Share

Bab 94

Penulis: Naiynana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-08 17:11:10

“Hasil pemeriksaannya nanti aku akan antarkan ke rumah,” ujar Stephen sambil mengantar Hamish dan Kalea yang baru saja melakukan rangkaian tes Kesehatan di rumah sakitnya.

“Tapi … aku masih bisa jadi ayah, kan? Aku tak terlalu tua, kan?” tanya Hamish, lalu melambai pada Kalea yang akan pergi lebih dulu bersama Jordi ke Lunare. Sedangkan ia akan menyusul karena harus menemui klien di Gedung tak jauh dari rumah sakit.

“Ya selama subur tentu saja bisa. Nanti kita lihat hasil cek spermanya,” jawab Stephen ikut melambaikan tangan pada mobil Jordi yang melintas di depan ia dan Hamish.

“Masalahnya, aku tadi tak melakukan cek sperma.”

“Loh? Kenapa? Aku kan sudah merekomendasikan semua tesnya.”

“Baru bisa tiga hari lagi.”

Mata Stephen langsung menatap tajam.

“Haaaah! Habis melakukan apa semalam?” tanyanya penuh curiga. Pasalnya cek kualitas sperma harus dilakukan dalam keadaan prima dan belum ejakulasi minimal dua hari.

Stephen terkekeh. “Apa calon anak-anakmu dibuang di kamar mandi?”

“Diaaamm
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Joezeus Maria Catalanoto
......... kira kira anak siapa ya itu yg diperut markisa...
goodnovel comment avatar
Asell asella
akal2an Marisa aja itu biar dia ga jd di cere sama elias
goodnovel comment avatar
ray12
hamilton ga yakin anak elias
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Mencuri Hati Tuan Hamish   Bab 115

    “Nanti siang, penyidik akan datang untuk meminta keterangan dari Tuan dan Nyonya.” Jordi datang dan berbisik.“Baiklah,” jawab Hamish tak kalah pelan. Di sisinya, Kalea sedang meringkuk, tertidur pulas. Ia tak ingin membuat sang istri terjaga. Keduanya berbincang dengan volume suara sekecil mungkin.“Apa rencanamu sudah siap untuk dieksekusi?” Pria itu mendesis di sudut bibir. Menatap Jordi.“Semua sudah siap, Tuan,” jawab Jordi.“Tapi, masalahnya, kondisi pria itu masih memerlukan perawatan,” ucapnya pelan. “Ap akita selesaikan di rumah sakit?”“Tidak! Jangan berbuat terlalu vulgar. Jangan terburu-buru. Tunggu dia keluar dari rumah sakit,” ucap Hamish.Jordi membasahi bibirnya. “Apa … Tuan yakin akan melakukan ini?” tanyanya hati-hati.“Kapan aku memutuskan sesuatu dengan tak yakin?” balas Hamish.“T-tapi … apa Nyonya … tak masalah? Bagaimana pun, pria itu adalah ayahnya.” Jordi melirik Kalea yang tertidur dengan mulut setengah terbuka. Tubuhnya naik turun teratur seiring sirkulasi n

  • Mencuri Hati Tuan Hamish   Bab 114

    Darah mengalir dari kedua lubang hidung juga luka di kepala Dion yang sebelumnya sudah tercipta. Kaki Hamish menerjang keras sisi kepala pria itu, sebelum Kalea sempat memukulkan stik golf di tangannya.Mata Dion membeliak, lalu perlahan tubuhnya oleng sebelum akhirnya terjerembab ke samping. Membentur keras ke lantai marmer ruang kerja rumah tersebut.Kalea mundur selangkah. Stik golf di tangannya terjatuh. Matanya nanar menatap ke Dion. Anehnya, ia tak merasakan apa pun. Hatinya serasa hampa melihat ayahnya tergeletak bersimbah darah.Tak sedih, tak sakit, tetapi juga tak bahagia.“Kemari!” Hamish menarik tubuh Kalea dan memeluk istrinya itu.“Semua baik-baik saja. Akan kupastikan tak akan ada hal seperti ini lagi,” ucap Hamish berusaha menenangkan.Kalea diam saja. Ia bahkan tak membalas pelukan Hamish. Matanya masih menatap kosong. Tak berkedip. Sekosong hatinya saat ini.Hamish menggapai gagang telpon intercom yang sudah bergelantungan tak beraturan di meja kerjanya. Menekan tomb

