Share

Kekasih Suamiku

Author: Rein Azahra
last update Last Updated: 2023-02-01 14:29:34

Anyelir sudah pernah melihat wanita itu di mall, jadi ia sudah tidak terkejut mendengar pengakuan wanita itu.

Anyelir tertegun melihat wajah cantik wanita itu, meskipun umurnya terlihat lebih tua darinya tetapi dia mengakui kalau Lidya memang terlihat sangat cantik.

"Nona Lidya, aku harap kau sedikit lebih sopan pada Nyonya Anyelir. Bagaimanapun juga dia adalah istri dari Tuan Abimanyu sekarang." Mbok Siwi sepertinya tidak menyukai sikap pongah Lidya terhadap Anyelir.

Lidya memutar bola matanya. Ia melirik sekilas pada pembantu yang dari awal memang tidak pernah menyukai dirinya.

Terdengar langkah kaki Abimanyu menuruni anak tangga. Lidya langsung memasang wajah manjanya dan tersenyum manis kepada laki-laki itu.

"Sayang, jadi wanita ini istrimu?" tanya Lidya dengan nada merajuk bergelayut manja pada tubuh kekar Abimanyu. Kedua matanya menatap sinis pada Anyelir yang masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.

"Iya, tapi kau jangan khawatir, hubungan kami hanya sebatas status di atas kertas." Abimanyu tersenyum manis pada Lidya.

Anyelir merasa jengah melihat tingkah mesra yang berlebihan dari Lidya. Anyelir pun ingin pergi meninggalkan sepasang kekasih yang membuatnya risih itu.

"Tunggu dulu!" Anyelir menghentikan langkahnya karena kali ini ia mendengar Lidya memanggilnya.

"Aku tahu kau adalah istri dari Abimanyu, tapi perlu kau ketahui juga jika aku dan Abimanyu sudah bersama cukup lama dan kami adalah sepasang kekasih. Jadi aku ingin kau mengerti dengan hubungan kami sekarang...." Lidya seolah meminta izin dan menegaskan kembali tentang hubungannya bersama Abimanyu. Dan menyiratkan kalau Abimanyu adalah miliknya.

Anyelir hanya mendesah halus. Tanpa di kasih tahupun ia sudah tahu akan hal itu.

"Silakan saja, aku tidak akan mengganggu hubungan kalian." Tanpa menoleh Anyelir menjawab keresahan yang dirasakab Lidya.

"Aku minta maaf...." Tiba-tiba Lidya meminta maaf pada Anyelir membuat Anyelir menautkan alisnya.

"Maaf untuk apa?" Anyelir tidak mengerti dengan maksud permintaan maaf Lidya padanya.

Tiba-tiba saja gadis itu bersikap sangat manis dan sopan di depan Abimanyu. Berbeda dengan saat tadi, ketika dia baru pertama kali masuk. Tatapannya sangat sinis dan menusuk.

Kali ini Lidya seperti kucing manis yang ingin mendapat perhatian lebih dari tuannya.

"Maaf karena akulah hubungan kalian jadi tidak mulus seperti ini. Abimanyu terlalu mencintaiku jadi dia menolak perjodohan ini. Kamu jangan terlalu kecewa ya." Lidya begitu percaya diri, dia berharap bisa memanasi hati Anyelir yang sebenarnya sudah mati rasa.

Kata-kata Lidya membuat Anyelir tersenyum getir. Apa maksud wanita itu mengatakan hal ini padanya. Bukankah seharusnya tidak saling menggangu saja sudah cukup? Apakah wanita ini bermaksud mengejeknya dengan berpura-pura polos seperti ini?

"Kau tidak perlu meminta maaf padaku. Jalani hidup kalian seperti apa yang kalian inginkan." Anyelir memutar bola matanya dan berkata dengan tegas.

"Kenapa kau bersikap seperti itu? Lidya dengan tulus meminta maaf padamu, kenapa sikapmu seperti tak acuh seperti itu? Apa kau tidak menghargai niat baiknya?" Abimanyu mencekal lengan Anyelir yang hendak beranjak dari hadapannya.

