Share

Bab 46

"Bagaimana rasanya di sini?" Cakra membelah kesunyian di pantai sore itu. 

"Agak lebih baik," Kata perempuan itu, duduk memeluk lutut. Mengarahkan pandangannya ke depan sana, ke arah surya yang semakin rendah saja. Seperti hendak menuju ke dalam air laut. 

Cakra tersenyum, ia mulai mengerti bagaimana memperlakukan perempuan sedang dilanda emosi. Kedua tangannya lantas melingkari pinggang Mega dari belakang. Menyandarkan ragu di atas pundak sang istri. Awalnya Mega terlihat menolak, tapi ia diam saja. 

"Kalau seperti ini, bagaimana?" Sengaja Cakra menggosokkan pelan pada pundak yang masih bergeming itu. 

"Mega, aku cinta sama kamu," Bisiknya, tepat di depan telinga Mega. Perlahan, ia mengurai pelukan, lalu bergerak ke depan wajah sang istri. Membingkai sepasang pipi yang sudah bersemu merah, entah sejak kapan. 

"Kamu mau kan, memaafkan aku?" 

Perempuan itu masih bergeming dan menundukkan wajah. "Mau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status