Kemudian Alexa langsung menatap mata Laura dalam-dalam. Lalu dia bertanya, “Apa benar kamu nggak tahu siapa yang mengirimnya?”Laura tidak mungkin mengatakan kalau tadi pagi dia disuruh oleh Bastian untuk memberikan hadiah itu kepada Alexandra. Sebab, Bastian meminta untuk dirahasiakan dan dia sudah mendapatkan uang 1 Juta sebagai imbalannya.“Aku nggak tahu, Bu. Kurir yang mengantar juga nggak ngasih tahu dari siapa,” jawab Laura.“Kalung ini harganya mencapai 50 Miliar dalam acara lelang 2 tahun lalu dan yang aku tahu, yang membelinya adalah orang Jerman. Kalau kalung ini ada di sini, pasti dia membelinya dari orang itu dengan harga yang sangat mahal,” kata Alexa.Laura terkejut. Sungguh dia tidak menyangka kalau Bastian, seorang pria yang terkenal sebagai suami Alexa yang tidak berguna bisa membeli kalung berlian semahal itu. Dia pun menjadi takut kalau itu adalah kalung curian.Namun ketakutan itu tidak dia tunjukkan kepada Alexa. Dia hanya perlu berpura-pura agar tidak terlibat j
Dengan kemarahan yang sudah menguasai dirinya Bastian lebih memilih untuk pergi.“Bagus deh, kamu pergi! Muak aku lihat kamu di sini!” ucap Amy, tersenyum jahat.James yang sedari hanya diam saja karena dia menjaga imej di depan Alexa dan Amy, tersenyum dengan sangat lebar. Dia merasa telah berhasil menang tanpa harus mengeluarkan suara.Alexa adalah orang yang paling tersiksa dalam permasalahan ini. Dia hanya bisa menjadi penonton yang tidak bisa berbuat apa-apa.Dia sangat tahu apa yang dilakukan oleh ibunya adalah salah. Tapi walau bagaimanapun juga, ibunya tetap ibunya. Dia tidak bisa melawan.Farah memegang tangan Bastian dan mengelusnya sembari berkata, “Nak, kamu harus minta maaf sama ibu mertuamu. Bagaimanapun dia adalah orang tuamu saat ini. Ayo cepat samperin dia dan minta maaf!”Betapa bersihnya hati Farah.Bastian tidak menuruti perintah dari Farah. Ini adalah kali pertama dia membantah. Meminta maaf kepada orang yang sudah menghina ibu Panti adalah suatu perbuatan yang ti
Ketika Bastian sampai di depan gedung perusahaan Winata Sentosa, ternyata Alexa baru saja datang. Dia baru selesai mengirimkan permohonan investasi ke beberapa perusahaan lain secara langsung.Bastian kemudian langsung menghampiri Alexa yang sedang berjalan gontai masuk ke dalam gedung perusahaan.“Alexa!” panggil Bastian.Alexa menoleh dan langsung tersenyum dengan sangat lebar. Entah kenapa dia bisa begitu, mungkin kerinduan terhadap Bastian sudah menghiasi hatinya selama lebih dari seminggu ini.“Bastian? Ada apa sampai kamu ke sini?” tanya Alexa.“Aku kebetulan lewat sini. Dan aku berpikir untuk mampir sebentar,” jawab Bastian.Alexa mengangguk-anggukkan kepalanya dengan senyuman yang terus saja mengembang di wajahnya.“Bagaimana kondisi ibu Panti? Apa dia sudah membaik?”“Dia semakin membaik. Tapi masih harus banyak istirahat,”“Syukur kalau begitu. Titip salamku untuk ibu Panti, ya. Nanti aku akan main ke sana setelah ada waktu luang,” kata Alexa.Bastian tersenyum seraya meng
