Share

Bab 41

Penulis: Beatarisa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 19:01:51

Setibanya di rumah, Tommy langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam spesial bagi keluarganya. Aroma masakan yang harum mulai menguar, mengisi setiap sudut rumah kecil itu. Meskipun ia baru saja menghabiskan sore di Luviton, menjelajahi toko-toko antik dan mengalami perubahan misterius dalam dirinya, Tommy sama sekali tidak merasakan lelah. Justru, ia merasa energinya masih meluap-luap, tubuhnya terasa ringan dan bugar.

Malam itu, seperti biasa, Tommy membentangkan kasur lipatnya di lantai. Ia terbiasa tidur di sana, menghormati perjanjian tak tertulis dalam pernikahan mereka yang hanya didasari saling menghormati dan menghargai. Saat melentangkan tubuhnya, ia merasakan ranjang di sebelahnya sedikit berguncang.

"Sayang, ada apa?" Tommy bertanya lembut, menoleh ke arah tempat tidur di mana Tiffany berbaring, membelakanginya. "Kenapa sepertinya kamu gelisah?"

Tiffany menghela napas. "Aku sedang memikirkan sesuatu hal."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 55

    Mobil BMW Seri 7 yang emblemnya sudah diganti menjadi Seri 5 itu melaju mulus memasuki pekarangan rumah yang tidak terlalu luas. Tiffany, dengan senyum merekah, memarkirkan mobil. Rona bahagia tak bisa disembunyikan dari wajahnya. Ia tak pernah menyangka, hadiah "kecil" yang ia berikan pada Tommy akan membawa dampak sebesar ini pada hubungan mereka, terutama pada pandangan keluarga terhadap Tommy.Suara deru mesin mobil yang asing segera menarik perhatian Nathalia dan Gerald. Mereka bergegas keluar, rasa penasaran tergambar jelas di wajah mereka. Siapa gerangan yang bertamu malam-malam begini? Mata mereka membulat saat melihat Tiffany yang turun dari kursi pengemudi BMW tersebut, diikuti Tommy yang tersenyum simpul."Ya ampun, Tiffany! Apa ini mobil barumu?!" seru Nathalia, suaranya dipenuhi rasa ingin tahu yang meluap-luap.Tiffany mengangguk, senyumnya semakin lebar. "Iya, Bu."Nathalia mendekat, matanya menelusuri setiap lekuk bodi mobil mewah itu. "Ya ampun... Jadi ini mobil direk

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 54

    Tommy mematikan ponselnya dengan senyum tipis. Rencananya berjalan sempurna. Tiffany, yang awam soal kendaraan, pasti akan percaya bahwa BMW Seri 7 yang sudah disulapnya menjadi Seri 5 itu memang benar-benar Seri 5. Ia tahu Tiffany tak akan curiga, karena baginya, semua BMW terlihat mahal. Ia hanya ingin Tiffany merasa nyaman, bukan terbebani oleh harga sebuah mobil.Perjalanan Tommy terasa lebih ringan. Sebentar lagi, ia akan melihat ekspresi terkejut istrinya. Itu adalah hadiah kecil yang ia siapkan untuk sang istri yang selama ini selalu mendukungnya. Dalam hatinya, ia membayangkan bagaimana Tiffany akan merengek tentang betapa borosnya dia, tapi ia tahu itu hanya bentuk perhatian Tiffany.Setibanya di depan lobi Lewis Group, Tommy bersandar santai di pilar, sesekali menyeruput rokoknya. Tak lama, sosok Tiffany muncul dari pintu kaca, memancarkan aura profesionalisme yang selalu membuatnya bangga."Tom, apa kamu sudah memesan taksi untuk kita pulang?" t

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 53

    Setelah meninggalkan showroom Mercedes Benz dengan senyum dingin, Tommy langsung melangkahkan kakinya ke showroom di sebelahnya: BMW. Ia tidak menyia-nyiakan waktu. Pramuniaga wanita dari Mercedes Benz yang tadi meremehkannya masih mengawasi dari balik kaca, dengan tatapan mengejek. Namun, begitu Tommy memasuki showroom BMW, ia disambut dengan suasana yang berbeda.Di pintu masuk, seorang pramuniaga muda—wajahnya menunjukkan bahwa ia baru saja diterima bekerja—menghampiri Tommy dengan senyum ramah dan tulus.."Hey, dia hanya pria miskin yang sok punya uang untuk melihat mobil, abaikan saja dia!" teriak pramuniaga sombong dari showroom Mercedes Benz, suaranya melengking menembus kaca.Pramuniaga BMW itu sejenak menoleh ke arah sumber suara, namun ia segera mengabaikannya. Matanya kembali menatap Tommy dengan senyum profesional. "Selamat siang, Tuan. Apakah Anda datang untuk melihat-lihat mobil di tempat kami? Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya lembut.Tommy

