Share

Bab 33 : Rahasiakan ini!

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-02 23:51:23

Kenyataan yang tentu membuat Martin sangat terkejut. Sungguh tak menyangka, Elodie telah mengandung benihnya. Lalu mengapa wanita itu justru meninggalkannya?

Dulunya Martin sangat mencintai Elodie. Sepenuh hati mencintainya. Perasaannya tidak berubah, bahkan hingga detik ini rasa cinta itu masih ada. Andai wanita itu jujur, tentu takdir hidupnya tak seburuk ini.

Dunia seakan mempermainkannya. Hidup miskin dengan hanya bermodal cinta, tak bisa menjadikannya berharga di mata wanita yang dicintai. Tentu hal itu yang membuat Elodie pergi bahkan tak menuntut pertanggung jawaban darinya. Justru menikahi pria lain yang bukan ayah kandung dari benih yang dikandungnya.

Tubuh Martin luruh, persendiannya terasa lumpuh. Hingga kakinya tak mampu menopang bobot tubuhnya.

Bulir bening bergerombol keluar dari sudut mata. Sosok Martin yang terlihat keras selama ini, kini terlihat sangat lemah. Dadanya terasa sakit, sangat sakit.

Detik berlalu, Martin masih tenggelam dalam rasa kecewa yang meluluh lan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 52 : Rencana Kepindahan

    Tangan Clay refleks menggenggam ujung tirai. Hujan seakan memanggilnya, seperti suara keras yang tak bisa diabaikan.Clay menoleh ke daun pintu, lalu kembali memandang ke jendela. Kakinya mulai bergerak sendiri.Satu langkah.Dua langkah, mengikuti kata hati yang menuntunnya hingga ke depan pintu utama.Waktu sudah lewat tengah malam. Suasana di rumah megah itu tampak sepi. Sepertinya penghuni rumah sudah tertidur, termasuk Hasan yang biasanya bertugas menjaga rumah, tak terlihat di manapun.Jemari Clay sudah menyentuh gagang pintu, namun seketika dia tersadar akan tindakannya yang berlebihan. Akhirnya mengurungkan niatnya untuk menghampiri Kazuya. Dia tak ingin pria itu salah mengartikan sikapnya yang terkesan peduli.Namun ketika kakinya hendak menaiki anak tangga, lagi-lagi suara petir menggelegar memecah kesunyian malam. Langkah Clay terhenti. Rasa bimbang kembali merasuki pikirannya.Setelah berbulan-bulan tak bertemu dengan Kazuya, pertemuan itu menitikkan rasa rindu yang entah

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 51 : Kembalilah ke rumah, Clay!

    Tubuh ringkih terasa lebih kurus dari terakhir kali Kazuya lihat, membuat hatinya semakin teriris nyeri. Ini membuktikan bagaimana beratnya perjuangan Clay untuk bertahan hidup di sini.Kazuya memejamkan mata, mengeratkan pelukannya. Nafasnya berat tersendat, seolah mencoba menarik kembali waktu. Kerinduan yang sudah menabrak logika dan kesadarannya akan siapa wanita yang ada dalam pelukannya ini.“Aku.. Aku kangen..” bisik Kazuya lirih, nyaris tak terdengar. Ia tahu ini salah. Rasa cinta terlarang yang dia miliki tak seharusnya ada. Namun kerinduan yang sudah ditahan selama berbulan-bulan, membuat akal sehatnya hilang.Clay terkejut, tubuhnya menegang sesaat. Tapi ia tak bergerak, tak menolak. Rasa cinta yang dulunya sempat dia tepis, kini terasa semakin nyata. Mengapa rasa cinta itu muncul semakin kuat, justru ketika dia menyadari jika lelaki yang tengah memeluknya adalah adik kandungnya sendiri?Clay menggigit bibir bawah, menahan rasa haru yang hendak membobol benteng pertahananny

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 50 : Rasa Rindu Tak Tertahankan