Alexa menekan nomor kontak Bastian dan memanggilnya. Setelah berdering 3 kali, panggilan suara itu dimatikan olehnya lagi. Dia ragu dengan tindakannya dan berpikir kalau yang terjadi saat ini bukan karena Bastian, tapi seperti yang sudah dikatakan oleh Ethan, yaitu keterlambatan untuk menarik diri. Lantas dia pun langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Selama tiga hari ini Alexa mengeluarkan seluruh tenaga dan fokusnya kepada proposal untuk menjadi distributor resmi makanan ringan Pommes Frites di Indonesia. Bahkan dia rela kurang tidur dan terlambat makan demi membuat proposal yang sangat baik agar proyek itu bisa dimenangkan oleh perusahaan Winata Sentosa. 3 hari berlalu. Siang ini, perusahaan Mondlicht Branchenn membuka rapat bersama dengan perusahaan-perusahaan yang lolos seleksi tahap awal di gedung kantor perwakilan di Jakarta. Alexa datang seorang diri dengan membawa proposal yang sudah dia buat. Ketika sampai di depan lobby, dia bertemu dengan J
Seisi ruangan berubah menjadi riuh. Semuanya terkejut atas pemilihan Winata Sentosa sebagai perusahaan yang terpilih.Alexa pun sama terkejutnya. Pada awalnya dia ragu dan merasa kalau dia salah dengar. Tapi setelah mendengar beberapa protes yang dilontarkan, dia baru sadar kalau perusahaannya benar-benar memenangkan tender. Dia pun kemudian langsung berjingkrak kegirangan.Sama sekali tidak pernah terlintas di dalam benaknya kalau dia akan memenangkan tender ini. Dia hanya berusaha keras untuk membuat proposal yang baik agar perusahaannya mendapat sedikit apresiasi. Namun ternyata apresiasi yang didapat, melebihi yang diperkirakan.Dengan tender yang dimenangkan olehnya ini, dia pun bisa menyelesaikan sedikit permasalahan keuangan Bank-bank besar kali ini tidak mungkin meremehkan dan memandang sebelah mata terhadap perusahaan Winata Sentosa ketika mereka akan meminjam uang. Mega proyek ini menjadi jaminan paling menjanjikan di sepanjang tahun ini.Namun kebahagiaan itu harus dia pend
5 orang petugas keamanan langsung maju dan memegang pundak dan tangan James.“Hahaha …bagus sekali! Kamu sudah berani terhadapku, ya? Baiklah, aku akan mengingat kejadian ini. Kamu akan menyesal!” ucap James, kesal.Kemudian, dia pun memberontak seraya berkata, “Aku bisa sendiri! Lepaskan tangan kotor kalian!”Setelah terlepas, James membenarkan kemejanya lalu menoleh ke arah Alexa. “Alexa! Ayo kita pergi dari sini. Aku akan mengantarmu pulang, Aku ingin bertemu dengan nenekmu!”“Untuk apa aku pulang bersama denganmu? Pulang saja sendiri! Lagi pula aku harus membicarakan lebih lanjut perihal proyek ini.” Alexa berkata dengan begitu menohok.James menatap Alexa dengan tatapan tidak suka. Lalu, dia berkata, “Oke … oke baiklah! Aku pergi sendiri”James diliputi dengan kemarahan yang begitu besar, namun tidak bisa dia keluarkan karena rencana yang sudah disusunnya untuk mendapatkan hati Alexa bisa berantakan.Para tamu undangan yang merupakan perwakilan perusahaan-perusahaan terkejut deng
Sontak seisi ruangan restoran yang disewa oleh Keluarga Winata itu langsung sunyi. Tidak ada lagi yang mau berbicara.“Alexa! Aku tahu kalau aku pernah berjanji akan hal itu kepada Bastian. Tapi pada saat itu aku nggak pernah berpikir kalau kita bisa memenangkan tender ini. Dan terlebih, pada saat itu, situasi, kondisi, dan waktu sudah sangat mepet. Aku harus berpikir cepat agar bisa menyelesaikan masalah kredit yang jatuh tempo itu,” ucap Margareth.Alexa hanya menatap neneknya tanpa bisa berkata apa-apa.“Selain itu, kita bisa memenangkan proyek karena usaha kita sendiri. Mustahil Bastian bisa melakukannya. Dan aku berpikir kalau kamu masih sangat kurang pengalaman. Ini proyek besar yang harus dikerjakan dan ditangani dengan serius dan oleh orang yang berpengalaman. Nenek nggak akan pernah berjudi untuk masa depan keluarga,” lanjut Margareth, tegas.Amy langsung masuk untuk mendukung Margareth, “Apa yang dikatakan oleh Mama Margareth benar. Di keluarga ini hanya Mama Margareth yang
