Share

4. Surat resign

Penulis: Aprilia Choi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 18:44:43

Akhirnya Kinara pun mengangguk setuju karena ia tak ingin terlibat perdebatan dengan sang CEO. Wanita itu pun lantas menenteng tasnya lalu turun dari mobil, ia mengikuti Raka hingga sampai di depan mobil pria itu lalu segera masuk setelah dibukakan pintu oleh sang pemilik.

“Terima kasih, Pak,” kata Kinara, setelah memastikan Kinara memakai sabuk pengaman Raka segera menyusul masuk lalu melajukan mobilnya menuju rumah Kinara.

Sepanjang perjalanan, Kinara dan Raka hanya saling melirik satu sama lain. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan di antara mereka, hingga Kinara memberi tahukan alamatnya dan Raka hanya mengangguk sebagai jawaban bahwa ia paham dengan alamat yang wanita itu tunjukkan.

“Ya Tuhan, mengapa waktu terasa berjalan lambat sekali. Ingin rasanya melompat dari mobilnya, pria ini sungguh dingin sekali,” batin Kinara yang sedang mengalihkan pandangan ke arah luar jendela.

“Ya Tuhan, mengapa debaran ini tidak juga menghilang. Mengapa waktu terasa berjalan begitu cepat saat bersamanya,” batin Raka yang sedang berusaha menyembunyikan kegugupan akan debaran di hatinya yang tak kunjung mereda.

Sepuluh menit berlalu, akhirnya Kinara dan Raka tiba di halaman rumah Kinara.

“Sekali lagi terima kasih ya, Pak. Maaf sudah merepotkan malam-malam begini,” ucap Kinara sambil tersenyum tipis.

Raka mengangguk lalu Kinara segera turun dari mobil sang CEO yang tampan itu. Tanpa perkataan apa pun, Raka segera melajukan mobilnya kembali meninggalkan halaman rumah Kinara.

“Baru sebentar saja bersama dia, rasanya jantungku seperti berdetak lebih cepat dari biasanya. Tapi aku tidak boleh membiarkan perasaan ini semakin tumbuh, aku hanya perlu menjaganya, bukan untuk mencintai apa lagi sampai memilikinya,” gumam Raka sambil tersenyum masam pada dirinya sendiri.

Kinara pun tak ingin pikir panjang dengan sikap Raka padanya, wanita itu pun segera masuk ke rumahnya untuk beristirahat karena esok hari ia harus kembali ke lokasi untuk menjalani pemotretan film terbarunya.

**

Pagi-pagi sekali Kinara sudah siap berada di lokasi, tentu saja ditemani oleh sang manajer—Shela. Kinara adalah artis yang sangat disiplin dan selalu tepat waktu sejak merintis karier hingga saat ini, hal itu yang menjadikannya banyak disukai bukan saja di kalangan penggemarnya tapi juga rekan-rekan kerjanya. Selain karena cantik, tapi tutur kata dan perilakunya juga sangat ramah membuatnya semakin diidolakan banyak kalangan.

“Jadi bagaimana, apa kamu sudah mempertimbangkan dengan benar tentang rencana mundur dari dunia hiburan ini?” tanya Shela di sela-sela pemotretan, kini Kinara tengah beristirahat sebelum kembali melakukan pengambilan gambar.

Kinara menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan dari manajer sekaligus sahabatnya itu. “Aku masih akan membahasnya dengan kak Yura dan kak Dimas, selain karena masih ada kontrak kerja yang harus kuselesaikan juga. Jadi selama itu, aku sudah mencoba dengan memberikan surat pengunduran diriku pada HRD.”

“Ya sudah, apa pun keputusan kamu nanti aku akan selalu mendukung. Jangan ragu untuk memberi tahuku jika kamu sedang ada masalah ya,” pesan Shela seraya menepuk pelan bahu Kinara.

Kinara mengangguk lantas tersenyum pada sahabatnya itu. “Terima kasih, Shel.”

Tak lama kemudian, Adam yang merupakan lawan main Kinara sudah siap dan mereka kembali melanjutkan pemotretan. Sang fotografer mengarahkan Kinara dan Adam untuk saling memeluk dan bertatapan dengan penuh perasaan. Di saat yang bersamaan, Raka datang ke lokasi untuk meninjau pemotretan film terbaru yang akan segera rilis di bawah produksi yang ia pimpin—Alva Management&Production.

Raka melihat Kinara dan Adam yang sedang berpelukan, entah mengapa ada sesuatu di dalam hati yang membuatnya sakit. “Perasaan macam apa ini? Aku tidak boleh terus seperti ini,” batinnya sambil menepuk pelan dada sebelah kirinya.

Menyadari ada sang CEO yang sedang berkunjung, semua segera menghentikan aktivitas mereka untuk menyambut kedatangan Raka.

“Santai saja, silakan lanjutkan kembali pekerjaan kalian. Saya hanya ingin meninjau saja,” ujar Raka sambil tersenyum ramah.

