Share

Bab 3

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2025-05-05 22:09:53

“Aku mau kita akhiri hubungan ini!” tegas Clay yang berusaha menahan diri agar tidak menangis. Menghadapi kenyataan pahit jika kekasihnya justru menjalin hubungan gelap dengan wanita lain, membuat hatinya hancur. Sangat hancur!

“Ok, gak masalah! Sebenarnya sudah lama juga aku ingin putus!” jawab Rafael tanpa rasa bersalah sedikitpun. Matanya menatap pada wanita yang sudah dua tahun ini menjadi kekasihnya, lalu beralih pada pemuda jangkung yang berdiri di belakang Clay.

Mendengar jawaban Rafael, semakin membuat jantung Clay terkoyak, dadanya terasa sesak. Bahkan pria itu tak merasa bersalah sedikitpun telah menjalin hubungan dengan adik tirinya sendiri.

Tatapan Clay beralih pada wanita berusia dua puluh tahun yang duduk di depannya.

“Pevi, apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu? Apa salahku sama kamu, hingga kamu tega mengambil pacar kakakmu ini, hah?!” Amarah Clay semakin memuncak ketika melihat adiknya itu justru bersikap santai.

Bahkan sengaja menggulung rambut panjangnya agar Clay bisa melihat jejak cinta yang diukir oleh Rafael beberapa menit lalu.

“Jangan salahin aku, Clay! Kau yang tak pintar menjaga pacarmu! Sebenarnya hubunganku dengan mas Rafael sudah terjalin satu tahun,” ucap Pevita dengan santainya, lalu beralih menatap pria yang duduk di sisinya. “Iya kan, mas?”

Apa? Satu tahun? Sungguh Clay tak menyangka jika alasan Rafael berubah, tak lain adalah karena hubungannya dengan Pevita.

“Jangan salahkan adikmu! Dia tak salah sama sekali! Yang salah itu dirimu sendiri, Clay! Selama ini kau selalu menolak jika aku memintamu untuk melayaniku. Pevita berbeda, dia tahu apa kebutuhanku!”

Lagi-lagi kenyataan yang membuat hati Clay serasa diremas. Sakit!

Rafael berselingkuh hanya karena dirinya tak ingin melakukan hubungan badan karena status mereka yang belum menikah? Sungguh di luar dari dugaan Clay selama ini.

Tak ingin berada lebih lama dalam suasana menyakitkan itu, Clay pun beranjak berdiri.

“Kalian tidak perlu khawatir. Aku tetap pada pendirianku, Mas. Jika tak akan ada hubungan badan sebelum pernikahan itu terjadi. Namun kini kau sudah merusak kepercayaan ku.” Clay menghirup nafas dalam-dalam untuk mengurangi rasa sakit di dadanya, sebelum melanjutkan ucapannya.

“Jika kau bisa memiliki kekasih lain, maka aku juga bisa. Aku akan menikah dengan kekasih baruku!” Clay berucap tanpa memikirkan resiko dari ucapannya itu.

“Kekasih baru?” tanya Rafael dengan senyum menghina. “Mana tunjukan kekasih barumu! Aku hanya ingin melihat pria kurang beruntung itu!”

Kazuya yang sedari tadi berdiri diam, kini mulai melangkah maju. Mungkin saja kekasih baru yang dimaksud Clay saat ini adalah dirinya. Dengan penuh percaya diri, Kazuya meraih bahu Clay.

“Sayang, ayo lekas kemasi barang-barangmu! Aku sudah tidak betah berada di tengah-tengah dua orang tak tahu malu ini!” ucap Kazuya seraya menatap lembut wajah cantik Clay yang tampak terkejut dengan tindakannya itu.

“A-apa maksudnya, Kaz?” Clay sengaja mengecilkan suara agar kedua orang tak tahu malu itu, tak mendengar ucapannya.

Bukannya menjawab pertanyaan Clay, Kazuya justru tersenyum penuh arti.

“Apa kamu lupa kalau kita akan menikah, sayang?”

“Apa?? Apa aku gak salah dengar? Kau ingin menikahi si kunyuk ini?” Rafael tampak terkejut dengan kabar mendadak yang didengar barusan. Hingga beranjak dari kursi dengan mata mendelik.

