Share

Bab 27

"Mas, kok koperku kamu lempar sih? Nanti rusak tau, memangnya kamu mau ganti kalau koperku rusak? Kayak kamu mampu beli aja, ini itu koper mahal tau," ujar Wati sambil berjalan untuk memungut koper yang dilempar Roni.

"Lagian kamu kenapa masih diam saja? Bukannya aku sudah mengusir kamu ya, kenapa masih nggak pergi juga? Kamu itu maunya apa sih, Wati?" tanya Roni dengan membentak Wati.

Baru kali ini aku baru melihat, Roni memarahi Wati. Padahal tadinya ia begitu tunduk kepada perempuan tersebut. Aku juga baru tahu, jika Roni marah bisa sekasar itu.

"Ayo, Wati, kamu segera pergi dari rumah Ibuku! Karena aku sudah muak melihat batang hidungmu," usir Roni lagi.

"Sebentar dong, Mas, aku lagi menghubungi pacarku dulu! Kamu yang sabar dong, kalau nggak mau mengantarku. Memangnya kamu mau mengantar aku sampai ke rumah orang tuaku," tanya Wati.

Ia tidak tahu malu berkata seperti itu, padahal Roni sudah bilang muak melihatnya. Memang pada dasarnya Wati itu perempuan berwajah tebal. Ia tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status