Share

Mahar

“Emak salah apa sampai kamu memperkosa anak orang? Kalau kamu mau kawin, bilang aja sama Emak. Meskipun kamu anak yatim, emak masih bisa melamarkan seorang gadis untukmu.”

“Ini fitnah, Mak. Syams tidak akan melakukan perbuatan sehina itu.”

“Diam kamu! Emak sudah denger cerita dari Pakde. Kamu harus nikahi perempuan itu!”

“Ya Allah, Mak! Mengapa Emak lebih percaya dengan orang lain daripada anakmu sendiri? Syams tidak akan melakukan perbuatan sehina itu.”

Painem menjewer telinga Syams. “Pakde bilang banyak tanda merah di dada dan leher gadis itu, juga ada bercak darah di bagian roknya. Kamu mau mengelak, Syams?”

“Aku dijebak, Mak!”

“Mengakulah, Syams. Banyak warga yang melihat kejadian itu,” ujar Pak RT

Syams melirik gadis yang masih menangis itu. Bajunya yang berwarna pink meninggalkan beberapa bercak darah yang terlihat masih segar di sana. Batin Syams semakin berteriak frustrasi.

“Ya Allah, mengapa jadi begini? Aku bahkan lupa dengan kejadian tadi subuh. Sepertinya ada seseorang yang membiusku, tetapi aku juga tidak punya bukti. Aku di sini sebagai korban bukanlah tersangka.”

Syams tidak bisa mengelak lagi. Semua fakta menunjukkan dialah yang bersalah di sini. Sekarang dia dipaksa harus menikah dengan seorang wanita yang tidak dia kenal sama sekali. Gadis yang sepertinya dari kota itu memiliki kulit seputih susu, rambut lurus sepinggul, mata sipit, dan hidungnya mancung. Benar-benar gadis yang sempurna, sayang sekali akhlaknya minus. Dengan tega dia memfitnah Syams.

“Dan hanya kamu yang ada di mobil itu bersamanya. Kami melihatnya sendiri Syams ada di mobil bersama gadis itu. Mobilnya sempat bergoyang-goyang sebelum mereka akhirnya keluar.”

Para warga yang hadir di sana mengiyakan ucapan Pakdenya Syams.

“Namamu siapa, Nduk?” tanya Painem kepada perempuan yang dia pikir menjadi korban anaknya.

Gadis itu mendongak menatap Painem. “Starla.”

“Nama yang indah. Bisakah kamu hubungi keluargamu? Syams harus menikahimu sekarang juga,” pinta Painem.

Gadis itu mendadak diam. Dia bingung harus berkata apa karena dia melarikan diri dari rumah. Namun, siapa sangka dia dibegal dan hampir dilecehkan. Beruntung Syams datang hingga begal itu segera kabur dan hanya membawa barang berharganya. Lalu sekarang dia diminta menghubungi keluarganya, bukankah itu hal yang sangat konyol? Ayahnya pasti akan menertawakan kebodohannya.

“Ponselku dicuri. Aku tidak tahu ini di daerah mana. Hanya mobil yang tersisa dan harga diriku yang sudah hancur.” Starla semakin terisak mengingat kebodohannya. Dia yakin ayahnya tidak akan peduli dengannya.

“Kamu masih ingat nomor telepon ayahmu? Bicaralah padanya.” Painem memberikan sebuah ponsel kepada Starla.

“Mak, itu ponselku. Paket datanya mau habis!” teriak Syam. Dia terkejut karena emaknya bisa tahu password-nya.

Starla menerima ponsel pintar dengan layar 5 inchi itu kemudian segera menghubungi ayahnya. Dengan sekali panggilan, telepon diangkat. Namun, semua orang di sana terkejut karena ayahnya Starla langsung memaki-maki anaknya.

“Di mana kamu sekarang? Bikin malu keluarga saja!” Suara ayah Starla membuat Syams bergidik ngeri.

‘Bagaimana bisa aku mempunyai mertua galak seperti itu?’ batin Syams.

“Ini namanya desa apa, Bu?” tanya Starla pada Painem.

“Desa Telaga, Kabupaten Pati,” jawab ibunya Syams.

Setelah menyebutkan nama desa ini, ayah Starla akan segera menyusul anaknya. Warga harus bubar dulu karena jarak yang ditempuh cukup jauh. Dua jam lagi keluarga Starla baru akan datang. Syams masih bisa pulang dulu menjenguk bayi lovebird kesayangannya. Semoga saja mereka belum meninggal.

“Tolong share lokasi tempat ini!” pinta Starla pada Syams.

“Emang kamu nggak bisa?” tanya Syams dan langsung dijawab dengan gelengan oleh Starla. “Dasar kampungan!”

“Ponselmu terlalu jadul, aku tidak bisa menggunakannya.”

Mendengar ucapan Starla, telinga Syams memerah. Dia lupa jika gadis di depannya itu terlihat seperti orang kaya. Syams hanyalah pengangguran di desa ini. Meskipun lulusan sarjana, dia tidak lantas mendapatkan pekerjaan. Sekarang dia bingung jika harus menikah. Bagaimana dia memberikan nafkah untuk anak dan istrinya nanti? Dia sendiri masih numpang dengan emaknya.

