Share

Bab 22

“Ada apa, sih, ini Dek?” tanya Mas Riko. Dia juga nampak bingung. Setidaknya aku senang dengan perubahannya. Jauh lebih dewasa. Padahal dari tadi Ibu dan Mak Rita selalu memojokkanku. Ingin mencari selah kesalahanku, tujuannya pasti biar Mas Riko marah denganku. Tapi tak sesuai angan harapan, Mas Riko bisa mengontrol emosinya. Aku salut dengannya.

“Nggak apa-apa, Mas. Biar semuanya ngumpul,” jawabku santai dengan senyum termanis.

“Kamu ini semakin hari semakin aneh saja! Kamu ingin semua orang tau keburukkanmu?” tanya Ibu. Aku membelalakkan mata.

“Keburukanku? Nggak kebalik?” aku balik bertanya. Dengan senyum tipis menjengkelkan.

“Apa, sih, maksudmu?” tanya Mak Rita. Nampak aura tak nyaman. Seakan dia sadar kalau aku mempunyai bukti kuat untuk menjatuhkan mereka.

“Santai Mak Rita, entar darah tingginya kumat,” jawabku selow. Membuat mereka geram. Kalau di balas ngotot pasti mereka suka. Kan memang itu tujuannya.

“Assalamualaikum,” terdengar salam dari ambang pintu, suara Toni.

“Waalai
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status