Share

Pengkhianatan

last update Last Updated: 2025-01-09 20:28:50

Beberapa hari berlalu, Sandra merasakan ada yang janggal pada Alan. Terakhir kali, dia mendapati Alan keluar kamar di tengah malam dengan alasan mencari udara segar. Namun, ada seulas senyum aneh yang terukir di wajahnya saat itu. Senyum yang tidak biasa Sandra lihat. Kecurigaan itu terus menggerogoti hatinya.

Malam ini, Sandra memutuskan untuk mengikuti Alan diam-diam. Dengan hati berdebar, ia pura-pura tertidur dan berusaha menunjukkan wajah setenang mungkin saat menyadari Alan bangkit dari ranjang.

Hati Sandra semakin berdebar kencang. Ia sedikit membuka mata dan melihat Apan keluar dari kamar. Perlahan Sandra bangkit dan membuntuti Alan yang berjalan menuju belakang rumah.

Tanpa menimbulkan suara Sandra berjalan mengendap-endap, lalu dia sedikit mengernyitkan dahi kala mendapati Alan masuk ke dalam kamar Rani.

Hati Sandra menjadi semakin berdebar dan banyak pertanyaan liar menyusup ke dalam benaknya. Dia mencoba mendekat dan meraih sebuah bangku kecil untuk menjadi pijakan agar di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendua Kala Istriku Koma   Pengkhianatan

    Beberapa hari berlalu, Sandra merasakan ada yang janggal pada Alan. Terakhir kali, dia mendapati Alan keluar kamar di tengah malam dengan alasan mencari udara segar. Namun, ada seulas senyum aneh yang terukir di wajahnya saat itu. Senyum yang tidak biasa Sandra lihat. Kecurigaan itu terus menggerogoti hatinya.Malam ini, Sandra memutuskan untuk mengikuti Alan diam-diam. Dengan hati berdebar, ia pura-pura tertidur dan berusaha menunjukkan wajah setenang mungkin saat menyadari Alan bangkit dari ranjang.Hati Sandra semakin berdebar kencang. Ia sedikit membuka mata dan melihat Apan keluar dari kamar. Perlahan Sandra bangkit dan membuntuti Alan yang berjalan menuju belakang rumah.Tanpa menimbulkan suara Sandra berjalan mengendap-endap, lalu dia sedikit mengernyitkan dahi kala mendapati Alan masuk ke dalam kamar Rani.Hati Sandra menjadi semakin berdebar dan banyak pertanyaan liar menyusup ke dalam benaknya. Dia mencoba mendekat dan meraih sebuah bangku kecil untuk menjadi pijakan agar di

  • Mendua Kala Istriku Koma   Curiga

    "Jadi bagaimana kondisi menantu saya, Dok?"Hari bertanya pada seorang dokter wanita yang baru saja selesai memeriksakan Rani. Dokter itu tersenyum yang membuat Hari menyakini jika kondisi Rani baik-baik saja. Namun, rasa penasaran Hari belum terjawab jika belum mendengarkan penjelasan dokter. Dia menatap sang dokter dengan penuh antusias. Sementara Rani telah duduk di sampingnya."Selamat ya, Pak. Nona Rani sekarang tengah hamil. Usia kandungannya sudah memasuki lima minggu. Tolong jaga asupan makanan dan juga istirahat yang cukup! Saya akan resepkan vitamin serta asam folat untuk Nona Rani."Setelah berkonsultasi dan keluar dari ruang dokter, Hari dan Rani duduk di kursi menunggu obat yang diresepkan oleh dokter.Hari menoleh pada Rani dengan senyum yang mengembang. Tampak jelas kebahagiaan memancar di kedua bola matanya.Namun, tidak dengan Rani. Gadis itu terlihat menggigit bibir bawahnya dengan raut wajah bingung.Menyadari pesaraan gelisah yang dialami Rani, Hari pun menghela n