“Terima kasih, Pak,” ucap semua bersamaan.

Raka yang mengenali Shela sebagai manajer Kinara lantas berjalan perlahan menghampiri wanita itu. Melihat Raka yang sedang berjalan ke arahnya, Shela segera berdiri dari tempatnya.

“Selamat pagi, Pak Raka ... apa ada yang bisa saya bantu?”

“Selamat pagi, kamu Shela manajernya Kinara, bukan?”

“Iya benar sekali, Pak.”

“Tolong sampaikan pada Kinara untuk menemui saya di ruangan setelah selesai pemotretan ini,” pinta Raka dengan wajah tegasnya sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana, ia pun berjalan pergi setelah Shela mengiyakan perintah darinya.

“Ya Tuhan, sepertinya pak Raka ingin mempertanyakan surat pengunduran diri Ara,” gumam Shela dengan wajah cemas yang tak bisa ia sembunyikan, membuat Kinara segera menghampiri manajernya itu setelah pengambilan gambar yang ia lakukan selesai.

“Ada apa, Shel?” tanya Kinara yang merasa khawatir dengan Shela.

“Ara, kamu diminta pak Raka untuk ke ruangannya sekarang.”

“Apa?”

“Iya, sekarang Ara. Cepat temui Beliau sekarang juga,” pinta Shela yang terpaksa harus Kinara turuti. Dengan langkah gontai, Kinara berjalan perlahan memasuki lift yang akan membawanya ke ruangan sang CEO.

Tok! Tok! Tok!

Kinara masuk ke ruangan Raka setelah pria itu mempersilakannya untuk masuk. Ternyata Raka sudah menunggu kedatangan artis cantik yang menjadi idola, baik dalam manajemen mau pun masyarakat luas.

“Silakan duduk ... karena waktu saya tidak banyak, saya akan langsung saja,” ujar Raka mulai membuka percakapan di antara mereka.

Kinara mengangguk paham lalu segera duduk di sofa yang berseberangan dengan tempat Raka duduk.

“Kamu tahu bukan jika berhenti dari manajemen dan rumah produksi ini sebelum kontrak berakhir akan terkena penalti, saya sudah membaca kontrak kerja kamu dan saya rasa penalti yang harus kamu ganti itu cukup besar. Apa kamu sanggup?”

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   40. Boom!!!

    Raka dan Dimas yang baru saja selesai menata tempat makan untuk semua, berjalan menghampiri ketiga orang yang tengah asyik berbincang. Raka langsung berdiri di antara Kinara dan Gavi, lantas memeluk pinggang kekasihnya itu dengan posesif seakan menunjukkan bahwa wanita itu hanyalah miliknya.“Pasti perempuan,” tebak Kinara dan Gavi bersamaan, membuat mereka menjadi pusat perhatian. Terutama Raka yang langsung memberikan lirikan tajamnya pada Gavi. “Wah, kalian ini kompak sekali. Bagaimana kalian bisa tahu?” tanya Dimas.“Hanya menebak,” sahut Gavi singkat.“Terlihat dari penampilan Kak Yura yang sepertinya semakin rajin merawat diri, auranya terlihat berbeda dari biasanya,” tutur Kinara.“Iya, kamu benar sekali, Ara. Semenjak hamil, kakak jadi semakin senang berdandan dan merawat diri. Lalu waktu kami periksa kemarin, dokter bilang saat USG bahwa calon anak kami perempuan,” terang Yura antusias.“Ya sudah, sebaiknya sekarang kita segera makan karena semuanya sudah siap,” ajak D

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   39. Curahan hati

    Gavi menatap wajah mereka satu persatu hingga tiba saatnya ia bertemu tatap dengan Kinara, wajah yang menjadi penyemangat hidupnya selama ini. Namun ia tak bisa berlama-lama memandang wajah itu, mengingat tengah ada Raka saat ini yang seakan mengawasinya.“Aku ... mungkin akan pindah, Kak,” kata Gavi sambil mengalihkan pandangan pada Yura.“Kenapa? Kamu tidak betah ya tinggal di sini? Katakan apa yang membuatmu ingin pergi dari sini?” cecar Yura menuntut jawaban Gavi secepatnya.Gavi menggeleng lalu tersenyum tipis. “Tidak, bukan seperti itu. Sebenarnya, apartemenku sudah selesai direnovasi. Jadi, mungkin aku akan kembali ke sana,” terangnya.“Tidak usah kembali, sewakan saja apartemen itu. Jadi, kamu bisa tinggal di sini bersama kami. Lagi pula apa enaknya tinggal sendirian, pasti kamu akan kesepian nanti. Lebih baik di sini saja ya,” pinta Yura dengan tatapan memohon.“Benar apa yang dikatakan istriku, lebih baik kamu di sini saja bersama kami. Kamu bilang kami ini kan sudah se

