Share

Bab 7 : Bertemu Rafael

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-04 23:59:25

“M-mas Rafael?” Clay segera menepis tangan itu dari tubuhnya. Seketika rasa jijik menyelimuti hati Clay.

Rafael Jester, dulu menjadi sosok pria sempurna yang begitu dicintai dan sangat Clay kagumi, namun kini justru sosok pemuda itu terlihat sangat mengganggu.

Tangan yang dulunya menjadi tempat ternyaman untuk Clay genggam, kini terlihat sangat menjijikkan.

“Apa kabar, Clay? Sendirian?” Rafael mengedarkan pandangan ke seluruh sudut bus. Mencari keberadaan pemuda yang telah dinikahi oleh mantan kekasihnya ini. Meskipun Rafael hanya mengingat samar wajah dari pemuda itu, namun dia hanya ingin memastikan keberadaannya.

Clay sengaja tak menjawab, melangkah maju untuk memberi jarak.

“Apa setelah menikah, suamimu itu tak bisa memberikan kehidupan yang layak?” sindir Rafael yang masih merasa ingin tahu dengan kehidupan mantan kekasihnya itu.

“Dia tidak seperti apa yang kamu pikirkan!” jawab Clay dengan nada ketus.

“Oh, ya? Lalu apa yang sebenarnya, katakan! Aku hanya ingin membantu, jika kamu membutuhkan pekerjaan untuk suamimu, aku bisa menjadikannya supir pribadiku!”

Clay berusaha menahan diri untuk tidak menjawab. Apa jadinya jika dia mengatakan yang sebenarnya?

Suaminya adalah berondong tajir, anak dari seorang pengusaha kaya yang mungkin saja kekayaannya melebihi kekayaan Rafael Jester. Justru Clay takut jika berkata jujur, nantinya mantan kekasihnya itu semakin dibuat penasaran dan tentu akan mencari tahu tentang Kazuya.

Clay tak ingin itu terjadi. Ada hal yang tak ingin Clay ungkapkan pada orang lain termasuk Rafael, yakni tentang perbedaan usia antara dirinya dan Kazuya. Baginya, itu merupakan aib karena tak semua orang bisa menerima dan berpikiran positif.

“Tidak perlu, mas! Suamiku sudah ada pekerjaan dan gajinya sudah cukup untuk menafkahi aku!”

Clay melangkah maju menuju sisi supir bus, hendak memberitahu jika dia akan berhenti di halte bus depan. Meskipun jarak menuju kampus masih sangat jauh, namun Clay sudah tidak nyaman berada di sana. Kehadiran Rafael sudah sangat mengganggu.

“Jangan sungkan jika kau ingin meminta bantuan. Aku hanya menawarkan pekerjaan untuk suami dadakanmu itu,” ujar Rafael sinis, sebelum bus berhenti.

“Lalu bagaimana denganmu? Bagaimana orang kaya dan terhormat sepertimu justru menggunakan transportasi umum? Mana mobilmu? Apa kau menjualnya untuk memenuhi gaya hidup adik tiriku?”

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Clay bergegas menuruni bus. Duduk di bangku memanjang seraya mengeluarkan ponsel dari dalam tas. Tatapannya fokus pada layar ponsel, hendak membuka aplikasi ojek online.

Namun tak lama terdengar bunyi klakson motor tak jauh dari posisinya. Sontak Clay mengalihkan pandangannya ke sumber suara.

“Kazuya?”

Kazuya segera memarkirkan motornya di bahu jalan. Lalu bergegas turun tanpa melepaskan helm arainya, berjalan menghampiri sang istri.

“Kok berhenti di sini? Bukannya tadi kamu bilang mau pergi ke kampus?”

Clay mendadak bingung menjawab. Haruskah dia berkata jujur tentang pertemuan tanpa sengaja dengan Rafael?

“Aroma bus membuatku mual. Aku ingin memesan ojek saja!” jawab Clay yang akhirnya memutuskan untuk berbohong. Kemudian kembali fokus pada layar ponsel.

“Ngapain sih pakai ojek segala. Kamu bisa kok manfaatin suamimu ini jadi tukang antar.”

