Share

Part 110

Zea masuk kamar Alina sambil membawa segelas air putih dan dua butir obat, kemudian memberikan pada wanita itu. Setelah memastikan Alina meminum obat tersebut, Zea naik ke atas tempat tidur kemudian berbaring di sana. “Semenjak Mama dan Papa kembali bersama, kita enggak pernah lagi tidur seranjang seperti dulu. Padahal selama enam tahun, Zea selalu dalam dekapan Mama, dibelai, dan diselimuti.”

Alina yang duduk bersandar di kepala ranjang berbaring di sebelah putrinya, kemudian memiringkan badan hingga mereka saling tatap. “Sini Mama belai.”

Zea mendekatkan kepalanya pada Alina. Matanya terpejam, menikmati sentuhan yang telah lama tidak ia rasakan. “Ma.”

“Hm?”

Zea membuka mata, kemudian menatap Alina. “Zea udah enggak perawan.”

Sontak, ucapan Zea membuat Alina kaget. Bukan karena putrinya tak perawan yang membuat wanita itu terkejut, melainkan keterbukaan Zea menceritakan apa yang sudah ia lalui. “Wajar. Kan, sudah menikah.”

Alina tak menyangka putrinya yang hidup dan tumbuh bersaman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
kiyat yulia
semangat Rosa.mulai dari awal lagi
goodnovel comment avatar
Yunaisha P
Rosa bisa kok bangkit lagi, punya bakat nge desain juga... yang aku kasian shanum sih sebenernya... Rosa beruntung banget ada Meri yang nemenin...
goodnovel comment avatar
Imma Rush
up sehari 2 X thorrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status