Share

Baru permulaan

Penulis: muktipuji90
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-18 15:50:52

Bab 4

[Assalamuallaikum Aisyah.] sapa Mas Indra dari dalam telepon. 

[Waallaikumsalam Mas.] jawabku. 

[Bagaimana keadaanmu sayang? ditinggal Mas dua hari baik-baik saja kan atau sudah kangen?] ledek Mas Indra. 

[Alhamdulillah baik Mas. Ya kangen banget lah Mas biasa ada yang mencium kening ku setiap pagi, ini dari kemarin kening dianggurin] ungkapku. 

[Bisa saja kamu menggoda Mas, Aisyah.]

Aku sengaja tidak menceritakan apa yang dilakukan Mamahnya terhadapku setiap hari selama tidak ada Mas Indra, karena pasti Mas Indra sulit mempercayainya. Biarkan dia melihatnya sendiri suatu saat nanti sikap Mamah dan saudara-saudaranya kepadaku tanpa harus aku mengadu. 

[Oya tadi Mamah telepon katanya kamu gak mau makan bersama Mamah dan yang lainnya. Malah kamu lebih memilih delivery order makanan sendiri. Memangnya kenapa Aisyah?] tanya Mas Indra. 

Aku yang mendengar pertanyaan Mas Indra sontak terkejut, bisa-bisanya Mamah mengadu ke Mas Indra dengan membalikkan fakta yang sebenarnya. Padahal aku sudah berbaik hati menutupi sikap jahatnya kepadaku. Adanya aku delivery order makanan karena Mamah tak mengizinkanku makan bersama mereka.

"Itu tidak benar Mas. Justru Mamah tidak mengizinkanku makan bersama mereka saat itu. Kalau Mas gak percaya bisa tanya saja sama Bi Ratih!" ungkapku menjelaskan yang sebenarnya. 

"Mas gak tau bagaimana kejadian yang sebenarnya. Tapi Mas harap kamu bisa beradaptasi dengan keluarga Mas selama Mas tidak ada dirumah Aisyah!" pinta Mas Indra. 

Aku mengeluarkan nafas panjang hingga terdengar oleh Mas Indra dalam telepon. Menandakan rasa kekecewaan atas perkataan Mas indra yang tidak percaya padaku. Ternyata percuma membela diri Mas Indra tetap saja mempercayai Ibunya. 

Dia lalu berpamitan untuk mengakhiri sambungan teleponnya karena harus melanjutkan pekerjaannya mengawasi proyek pembangunan. 

****

Aku yang suntuk karena setengah hari menghabiskan waktu untuk menulis novel mencoba pergi keluar jalan-jalan untuk mencari udara segar dan menghilangkan rasa jenuh karena dirumah hanya selalu duduk didepan laptop. Padahal ada Mamah dirumah tapi beliau seringkali menghindar jika aku berusaha mendekatinya untuk mengajak bicara. Mungkin butuh waktu untuk mengambil hati Mamah Mertuaku. Tapi aku yakin suatu saat nanti pasti beliau akan menganggapku sebagai menantunya tanpa harus dengan cara membelikan barang-barang mahal seperti yang dilakukan Kakak-kakak Iparku. Karena aku ingin dianggap dikeluarga ini dengan tulus bukan dari sisi materi atau status sosial. 

Walaupun aku baru beberapa hari di kota ini tapi tak mengurungkan niatku berkeliling di Ibu Kota dengan menggunakan ojek online. Kebetulan lusa akan ada acara arisan keluarga besar Mas Indra. Yang pastinya mereka sibuk berlomba-lomba menyombongkan dirinya masing-masing. Sebenarnya aku malas sekali datang kesana karena yang ada aku pasti bakal dihina lagi oleh mereka. Tapi untuk menghargai keluarga Mamah, Mas Indra meminta aku datang tanpa dirinya karena aku anggota baru di keluarga ini banyak dari saudara Mas Indra yang katanya ingin bertemu denganku. Aku tidak mempunyai persiapan apa-apa, baju yang kubawa kesini juga sedikit itu-itu saja jadi aku berniat ingin membelinya di Mall biar gak dihina melulu sama Mamah dan Kakak Iparku yang katanya bajuku gak pernah ganti, penampilanku jadul kampungan malu-maluin keluarga. Akan kubuktikan kepada mereka bahwa bukan hanya mereka saja yang bisa membeli barang-barang mahal dan perhiasan. Akupun bisa membelinya dengan uangku sendiri. 

Sesampainya di Mall aku membeli kebutuhan pribadiku baju, tas, jam tangan dan perhiasan untuk sedikit membungkam mulut mereka nanti. Belanjaan yang kubawa lumayan banyak hingga untuk pulang kerumah aku memutuskan menggunakan taxi online. Sebelum jalan pulang aku sempatkan untuk membeli oleh-oleh makanan untuk mereka di salah satu kedai ternama Pizza H*t biar gak dikira pelit karena Mamah sudah mengadu ke Mas Indra kalau aku suka delivery makanan sendiri dibawa kekamar. 