Alexa, James dan Ethan kemudian pandangannya tertuju kepada Bastian yang sedang berjalan mendekati.James merasa ini adalah waktunya untuk membalas balik atas apa yang dilakukan oleh Bastian di kantor cabang Mondlicht Branchenn."Eh, si pria nggak berguna datang juga ke acara ini, aku kira ini acara untuk pengusaha dan pemimpin perusahaan saja. Tapi ternyata karyawan rendahan sepertimu juga bisa datang," kata James, tersenyum.Bastian sama sekali tidak terpancing dengan hinaan yang dilontarkan oleh James. Dia sudah menganggap pria itu sebagai radio rusak yang bisa saja dia hancurkan kapanpun dia mau."Alexa! Nenek Margareth, apa kabar?" sapa Bastian. "Ethan."Awalnya dia tidak mau menyapa Ethan.Namun akhirnya dia juga menyapa hanya untuk sebuah formalitas saja.Namun balasan Ethan, sangat tidak ramah. Dia membuang pandangannya walau kali ini Bastian mengenakan pakaian yang cukup mengejutkan."Kamu kenapa ada di sini?" tanya MargarethBastian akan menjawab namun Alexa mendahuluinya,"
Walau dia heran tetapi Laura tidak banyak bertanya dan memilih untuk langsung menjalankan perintah yang diberikan oleh Bastian Di ruangannya, Laura menghubungi seseorang yang merupakan teman kuliahnya dulu untuk memintanya mencari informasi yang lengkap mengenai Anastasia dan Keluarga Bailey.Sedangkan itu di dalam ruangan, Bastian masih mencari-cari informasi mengenai Keluarga Bailey di internet.Pertemuannya dengan Anastasia membuat dia tertarik untuk menjalin kerjasama dengan wanita itu. Dari yang ditangkap oleh Bastian, kalau Anastasia adalah orang yang pandai dan pekerja keras. Tentu bekerja sama dengan orang seperti itu akan sangat menyenangkan dan menguntungkan.Pada awalnya proyek ini digagas oleh Bastian untuk membantu sang istri, namun ketika sang istri menolaknya, pria itu tidak bisa membatalkan rencana proyek itu karena sudah menjadi buah bibir masyarakat. Dan lagi, modal yang sudah perusahaan Mondlicht Branchen keluarkan tidak sedikit. Jika dibatalkan, maka akan membuat
Sintia seperti masuk ke dalam sebuah dimensi lain yang membuatnya tidak bisa melihat apa-apa dan mendengar apapun. Dan hal ini berlangsung dalam beberapa detik.Sampai akhirnya…"Sintia!" Amy menarik tangan Sintia yang membuat wanita muda itu tersadar."Ih, Mama ngagetin saja!" protes Sintia."Ya, kamu dari tadi dipanggil-panggil diam saja! Ngapain kamu bengong di situ? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Amy dengan tatapan tajam.Sintia menggelengkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Aku cuma mikirin perasaan kak Alexa saja. Dia merasa terpukul dan mengalami trauma."Amy menghela napas panjang. Dia pun sangat kasihan kepada anaknya itu dan tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan anaknya tadi."Sudahlah kamu nggak usah pikirkan yang sudah terjadi. Sekarang 'kan, kak Alexa sudah selamat. Yang terpenting, sekarang kita beri dukungan moril saja kepada kak Alexa agar dia tidak mengalami trauma mendalam," ucap Amy. "dan masalah ini, harus kamu jadikan pelajaran agar kamu terhindar dari masalah y
