Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2809 Seharusnya Kamu Berterima Kasih Padaku

Share

Bab 2809 Seharusnya Kamu Berterima Kasih Padaku

Author: Sarjana
Mendengar ucapan orang-orang ini, Futari sampai hampir meneteskan air mata saking khawatirnya.

Begitu keluar dari ruangan tersebut tadi, dia segera lapor polisi.

Setelah menerima laporan, pihak kantor polisi tidak ada kabar lagi. Sudah berlalu begitu lama, mereka juga tidak mengirim anggota kemari.

Futari baru menyadari saat dia lapor polisi tadi, begitu mendengar Owdier, nada bicara orang di ujung telepon sedikit berubah.

Kemungkinan besar karena latar belakang Owdier, pihak kantor polisi sama sekali tidak akan mengirim anggota kemari.

Makin lama, Futari makin gelisah.

Tepat pada saat ini, tiba-tiba ada sosok bayangan seseorang yang berjalan dengan perlahan dari tangga spiral arah depan.

"Eh? Ardika?"

"Ternyata kamu masih hidup?!"

Melihat Ardika yang berjalan kemari dari arah tangga, semua orang di tempat itu agak tercengang.

Jefandro, Irvy dan yang lainnya tampak sangat terkejut. Setelah mengamati Ardika dari ujung kepala hingga ujung kaki, mereka makin terkejut.

Mereka mendapati Ard
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2812 Siapa Kamu

    Pukulan besar ini membuat pertahanan mental Nenek Ular sudah hampir hancur.Setelah menata kembali perasaannya selama beberapa hari ini, hal pertama yang tebersit dalam benaknya adalah balas dendam.Jadi, hari ini dia datang untuk membalaskan dendam ular-ular kesayangannya pada Ardika!Tanpa butuh waktu lama, sorot mata tajam Nenek Ular sudah tertuju pada Ardika yang berada di antara kerumunan. Kemudian, dia menatap Ardika dengan lekat tanpa mengalihkan pandangannya.Selain Nenek Ular, masih ada beberapa orang lagi di belakang Lisea.Namun, berbeda dengan terakhir kali sampai membawa puluhan orang untuk mencari masalah dengan Ardika, kali ini Lisea hanya membawa beberapa orang saja.Empat orang pria dan tiga orang wanita, memiliki ciri khas masing-masing. Hanya dilihat sekilas saja, sudah jelas adalah ahli bela diri yang sangat sulit dihadapi.Ardika juga langsung mengenali seharusnya orang-orang ini adalah orang-orang yang berhasil kabur dari Hainiken.Ekspresinya tetap tampak tenang,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2811 Bukankah Kamu yang Menyuruhku Memukulmu

    "Cepatlah! Cepat telepon istrimu untuk memberiku saham!""Kalau nggak, hari ini kamu pasti akan mati!" kata Jefandro dengan tidak sabar, nada bicaranya sangat mengintimidasi.Dia ingin menyelesaikan tugas ini sebelum Lisea datang. Dengan begitu, dia akan menjadi pemberi kontribusi besar.Ardika melirik Jefandro sejenak, lalu tiba-tiba berkata, "Kemarilah, pinjamkan ponselmu padaku, ponselku ketinggalan di lantai atas.""Kenapa? Apa saat di dalam tadi kamu sampai kehilangan ponselmu saking ketakutannya?"Jefandro mengira Ardika sudah setuju saking ketakutannya. Dia langsung tersenyum dengan bangga, mengeluarkan ponselnya, lalu berjalan menghampiri Ardika dan menyodorkannya pada Ardika. "Hmm, lumayan. Kamu tahu diri juga. Nah!""Plak ...."Ardika langsung mengangkat lengannya, lalu melayangkan satu tamparan. Saat itu juga, dengan darah muncrat dari mulutnya, tubuh Jefandro terpental. Ponsel berkualitas tinggi itu juga terjatuh dan hancur berkeping-keping.Suasana di tempat itu langsung b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2810 Tiga Puluh Atau Lima Puluh Persen Saham

    Mendengar ucapan semua orang, Jefandro menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, bersikap sangat arogan.Seolah-olah malam ini kalau bukan berkat dirinya, semua orang di sini pasti sudah kehilangan nyawa."Kak Ardika, bagaimana kalau kamu berterima kasih saja pada Jefandro?"Melihat Irvy dan yang lainnya yang mengepung Ardika, menunjukkan sikap seakan-akan kalau Ardika tidak berterima kasih Jefandro, mereka tidak akan membiarkannya pergi. Futari benar-benar tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa menarik-narik lengan Ardika dengan agak tidak berdaya."Hanya sekadar mengucapkan terima kasih saja? Apa muka kakak sepupuku begitu nggak bernilai?"Mendengar ucapan Futari, Jefandro mendecakkan lidahnya, lalu menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata, "Eh, Ardika, walau sikap aroganmu selama ini membuatku sangat nggak senang, aku sama sekali nggak bersedia untuk menyelamatkan nyawamu.""Yah, tapi apa daya situasi begitu kebetulan. Tanpa sengaja nyawamu malah ikut terselamatkan.""

