Share

Bab 14

Bab 14 Menantu Miskin di Mata Mertua

"Ayu?"

Aku berjalan mendekat dan memanggil namanya dengan sangat yakin. Aku masih ingat dengan jelas siapa yang kini ada di depan mataku.

"Siapa, ya?" tanyanya seolah dia tidak mengenalku.

"Aku Risya, kamu sudah lupa?" Aku kembali bertanya tanpa memedulikan tatapan tajam dari orang-orang, terutama Wina.

Memang orang tua tadi mengatakan kalau Panji dan wanita ini sudah menikah, tapi bagaimana kalau belum?

Ya, Allah, aku sama sekali tidak berniat untuk mengungkit masa lalunya karena bisa saja dia sudah bertaubat dan berubah, tapi membayangkan dia bersama dengan Panji tanpa sebuah ikatan, sungguh membuat hatiku luka bertingkat-tingkat.

Aku lebih suka dia berubah dan kembali ke jalan yang diridhai Allah. Tentu aku akan sangat bersyukur.

"Oh, Risya," ucapnya seolah tidak suka bertemu denganku seperti ini.

Aku memang tidak berhak menilai orang dari luar, tapi melihat sikapnya yang masih sama seperti dulu, pikiranku langsung melayang ke sikapnya yang dulu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status