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   38. Happy news

    Semua mata kini tertuju pada Raka dan Kinara, mereka tak sabar jawaban apa yang akan diberikan keduanya. Kinara dan Raka saling menatap kemudian mengangguk bersamaan dengan penuh keyakinan.“Kami akan bertunangan bulan depan,” jawab Kinara diiringi tepukan dan ucapan selamat sekali lagi untuk mereka.“Aku dan Niko pasti akan membantu persiapkan semuanya, akhirnya hari yang dinanti akan segera tiba. Sekali lagi selamat ya,” ucap Shela dengan antusias sambil memberi pelukan pada Kinara.Kemudian berganti dengan Yura yang hanya bisa menangis haru karena akan segera melepas adik tersayangnya untuk menikah dengan pria pilihannya. “Aku tidak menyangka hari ini akan tiba juga, tugas kakak menjagamu akan segera digantikan dengan Raka. Kami pasti akan sangat merindukanmu jika kita berpisah nanti,” ujar Yura sambil mendekap erat sang adik tercinta.Melihat sang kakak menangis membuat Kinara turut bersedih karena akan berpisah dengan keluarga satu-satunya. “Aku juga pasti akan sangat merindu

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   37. The proposal

    Usai berbagi cerita tentang kisah cintanya pada Shela, kini Kinara mengajak sahabatnya itu untuk makan siang bersama. Namun Shela tidak bisa karena harus mengantar makanan ke kantor sang suami.“Maaf ya, Ara. Aku harus ke kantor Niko sekarang juga, lain kali saja kita atur waktu makan bersama. Bagaimana?”“Ya sudah, mau bagaimana lagi. Suami lebih penting dari sahabat,” sahut Kinara berpura-pura merajuk.“Maafkan aku, tolong jangan seperti ini. Aku janji, kita akan atur waktu secepatnya ya,” pinta Shela sambil memegangi lengan Kinara.Kinara pun lantas tertawa karena tak tahan melihat wajah sang sahabat yang memohon padanya. “Iya, aku mengerti, Shel. Tenang saja aku hanya berakting,” balasnya.“Kamu ini, pasti rindu main film lagi ya sampai harus berakting seperti tadi,” ujar Shela sambil menepuk perlahan lengan Kinara.“Aduh, sakit Shel ... tega sekali kamu ini,” canda Kinara sambil mengusap lengannya dan berpura-pura kesakitan.“Aku tidak akan tertipu lagi dengan aktingmu,” b

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   36. Teman curhat

    Raka dan Gavi sama-sama menelan kekecewaan saat Kinara memutuskan untuk tak memilih salah satu di antara mereka. Ia tak ingin menjadi bahan pertengkaran kedua pria itu, hingga akhirnya ia memilih untuk pulang sendiri menggunakan taksi online.“Lihat bagaimana egoisnya Anda, Pak Raka? Kinara harus pulang sendiri karena tidak ingin menyakiti salah satu di antara kita. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya nanti? Apa Anda akan bertanggung jawab!” bentak Gavi kemudian segera pergi menyusul Kinara.“Aku semakin yakin jika ada sesuatu di antara kalian,” gumam Raka dengan tersenyum masam.Sementara itu Kinara sudah tiba di rumah dan segera masuk ke dalam kamarnya. Ia pun merasa kesal dengan dirinya sendiri yang tidak bisa tegas dengan perasaannya. “Harusnya aku bisa langsung memilih Raka, tapi mengapa rasanya begitu sulit mengatakan itu di depan Gavi. Aku tidak boleh seperti ini terus,” sesalnya sambil mengusap air matanya dengan kasar.**Esok paginya, Gavi ingin menepati janji untu

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   35. Dia bersamaku

    Kinara mencoba mengingat kembali gambar mobil yang Gavi tunjukkan padanya itu, hingga beberapa detik kemudian ia pun mengingat sesuatu. “Aku pernah melihatnya terparkir di depan gedung Alva Management&Production,” terangnya.“Kapan kamu melihatnya?”“Hmmm ... sekitar lima atau enam tahun yang lalu, aku hanya pernah melihatnya sekali itu saja. Setelahnya sudah tidak pernah terlihat lagi,” terang Kinara sambil mengedikkan bahu.“Apa kamu tahu mobil itu milik siapa?”“Mobil itu parkir di depan gedung, setahuku yang boleh parkir di sana hanya untuk pemilik dan para petinggi perusahaan. Tapi aku tidak tahu mobil itu milik siapa,” jelas Kinara panjang lebar membuat Gavi semakin yakin dengan hal yang tengah ia selidiki.“Memangnya ada apa?” tanya Kinara penasaran.“Tidak apa, aku hanya ... hanya menyukai modelnya saja,” kilah Gavi sambil tersenyum menutupi kebohongannya. “Maafkan aku, Kin. Belum saatnya aku memberi tahukan semua ini padamu,” batinnya dalam hati.Kinara menaruh rasa cu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status