Share

25. Takluknya Ibu Sita

Batuk Ibu Sita kian menghebat. Terdengar bunyi mengi setiap kali bernapas. Wajahnya kini memucat dengan keringat mulai membasahi. Dari gejala yang terlihat sepertinya Ibu Sita terkena asma.

Tidak tega dengan keadaannya, gegas kudekati Ibu Sita. Membimbingnya duduk dengan posisi tegak.

"Tenang dan tarik napas yang panjang, Ma," suruhku perhatian.

Ibu Sita menurut. Dirinya duduk tegak dan menarik napas dalam-dalam. Aku sendiri melihat sekeliling. Mencari penyebab kambuh asmanya Ibu Sita.

Rumah terlihat bersih tanpa debu. Tidak ada benda-benda dari bahan bulu. Apalagi asap rokok karena hanya ada kami berdua. Ibunya Diaz tidak datang hari ini.

Mataku tertuju pada jendela yang terbuka. Sepertinya hujan yang menghembuskan udara dingin adalah penyebab kambuhnya asma Ibu Sita. Gegas kututup jendela besar ini.

Sekarang kaki ini kuseret ke dapur. Akan kubuatkan kopi untuk Ibu Sita. Karena minuman hangat yang mengandung kafein seperti kopi atau teh dapat sedikit membantu saluran pernapasan.

Kafe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status