  • Mencuri Hati Tuan Hamish   Bab 113

    “Jadi kamu?”Hamish menggeram. Amarah membumbung sampai ubun-ubun. Suara pekikan panik terdengar di telepon sana.“Kamu mau kematianku?” Hamish menyeringai dengan gigi gemeretak.“Kita lihat siapa yang akan mati!” desisnya.“Hamish. I-ini bukan seperti yang kamu pikirkan. I-ini … bukan seperti itu—"Hamish melempar ponsel itu hingga hancur berantakan. Tak sudi mendengar ucapan Gwen lebih lanjut. Sekarang semua terasa terang benderang.Ucapan-ucapan Kalea pun berdenging di telinganya. Perkiraan istrinya itu rupanya benar.“Aku akan membuatmu menyesal pernah mengenalku,” geramnya. Ia pun memiting tangan Dion semakin keras.“Dan kau! Apa kau yang mengincarku pagi tadi?”“Arrrgghhh!” Dion meraung. Hamish memuntir kedua tangannya hingga terdengar bunyi keretak di engsel-engsel sikunya.“Jawab!” bentak Hamish.“Ya!” teriak Dion.BUGGG! Hamish melepas pitingannya, lalu menyikut punggung Dion sampai tersungkur jatuh ke lantai.Hidung Dion berdarah. Dan Hamish belum puas sama sekali. Pria itu

  • Mencuri Hati Tuan Hamish   Bab 112

    Petir menyambar-nyambar. Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Pada akhirnya, Kalea pun mempersilakan Dion untuk tinggal sejenak di rumah. Berteduh menunggu hujan reda.Meski enggan, tetapi Kalea tetap meminta Diana untuk mengobati luka-luka ayahnya itu. Ia sendiri tak ingin berdekatan apalagi bersentuhan dengan Dion.Akan tetapi, naluri sebagai anak tetaplah menyala. Ia tak tega melihat kondisi ayahnya yang terlihat begitu menyedihkan itu. Dion tampak sudah jauh lebih tua kini.“Bapak akan pergi setelah hujannya berhenti,” ucap Dion berusaha tersenyum.Kalea mengangguk kaku. Masih tak berbicara.Rasa ingin tahu di mana Dion tinggal sekarang, juga kehidupan apa yang dijalani sejak Hamish membuntungi jempol ayahnya itu tetap ada. Tetapi ego dan amarah Kalea menutup semua itu.Hatinya belum bisa menerima keberadaan Dion. Belum mampu memberi kata maaf.“Siapkan saja makan untuknya. Dan persilakan pergi jika sudah tak hujan. Tak perlu menunggu izinku,” ucap Kalea pada Diana.Wanita itu me

  • Mencuri Hati Tuan Hamish   Bab 111

    Kalea menggigil. Tubuhnya gemetar hebat. Ia hafal sekali bau apa yang tadi tercium hidungnya. Bau minyak gosok dicampur bawang. Bau khas ayahnya.Dion sangat senang memakai minyak gosok dicampur bawang itu untuk meredakan pegal dan stress-nya. Dan terkadang, Kalea yang membuat campuran minyak tersebut. Jadi, bagaimana mungkin ia tak mengenali?Kalea hampir terjatuh karena kakinya lemas. Tetapi sekuat tenaga tetap bertahan. Berusaha menguasai diri.Mata Kalea nanar menatap sosok yang ia perkirakan adalah ayahnya itu. Pria itu perlahan berlalu seiring truk sampah yang melaju pelan menuju rumah selanjutnya.Kalea meniup napas berat. Kepalanya mendongak menatap awan gelap musim hujan.Kakinya sudah beringsut. Berbalik, hendak pergi ke rumah. Namun,tiba-tiba terdengar suara gedebuk keras diikuti teriakan orang-orang.Kalea menoleh. Pria itu, pria yang postur serta aroma tubuhnya persis Dion terjatuh dari bak truk. Bergulingan di aspal sambil menggerung-gerung.Orang-orang yang tengah meng

  • Mencuri Hati Tuan Hamish   Bab 110

    Hamish terengah-engah dengan tubuh gemetar. Kakinya terasa sakit efek kayuhan ekstrem di sepedanya.Jantungnya berpacu sangat cepat. Penasaran, ingin melihat siapa manusia di balik helm fullface itu. Ingin tahu siapa yang berniat mencelakakannya.Pria itu pun melangkah mendekat ke motor yang kini terguling di jalan. Lampu depannya pecah begitu pula bagian depan yang ringsek karena membentur pembatas jalan.Sementara itu, si pengendara motor tersebut terkapar di aspal tak jauh dari motor. Hamish pun semakin bergegas.Akan tetapi, saat jarak tinggal kurang dari dua meter, Hamish memilih balik kanan dan berlari sambil berteriak meminta tolong. Berharap, penjaga gerbang komplek tempatnya tinggal atau siapa saja bisa mendengar teriakannya.“Toloooong!” Hamish berlari kencang. Urat-urat kakinya semakin menegang dan terasa sakit. Tetapi, ia tak berhenti maupun menurunkan kecepatannya.Saat mendekat tadi, ia melihat bahwa si pengendara motor itu diam-diam menghunuskan sebilah belati.Hamish t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status