    “Elodie?” ucap Bertha dan Kazuya bersamaan. Hal itu semakin membuat Amira bingung. Apa ada yang salah dengan nama Elodie? “Dimana kamu melihatnya? Apa Clay ada di sini?” tanya Bertha seraya meraih tangan Amira, seakan menuntut jawaban secepatnya. “Clay?” Amira terdiam sejenak, berusaha mengingat sesuatu. Hingga dia pun paham akan ucapan wanita paruh baya di hadapannya ini. Bukankah Clay adalah nama panjang Elodie, wanita yang kini sudah menjadi temannya di desa ini? Amira mengangguk, “Elodie, hum maksudku Clay memang pendatang baru di sini..” “Katakan dimana aku bisa menemui cucuku, Mira!” pungkas Bertha dengan rasa tak sabar. Berbulan-bulan mencari keberadaan cucu perempuannya hampir ke seluruh sudut kota dan sungguh tak menyangka jika Clay justru memilih desa ini untuk bersembunyi. “Di-dia tinggal di kontrakan depan Bu, di pagi hari dia berjualan nasi kuning di pasar,” jelas Amira masih dengan ekspresi bingungnya. Amira sempat mendengar Bertha menyebut cucu, apakah itu artin

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 49 : Namanya Elodie!

    Jam tiga pagi. Dunia masih terlelap dalam gelap yang pekat. Langit di luar jendela tampak kelam, belum ada semburat jingga, ayam pun belum berkokok.Di sudut ruangan sempit, sebuah kasur tipis bersandar langsung ke lantai yang dingin. Clay menggeliat pelan, tangan kirinya refleks mengusap perutnya yang mulai membuncit. Kadang masih sulit dipercaya bahwa ada kehidupan kecil di dalam dirinya, apalagi di saat hidupnya terasa begitu kosong.“Sayang.. Kita harus bangun! Ibu harus berjualan,” bisiknya pelan, seolah janin itu bisa mengerti dan menjawab.Dengan gerakan perlahan, ia duduk. Menarik nafas panjang lalu menapakkan kakinya ke lantai. Menahan rasa pegal di punggungnya juga perutnya yang terasa berat. Udara di dalam kamar terasa dingin menusuk kulit. Clay merapatkan jaket tipisnya yang dipakainya semalaman lalu segera beranjak menuju sisi jendela. Menyingkap tirai, membuka jendela membiarkan udara pagi yang dingin masuk ke dalam ruangan, sebelum akhirnya bergegas ke dapur mungil di

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 48 : Janda?

    Bertha masih menunggu jawaban Kazuya, akan tetapi cucunya itu hanya diam. Namun hanya dengan melihat raut wajah Kazuya, Bertha sudah paham akan jawaban yang sebenarnya. “Tak perlu dijawab kalau kamu tak ingin menjawabnya, Kaz. Oma paham!” ucap Bertha ketika melihat cucunya justru memutuskan kontak mata. Suasana dalam mobil mendadak sunyi. Bertha mencari posisi nyaman, lalu mulai memejamkan mata. “Apa Oma marah jika aku menjawab jujur?” Mendengar suara Kazuya yang sedari tadi diam, membuat mata Bertha kembali terbuka lantas menoleh ke samping dimana cucunya tengah menatapnya dengan sorot mata menyimpan kesedihan. “Apa itu artinya kalian sudah melakukannya?” tanya Bertha sembari menarik nafas dalam-dalam. Kazuya mengangguk samar, menatap pada Bertha dengan raut wajah penuh penyesalan. “Ada satu rahasia yang selama ini belum pernah kamu dengar. Mungkin ini akan menjadi kabar bahagia atau bahkan bisa menjadi kabar buruk untukmu.” Dahi Kazuya semakin mengerut dalam. Satu rahasia? Ha

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 47 : Sudah Mencari, Belum Menemukan

    Ucapan Amira masih terngiang-ngiang di telinga Clay. Jika wanita yang diceritakan Amira memiliki kemiripan dengannya, apa mungkin jika Bu Bertha yang dimaksud tak lain adalah nenek Kazuya? Bukankah nenek Kazuya juga merupakan nenek kandungnya?Clay terbukti memiliki darah yang sama dengan Martin, itu artinya Oma Bertha adalah nenek kandungnya.Malam itu mata Clay tak kunjung terpejam. Padahal esok hari dia harus berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup juga menabung untuk biaya persalinannya.Tangan Clay bergerak menyingkap selimut bagian atas tubuhnya. Dalam kondisi terlentang, perutnya sudah terlihat membesar. Clay menatap perutnya yang sudah mulai membulat, jemarinya membelai lembut permukaan hangat yang tertutup kaos tipis. Dia bisa merasakan pergerakan kecil dari janin yang tumbuh di rahimnya. Kedutan ringan yang menciptakan sensasi geli, menjadi satu hal baru yang mampu menitikkan satu kebahagian.“Sayang, apa kamu bisa mendengar suara ibu?” ucap Clay seraya tersenyum samar, seo

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status