LOGINSaat kereta kuda bergerak, tubuh di dalamnya otomatis berguncang pelan. Ia membuka mata dan menatap kedua tangannya.
Sehelai kain tipis berwarna merah menghalangi pandangannya. Ia menggerakkan tangannya untuk menyingkirkan kain tipis itu dari kepalanya. “Apa ini?” Dia bergumam pelan. Kalau mengingat kembali percakapan orang-orang sebelum kereta kuda ini bergerak, seharusnya Tuan Putri yang mereka sebut itu adalah dirinya, bukan? ‘Dan mereka bilang, kami sedang dalam perjalanan ke Kekaisaran Fuyue?’ Hanya butuh lebih dari dua detik bagi gadis ini untuk mengetahui apa yang terjadi. Karena kejadian ini, sedikit banyak mirip dengan mimpinya sebelumnya. Xiao Lianhua. Gadis delapan belas tahun yang duduk di bangku kelas tiga SMA, tewas tertabrak truk karena menyelamatkan temannya dari maut. ‘Sialan …, apakah ini kilas balik? Kenapa yang kuingat hanya mimpi itu saja?’ dia merasa frustasi. Tapi tentu saja dirinya tidak bisa melakukan apa pun. Karena otaknya masih belum mencerna situasi ini dengan benar. Hingga seseorang mengetuk jendela kereta sebanyak tiga kali. “Selamat siang, Tuan Putri Kedua.” Dia membuka jendela itu, dan melihat seorang pria paruh baya dengan pakaian yang sangat aneh, seperti zirah perang. Tersenyum padanya sambil duduk di atas kuda yang melaju sekencang kereta kudanya. “Maaf, karena berangkat tanpa memberitahu Anda. Tampaknya Anda sangat lelah beberapa hari terakhir. Jadi saya tidak berani membangunkan Anda.” “A-ah …, baiklah ….” Gadis itu tersenyum kikuk, karena sepertinya pria ini meremehkannya tapi membungkus sifat itu dengan senyum penuh hormat. ‘Munafik sekali.’ “Anu …, apakah Anda lapar? Saya bisa pergi ke permukiman terdekat untuk membeli dua bungkus mantau untuk Anda.” “Kau benar-benar mau memisahkan diri dari rombongan demi membeli makanan untukku?” tanyanya. “Te-tentu saja, kesehatan Tuan Putri Kedua adalah prioritas bagi kami.” “Begitu …, kalau sampai rela memisahkan diri dari rombongan, kenapa kau hanya akan membeli mantau saja? Apakah menurutmu aku bersedia memakan makanan yang tidak mengandung gizi itu?” “Eh? Bukan begitu—” Dia tersenyum tipis. “Apakah kau tidak lebih menghormati aku, Lin Ruyue, yang akan menjadi menantu Kekaisaran ini?!” Pengawal itu terdiam sambil menyeka keringat di pelipisnya. Sementara gadis itu terdiam. Dan dia mulai gelisah karena perkiraannya tidak salah sama sekali. ‘Apakah aku benar-benar menjadi Lin Ruyue?’ Dia menyadari bahwa yang dia rasakan saat ini tidak berbeda jauh dengan mimpi sebelumnya. Dan mimpi itu mungkin adalah hal yang akan terjadi di masa depan sekitar beberapa jam lagi, persis seperti permulaan bab di novel Pernikahan Putri Pertama yang sangat disukainya itu. ‘Apakah aku akan mati di sini? Begitu saja? Sialan ….’ Dia mulai mencari cara untuk meloloskan diri dari kematian itu. Disebutkan di novel, bahwa Lin Ruyue mati karena longsor gunung yang menewaskan hampir seluruh rombongan pengantinnya. Dia menghela napas, lalu mengetuk kembali jendela. Pengawal yang tadi menyejajarkan langkah kudanya dengan kereta kuda pengantin. “Ya, Tuan Putri.” Ekspresi wajahnya saat ini menunjukkan bahwa dia tidak terbiasa dengan interaksi Lin Ruyue yang terang-terangan. “Aku akan memaafkan mulutmu yang bodoh itu kalau kau mau menepikan kereta dulu sebelum memasuki pegunungan.” “Apa?! Yang benar saja, Tuan Putri. Nanti kita tidak akan bisa sampai ke seberang gunung sebelum gelap.” Pengawal itu mengepalkan tangan, dalam hatinya, ia menahan rasa jengkel yang tidak terkira. Kalau menunda perjalanan selama beberapa jam, setidaknya mereka akan menemui matahari terbit di tengah perjalanan melewati pegunungan. Itu bisa memberi waktu bagi Lin Ruyue untuk memikirkan rencana melarikan diri dari kematian keduanya. “Tidak apa, toh bergegas pun tetap tidak akan sampai di sana pada senja hari. Sebagai pengawal, kau tidak tahu ya, kalau Pegunungan ini selalu membutuhkan sehari penuh untuk melewatinya?” Pengawal itu terdiam lagi. Terdengar suara gemeretuk gigi meski samar. “Aku yakin pasti da penginapan dan kedai kecil di depan sebelum memasuki wilayah pegunungan. Kita berhenti di sana dan makan, aku lapar.” “Ba-baik …,” pengawal itu menjawab terpaksa. “Cepat sampaikan pada pemimpin rombongan di depan kalau aku ingin berhenti.” Dia sengaja beralih duduk ke sisi jendela, dan mendengar pengawal itu menggunjingnya di belakang. “Apa-apaan dia itu? Bukankah sejak pagi hanya sibuk menangis dan mengurung diri karena tidak bisa menolak pernikahannya? Kenapa sekarang malah mencoba menyuruh-nyuruh kami?” Mendengar perkataan pengawalnya itu, Lianhua hanya bisa menghela napas panjang. ‘Lin Ruyue. Selain hanya dijadikan NPC tidak penting oleh penulis aslinya sampai-sampai karakteristiknya pun tidak pernah disebutkan, rupanya kamu juga menjadi tuan putri yang dibenci bawahanmu sendiri, ya ….’ ‘Kesalahan apa yang kulakukan di kehidupan sebelumnya sampai-sampai harus menanggung penderitaanmu, Lin Ruyue ….’ Gertakan kecilnya cukup untuk menunjukkan pada mereka, bahwa Lin Ruyue bukanlah wanita yang bisa diremehkan begitu saja. Dan hal itu benar-benar terbukti beberapa saat setelahnya.Istana Kekaisaran Fuyue."Yang Mulia,"Feng Xin, seorang bawahan setia Yan Haoxuan berlutut dihadapannya begitu tiba."Bagaimana? Kau sudah bisa mengkonfirmasi berita itu?" tanya Yan Haoxuan.Seorang pria muda berusia awal dua puluhan yang berwatak tenang ini adalah tokoh utama pria dalam dunia ini. Dia tinggal di Istana Mingxiao dan memiliki bawahan terpercaya."Kecelakaan itu memang mengerikan. Bahkan tidak ada satupun yang selamat, Yang Mulia. Butuh satu minggu penuh untuk membersihkan jalurnya. Dan tubuh Tuan Putri Kedua Kerajaan Qing memang tidak ditemukan.""Saya menyusup di antara 300 orang yang dipekerjakan itu dan tidak ada satupun diantara kami yang menemukan tubuh Tuan Putri.""Beberapa dari mereka berpikir tubuhnya tergelincir ke bawah dan dimakan macan kumbang. Ada juga yang berpikir dia melarikan diri.""Tapi menurut saya yang kedua ini sangat tidak mungkin, karena dapat dipastikan Tuan Putri tergelincir dengan Anda saat bencana itu terjadi. Lalu dia terpisah begitu saja