Berada dalam situasi terhimpit, membuat Clay harus menjalankan sandiwara yang telah dibuat.

Selama ini, dia sengaja menjaga hatinya hanya untuk Rafael. Berharap hubungan mereka akan berakhir ke jenjang pernikahan. Namun di tengah jalan, justru dirinya mendapatkan pengkhianatan ini.

“Ya, aku dan kekasihku akan menikah, Mas! Aku harap kamu bisa mengerti,” ucap Clay seraya meraih tangan Kazuya dan membawanya pergi menjauh.

“Siapa sih pemuda itu, Pev? Apa kamu tahu siapa dia? Maksudku sejak kapan kakakmu itu memiliki kekasih lain?”

Sayup-sayup suara Rafael masih terdengar di telinga Clay. Namun dia tak ingin menoleh ke belakang. Niatnya sekarang adalah pergi menjauh. Menghapus rasa cintanya untuk Rafael yang jelas-jelas sudah berkhianat.

Clay sengaja menggunakan alasan itu, agar Rafael bisa merasakan kesakitan yang sama ketika mendapati kekasihnya berkhianat.

***

Kazuya kini berada di dalam sebuah kamar yang dipenuhi dengan aksesoris wanita. Ini kali pertamanya dia berada di kamar seorang wanita.

Kamar berukuran sempit, dengan ranjang berukuran kecil. Tak banyak fasilitas yang tersedia di kamar sempit itu. Hanya sebuah lemari kayu satu pintu yang ukurannya sangat kecil, juga meja kecil berisi tumpukan buku.

Sungguh kamar ini bahkan lebih buruk dari kamar pembantu di rumah Kazuya.

“Clay, apa kamu serius akan pergi dari sini?” tanya Kazuya melihat Clay tengah memindahkan baju-bajunya dalam sebuah koper.

Tak ada sahutan dari bibir wanita itu, selain hanya isakan tangis tertahan dengan bahu terguncang.

Kazuya melangkah mendekati wanita yang dia tahu sedang mengalami patah hati. Entah apa yang ada dalam hatinya saat ini, begitu campur aduk.

Haruskah dia bersedih melihat wanita pujaannya menangis? Namun mengapa justru ada setitik rasa lega di hatinya. Apa itu karena langkahnya untuk mendapatkan Clay akan terbuka lebar, setelah apa yang terjadi?

“Clay, kamu..”

“Pergi! Pergi jauh-jauh!” pungkas Clay seraya mengibas tangan Kazuya yang menyentuh pundaknya.

Kazuya terhenyak untuk sesaat. Tak menyangka wanita itu akan mengusirnya dari sini. Namun entah mengapa ada keinginan dalam hatinya untuk tetap bertahan di sisi wanita ini. Meskipun Kazuya hanyalah orang luar, dan tak seharusnya terlibat dalam masalah ini.

Kembali terngiang olehnya akan kata-kata Clay tadi. Menikahi kekasih baruku? Apakah itu artinya Clay mau menikah dengannya?

Kazuya yang masih tenggelam dalam pikirannya sendiri, tiba-tiba terkesiap saat wanita pujaannya itu memutar tubuh dan memeluknya.

“Huuu…huuu…hiks…hiks..” Tangis Clay pecah seketika dalam dekapan pemuda itu. “Apa salahku hingga dia memperlakukanku seperti ini, Kaz?”

Pertanyaan yang Kazuya sendiri tak tahu jawabannya. Namun mengingat alasan yang sempat dia dengar dari mulut Rafael, kini Kazuya tahu mengapa Clay dikhianati. Bukankah karena Clay menolak berhubungan badan sebelum adanya ikatan pernikahan?

Akan tetapi, haruskah Kazuya menjawab pertanyaan Clay? Bukankah itu justru menambah luka mendalam di hati sang wanita pujaan?

“Kamu orang baik, gak seharusnya diperlakukan seperti ini. Justru dialah yang gak layak untuk menjadi bagian hidupmu!” ujar Kazuya sembari membalas pelukan sang wanita.

Dia bisa merasakan tubuh Clay yang bergetar, juga air mata berurai yang mulai membasahi kaos depannya.

Clay kembali menangis sesenggukan. Menumpahkan rasa sakit yang sedari tadi dia tahan. Ya, kedua orang pengkhianat itu akan tertawa jika dirinya terlihat lemah.

