adalah Hans. Hans terus memberi hantaman bertubi-tubi pada orang bertopeng itu. Dari posturnya mereka sepasang lelaki dan wanita. Orang bertopeng dengan tubuh tinggi itu mengeluarkan pisau dari jaketnya, dengan gerakan cepat dia menyerang Hans dan berhasil melukai tangannya. Rekannya ikut mengeluarkan senjata yaitu pistol, dia bersiap membidikkan peluru kearah Hans, tapi dari belakang dia di hantam dan jatuh kelantai. Alhasil tembakan itu mengarah pada tembok, ternyata Della sudah sadar dari pingsannya, ia menendang tubuh wanita bertopeng itu. Della dengan cepat membuka blazer yang ia kenakan dan sekali lagi menginjak lengan wanita itu, yang kini masih terbaring di lantai. Della membungkus senjata itu dengan blazernya. Wanita itu berusaha berdiri dan menjatuhkan Della, tapi disaat dia masih terhuyung Della kembali menendangnya hingga wanita misterius itu jatuh, dan tubuhnya meringsek pada mobil yang berada di belakangnya. Denga

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Kehilangan

    PoV AuthorSumi bergegas hendak kerumah Della, akan tetapi Mina berusaha mencegahnya. "Jangan cari masalah dengan dia Sum! Kamu tak akan bisa melawannya," bagaimana pun Mina khawatir jika Sumi dapat masalah kembali, apalagi berurusan dengan Della. "Jangan cegah aku mbak! Sama sekali aku tidak takut dengan Della," Sumi tetap melanjutkan niatnya. Dia ingin mengancam Della, mungkin bisa saja dia mendapatkan uang dari ini, karena Della telah menyebarkan video dirinya. "Cari masalah si Sumi!" desis Mina.** Bu Raya, Virza dan Tia tiba didepan rumah Della, saat malam hari. Mereka menggedor pagar rumah mewah itu."Cepat buka gerbang ini, saya mau ketemu Della!" Teriak Bu Raya sangat kencang. Security yang bekerja dirumah itu, bernama Muklis, kaget melihat sikap Bu Raya. "Muklis, Buka gerbang ini!" ujar Virza memerintah seolah dia adalah majikan dirumah itu. Muklis membuka celah kotak untuk bertatap muka dengan mereka, yang berada di sebaliknya gerbang. "Maaf pak Virza, kata Bu Della

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Menuntut Della

    PoV AuthorDella membersihkan wajahnya dari riasan, begitupun yang di lakukan oleh Marsha. "Lihat Deh," ujar Marsha dan menyodorkan gawainya pada Della."Sha, kamu merekamnya?""Iya Dell, disaat yang lain tercengang melihat kejadian Sumi terjatuh, aku mengambil ponsel dan harus mengabadikannya. Ini adalah momen langka, azab pelakor di depan mata," ujar Marsha dengan sangat antusias."Kasihan sih, tapi jika mengingat kelakuannya aku geram," ucap Della. "Tuhan sudah membalas tanpa kamu mengeluarkan tenaga," ujar Marsha puas. Della manggut-manggut, mendengar jawaban Marsha memang benar. Tak perlu mengotori tangan sendiri. Sebenarnya masih ada tamu undangan lain, yang merekam kejadian Sumi terjatuh di pesta itu. Tapi Marsha tak ada berniat untuk mengunggahnya pada sosial media. "Bagaimana kejutanmu untuk Sumi, Apakah sudah siap?" "Tentu saja sudah, Sumi akan angkat kaki dari rumah itu di hadapanku. Sedangkan Virza tidak kena serangan jantung saja sudah beruntung," Della membayangk

  • Menabrak Pelaminan Suamiku   Di Permalukan

    PoV AuthorSumi menatap heran pada sosok Virza, yang tengah duduk santai diruang tengah sambil menonton Televisi, Sumi menyipitkan matanya dan menghampiri suaminya itu."Apa kamu tidak bekerja Mas? tanya Sumi yang kini memanggil suaminya dengan sebutan Mas. "Aku lagi cuti kerja!," jawab Virza santai dan kini sibuk dengan gawainya. "Cuti? Memangnya kamu bisa seenaknya cuti seperti itu ya Mas? tanya Sumi dan kini duduk di hadapan Virza."Ya bisa dong! Lagian Kenapa sih kamu bawel banget. Yang penting aku tetap kasih kamu duitkan," bentak Virza, dia tak menyukai dengan sifat Sumi yang terlalu ingin tahu semuanya. Virza juga tak menceritakan jika dia sudah di pecat. Pasti Sumi akan bawel dan ribut jika mengetahui kebenarannya. *** Kini Sumi sibuk berdandan untuk berangkat ke pesta ulang tahun wanita yang bernama Kayla, Sumi diajak oleh Viona dan Arum."Aku harus berhias secantik mungkin, agar aku setara dengan para wanita kaya itu.Lihat aku, yang dulu mereka bilang hanya babu kini me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status