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2809 Seharusnya Kamu Berterima Kasih Padaku

    Mendengar ucapan orang-orang ini, Futari sampai hampir meneteskan air mata saking khawatirnya.Begitu keluar dari ruangan tersebut tadi, dia segera lapor polisi.Setelah menerima laporan, pihak kantor polisi tidak ada kabar lagi. Sudah berlalu begitu lama, mereka juga tidak mengirim anggota kemari.Futari baru menyadari saat dia lapor polisi tadi, begitu mendengar Owdier, nada bicara orang di ujung telepon sedikit berubah.Kemungkinan besar karena latar belakang Owdier, pihak kantor polisi sama sekali tidak akan mengirim anggota kemari.Makin lama, Futari makin gelisah.Tepat pada saat ini, tiba-tiba ada sosok bayangan seseorang yang berjalan dengan perlahan dari tangga spiral arah depan."Eh? Ardika?""Ternyata kamu masih hidup?!"Melihat Ardika yang berjalan kemari dari arah tangga, semua orang di tempat itu agak tercengang.Jefandro, Irvy dan yang lainnya tampak sangat terkejut. Setelah mengamati Ardika dari ujung kepala hingga ujung kaki, mereka makin terkejut.Mereka mendapati Ard

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2808 Jerfis Turun Tangan

    Pada pukul sepuluh malam.Seluruh Owdier sudah dibersihkan.Jikri, manajer umum Owdier sudah dilumpuhkan. Jadi, malam ini Owdier tidak mungkin bisa lanjut beroperasi lagi.Para pelanggan bahkan staf-staf biasa sudah dipersilakan untuk pergi. Akan tetapi, masih ada beberapa orang yang tetap di sana.Orang-orang ini adalah para generasi muda Keluarga Liwanto dan orang-orang yang sebelumnya datang untuk menghadiri pertemuan.Termasuk Jefandro, Irvy, Gustar dan yang lainnya, mereka semua diminta untuk tetap tinggal. Walaupun Akria tidak mengirim orang untuk mengawasi mereka, tetapi pihak Owdier sudah mengatur orang untuk melakukan pengawasan.Boleh dibilang kejadian malam ini ditimbulkan oleh generasi muda Keluarga Liwanto.Walaupun situasi saat itu sangat kacau, situasi belum sepenuhnya diketahui dengan jelas, tetapi anak buah Jikri tidak berani membiarkan mereka pergi, melainkan harus tetap menahan mereka untuk menjalani investigasi nanti.Jikri bukan hanya manajer umum Owdier, tetapi ju

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2807 Kesenjangan yang Sangat Besar

    Saat berhadapan dengan Ardika, serangan kekuatan penuhnya sangat lemah.Hanya dengan satu tamparan saja, Ardika sudah bisa menangani serangannya, membuatnya dia berdaya melawan balik.Saat ini, Akria tahu jelas biarpun Ardika telah memberinya sebuah kesempatan untuk berduel secara adil, dengan kekuatannya dia juga tidak bisa mempertahankan kesempatan itu.Pria yang menyeramkan ini bisa menghabisinya dengan mudah, seperti menghabisi seekor ayam atau anjing.Rekan-rekan Akria juga terkejut bukan main.Walaupun mereka sudah tahu kemungkinan Akria adalah tandingan Ardika sangat kecil, tetapi mereka tetap saja tidak menyangka Akria bisa kalah secepat dan semenyedihkan ini.Satu tamparan.Hanya dengan satu tamparan saja, Ardika sudah mengalahkan Akria.Detik berikutnya, Ardika mengulurkan lengannya, meraih lengan Akria, mengangkat lawannya itu, lalu langsung membuangnya sejauh tiga meter jauhnya.Tubuh Akria membentur lantai dengan keras, memuntahkan seteguk darah. Dengan raut wajah pucat pa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status