Share

Bab 170

Suasana malam ini seakan berbeda dengan malam-malam sebelumnya, jika dulu disetiap malam akan ada rasa dingin yang membalut dua insan kesepian kini semua terbayar dengan kehangatan yang sedang membakar keduanya.

Nio mendekap Sabrina dengan begitu rindu, dekapan yang tak mampu lagi memeluk erat perut istrinya. Kondisi kehamilan Sabrina memang sudah sangat besar, bahkan tak jarang Sabrina merasa sedikit kesusahan bernafas ketika terlalu banyak berjalan.

Pagi yang begitu indah ketika kedua mata yang baru saja terbuka langsung disuguhi keindahan ciptaan Tuhan, Nio hanya bisa terdiam menatap indah wajah istrinya. Ada rasa bersalah ketika ia mengingat  kembali kejadian dulu, kejadian dimana ia begitu kejam kepada istrinya.

"Maaf," lirihnya membelai pipi chuby istrinya.

Belaian itu perlahan turun dari wajah hingga tubuh istrinya, Nio merasa sangat merindukan istrinya. Rasanya tak cukup jika ia hanya satu kali, hingga akhirnya ia memaksa Sabrina yang sedang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status