Saat sampai dirumah kulihat ada mobil Mba Rara dan Mba Kiki terparkir dihalaman, seperti biasa mereka mampir sepulang kerja. Pasti didalam sedang ramai gibahin aku. 

"Assalamuallaikum," sapaku saat masuk kedalam rumah. 

Secara bersamaan mereka semua menoleh kearahku tanpa menjawab salamku. Aku tak memperdulikannya tetap jalan santai didepan mereka sambil menenteng tas belanjaanku.

"Dari mana saja kamu Aisyah?" tanya Mamah. 

"Dari Mall Mah," jawabku santai. 

"Kamu belanja sebanyak ini?" tanya Mba Kiki yang seketika berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mengelilingiku. 

"Iya Mba. Memangnya kenapa? oya aku juga bawa oleh-oleh makanan buat kalian semua. Ini silahkan dimakan!" ucapku sembari menaruh makanan itu dimeja depan mereka. 

Satu persatu mata mereka memandangku dengan sinis. Kecuali Sizi yang hanya fokus pada makanan yang ada diatas meja dan tanpa basa-basi langsung membukanya hingga mata Mamah melotot memberikan kode padanya. 

"Kamu foya-foya pakai uang Indra lagi Aisyah? bisanya cuma menghabiskan uang suami saja. Contoh itu Kiki dan Rara mereka bisa membantu suaminya mencari uang, bukan sepertimu hanya parasit," ungkap Mamah memarahiku. 

"Mamah lupa ya kalau aku disini baru seminggu lebih dan Mas Indra belum gajian. Setahu aku juga Mas Indra pernah bilang kalau sebagian gajinya ia berikan untuk membayar kuliah Sizi. Jadi bagaimana mungkin kalau aku menghabiskan uang suamiku? aku juga punya uang sendiri Mah untuk membeli kebutuhan pribadiku," jawabku membantah. 

"Dari mana kamu bisa dapat uang untuk membeli semua ini?" tanya Mba Rara. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Waty Rosilawaty
Aisyah jujur saja pd mereka ttg pekerjaanmu atau sumber keuanganmu dan jujur pula pd Indra ttg siikap dan prilaku mamanya pdmu, katakan yg benar walaupun pahit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Terungkap

    Bab 40"Aku lebih baik mat1 dari pada harus menikah denganmu," tampik Indra."Oh. Jadi kamu berani menolakku Mas?" Sherly berdiri mundur menjauhi Indra."Kalian. Kasih pelajaran untuk dia!" perintah Sherly kepada anak buahnya.Ketiga orang suruhan Sherly menghampiri Indra dan langsung menghajar Indra tanpa ampun.Indra hanya bisa pasrah dengan nasibnya sekarang, hanya keajaibanlah yang akan datang menyelamatkan dirinya. Tak disangka hati Sherly berubah penuh kebencian dan balas dendam."Sudah Sher stop!" teriak Rara yang berdiri ketakutan.Ketiga pria itu berhenti kala mendengar teriakan Rara. Indra bingung bagaimana bisa Kakak Iparnya berada disini?"Diam kamu Mba! tujuanku mengajakmu kesini untuk bantu aku bujuk Indra. Bukan malah membela dia," hardik Sherly.Sedangkan di luar sana Aisyah baru saja sampai. Dia meminta sopir ojek online menemaninya sementara, selagi Joe belum sampai. Di perjalanan dia sempat menelepon Kakak Iparnya, bahwa dia melihat Rara dan Sherly pergi menggunaka

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Dalang Dibalik Penculikan Indra

    Bab 39Sebuah mobil hitam melaju pelan menyusuri jalanan ibukota. Mobil yang berpenumpang tiga orang itu sesekali berhenti di pinggir jalan. Salah seorang dari mereka turun dari mobil dan menghampiri setiap orang yang ditemuinya."Bagaimana Aisyah. Apa ada yang pernah melihat Indra di sekitar sini?" tanya Joe saat Aisyah masuk membuka pintu mobil."Gak ada Bang. Dari sekian orang yang aku temui, mereka bilang gak pernah liat Mas Indra disekitar sini," terang Aisyah menyampaikan informasi yang ia dapatkan setelah beberapa kali bertanya pada orang-orang yang di temuinya di jalan."Buat apa sih nyari orang yang gak jelas dimana keberadaannya? buang-buang waktu saja. Tau begini mendingan aku ke Toko saja, dari pada ikut kalian," celoteh Rara yang kesal karena jenuh."Bisa diam gak Ra? kalau kamu gak punya empati, lebih baik diam! yang hilang ini adikku bukan orang lain," hardik Joe.Rara yang malu karena kena marah oleh suaminya didepan Aisyah. Dia gegas memalingkan wajahnya menghadap ke

