Home / Rumah Tangga / Mendadak Talak / Bertemu Mantan Mertua

Share

Bertemu Mantan Mertua

Author: El Nurien
last update Last Updated: 2025-01-05 17:23:26

 “Lalu apa kamu masih mencintainya dan mau memaafkannya?”

“Sejujurnya aku masih mencintainya.” Ia meraih kedua tangan ibunya. “Tapi, aku janji tidak akan semurah dulu lagi. Aku juga berhak diperjuangkan, bukan?”

“Kamu sudah dewasa, tentu sudah bisa menentukan pilihan. Pesan ibu, pilihlah laki-laki masa depanmu berdasarkan pertimbangan, bukan berdasarkan cinta mati.”

Wahda kembali menunduk. Ia sendiri merasa malu, membayangkan betapa bucin dirinya dulu kepada Bagus.

“Ada saatnya cinta tidak lagi berarti untuk bahtera yang terus menghadapi lautan luas beserta segala ujiannya. Pernikahan yang awalnya dibentuk karena sama-sama saling mencintai pun, sering kandas karena berbagai ujian dan cobaan.”

Wahda mengangkat wajahnya.

“Pilihlah karena dia mampu melindungimu, dan membimbing menjadi lebih baik. Kematangan itu tidak berdasarkan usia, melainkan cara berpikir. Jika dari awal, kalian sama-sama terus berbenah bersama, salin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak Talak    Rembug Keluarga

    "Pikirkanlah! Elo bantu kami edit aplikasi ini sekalian belajar, lalu kita bikin aplikasi baru lagi atau yang ada lo otak atik. Meski mungkin lo belajar mulai nol lagi, gua yakin lo cepat kok nangkapnya, karena sudah pernah ngotak ngatik. Gua taruh palingan 3 bulan. Ya harapannya sih selamanya di sini. Prospek dunia cyber lebih kemilau, Sob."*** "Kak, bagaimana keadaan Ibu?" "Ibu sudah pulang hari ini. Aku minta sehari lagi ya. Aku mau nyadap sehari dulu, lumayan untuk sangu ke sana. Ya?""Baiklah. Aku tunggu ya, Kak."Wahda mengembuskan napasnya. Meski masih kecewa, tetap saja harus disyukuri. Setidaknya lusa ia akan terbebas dari rutinitas yang membuat hubungannya dengan Arsa memburuk.Ia kembali membuka daftar panggilan. Tak lama panggilannya langsung terhubung. "Ya, Wahda? Ada apa?""Nur, bisa nggak kamu yang temani Bagus? Aku ada acara keluarga.""Maaf, Wahda. Sebentar lagi aku ada operasi. Maaf ya." "Ya sudahlah kalau begitu!" keluh Wahda lalu menutup panggilannya tanpa per

  • Mendadak Talak    Tawaran Andrea

    “Alhamdulillah, baik. Tante mengundang Paman Ardiansyah, ibumu juga kamu dan Arsa makan siang nanti.”Wahda tergagap. Arsa mengangkat wajahnya. “A … ada apa ya, Tante?” “Selain menyambung tali kekeluargaan, juga membicarakan gimana kelanjutan hubungan kalian. Sudah saatnya kita membicarakannya.”“Tapi, Tante, Arsa-nya lagi sibuk. Rasanya dia tidak bisa konsentrasi memikirkan itu. Apa tidak menunggu waktu sedikit luang dulu?!”Arsa hanya diam menatap. “Kita ngumpul-ngumpul dulu. Kita bicarakan sama-sama. Di mana ada masalah, kita selesaikan sama-sama. Tante juga akan mengajak Teratai dan Sanad. Siapa tahu Sanad bisa membantu pekerjaan Arsa, kalau memang pekerjaan Arsa sangat banyak. Yang penting kita kumpul dulu ya. Jangan lupa ya, siang di Hotel Delima. Kasih tahu Arsa.”“Arsa ada di sini.”“Syukurlah kalau begitu. Tante tunggu ya!”“Jangan katakan kau tidak bisa datang!” tukas Arsa setelah melihat wajah redup Wahda setelah menutup telepon. “Aku sudah janji siang menemani Bagus CT

  • Mendadak Talak    Cemburu

    "Aaa … badanku capek sekali, kenapa kau malah mengingatkan itu?!" rengek Wahda. Teratai terkekeh. ***Petugas resepsionis menatap heran. Arsa yang baru saja menerima titipan lunch box, bukannya langsung membawa ke kantor, malah membongkarnya di atas meja resepsionis. Ia tersenyum kecut. Ketika melihat hanya satu sendok dengan garpu."Terima kasih," ucapnya lesu. Sambil berjalan, sebelah tangannya membuka layar ponsel, lalu aplikasi pelacak. Langkahnya terhenti ketika melihat titik keberadaan Wahda. Ia memerhatikan jam tangannya, seketika keningnya mengerut.***"Maaf, aku tadi terlelap. Tiba-tiba mendengar dia mengerang kesakitan, jadi agak panik. Kesadaranku tak sepenuhnya pulih, tiba-tiba melihat dia kesakitan. Tanpa pikir panjang aku menelponmu," ucap Nurul Hadi sambil menatap Bagus yang terlelap. Akibat reaksi obat yang diberikan dokter. Wahda mengembuskan napasnya. "Syukurlah dia tidak apa-apa." "Besok dia CT scan, kau mau menemaninya 'kan?" Wahda mengedikkan bahunya. "Apa