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 52

    Pagi di rumah sederhana keluarga Tommy di pinggir kota Levin dimulai dengan riang. Aroma masakan sarapan yang disiapkan Tommy memenuhi udara, berpadu dengan gelak tawa Tiffany dan Sabrina yang sudah akrab kembali. "Wah, harum sekali!" seru Sabrina, melangkah ke meja makan tempat Tommy sedang menata piring. Rambutnya sudah tertata rapi, dan pakaian kerjanya menunjukkan kesiapan penuh. "Oh, kamu sudah bangun, Sabrina? Kenapa pagi sekali?" tanya Tommy, menyunggingkan senyum hangat. Ia meletakkan sepiring roti panggang dan telur di hadapan Sabrina. "Ya, ini hari pertama bekerja, Tom, jadi aku harus lebih awal memulai hari," jawab Sabrina, matanya berbinar penuh semangat. Ia menyesap teh yang disajikan Tommy. "Selamat pagi, Sabrina, selamat pagi, Tom," sapa Tiffany, muncul dari kamarnya dengan wajah cerah, mengenakan setelan kantor yang rapi. "Selamat pagi, Sayang," balas Tommy, senyumnya melunak. Tiffany mengambil tempat duduk di samping Sabrina. "Bagaimana tidurnya, Bri? Nyeny

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 51

    Pagi itu, rumah sederhana Tiffany dipenuhi dengan aura kegembiraan yang meluap. Aroma kopi dan roti panggang berpadu dengan tawa renyah Tiffany yang baru saja melompat dari pelukan sahabat lamanya, Sabrina White. Sabrina tiba tepat waktu, diantar sebuah taksi mewah. Penampilannya elegan namun praktis, memancarkan aura seorang wanita karir yang percaya diri, jauh berbeda dari gadis kecil yang Tiffany ingat. Rambut cokelat gelapnya tergerai rapi, dan senyumnya cerah, namun ada kilatan ambisi di matanya."Sabrina! Ya ampun, aku tidak percaya ini!" Tiffany berseru, matanya berkaca-kaca saat memeluk Sabrina erat. "Kau benar-benar di sini! Rasanya sudah berabad-abad!"Sabrina tertawa kecil, membalas pelukan itu tak kalah hangat. "Tentu saja, Tiff! Aku sudah bilang aku akan datang, kan? Lihat dirimu! Kau semakin cantik saja, dan sekarang direktur! Aku bangga sekali padamu!"Gerald dan Nathalia segera menghampiri, senyum lebar menghiasi wajah mereka. "Sabrina, Say

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 50

    Malam itu, setelah hari-hari penuh gejolak di Lewis Group mulai menunjukkan stabilitas berkat campur tangan tak terlihat Tommy, suasana di rumah sederhana Tiffany terasa lebih tenang. Tiffany, meski masih sibuk dengan tugas barunya sebagai direktur proyek Jowstone, kini membawa pulang senyum yang lebih tulus. Beban di pundaknya sedikit terangkat, dan ia merasa ada secercah harapan baru.Tiffany duduk di sofa ruang tamu, jari-jemarinya asyik berselancar di layar ponsel, menggeser-geser lini masa Instagram. Sesekali ia tertawa kecil melihat video lucu, sesekali mengangguk membaca berita ringan. Tommy sedang menyiapkan teh hangat di dapur, aroma melati memenuhi udara. Sementara itu, Gerald tenggelam dalam koran sorenya, sesekali bergumam mengomentari berita ekonomi, dan Nathalia dengan tekun merajut syal musim dingin di sudut ruangan, benang-benang warna biru tua dan putih melilit di jemarinya. Sebuah pemandangan keluarga yang hangat dan akrab.Tiba-tiba, senyum lebar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status