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Ungkapan Hati Joe

    Bab 37"Aaaaa... " Rara menjerit histeris saat melihat pakaian kesayangannya yang baru diambil dari jemuran sobek. Di telitinya satu persatu di setiap bagian, ia syok ketika melihat banyak bekas guntingan yang membuat bajunya tidak layak untuk dipakai.Suara jeritan Rara menembus ke dinding kamar hingga terdengar di telinga Aisyah.'Pasti dia syok melihat baju kesayangannya sobek. Kamu yang sudah mulai permainan ini terlebih dahulu Mba, jadi jangan salahkan aku kalau mengikuti permainanmu' gumam Aisyah."Bi Ratih. Siapa yang sudah berani menyobek bajuku?" Rara menghampiri Bi Ratih yang sedang mencuci piring di dapur, membentang bajunya lebar-lebar."Bi- Bibi gak tau Mba. Bukan Bibi yang menyobeknya," jawab Bi Ratih gemetar karena takut melihat Rara yang sudah beringas seperti singa yang siap menerkam mangsanya."Terus siapa?" "Bibi gak tau," ucap Bi Ratih lirih."Gak salah lagi. Ini pasti ulah Aisyah. Kurang ajar dia sudah berani melawanku," Rara gegas meninggalkan dapur menuju ke k

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Balasan Untuk Rara

    Bab 36"Ehemm," Aisyah sengaja berdehem dibalik pintu.Rara terkejut mendengar ada seseorang yang datang, sontak ia menutup panggilan teleponnya dan menyembunyikan handphone dibalik saku celana."Sejak kapan kamu ada disitu?""Baru saja. Memangnya kenapa, ko kamu kaya ketakutan gitu?" tanya Aisyah sengaja memancing gelagat Rara yang mulai mencurigakan."Gak. Aku mau masuk dulu nyuci baju," ungkapnya seraya membawa kembali pakaian kotor yang sedari tadi ditentengnya kesana kemari tanpa tau kemana arah dan tujuannya."Bukannya kamu bilang tadi mau di laundry," ucap Aisyah santai, badannya ia senderkan di depan pintu menghalangi jalannya Rara ketika ingin masuk."Eemm... laundry-nya tutup," jawab Rara sekenanya. Padahal ia belum sempat menelepon laundry karena sudah terlebih dahulu menerima telepon dari seseorang.Aisyah tau kalau Rara sedang berbohong, sikapnya yang mencurigakan membuat Aisyah mencium sesuatu hal yang tidak beres."Minggir!" usir Rara. Ia menabrak tubuh Aisyah yang meng

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Perseteruan Antara Mertua VS Menantu

    Bab 35"Mba Rara dimana Bang? kenapa dia gak ikut makan bareng kita?" tanya Indra yang mencari keberadaan Kakak Iparnya."Dia di kamar Ndra. Lagi gak selera makan katanya," jawab Joe."Biarin saja. Kamu gak usah mengantar makanan ke kamar buat dia Joe! kalau lapar juga pasti dia keluar sendiri nyari makanan," terang Bu Sukma sinis.Di meja yang dikelilingi kursi, mereka semua berkumpul untuk menikmati makan malam. Hanya Rara yang tak mau ikut bergabung dengan mereka."Joe. Kamu harus tegas jadi suami! jangan mau di perdaya sama istri. Makin kesini kok makin gak punya sopan santun. Bisa - bisanya dirumahnya, Mamah dijadikan B4bu. Dan sekarang numpang disini malah sok jadi ratu. Makan minta dianterin ke kamar," tegur Bu Sukma sambil mengunyah makanan yang dilahapnya."Iya Mah," jawab Joe singkat.Aisyah dan Indra saling berpandangan. Mereka saling menahan tawa satu sama lain ketika mendengar Mamahnya dijadikan pembantu di rumah menantu yang dulunya ia bangga-banggakan.***Suara kicauan

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Terjerat Hutang

    Bab 34'Apa maksudnya coba mengajak menginap dirumah ternyata disuruh gantiin tugas pembantu yang pulang kampung. Rara makin kesini sudah gak punya rasa hormat sama Mertuanya sendiri' gerutu Bu Sukma. Ia tidak peduli dengan pesan menantunya sebelum berangkat.Rumah yang biasanya rapi tidak ada pembantu dua hari saja terlihat berantakan. Piring kotor dimana-mana, debu dilantai dan sudut-sudut ruangan serta kaca sudah menempel karena rumah Rara berada di pinggir jalan raya yang banyak dilewati kendaraan berlalu lalang.'Membayangkan untuk membersihkan rumah yang kotor saja aku sudah malas. Apalagi disuruh membersihkannya, bisa-bisa aku pingsan karena kecapean. Dasar Rara malasnya kebangetan. Dirumah sendiri aku di jadikan Ratu, di rumah menantu aku di jadikan Babu' Bu Sukma terus menggerutu.Tak mau ambil pusing, ia menjatuhkan badannya diatas kursi sofa yang berada dekat dengan televisi. Dipencetnya tombol power di remote tv yang ia pegang.Brak...brak..brakTerdengar seseorang mengged

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status