Kazuya dengan sabar memberi waktu untuk Clay mencurahkan perasaan sedihnya. Menemani hingga tangis Clay reda setelah beberapa menit berlalu.

“Maafkan aku, Kaz! Gak seharusnya kamu melihat hal ini.” Clay melepaskan diri dari dekapan Kazuya. Mengusap jejak air mata di pipinya lalu kembali melanjutkan untuk mengemasi baju dan barang-barangnya.

Clay tahu, di rumah ini sudah tak ada satu orang pun yang peduli akan perasaannya. Tak mungkin mendapatkan simpati dari ibu tirinya. Justru wanita itu akan menertawakan akan nasib buruknya.

Setelah menimbang-nimbang beberapa kali, Kazuya akhirnya memutuskan untuk menjadi bagian dari hidup wanita pujaannya.

Dengan langkah pasti, Kazuya kembali melangkah mendekati Clay.

“Ayo kita menikah!”

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 51 : Kembalilah ke rumah, Clay!

    Tubuh ringkih terasa lebih kurus dari terakhir kali Kazuya lihat, membuat hatinya semakin teriris nyeri. Ini membuktikan bagaimana beratnya perjuangan Clay untuk bertahan hidup di sini.Kazuya memejamkan mata, mengeratkan pelukannya. Nafasnya berat tersendat, seolah mencoba menarik kembali waktu. Kerinduan yang sudah menabrak logika dan kesadarannya akan siapa wanita yang ada dalam pelukannya ini.“Aku.. Aku kangen..” bisik Kazuya lirih, nyaris tak terdengar. Ia tahu ini salah. Rasa cinta terlarang yang dia miliki tak seharusnya ada. Namun kerinduan yang sudah ditahan selama berbulan-bulan, membuat akal sehatnya hilang.Clay terkejut, tubuhnya menegang sesaat. Tapi ia tak bergerak, tak menolak. Rasa cinta yang dulunya sempat dia tepis, kini terasa semakin nyata. Mengapa rasa cinta itu muncul semakin kuat, justru ketika dia menyadari jika lelaki yang tengah memeluknya adalah adik kandungnya sendiri?Clay menggigit bibir bawah, menahan rasa haru yang hendak membobol benteng pertahananny

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 50 : Rasa Rindu Tak Tertahankan

    “Elodie?” ucap Bertha dan Kazuya bersamaan. Hal itu semakin membuat Amira bingung. Apa ada yang salah dengan nama Elodie? “Dimana kamu melihatnya? Apa Clay ada di sini?” tanya Bertha seraya meraih tangan Amira, seakan menuntut jawaban secepatnya. “Clay?” Amira terdiam sejenak, berusaha mengingat sesuatu. Hingga dia pun paham akan ucapan wanita paruh baya di hadapannya ini. Bukankah Clay adalah nama panjang Elodie, wanita yang kini sudah menjadi temannya di desa ini? Amira mengangguk, “Elodie, hum maksudku Clay memang pendatang baru di sini..” “Katakan dimana aku bisa menemui cucuku, Mira!” pungkas Bertha dengan rasa tak sabar. Berbulan-bulan mencari keberadaan cucu perempuannya hampir ke seluruh sudut kota dan sungguh tak menyangka jika Clay justru memilih desa ini untuk bersembunyi. “Di-dia tinggal di kontrakan depan Bu, di pagi hari dia berjualan nasi kuning di pasar,” jelas Amira masih dengan ekspresi bingungnya. Amira sempat mendengar Bertha menyebut cucu, apakah itu artin

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 49 : Namanya Elodie!

    Jam tiga pagi. Dunia masih terlelap dalam gelap yang pekat. Langit di luar jendela tampak kelam, belum ada semburat jingga, ayam pun belum berkokok.Di sudut ruangan sempit, sebuah kasur tipis bersandar langsung ke lantai yang dingin. Clay menggeliat pelan, tangan kirinya refleks mengusap perutnya yang mulai membuncit. Kadang masih sulit dipercaya bahwa ada kehidupan kecil di dalam dirinya, apalagi di saat hidupnya terasa begitu kosong.“Sayang.. Kita harus bangun! Ibu harus berjualan,” bisiknya pelan, seolah janin itu bisa mengerti dan menjawab.Dengan gerakan perlahan, ia duduk. Menarik nafas panjang lalu menapakkan kakinya ke lantai. Menahan rasa pegal di punggungnya juga perutnya yang terasa berat. Udara di dalam kamar terasa dingin menusuk kulit. Clay merapatkan jaket tipisnya yang dipakainya semalaman lalu segera beranjak menuju sisi jendela. Menyingkap tirai, membuka jendela membiarkan udara pagi yang dingin masuk ke dalam ruangan, sebelum akhirnya bergegas ke dapur mungil di

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 48 : Janda?