Painem, janda tua satu anak itu berjualan di sebuah pasar tradisional. Dia memiliki warung kecil yang menjual makanan jadi. Dari situlah dia bisa menghidupi Syams meski tidak mendapatkan warisan dari suaminya. Syams sendiri beruntung bisa sampai lulus kuliah karena beasiswa meskipun pada kenyataannya sekarang dia menjadi pengangguran.

“Ya sudah, Bu Painem bisa pulang dulu untuk mempersiapkan semuanya. Saya akan menghubungi Kyai Mukhlis untuk menikahkan mereka,” ujar Pak RT.

“Saya di sini saja, Pak. Kasihan Starla kalau ditinggal. Sepertinya dia masih trauma.” Painem terlihat senang karena sebentar lagi mempunyai seorang menantu. Apalagi selama ini dia sudah menantikannya.

Syams, lelaki berusia 25 tahun itu sudah diminta menikah oleh ibunya, tetapi dia selalu menolak dengan dalih tidak memiliki pekerjaan. Dia sudah mencoba melamar ke berbagai kantor dan instansi, tetapi selalu ditolak karena tidak memiliki orang dalam.

“Syams, sebaiknya kamu pulang dan siapkan mahar untuk calon istrimu!” Perintah Pakde Sutar.

Syams mendesah meski berkali-kali dia mengelak, tidak satu pun orang yang percaya padanya. Dia sebenarnya juga mau menikah, tetapi kenapa caranya harus seperti ini? Perlahan dia mendekati Starla. “Kamu mau mahar apa?”

“Karena kamu miskin, aku nggak akan minta banyak.”

“Belum apa-apa kamu sudah menghinaku. Meski miskin, aku juga punya tabungan. Jangan pernah melihat orang dari luar saja!”

“Kalau gitu aku minta hape baru.”

“Nanti aku belikan hape second di konter depan masjid kalau sudah jadi istriku.” Syam berlalu kemudian meninggalkan ibu dan calon istrinya.

Baru sampai pintu, Starla memanggil Syams kembali. “Belikan aku hape merek apel krowak.”

“Kamu mau memerasku? Tidakkah kamu ketahui jika sebaik-baik wanita adalah yang paling mudah maharnya?”

Syams adalah lulusan sarjana pendidikan agama Islam. Dia cukup paham mengenai agama meski tidak seberapa. Dia terpaksa mengambil jurusan itu karena hanya ada tiga jurusan di kampusnya. Belum ada kampus negeri di kotanya, tetapi dia tetap melanjutkan kuliah untuk bekal hidup di masa depan.

Starla menggeleng. Dia memang tidak tahu apa-dia. “Ya sudah, terserah mau dikasih mahar apa. Asal bisa diuangkan. Hidup itu butuh duit, Mas. Ganteng doang nggak bikin kenyang!”

Setelah mendengar permintaan calon istrinya, Syams langsung pulang ke rumah. Dia langsung pergi ke kandang yang terletak di samping rumahnya. Sebuah kandang kotak menjadi tujuan utamanya. Empat bayi lovebird berteriak seolah memanggil namanya. Beruntung mereka tidak mati. Dia langsung memberi mereka makan juga binatang peliharaan yang lainnya.

Syams lekas mandi dan berganti pakaian kemudian menyiapkan mahar untuk Starla. Dia sudah mempertimbangkan dengan matang apa yang akan diberikan untuk gadis itu.

“Dia pasti akan terkejut mendapatkan mahar dariku.” Syams tersenyum menyeringai.

Setidaknya mahar yang akan diberikan Syams kepada calon istrinya memiliki nilai berharga. Hanya ini barang berharga yang dia miliki selain harga diri.

Syams kembali dengan pakaian yang lebih rapi. Dia sudah tidak mengenakan sarung, takut melorot. Dia masuk ke rumah Pak Sukir sambil bersiul dan membawa sebuah kotak yang dia tutupi dengan kain berwarna hitam.

Tidak berselang lama, sebuah mobil sedan berhenti di pelataran rumah Pak RT. Dua orang laki-laki dan seorang perempuan paruh baya turun dari mobil. Mereka segera masuk rumah dan segera menghampiri Starla.

“Dasar anak kurang ajar!” Ayah Starla menampar putrinya hingga terhuyung. Beruntung Painem membantunya.

“Pak! Jangan kasar dengan seorang anak. Ibu mana pun tidak akan rela jika ayah kandungnya memukul anaknya. Jika Bapak sudah tidak mau menerimanya, dengan senang hati anakku akan menikahinya,” bela Painem.

“Memangnya anakmu mampu memberikan mas kawin apa untuk putriku?”

Tangan Syams mengepal mendengar pertanyaan calon mertuanya itu. Dia membawa kotak itu ke depan calon mertuanya kemudian membuka kain penutupnya. Mata semua orang terbelalak melihat isinya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Mahar berupa apabyg syamsul berikan pada Starla?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status