Bastian mengangkat kedua alisnya seraya tersenyum. Sebenarnya inilah yang ditunggu-tunggu kabarnya juga. Dia ingin mengetahui bagaimana kemampuan seseorang yang akan memimpin pabrik miliknya."Silakan!" ucap Bastian, mempersilahkan Simon untuk berbicara.Simon menganggukkan kepalanya seraya berkata, "Terima kasih banyak Pak."Setelah itu Simon menebar pandangannya sebentar ke arah peserta rapat yang lain terutama pada Anastasia yang ditatapnya dengan lebih lama. Lalu kemudian dia mengembalikan pandangannya kepada Bastian."Jadi aku memiliki ide untuk membuat sebuah video yang menunjukkan bagaimana proses pembuatan Pommes Frites dari awal sampai dikemas. Tentunya kita juga akan menitikberatkan kepada alat-alat produksi kita yang modern dan sangat higienis. Dengan begitu kita bisa menyampaikan pada masyarakat jika produk kita adalah produk yang aman tanpa harus berkoar-koar di media dengan ucapan-ucapan hanya untuk membuat masyarakat paham dengan produk kita yang higienis," ucap Simon d
Sebuah rencana yang dirasa oleh Anastasia dapat berhasil untuk membuat Bastian menjadi miliknya.Persetan baginya apakah menjadi satu-satunya atau menjadi istri kedua Bastian. Dia sama sekali tidak peduli.Kini Anastasia telah tiba di pabrik, dia datang lebih dulu dibanding dengan Bastian.Beberapa saat Anastasia diam di dalam mobil. Pikirannya masih terpaku kepada keinginan untuk memiliki Bastian. Dia ragu apakah akan melakukannya sekarang atau menunggu waktu yang tepat."Mungkinkah sekarang?" gumam Anastasia.Terlihat mobil Roll Royce milik Bastian sudah sampai di pabrik dan berhenti di samping mobil Anastasia."Ternyata dia sudah datang duluan, semangat sekali!" ucap Bastian saat melihat mobil Anastasia.Bastian kemudian keluar dari dalam mobil untuk segera masuk ke dalam pabrik. Namun ketika dia keluar, dia mendapati mobil Anastasia masih hidup mesinnya."Loh, baru datang juga ternyata. Hahaha …." Bastian menertawakan dirinya sendiri yang sudah mengatakan Anastasia terlalu semanga
Antoine kini berani berteriak kepada Dicky. Tidak ada lagi rasa takut terhadap pamannya itu karena dia melakukannya demi keluarga.Mengundang amarah tuan Dominic kembali itu sama saja menceburkan diri ke jurang."Sebelumnya, pada rapat keluarga, kita semua sudah sepakat untuk memberikan setengah harga yang kita yang sudah kujanjikan kepada tuan Dominic. Dan Paman juga sudah setuju pada saat itu. Tapi kenapa sekarang paman malah berbicara seperti ini, seolah memang tidak setuju dengan keputusan keluarga," kata Antoine mempertanyakan sikap pamannya.Dicky menganggukkan kepalanya, lalu dia berkata, "Loh, aku nggak melarang untuk memberikan setengah harta kekayaan kita kepada tuan Dominic. Memangnya ada kata-kataku yang seolah menolak untuk memberikan perusahaan itu?Aku hanya mengutarakan kebenaran saja kalau kita memang sangat kehilangan kelima perusahaan itu. Apalagi semuanya adalah perusahaan besar penghasil pendapatan terbesar Wibowo Group.""Ya tapi seenggaknya Paman nggak boleh meng
Pertanyaan itu tiba-tiba terlintas dalam benak Alexa. Semuanya terlihat aneh dan tampak dengan jelas kalau Bastian memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal ini. Dan … tentu saja membuat Alexa cemburu.Pikiran wanita itu terbang melayang-layang ke tempat yang tidak seharusnya dia singgahi. Yaitu berpikir kalau Bastian sudah berselingkuh darinya.Sebenarnya pemikiran itu bukan tanpa alasan, selama beberapa bulan ini dia begitu banyak dekat dengan wanita. Dan dari banyaknya wanita dia meyakini bisa salah satu diantaranya sudah masuk dalam tahap fisik.Mendengar pertanyaan dari Alexa yang sangat berbahaya membuat Bastian menjadi sedikit cemas dan gugup. Dia tahu jika pertanyaan itu sangat menjebak apapun jawabannya pasti Alexa akan marah."Ehm … sebenarnya aku pernah melakukannya dulu bersama dengan mantanku. Dan aku juga beberapa kali menonton film dewasa untuk menambah wawasanku agar bisa memuaskanmu," jawab Bastian seraya tersenyum.Alexa mengernyitkan keningnya. Lalu dia berkat
Bastian sempat terputus perkataannya karena dia membaca dari sorot mata Alexa jika dia meneruskan perkataannya itu ada kemungkinan Alex akan marah.Maka dari itu dengan cepat ia mengubah perkataannya itu dengan alasan lain."Sebenarnya karena semua yang aku berikan, terutama perusahaan TV 8 karena hasil dari Austin," kata Bastian.Alexa mengerutkan keningnya. Lalu dia berkata, "Maksudmu hasil dari Austin?"Dengan cepat Bastian menjawab, "Semuanya hampir mirip seperti saat ini. Namun bedanya waktu itu aku menolong Felicia dan beberapa artis untuk terbebas dari jerat pemerasan dan kerja paksa dari Austin. Pada akhirnya semua perusahaan milik Austin jatuh kepada Deo dan sebagai ucapan terima kasih dari Deo dia memberikan perusahaan TV 8 kepadaku.""Jadi setelah itu kamu berikan kepadaku, begitu? Kenapa kamu nggak mengelolanya sendiri? Kenapa harus memberikannya kepadaku?" tanya Alexa yang masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Bastian."Jawabannya ada dua; yang pertama karena kamu leb
Dengan wajah yang pucat dan badan yang gemetaran, Aurier bersimpuh di hadapan Bastian.Kepalanya menunduk dan tangannya menangkup di depan dada, Aurier berkata, "Maafkan aku Bastian! Aku mengaku salah karena sudah berpura-pura menjadi sang pelindung hanya untuk mendapatkan cinta dari istrimu. Kumohon maafkan aku dan juga keluargaku!"Seorang anak dari keluarga terkaya ke-3 di Indonesia sungguh tidak ada harga dirinya di depan Bastian. Mereka berdua bersimpuh untuk memohon ampunan dari seorang pria yang terkenal dengan sebutan menantu tidak berguna.Alexa dengan gontai berjalan mendekati Aurier. Hatinya begitu sakit dan matanya berkaca-kaca dengan air mata yang mulai menggenang di kelopak matanya.Bukan karena dia kecewa akan kebohongan Aurier, tetapi dia kecewa akan dirinya sendiri. Dia menyadari betapa bodohnya ia ketika bisa begitu nyaman dengan Aurier yang seorang pembohong bahkan sampai terbersit di dalam benaknya untuk meninggalkan Bastian dan berpaling kepada Aurier.Dia pun kin