    Bertha masih menunggu jawaban Kazuya, akan tetapi cucunya itu hanya diam. Namun hanya dengan melihat raut wajah Kazuya, Bertha sudah paham akan jawaban yang sebenarnya. “Tak perlu dijawab kalau kamu tak ingin menjawabnya, Kaz. Oma paham!” ucap Bertha ketika melihat cucunya justru memutuskan kontak mata. Suasana dalam mobil mendadak sunyi. Bertha mencari posisi nyaman, lalu mulai memejamkan mata. “Apa Oma marah jika aku menjawab jujur?” Mendengar suara Kazuya yang sedari tadi diam, membuat mata Bertha kembali terbuka lantas menoleh ke samping dimana cucunya tengah menatapnya dengan sorot mata menyimpan kesedihan. “Apa itu artinya kalian sudah melakukannya?” tanya Bertha sembari menarik nafas dalam-dalam. Kazuya mengangguk samar, menatap pada Bertha dengan raut wajah penuh penyesalan. “Ada satu rahasia yang selama ini belum pernah kamu dengar. Mungkin ini akan menjadi kabar bahagia atau bahkan bisa menjadi kabar buruk untukmu.” Dahi Kazuya semakin mengerut dalam. Satu rahasia? Ha

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 47 : Sudah Mencari, Belum Menemukan

    Ucapan Amira masih terngiang-ngiang di telinga Clay. Jika wanita yang diceritakan Amira memiliki kemiripan dengannya, apa mungkin jika Bu Bertha yang dimaksud tak lain adalah nenek Kazuya? Bukankah nenek Kazuya juga merupakan nenek kandungnya?Clay terbukti memiliki darah yang sama dengan Martin, itu artinya Oma Bertha adalah nenek kandungnya.Malam itu mata Clay tak kunjung terpejam. Padahal esok hari dia harus berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup juga menabung untuk biaya persalinannya.Tangan Clay bergerak menyingkap selimut bagian atas tubuhnya. Dalam kondisi terlentang, perutnya sudah terlihat membesar. Clay menatap perutnya yang sudah mulai membulat, jemarinya membelai lembut permukaan hangat yang tertutup kaos tipis. Dia bisa merasakan pergerakan kecil dari janin yang tumbuh di rahimnya. Kedutan ringan yang menciptakan sensasi geli, menjadi satu hal baru yang mampu menitikkan satu kebahagian.“Sayang, apa kamu bisa mendengar suara ibu?” ucap Clay seraya tersenyum samar, seo

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 46 : Seperti Wanita Hamil

    Hidup dalam pelarian dengan status masih terikat dalam pernikahan, membuat Clay menjadi bahan omongan warga desa.Kepala dusun setempat memang meminta data diri Clay, termasuk Kartu Identitas miliknya sebagai syarat tinggal. Di sana tertulis status Clay yang sudah menikah. Hal itu memancing pertanyaan akan apa alasan di balik kepindahannya ke desa itu seorang diri, tanpa didampingi sang suami. Tentu Clay sudah menyiapkan satu alasan.“Kami sedang proses perpisahan.” Ya, itulah alasan yang masuk akal untuk saat ini. Apalagi dia tahu, jika dalam perutnya kini benih Kazuya tumbuh.Usia kandungan Clay saat ini sudah memasuki bulan kelima. Memiliki tubuh yang kurus, tentu mempermudah untuknya menutupi keadaannya sekarang. Kondisi perutnya memang belum menonjol, Clay sengaja mengenakan kaos dengan ukuran besar untuk menutupi. Namun meski seperti itu, tak jarang beberapa warga desa curiga akan bentuk tubuh Clay yang tampak seperti wanita hamil.Kehamilan anak pertama tentu menjadi sebuah h

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status