Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2846 Beberapa Helai Rambut

Share

Bab 2846 Beberapa Helai Rambut

Author: Sarjana
Sebelumnya, Rosa masih mempertimbangkan hubungan darahnya dengan Wilgo.

Biarpun sebelumnya Wilgo telah melakukan banyak hal yang keterlaluan, dia tetap meminta Ardika untuk menoleransi Wilgo.

Namun, apa yang telah dilakukan oleh Wilgo hari ini telah memutus sedikit ikatan ayah dan anak yang masih ada dalam hati Rosa.

Ardika berkata dengan nada bicara menenangkan, "Tenang saja, apa yang telah Keluarga Gozali lakukan padamu hari ini, nanti aku akan membalas mereka berkali-kali lipat."

"Hmm, aku akan menurutimu."

Rosa mengangguk dengan patuh.

Mendengar Rosa begitu patuh pada Ardika, emosi Jerfis yang sedang diinjak di bawah kaki Ardika sudah hampir meledak.

Gejolak emosi yang terlalu besar itu memengaruhi lukanya, membuatnya kembali berteriak dengan menyedihkan saking kesakitannya.

"Apa kamu tahu kamu sangat bising?"

Ardika mengerahkan sedikit kekuatan pada kakinya. Jerfis merasakan organ dalamnya sudah nyaris meledak akibat diinjak oleh Ardika. Jadi, dia hanya bisa mengatupkan giginya de
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2848 Apa Itu Sangat Banyak

    "Cekik mati aku saja!""Lakukanlah, dasar pengecut!"Jerfis sudah sepenuhnya menggila.Dia terus-menerus memprovokasi Ardika.Dia tahu Ardika tidak berani benar-benar membunuhnya, jadi sekarang ini adalah cara terbaik baginya untuk membebaskan dirinya.Hanya saja, dia tetap saja sudah terlalu meremehkan Ardika.Ardika menggelengkan kepalanya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, dia langsung menarik lengan kiri Jerfis dengan kuat."Krak ...."Lengan kirinya langsung patah.Rasa sakit yang luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya, Jerfis hampir jatuh pingsan. Saat ini, wajahnya yang awalnya tampan itu sudah terlihat sangat mengerikan.Namun, boleh dibilang mental Jerfis cukup tangguh.Biarpun sudah kesakitan hingga sedemikian rupanya, dia tetap memaksakan diri untuk tidak berteriak kesakitan, melainkan mengatupkan giginya dengan rapat, lalu tersenyum ganas pada Ardika dan berkata, "Eh, Ardika, kamu menyiksaku seperti ini, pernahkan kamu berpikir konsekuensi suatu hari nanti keluargam

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2847 Aku Lebih Kejam Daripada Kamu

    Melihat mereka terjebak dalam situasi sulit, Ardika baru melonggarkan cengkeramannya, membiarkan Jerfis bisa bernapas."Jadi, simpan saja besi rongsokan dalam genggaman kalian itu.""Kalau nggak, aku takut begitu emosiku tersulut, aku benar-benar akan mencekik mati majikan kalian. Kalau sampai itu terjadi, tentu saja nggak baik."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, tetapi suaranya terdengar sangat menakutkan.Para penembak jitu itu enggan meletakkan senjata api mereka begitu saja, tetapi mereka juga takut Ardika benar-benar mencekik mati Jerfis."Uhuk ... uhuk ... jangan dengarkan dia.""Dia nggak akan berani mencekik mati aku!"Tepat pada saat ini, Jerfis yang mulai bisa bernapas menunjukkan ekspresi menggila dan berkata, "Karena dia benar-benar nggak berani mati bersamaku.""Kalau aku mati, masih ada Keluarga Hinata yang bisa membalaskan dendamku. Tapi kalau dia mati, hanya tersisa seorang istri presdir yang cantik, serta ayah dan ibu mertuanya yang lemah dan nggak berkemampuan.""S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2846 Beberapa Helai Rambut