Tanpa menunggu jawaban, Kazuya segera meraih pergelangan tangan sang istri. Memaksa Clay untuk ikut dengannya. Bukankah tujuan mereka sama?

“Ta-tapi Kaz, aku gak ingin..”

“Pihak kampus tahu tentang kita? Sudahlah sayang, bilang saja kalau kita bertemu di jalan. Beres!”

Clay tak lagi menolak. Duduk di belakang sang suami dengan masih menjaga jarak.

Kazuya memacu kendaraan roda duanya dengan kecepatan tinggi. Membuat Clay memekik ketakutan, hingga mencengkeram erat pinggang Kazuya dengan mata terpejam.

Dengan gesit Kazuya menyalip beberapa kendaraan roda empat yang menghalangi jalannya, termasuk busway dimana Rafael berada.

***

“Elodie Clay Margaux, usianya kini dia puluh empat tahun. Ibunya meninggal saat nona Clay masih berusia delapan tahun. Lalu mendiang ayahnya menikahi wanita bernama janda satu anak,” jelas Bastian ketika diminta Sang Bos untuk mencaritahu tentang riwayat hidup wanita yang sudah dinikahi putranya.

“Elodie? Apa nama wanita itu Elodie?” tanya Martin seraya memandang asisten kepercayaannya dengan dahi mengerut.

Bastian kembali melihat pada berkas berisi data diri Clay.

“Benar, Bos! Namanya Elodie Clay Margaux. Nama belakangnya mewarisi nama dari mendiang ayahnya.”

Kerutan di dahi Martin semakin dalam.

“Elodie.. sepertinya tak asing nama itu,” gumam Martin seraya mencoba untuk mengingat.

Nama yang tak asing di pendengaran lelaki berusia hampir setengah abad itu.

“Apa tuan ingin saya mencari tahu lebih dalam lagi tentang kehidupan nona Clay sebelum menikah dengan tuan Kazuya?”

Martin terdiam sesaat. Batinnya terbagi dua, antara melanjutkan penyelidikan atau berhenti mencari tahu tentang menantunya itu.

Elodie nama yang selalu dia ingat sampai saat ini. Nama dari seorang wanita di masa lalu Martin, yang sampai saat ini selalu mengisi pikirannya.

“Apa kau tahu siapa nama orang tua Clay?” tanya Martin fokus menatap asisten pribadinya dengan kedua alis bertaut.

Bastian kembali membuka lembar berkas. Dia sangat ingat telah menulis nama dari kedua orang tua dari menantu bosnya ini. Namun sepertinya ada satu lembar berkas yang lupa terbawa.

“Saya sudah mendapatkan semua data diri orang tua nona Clay, termasuk nama dan identitas pribadi mereka. Namun sepertinya ada satu lembar yang hilang, tuan Martin. Bolehkah saya meminta ijin kembali ke ruangan saya untuk memeriksanya?”

“Lakukan dengan cepat! Kau tahu kan aku tidak suka orang lamban?!”

Bastian segera pamit undur diri kembali ke ruangannya. Tak ingin membuat Martin hilang kepercayaan padanya, Bastian pun segera melaksanakan perintah Sang Atasan.

Martin kembali menatap pada layar laptop di hadapannya. Namun fokusnya kini terbagi. Tak ingin berlama-lama menunggu, akhirnya Martin memutuskan untuk menghubungi Bastian.

Tak sampai menunggu lama, panggilan pun terhubung.

“Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkannya?” tanya Martin tak sabar. Menunggu hingga asistennya itu kembali ke ruangannya, tentu akan membutuhkan waktu lebih lama.

“Sudah, tuan Martin. Nama ayah dari nona Clay adalah Willy Smith Margaux. Beliau keturunan Jerman dan..”

“Aku tidak butuh penjelasan tentang pria itu. Katakan saja, siapa nama istrinya?” pungkas Martin memotong ucapan Bastian.

“Rebecca Elodie.”

Deg!

Mendengar nama itu kembali disebut, membuat Martin terdiam dengan bola mata melebar.

Setelah memutuskan telepon, Martin bergegas mengambil sesuatu dari laci mejanya. Sebuah kotak kayu berukuran dua puluh centimeter yang telah lama tersimpan disana.