Anyelir menghembuskan nafasnya kembali. Ia sendiri tidak tahu harus bersikap bagaimana untuk menghadapi situasi ini. Apakah ia juga harus minta maaf pada Lidya karena telah dijodohkan dengan Abimanyu dan mengganggu hubungan mereka?

Menurutnya sikap Lidya saja sudah aneh, lalu apakah ia juga harus bersikap aneh seperti dia? Terlalu bersandiwara. Seperti perempuan tertindas di adegan sinetron.

"Lalu aku harus bersikap bagaimana?" Anyelir mendesah kesal.

Abimanyu menatap Anyelir dengan tatapan yang begitu menakutkan. Anyelir menahan nafasnya sejenak.

Apakah dia telah menyinggung lekaki ini? Terus kenapa dia marah. Anyelir berusaha melepaskan tangan Abimanyu dari lengannya.

"Abi, sudahlah jangan marah, aku yang salah." Lidya menarik tangan Abimanyu.

"Kalian telah menikah, seharusnya aku tidak boleh datang ke rumahmu, maaf kalau aku telah menggangu kalian, aku akan pulang." Lidya mengusap lengan Abimanyu mencoba menenangkan pria itu.

Anyelir masih terpaku di tempatnya menatap wajah Abimanyu yang tampak dingin.

Lidya benar-benar pintar bersandiwara. Di situasi sekarang ini Anyelir justru terlihat menjadi pihak yang paling jahat.

"Yang seharusnya pergi dari sini bukan kamu," sindir Abimanyu dengan nada suara yang datar tapi cukup menggetarkan hati Anyelir.

Abimanyu menarik tangan Lidya yang akan beranjak dari sisinya. Lidya terkejut menerima perlakuan ini dari Abimanyu. Kali ini Abimanyu benar-benar mempertahankannya di depan perempuan lain dan Lidya sangat senang dengan hal ini.

Sudah bertahun-tahun ia berusaha mendapatkan hati pria tampan ini tapi selalu gagal sampai akhirnya ia bisa melangkah sejauh ini dan berhasil membuat kemajuan dalam hubungannya dengan Abimanyu. Tapi tetap saja perempuan itu tak bisa menggenggam hati Abimanyu sepenuhnya.

Abimanyu menarik tangan Anyelir dan membawanya masuk ke dalam kamar dengan kasar. Wajahnya terlihat garang dan menyeramkan.

Abimanyu menghempaskan tubuh Anyelir ke atas kasur. Wajah dinginnya membuat nyali Anyelir menciut. Gadis itu bangun dan duduk di tepi pembaringan dengan wajah bingung.

Pergelangan tangannya bahkan terasa sakit karena cengkraman Abimanyu barusan.

"Dengar ya, Anyelir. Aku harap dalam waktu tiga bulan ini jangan sampai membuatku marah dan mencari masalah denganku. Karena kalau tidak, aku tidak akan segan menendangmu keluar dari rumah ini." Suara Abimanyu dingin dan datar. Membuat hati Anyelir seperti ditusuk sembilu.

"Tidak akan, aku tidak akan mungkin berani mencari masalah denganmu," tukas Anyelir dengan cepat.

Meskipun sebenarnya ia masih tidak tahu persis letak kesalahannya dimana. Tapi demi meredakan kemarahan Abimanyu, Anyelir lebih memilih untuk mengalah.

"Kau tahu Lidya kekasihku, kan? Jadi mulai sekarang kau harus lebih bersikap hormat padanya. Jangan berani kurang ajar seperti tadi." Abimanyu masih terlihat marah.

Bersikap hormat pada Lidya? Anyelir hanya bisa tersenyum getir.

Dia tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan oleh pria itu. Tapi ketika harus bersikap hormat pada wanita itu, harga dirinya seolah tercabik.

Tapi Anyelir berusaha untuk bersabar ia hanya butuh waktu tiga bulan untuk tetap berada di sisi Abimanyu yang menyebalkan.