    Sebelumnya, Rosa masih mempertimbangkan hubungan darahnya dengan Wilgo.Biarpun sebelumnya Wilgo telah melakukan banyak hal yang keterlaluan, dia tetap meminta Ardika untuk menoleransi Wilgo.Namun, apa yang telah dilakukan oleh Wilgo hari ini telah memutus sedikit ikatan ayah dan anak yang masih ada dalam hati Rosa.Ardika berkata dengan nada bicara menenangkan, "Tenang saja, apa yang telah Keluarga Gozali lakukan padamu hari ini, nanti aku akan membalas mereka berkali-kali lipat.""Hmm, aku akan menurutimu."Rosa mengangguk dengan patuh.Mendengar Rosa begitu patuh pada Ardika, emosi Jerfis yang sedang diinjak di bawah kaki Ardika sudah hampir meledak.Gejolak emosi yang terlalu besar itu memengaruhi lukanya, membuatnya kembali berteriak dengan menyedihkan saking kesakitannya."Apa kamu tahu kamu sangat bising?"Ardika mengerahkan sedikit kekuatan pada kakinya. Jerfis merasakan organ dalamnya sudah nyaris meledak akibat diinjak oleh Ardika. Jadi, dia hanya bisa mengatupkan giginya de

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2845 Menginjak di Lantai

    Bahkan sebelum dia selesai berbicara, Tiyur sudah menerjang ke arah Ardika dengan tidak takut mati.Lisea sudah mati, dia baru saja menempati posisi barunya ini.Saat seperti ini adalah momen penting dia harus menunjukkan kesetiaannya.Raut wajahnya tampak sangat ganas. Seiring dengan dia meraba bagian pinggangnya dengan kedua tangannya, sudah muncul tombak besi di masing-masing dari kedua tangannya tersebut.Tombak-tombak tersebut berputar di tangannya, kilatan dingin tampak berkedip dengan cepat.Seperti ada mata di belakang kepalanya, Ardika bahkan tidak melirik wanita itu sama sekali.Dalam posisi membelakangi lawannya, dia langsung melayangkan satu tamparan dengan punggung tangannya."Plak!"Tiyur yang baru saja menerjang ke arah Ardika dan bersiap untuk menyerang Ardika, langsung terpental kembali sambil berteriak dengan menyedihkan.Kemudian, dia terjatuh dan membentur lantai beberapa meter jauhnya tanpa bisa merangkak bangkit lagi.Wanita itu mengangkat kepalanya dengan gemetar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2844 Menghajar Jerfis Habis-Habisan

    "Uekkk ...."Menyaksikan adegan pertumpahan darah itu, Rosa langsung membungkukkan badannya, tergeletak di lantai sambil muntah-muntah.Jerfis yang awalnya sedang meminum teh dengan tenang, melihat pecahan daging yang masuk ke dalam cangkir tehnya, ekspresinya juga langsung menegang.Sebaliknya, penampilan Ardika, dalang di balik semua ini berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya.Begitu mendengar suara tembakan, Ardika segera menghindar dengan melangkah mundur. Kemeja berwarna putih yang dikenakannya sama sekali tidak terciprat darah setetes pun, bahkan tak ada noda sama sekali.Melihat tiba-tiba muncul dua jasad di lantai, suasana di dalam ruangan Kediaman Keluarga Gozali yang sangat luas ini langsung berubah menjadi sangat hening."Jerfis, inilah ahli bela diri dan daya tempur yang kamu banggakan itu?"Di dalam ruangan tersebut, hanya Ardika yang tersenyum dengan tenang dan berkata, "Ah, pantas saja Arfi memandang rendah kamu. Akria menghabisi orang-orangmu juga tanpa berpiki

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2843 Membunuh Penembak Jitu dalam Sekejap Mata

    Keluarga Hinata adalah keluarga besar lama di ibu kota provinsi, yang sudah berdiri kokoh selama puluhan tahun dan memiliki relasi yang luas. Orang-orang yang pernah menerima kebaikan dari Keluarga Hinata sudah tak terhitung.Ardika ingin menghancurkan Keluarga Hinata dengan mengandalkan kekuatannya seorang diri? Kalau bukan bermimpi, lalu apa?Jangan bilang orang ini mengira hanya karena kemampuan bertarungnya sedikit lebih hebat saja, dia sudah bisa bertindak sesuka hatinya?Benar-benar sudah tidak waras."Eh, bajingan, memangnya kamu pikir kamu siapa?! Berani-beraninya kamu berbicara seperti itu pada Tuan Muda?!"Tiyur adalah orang pertama yang maju. Sambil menunjuk dan memelototi Ardika dengan tajam, dia berkata dengan marah, "Siapa yang memberimu keberanian untuk menerobos masuk ke sini, bahkan berani menyerang orang-orang kami?!""Kamu merusak rencana Tuan Muda, kamu dan seluruh keluargamu akan mati!"Jufi, pengawal kepercayaan Jerfis yang sedari tadi tidak bersuara, saat ini jug

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status