Dengan detak jantung bertalu, perlahan tangannya membuka penutup kotak. Mengambil salah satu lembar foto yang tampak usang, lalu memandang lamat-lamat foto itu dengan raut sendu. Ibu jarinya mengusap foto seorang wanita berparas ayu tengah tersenyum manis. Wajah yang selalu Martin rindukan.

“Selama ini aku mencarimu kemana-mana, Elodie.”

Wajah pria itu mendadak sedih. Setitik air mata jatuh dari sudut matanya. Pria yang dikenal arogan itu kini menangis.

***

Linda Malik

Ada yang bisa tebak apa kira-kira yang membuat papa Kazuya menangis? Jangan lupa komentar kalian dan dukungan untuk karya ini. Aku tunggu ya 🤍

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 9 : Kewajiban Sebagai Istri?

    “Besok-besok kalau asisten papa datang, kamu harus bilang sama aku!” ucap Kazuya saat mereka tengah berada di dalam lift.Setelah mendatangi ruang kerja Martin, Kazuya tak banyak berbicara. Tanpa menunggu jawaban dari papanya, Kazuya bergegas menarik tangan Clay untuk meninggalkan ruangan itu.Clay terdiam, tak menjawab. Pikirannya masih tertuju pada ucapan Martin yang terakhir.Dari cerita singkat yang dia dengar, Clay bisa menarik kesimpulan jika papa Kazuya jelas-jelas membencinya karena kesalahan mendiang ibunya. Memiliki kisah cinta yang belum terselesaikan, dan justru menikahi pria lain yang menjadi ayah kandungnya.Tentu sangat menyakitkan dan sakit hati itu akan muncul jika Clay masih berada di tengah keluarga Martin. Perasaan bersalahnya kembali muncul karena telah menjadikan Kazuya sebagai alat untuk membalaskan dendam atas pengkhianatan Rafael.“Lebih baik kita bercerai sekarang, Kaz!” ucap Clay mendadak, membuat Kazuya terkejut hingga mata sipitnya melebar sempurna.“Apa k

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 8 : Bertemu Mertua

    “Tuan Martin mengirim saya kemari untuk menjemput nona Clay.”Kedua alis Clay saling bertaut, bingung. Apa gerangan yang membuat papa mertuanya itu mendadak mengirimkan asisten untuk menjemputnya?“Ada hal apa, pak? Maksudku, ini terlalu mendadak dan..” Clay kini tampak bingung mencari alasan yang tepat.“Tuan Martin hanya ingin bertemu dengan anda. Untuk itu saya ditugaskan kemari menjemput anda,” ujar pria berusia empat puluh tahun itu dengan santun.Clay menoleh sekilas ke arah Marisa yang sedari tadi berada di sampingnya. Terlihat jelas jika sahabatnya itu turut bingung akan kedatangan mobil mewah juga seorang pria berjas yang sangat rapi dan berkelas. Jika dilihat sekilas, Marisa mengira pria itu tak lain adalah seorang pengusaha kaya. Namun setelah mendengar penuturannya, bisa ditarik kesimpulan jika pria itu hanya suruhan Martin.“Clay, jangan bilang elu jadi simpanan om-om kaya?” bisik Marisa seraya mendekatkan bibirnya di dekat daun telinga Clay.Bola mata Clay melebar, “apa

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 7 : Bertemu Rafael

    “M-mas Rafael?” Clay segera menepis tangan itu dari tubuhnya. Seketika rasa jijik menyelimuti hati Clay. Rafael Jester, dulu menjadi sosok pria sempurna yang begitu dicintai dan sangat Clay kagumi, namun kini justru sosok pemuda itu terlihat sangat mengganggu. Tangan yang dulunya menjadi tempat ternyaman untuk Clay genggam, kini terlihat sangat menjijikkan. “Apa kabar, Clay? Sendirian?” Rafael mengedarkan pandangan ke seluruh sudut bus. Mencari keberadaan pemuda yang telah dinikahi oleh mantan kekasihnya ini. Meskipun Rafael hanya mengingat samar wajah dari pemuda itu, namun dia hanya ingin memastikan keberadaannya. Clay sengaja tak menjawab, melangkah maju untuk memberi jarak. “Apa setelah menikah, suamimu itu tak bisa memberikan kehidupan yang layak?” sindir Rafael yang masih merasa ingin tahu dengan kehidupan mantan kekasihnya itu. “Dia tidak seperti apa yang kamu pikirkan!” jawab Clay dengan nada ketus. “Oh, ya? Lalu apa yang sebenarnya, katakan! Aku hanya ingin membantu, ji