  • Mendua Kala Istriku Koma   Hamil

    Alan segera bangkit berdiri. Sedangkan Rani membetulkan rambut lalu memberi isyarat pada Alan agar masuk ke dalam kamar mandi.Setelah Alan masuk ke dalam kamar mandi, barulah Rani membukakan pintu kamar. Di depannya, sudah berdiri Sandra dengan pandangan menusuk. Menjadikan Rani menelan ludah meski wajahnya terlihat tetap tenang."Nona Sandra, ada apa?""Ran, kamu lihat Alan, nggak? Aku udah di cari-cari tapi kok nggak ada?"Rani menggelengkan kepala. "Saya nggak tahu, Nona. Mungkin Tuan Alan sudah pergi ke kantor."Sandra menghela nafas. "Nggak mungkin, Rani. Hari ini kan, hari Minggu. Lagian hp sama mobilnya Alan masih ada. Jadi pasti dia ada di sekitaran rumah."Rani menggaruk tengkuknya. Tampak salah tingkah yang membuat Sandra menyipitkan mata. Lalu Sandra menjulurkan leher, seakan ingin menengok isi kamar Rani."Aku boleh masuk ke kamar kamu, nggak?" tanya Sandra yang seketika mengejutkan Rani. Begitu pula dengan, Alan yang ada di dalam kamar mandi. Dia mendengar dengan jelas

  • Mendua Kala Istriku Koma   Hasil

    Sandra duduk di samping Alan di sebuah sofa panjang yang ada di tepi kolam. Mereka dikelilingi oleh sahabat Sandra yang sedang menikmati hidangan diiringi dengan obrolan receh.Sandra melingkarkan tangan di lengan Alan dengan gayanya yang manja. Lalu dia menyandarkan kepala ke pundak sang suami tercinta. Sementara Alan duduk dengan kedua bola mata terus memandangi Rani. Tampak wanita itu duduk di area sudut taman tengah makan sangat lahap. Melihat itu, Alan tak sadar menyunggingkan sebuah senyum gemas."Sayang, aku haus nih. Boleh ambilin aku minum?"Sejenak Alan terperangah, sadar jika dirinya sedang memandang Rani sejak tadi. Lalu dia pun bangkit berdiri meninggalkan Sandra yang terus saja menceritakan salah seorang teman sosialitanya yang kini menikah dengan bule.Sepeninggalan Alan, seorang teman yang duduk paling dekat dengan Sandra, mencolek lutut Sandra sambil memberi kode melirikan ke arah Alan."San, kamu nggak curiga suami kamu selingkuh?""Hah? Memangnya suamiku selingkuh?

  • Mendua Kala Istriku Koma   Dicek

    Rani memutuskan untuk menunggu Alan dan Jia di dalam mobil. Selama beberapa menit, Rani mengecek kalender di ponselnya sambil mengingat-ingat terakhir kali dia menstruasi.Detak jantung Rani seketika berdenyut dua kali lebih cepat, begitu pula dengan ujung jemarinya yang mendadak dingin setelah Rani memastikan jika dia sudah terlambat satu bulan.Pintu mobil belakang terbuka dari luar. Membuat Rani tersentak kaget melihat Alan yang tengah kesusahan menggendong Jia dan hendak merebahkan sang putri kecilnya itu ke kursi belakang mobil.Kedua bola mata Jia terlihat sayu, pertanda dia sudah mengantuk berat. Alan membenarkan posisi Jia agar nyaman tidur selama perjalanan pulang. Kemudian dia beralih duduk di kursi pengemudi."Kamu kenapa? Bukannya temenin Jia pilih baju, malah kabur," ucap Alan sinis. Dia meletakan paper bag berisi gaun pesta milik Jia ke pangkuan Rani."Kita bisa nggak, mampir dulu ke apotek. Aku mau beli sesuatu," Rani berkata sambil meremas tali paper bag dengan sangat

  • Mendua Kala Istriku Koma   Terlambat Datang Bulan

    Satu bulan kemudian.Krrriingg... Kriiinngg... Krrriinngg...Rani membuka matanya dan menjulurkan tangan untuk mematikan alarm yang menggemparkan seluruh kamar. Dengan sekuat tenaga, Rani bangkit lalu duduk di atas kasur.Dia mengecek beberapa pesan yang masuk ke ponselnya. Salah satu diantaranya ialah pesan dari Rian yang mengabari jika dirinya sudah tinggal di rumah yang dibeli oleh Hari.Rian bahkan mengirim beberapa foto sudut rumah yang membuat Rani tersenyum sumringah. Rani sangat bahagia karena kini dia dan adiknya tak lagi hidup menderita di bawah asuhan sang paman.Rani tersadar jika semua itu terjadi berkat kebaikan hati Pak Hari dan seketika itu, Rani tersadar jika dia sama sekali belum menunjukkan sikap apapun sebagai tanda terima kasih pada Pak Hari.Rani menyandarkan punggung ke headboard. Lalu teringat akan saran dari Zahra satu bulan yang lalu untuk mengikuti saja arah takdir membawa diri ke jalan yang mana dan hanya dengan menuruti kemauan Pak Hari, yang bisa Rani lak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status