Debu berterbangan dan pecahan keramik lantai pun ikut berterbangan.Situasi di dalam gudang sudah mirip seperti badai pasir di gurun pasir. Semua orang menutup mata dan melindungi wajahnya dari pecahan keramik."Tuan Dominic!"Dalam keadaan seperti ini Charlie sangat mengkhawatirkan Bastian. Nyawa pria itu adalah tanggung jawabnya dan sekarang dia tidak bisa melindunginya.Beberapa saat kemudian, debu mulai memudar dan jarak pandang kini lebih luas.Pada saat ini, semua orang terkejut melihat pemandangan di hadapan mereka.Seorang pria berseragam militer berada di depan Bastian, melindunginya dengan menahan pukulan Noval dengan satu tangan saja."A-apa? Seranganku dipatahkan hanya dengan satu tangan?" Noval sangat tidak percaya dengan apa yang terjadi.Namun ketika dia melihat seragam yang dikenakan oleh pria yang menahan serangannya itu, tubuhnya bergetar. Dan dia tidak lagi berani untuk melawan."Melawanmu adalah perkara mudah bagiku!" ucap Anders.Noval menarik tangannya seraya ber
Seorang pria yang merupakan anak buah Noval, bergegas menutupi langkah Bastian yang sedang menuju Devan.Pria itu pun langsung melancarkan serangan dengan pukulan tangan kanan yang meluncur dengan cepat dan lurus mengarah wajah Bastian.Suaminya Alexa itu menghindari serangan dengan menunduk dan langsung memukul perut pria itu dengan keras dan langsung berdiri dengan tegak hingga membuat kepalanya membentur rahang anak buah Noval.Pria itu pun terkapar dan pingsan.Davis dan Charlie saling pandang melihat kejadian itu.Mereka berdua sungguh tidak menyangka Bastian bisa mengalahkan anak buah Noval yang berada di garis dalam, dengan cukup mudah.Keduanya tahu orang-orang di sekeliling Noval apalagi mereka yang berada di garis dalam lingkaran Noval adalah para petarung terbaik yang dimiliki oleh Noval.Apa yang terjadi juga membuat Noval terkejut. Oleh sebab itu dia langsung memerintahkan anak buahnya yang lain bernama Jack untuk maju."Jack maju!" seru Noval.Jack adalah salah satu peta
Noval sudah malang melintang di dunia bawah tanah selama kurang lebih 10 tahun semenjak dia pensiun dari militer.Umurnya memang tidak lagi muda, tetapi kekuatannya malah bertambah baik. Bahkan dia adalah salah satu pemilik ilmu beladiri terkuat di Jakarta.Jika saja dia memilih jalan lain yang lebih putih, dia pastinya akan lebih diakui dan bisa dipanggil dengan sebutan Master.Bastian melihat perubahan ekspresi wajah dari Charlie ketika mendengar nama Noval."Ada apa, Charlie?" tanya Bastian.Charlie terdiam beberapa saat. Namun kemudian dia berkata, "Noval adalah seorang pria yang sangat berbahaya. Dia adalah pensiunan militer dari pasukan khusus dan memiliki kekuatan yang sangat besar. Bahkan …."Bastian mengerutkan keningnya. Lalu dia bertanya, "Bahkan apa?"Dengan penuh keraguan, Charlie berkata, "Bahkan aku dan pasukanku tidak sanggup untuk melawannya."Boom!Apa yang dikatakan oleh Charlie membuat Bastian amat terkejut. Dia tidak menyangka seorang Charlie tidak bisa menyalahka
Setelah mendapatkan alamat di mana Alexa diculik, James dan Amy langsung berangkat menuju ke tempat itu.Tidak lupa James menghubungi beberapa preman yang selama ini bekerja sama dengannya untuk mengurus tentang masalah kekerasan agar datang membantu membebaskan Alexa."Apakah Alexa bisa diselamatkan?" tanya Amy."Tentu saja bisa. Kamu tenang aja kalau aku yang akan berusaha sekuat tenaga untuk membebaskannya. Aku juga sudah menghubungi anak buahku untuk ikut membantu," kata James."Kalau dia meminta tebusan uang yang banyak, bagaimana?"Walaupun James adalah tipikal orang yang sangat teliti dengan uang, tapi untuk masalah kali ini dia berani membayar mahal jika memang penculik itu menginginkan tebusan uang."Aku akan memberikan berapa pun yang dia inginkan. Tenang saja aku memiliki banyak uang," kata James.Amy menganggukkan kepalanya seraya mengelus pipi pria itu.Setelahnya Amy menghubungi Sintia untuk mengabarkan masalah diculiknya Alexa. Dari orang-orang terdekat Alexa yang dihub