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 6 : Surat Perjanjian

    ‘Plaaakkk!!’ Tangan kanan Clay mendarat di pipi Kazuya. Membuat pipi kiri pemuda itu memerah. Rasa perih akibat tamparan yang cukup keras, tak membuat Kazuya terpancing amarah. Justru mengulas senyum tipis dan mengabaikan rasa sakit itu. “Kita memang sudah menikah. Tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya melakukan hal di luar dari keinginanku!” elak Clay seraya mengusap permukaan bibir dengan punggung tangannya lalu membuang pandangannya ke samping. Suasana mendadak hening. Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Kazuya. Bahkan pemuda itu tak juga berpindah posisi. Mengungkung sang istri dengan meletakkan kedua tangan di sisi tubuh Clay. Dalam posisi sedekat ini, Clay bisa merasakan hembusan nafas Kazuya dengan aroma alkohol yang begitu kental. Sontak kembali mengalihkan tatapannya ke arah pemuda itu. “Apa kau minum alkohol?” Pertanyaan yang tak memerlukan jawaban, namun Clay hanya ingin memastikan. Kazuya tak menjawab, justru semakin intens memandang wajah cantik sang istri denga

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 5

    Didesak oleh pertanyaan-pertanyaan dari Meghan juga Rafael, pada akhirnya Clay memilih menikahi Kazuya. Pemuda yang sudah membantunya terlepas dari keluarga toxic. Pernikahan dilangsungkan di catatan sipil setelah melangsungkan pemberkatan nikah di sebuah gereja kecil. Itu semua sesuai dengan permintaan Clay yang tak menginginkan resepsi besar-besaran. Pernikahan rahasia yang harus dilakukan serapat mungkin, agar pihak kampus maupun rekannya yang lain tidak mengetahui jika dirinya telah menikah dengan berondong. Awalnya Martin bersikeras menolak keinginan putranya, namun terpaksa dia menyetujuinya hanya agar Kazuya bisa lebih bersemangat dalam belajar. Karena nantinya Kazuya yang akan menggantikan posisi Martin sekarang. Putranya itu harus dididik secara intensif, sebelum nantinya menjadi pemimpin Mrtz Corporation yang kompeten. Dan Martin yakin jika Clay adalah orang yang tepat untuk dimanfaatkan. Meskipun awalnya ragu karena melihat perbedaan usia yang dimiliki putra dan me

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 4

    Belum sempat hilang rasa terkejutnya setelah mendengar permintaan tulus dari pemuda yang sudah berulang kali mengungkapkan perasaannya itu, terdengar bunyi pintu terbuka. Dua wanita berbeda usia, berdiri di ambang pintu dengan tatapan yang tak kalah terkejutnya. “Ternyata benar yang Pevi bilang, apa kalian akan menikah?” ucap Meghan dengan raut penasaran. Bahkan baru kali ini dia melihat seorang laki-laki berada di kamar anak tirinya. “Apa anda mamanya Clay?” Kazuya yang pertama kali menyahut ucapan Meghan. Hanya sekali melihat pun dia paham akan sosok wanita paruh baya di hadapannya. Apalagi wanita muda tak tahu malu yang Kazuya ingat tak lain adalah adik dari Clay. Kedua wanita itu memiliki wajah yang hampir sama, hanya berbeda usia saja. Bisa dipastikan jika watak mereka pun sama. “Apa kamu lelaki yang akan menikahi, Clay? Siapa kamu? Dari mana asalmu?” ucap Meghan dengan tatapan menelisik. Wajah tampan dengan kulit putih bersih, namun penampilan Kazuya terlihat sedikit

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status