"Nanti malam aku tidak akan pulang. Aku harap kau mengerti."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kejora
Tetap semangat kakak Author. Ceritanya menggemaskan ...
goodnovel comment avatar
Kejora
nggak usah nunggu sampai waktu tiga bulan Abi. sebulan aja sudah bikin jiwa lelakimu hareudang ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mengejar Cinta CEO Dingin   Menemaninya Meeting

    "Ini adalah ruangan file. Semua file di sini tidak ada yang boleh bocor ke luar. Jika ada dokumen yang sudah tidak dipakai maka kau harus segera menghancurkannya." Lidya mulai memperkenalkan detail pekerjaan Anyelir. Gadis itu hanya mengangguk dan mendengarkan semua perkataan Lidya dengan seksama bahkan sesekali gadis itu akan mencatatnya di buku catatan karena takut kalau ia akan lupa. Lidya juga memberitahukan ruangan lain dan tugas-tugas Anyelir sebagai sekretaris kedua di perusahaan ini. "Pokoknya tugas kamu setiap pagi adalah membuatkan kopi untuk Pak Abimanyu. Ingat selama j kerja, kau harus memanggil dengan sopan." Lidya berkata dengan wajah datar. "Baik, akan saya lakukan." Anyelir berkata dengan lebih sopan pada Lidya, karena sekarang mereka adalah rekan kerja dan di sini Lidya adalah seniornya. Telpon di meja kerja Lidya berbunyi. Dengan cepat gadis itu mengangkatnya karena ia tahu kalau telepon itu dari Abimanyu. "Tolong bawakan aku segelas kopi lagi, yang seperti tad

  • Mengejar Cinta CEO Dingin   Menjadi Sekretaris Abimanyu?

    Anyelir dan Nona receptionis itu menengok ke arah datangnya sumber suara. Kedua security itu pun sontak langsung melepaskan pegangannya dari tangan Anyelir.Suara langkah sepatu mendekat ke arah mereka, Anyelir bisa melihat dengan jelas sosok Abimanyu yang kini melangkah menghampirinya.Pria itu sepertinya baru datang dan baru keluar dari dalam mobilnya. Nona resepsionis terlihat begitu ketakutan saat melihat wajah dingin Abimanyu yang menatap tegas ke arahnya. 'Siapa yang mengizinkanmu untuk mengusir Anyelir dari kantor ini?" tanya Abimanyu dengan intonasi suara yang sedikit lebih tinggi dari biasanya.'Ma—Maafkan saya, Tuan. Saya pikir nona ini hanya sekedar mengada-ngada karena yang saya tahu di kantor ini sedang tidak membuka lowongan kerja." Nona resepsionis itu menjawab dengan gugup. wajahnya benar-benar terlihat ketakutan karena melihat Abimanyu yang sepertinya begitu marah. "Lain kali jangan melakukan hal ini sebelum konfirmasi kepadaku, kalau tidak kau bisa saja yang aku p

  • Mengejar Cinta CEO Dingin   Diusir dari Kantor

    Abimanyu duduk terdiam di kursi kerjanya. Hari ini dia sulit sekali berkonsentrasi. Beberapa kali dia terbengong tiba-tiba saat sedang melakukan meeting bersama dengan para staff-nya. Bayangan tubuh Anyelir terus menari-nari di pikirannya. Ia tidak menyangka kalau wanita itu mempunyai tubuh yang begitu seksi. "Sial! Kenapa aku terus terbayang-bayang tubuh ha//Anyelir padahal hanya terlihat bagian belakangnya saja." Abimanyu menyugar rambutnya dengan kasar. Dia mengusap wajahnya sendiri yang tiba-tiba saja terasa hangat.Entah kenapa dia merasa begitu terpesona untuk pertama kalinya saat melihat tubuh seorang wanita. Tok tok.Suara ketukan pintu terdengar dari luar."Masuk!"Lidya menjulurkan kepalanya sebelum ia masuk ke dalam ruangan Abimanyu."Sayang hari ini kau ada meeting dengan klien, setengah jam lagi kau harus menemuinya di restoran yang sudah dijanjikan sebelumnya." Lidya memberitahu schedule dari Abimanyu. "Panggil aku 'Pak' ini kantor, jadi kau harus bisa membedakan pan