  • Mendadak Talak    Luka yang Tersisa

    “Wah, bolehkah aku meminta lagi padamu?”Wahda mengangkat alisnya, lalu mengangguk. “Saat ini, hanya kamu dan Nurul yang kukenal, dan kurasa kamu lebih mengenalku daripada Nurul. Karena itu ….”“Karena itu?”“Kau mau tetap menemaniku sampai aku pulih?”Wahda terdiam. Bukannya tidak mau, tapi bagaimana dengan Arsa? Laki-laki itu juga perlu perhatian. Kenyataannya ia hanya bisa mengangguk. Sebagai seorang dokter, tentu ia harus tetap mengutamakan pasien.Bagus tersenyum semringah. “Terima kasih ya.”“Makanlah, nanti buburnya dingin.”***

  • Mendadak Talak    Permintaan Bagus

    "Iya, aku mengerti. Begini saja, pindah rawatnya ke rumah sakit dia bekerja. Siapa tahu lalu lalang orang-orang di sana bisa membantu memulihkan ingatannya."Wahda tersenyum semringah."Benar juga.""Tapi mungkin kamu sedikit lebih capek, bolak balik dari satu rumah sakit ke rumah sakit itu."Wahda menghela napasnya. "Apa boleh buat. Terima kasih, Dokter. Semoga urusanmu di sana cepat selesai dan cepat balik ke sini.""Amiin. Terima kasih juga atas pengertiannya."***Wahda mendorong kursi roda yang diduduki Bagus menyusuri lorong rumah sakit."Selama

  • Mendadak Talak    Mengembalikan Ingatan

    Andre lagi berdecak mengejek. “Serius amat hidup Lo. Hebat.” Andre mengacungkan dua jempolnya. "Atau jangan-jangan punya mainan baru?!"Arsa hanya merespon dengan tersenyum nyengir."Wah, dari senyumnya mengerikan. Jangan katakan di sana mainan lo perempuan!"Andre teman seasrama dari Jakarta. Anak IT. Andre sering ngajak ke club mereka, yang akhirnya Arsa juga tergiur ikut bersama mereka. Hanya saja, sejak itu ia sudah berprinsip hanya sekadar mainan buatnya. Dari awal, ia hanya ingin mendedikasikan untuk Tante Fatima. Setelah pulang, ia pun melupakan segalanya. Meski sesekali teringat mainan di Amerika jika melihat Angga mengerjakan orderan di kafe Teratai.Ia tidak begitu peduli tentang IT di perusahaan karena sudah ada divisi yang menanganinya. Siap

  • Mendadak Talak    Permainan Arsa

    "Katakan, kau marah padaku?"Wahda menggeleng."Lalu?"Wahda kembali menghidupkan kompor. Ia mengambil spatula, lalu mengaduk masakan. Arsa terus berdiri di sampingnya."Aku cuma sedih, di saat kamu kesulitan aku tidak bisa ngapa-ngapain. Bahkan sekadar mengantar makanan saja juga buatan ibu. Aku iri dengan Cintia. Dia membantumu menyelesaikan masalah kantor, sedang aku? Bisaku cuma merengek."Arsa merengkuh badannya. "Aku tidak butuh itu. Aku hanya ingin kita saling mempercayai dan menjaga kepercayaan."Wahda merapatkan tubuhnya. Aroma parfum Arsa sedikit membuat hatinya terasa lega."Mungkin Cintia

  • Mendadak Talak    Kepercayaan Diri

    "Menurutmu apa dia masih mencintai Bagus?" Arsa tak kuasa menahan kegalauannya."Entahlah. Mungkin saja, mengingat hubungan mereka selama lima tahun, mungkinkah bisa hilang dengan hanya beberapa bulan?"Arsa semakin menunduk."Mengungkit ini, aku hanya bermaksud agar kau berupaya lebih keras lagi. Sangat disayangkan kalau hubungan kalian putus gara-gara ini.""Kenapa? Apakah kamu juga berpikir akan merusak hubungan kekeluargaan?"Teratai menggeleng. "Bukan itu maksudku. Mungkin kalian masih meragukan perasaan masing-masing. Namun, satu hal yang harus kalian tahu, kalian sudah seperti anggota tubuh satu badan. Kalian akan merasa sedih kalau satunya kesusahan. Mungkin emosional asmara kalian masih perlu dipertanyaka

  • Mendadak Talak    Keraguan

    Arsa memerhatikan jam di tangannya. “Sebentar lagi kami ada rapat penting. Aku minta tolong antar ke dalam ya.”Wahda mengangguk.“Terima kasih ya. Aku pergi dulu.”Arsa dan Cintia menjauh. Wahda menatap sedih punggung Arsa dan Cintia, lalu beralih pada tas yang berisi lunch Box buatan ibunya.***Arsa menghempas sebuah dokumen di depan manajer Doni. Sontak semua yang ada di situ terkejut. Dengan heran Doni membuka dokumen dan seketika matanya membesar.“Ini ….”“Jelaskan!” titah Arsa.&

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status