Share

7

"Mama mama ..." lirih seorang gadis kecil dengan mata terpejam memanggil mamanya.

Erlan menepuk pelan punggung putrinya pelan dengan perasaan sesak. Ia tidak bisa membayangkan kepedihan yang dirasakan oleh putrinya yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya. Jangankan kasih sayang, melihat saja tidak pernah.

"Maafin papa, nak," bisiknya pelan. Ia akan melakukan apa saja untuk anaknya.

Percayalah jika di luar ia dingin, maka tidak jika ia berada di rumah bersama keluarganya, maka ia akan hangat dan penuh kasih sayang.

Dulu waktu ia masih bersama dengan ibu dari anak anaknya juga, ia adalah sosok lelaki yang ceria dan murah senyum tidak seperti sekarang yang sudah seperti tembok saja, datar dan dingin seperti kutub utara.

"Semoga kalian bahagia selalu, nak." Erlan memeluk kedua anaknya. jika anak anak sedang sakit, ia memang tidur di kamar anaknya karena tidak tega meninggalkan kedua anak kembarnya dalam kondisi sakit meski hanya satu malam saja.

***

Keesokan harinya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status