Share

Dijodohkan Sejak Kecil

Anyelir menyimpan kembali tas lusuhnya ke dalam lemari. Lalu ia menoleh ke arah pintu yang terus diketuk dari luar.

"Masuk!"

Pintu terbuka, kepala Mbok Siwi nongol dan terlihat begitu khawatir.

"Nyonya, saya lihat kau sedang kurang sehat? Apa mau saya antar berobat?"

Anyelir mengerjapkan matanya. Terharu dengan sikap perhatian yang ditunjukkan Mbok Siwi. Wanita paruh baya itu menghampiri Anyelir yang kini duduk di tepi pembaringan.

Rasa mual di perutnya sudah tidak sehebat tadi. Hanya saja, ia masih shock karena Abimanyu mengetahui kehamilannya.

Anyelir memijit pelipisnya yang berdenyut sakit. Kepalanya sekarang yang pusing.

"Tidak usah Mbok, sepertinya aku hanya masuk angin." Anyelir beralasan.

"Kalau begitu, Mbok bikinkan teh jahe untuk menghangatkan perutmu." Mbok Siwi membalikkan tubuhnya ke belakang.

"Tidak usah, Mbok. Aku sudah bikin teh hangat tadi. Aku rasa itu saja sudah cukup." Anyelir melirik ke arah segelas teh yang masih utuh yang sejatinya teh itu sengaja ia buat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status