Arya menjadi semakin percaya diri kalau Bastian tidak memiliki bukti yang dia katakan.Kemudian walikota itu menoleh ke arah pengawalnya dan berkata, "Kalian! Patahkan kaki orang ini. Setelah itu kalian hubungi polisi, laporkan ke orang ini sudah memfitnah dan menyerangku!""Siap Pak Walikota!" ucap seorang pengawal yang memiliki tubuh paling tinggi.Arya menatap kedua mata Bastian seraya berkata, "Tadinya aku hanya ingin membuatmu bersujud di kakiku dan juga di kaki anakku. Tapi aku berubah pikiran sekarang. Sepertinya sangat menyenangkan melihatmu lumpuh dan membusuk di penjara."Pengawal yang berbadan paling tinggi datang menghampiri Bastian dan menarik tangan pria itu sehingga membuat Bastian langsung berdiri dalam sekali tarikan saja."Punya nyawa berapa kamu berani kepada walikota? Selama ini nggak ada yang berani kepada dia karena semua tahu akibatnya. Aku akan mematahkan setiap tulang orang yang berani menyinggung apalagi menantang walikota!" ucap pria itu dengan mata yang mel
Amy begitu panik melihat anaknya diculik. Dia berteriak dengan keras dan menghentikan para pengendara motor yang melintas untuk meminta tolong hentikan mobil yang menculik Alexa."Pak Tolong hentikan mobil jip warna hitam di depan sana, dia sudah menculik anakku. Tolong Pak!" ucap Amy dengan air mata yang mengalir di wajahnya.Kemudian orang itu pun mengejar. Banyak juga bagi pengendara yang ikut mengejar mobil itu untuk menyelamatkan Alexa yang diculik.Namun mereka langsung menghentikan niatnya ketika seseorang dari dalam mobil menodongkan senjata api dan menembak ke arah atas.Tidak ada lagi yang berani untuk mengejar karena mereka juga memikirkan tentang keselamatannya.Orang pertama yang ada dipikiran Amy adalah James.Wanita itu langsung menghubungi James untuk memberitahu apa yang terjadi dan meminta tolong kepadanya."James, kamu ada di mana?" tanya Amy, panik."Halo Sayang! Aku ada di kantor. Kenapa kayaknya kamu lagi panik begitu? Masalah walikota itu, ya?" tanya James denga
Dengan menggunakan mobilnya Alexa menuju ke perusahaan di mana suaminya bekerja. Dalam perjalanan hati dan pikirannya sudah sangat panas siap untuk meledak.Bagaimana tidak? Apa yang dilakukan oleh Bastian menimbulkan 2 masalah bagi Alexa.Yang pertama tentu saja adalah dicabutnya izin perusahaan yang baru saja dia jalankan. Uang yang sudah dikeluarkan oleh Alexa untuk menjalankan perusahaan barunya itu tidaklah sedikit, ditambah dia mendapatkan modal dari pinjaman bank. Kalau perusahaan tidak ada izin bagaimana dia mau mendapatkan uang dan membayar kredit bank itu.Dan yang kedua adalah Bastian yang sudah mengajak adiknya ke sebuah club malam yang Alexa tahunya kalau sang adik tidak pernah ke tempat seperti itu apalagi sampai mabuk-mabukan.Sesampainya di perusahaan Mondlicht Branchen, Alexa tidak lagi melapor kepada resepsionis untuk bertemu dengan suaminya. Dia memilih langsung masuk ke dalam lift dan menuju ke lantai di mana ruangan suaminya itu berada.Dia sudah pernah ke ruangan