  • Mengejar Cinta CEO Dingin   Besok Aku Siap Bekerja

    "Hah...!?" Abimanyu terperangah mendengar pertanyaan dari Anyelir. Ia tak menyangka jika Anyelir begitu antusias menerima tawaran pekerjaan darinya. "Secepatnya kau bisa bekerja di perusahaanku," jawab Abimanyu sembari menelan salivanya. Dia belum mengkoordinasikan hal ini dengan staff kantornya. Jadi belum tahu di mana kira-kira Anyelir akan ditempatkan. "Baiklah, kalau begitu mulai besok aku siap bekerja." Anyelir tersenyum penuh semangat. "Uhuk... uhuk!" Abimanyu langsung tersedak. Gadis bodoh ini, dia pikir menyiapkan perkerjaan yang belum ada itu mudah? "Kau kenapa?" Anyelir menepuk punggung Abimanyu dengan cemas. "Tidak apa-apa aku baik-baik saja." Abimanyu mengangkat sebelah tangannya. Ia melonggarkan dasi yang dipakainya untuk sedikit melegakan napasnya. Abimanyu langsung mengantarkan Anyelir pulang ke rumahnya. Mbok Siwi langsung menyambut kedatangan wanita itu dengan gembira. "Selamat datang kembali, Nyonya Anyelir." Mbok Siwi hanya tidak tahu kalau Anyelir masuk ru

  • Mengejar Cinta CEO Dingin   Lelaki Egois

    Tiga hari Anyelir dirawat di rumah sakit dan selama itu pula Dimas selalu setia menemaninya. Hari ini Anyelir akan pulang dan kembali ke rumah Abimanyu. Namun sayang, karena ketahuan sedang hamil, Anyelir tidak diperbolehkan lagi bekerja di restoran tempatnya bekerja kemarin. "Apa kau yakin kau akan bisa pulang sendiri ke rumah suamimu?" Nyonya Hera terlihat cemas melihat Anyelir yang bersikeras ingin pulang ke rumah Abimanyu sendirian. Padahal Dimas sudah siap akan mengantarkannya pulang. Lelaki itupun sengaja datang untuk menjemput Anyelir dari rumah sakit. "Aku yakin, Bu. Lagipula aku akan naik taksi dan itu pastinya akan aman. lebih baik ibu pulang saja bersama Dimas. Tolong ya, Dim, antarkan ibuku pulang ke rumah." Anyelir mengalihkan pandangannya pada Dimas yang masih terdiam. Dimas sepertinya masih ingin mengantarkan Anyelir, tapi ia tahu kalau Anyelir lebih mengkhawatirkan ibunya. Jadi lelaki itu pun tak bisa berkata apa-apa lagi selain menuruti keinginan Anyelir. "Baikl

  • Mengejar Cinta CEO Dingin   Mengatur Siasat

    Abimanyu kekur dari rumah sakit dengan hati yang masih diliputi amarah. Harga dirinya merasa benar-benar terinjak. Namun entah kenapa ia merasa kesal melihat kedekatan Anyelir dan Dimas. Nyonya Hera yang belum tahu akar permasalahannya berdiri terpaku dengan wajah bingung. "Sebenarnya apa yang terjadi, Sayang?" "Bu, semua ini hanyalah salah paham. Abimanyu sudah mengetahui kehamilanku dan dia tidak terima akan hal ini. Aku bisa memakluminya dan dia pun pasti merasa dibohongi olehku. Aku minta waktu tiga bulan sebelum pernikahan ini benar-benar berakhir." Anyelir berusaha menjelaskan secara singkat di depan ibunya dan juga Dimas. "Semuanya gara-gara Ibu." Nyonya Hera tergugu dengan berlinang air mata. Ia merasa telah membuat hidup anak gadisnya hancur. Untuk apa ia hidup kalau hanya untuk melihat penderitaan yang dialami oleh Anyelir. "Bu, semua ini bukan salah Ibu, jangan menyalahkan diri seperti itu." Anyelir meraih tangan keriput ibunya dan ikut menitikkan air matanya. Ia tak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status