Dia sedang duduk di depan meja rias—sekarang telah benar-benar manjadi meja rias. Sambil menjajal perias wajah yang baru saja di belinya.“Kau menghabiskan semua uangmu.” Jiu'er memperhatikan Lin Ruyue dari meja makan. “Menurut yang kudengar di kedai teh tadi, seharusnya pihak kerajaan tidak akan membatalkan pernikahan itu.”Lin Ruyue menatap pantulan dirinya di cermin setelah memakai perias wajah. "Kau mengkhawatirkan gaun dan perhiasan pernikahanku? Lagi pula mereka bisa membeli dan membuatnya berulang kali. Baju merepotkan itu hanya bisa menjadi sampah kalau tidak dijual.”Jiu'er tidak menjawab, dia juga tidak begitu penasaran.Lin Ruyue menarik napas panjang, kemudian berbalik menatap Jiu'er dengan 'wajah' barunya. Dia tersenyum hangat. "Jiu'er, sebenarnya dulu, aku tidak bisa melakukan banyak hal yang ingin kulakukan. Dan aku tidak seboros dan semanja yang kau dengar. Maukah kau memercayai?"Jiu'er terdiam. Lebih tepatnya, dia bertanya-tanya apa yang dilakukan wanita yang kini te
Lin Ruyue duduk di meja rias—meski bukan meja rias sungguhan, setidaknya cermin perunggu di atasnya membuat meja ini memenuhi kualifikasi meja rias.Dia mengusap rambutnya yang berwarna kemerahan, menatap pantulan dirinya di cermin."Kau jadi seperti orang Kerajaan Jiang." Jiu'er berkomentar sambil melipat lengan di depan dada.Lin Ruyue menatapnya dengan ekspresi kesal. "Aku ingin menghindari masalah dengan cara menyamar." Dia menghitung perhiasan emas yang dibawa di kepalanya saat keberangkatan."Aku ingin menjual barang, aku butuh sesuatu yang lebih berguna dari pada emas-emas ini." Lin Ruyue berdiri."Ikuti aku.” Jiu'er tidak tertarik untuk mencampuri urusan Ruyue. “Terima kasih.” Lin Ruyue menyeringai lebar.Jiu'er menghela napas panjang. "Kau benar-benar wanita yang aneh. Apa kau benar-benar Lin Ruyue yang dirumorkan itu?" Dia berjalan menyusul Lin Ruyue."Yang dirumorkan banyak orang itu memang aku. Tapi aku yang sekarang mungkin sudah semakin berbeda dari yang dirumorkan." Li
Sejak kecil, Lin Ruyue adalah gadis yang tidak pernah menonjol di bidang apa pun. Baik itu sastra, etiket, melukis, kaligrafi maupun musik, dia hanyalah orang kolot yang tidak pernah berhasil menguasai satu pun bakat.Tapi karena dia adalah putri sah Kaisar, dia tetap mendapat kehormatan meski hanya seorang Tuan putri yang gagal.Lin Ruyue berwatak keras kepala dan kekanak-kanakan, terbiasa dimanja membuatnya menjadi gadis paling bodoh di kerajaan. Tapi dia tetap Putri yang sangat disayangi Kaisar. Perlakuan sering dimanja itu juga membuatnya meremehkan semua orang.Berbeda dengan Kakaknya, putri dari seorang selir yang disayangi Kaisar, Lin Mulan yang mendapat julukan Bunga Paling Indah di Kerajaan itu, di penuh rasa kagum dan wawasan yang seolah tiada batas. Lin Mulan adalah satu-satunya orang yang baik padanya selain ibunya dan Baginda yang selalu memberikan apa pun yang dia punya.Tapi bagi Lin Ruyue, Lin Mulan baik padanya hanya untuk memberitahu bahwa dirinya jauh lebih baik.
Malam hari datang saat mereka masih di tengah pegunungan. Ruyue terbangun karena merasa cemas, bisa saja kecelakaan itu muncul lebih cepat dari dugaan. Lalu dari kejauhan, dia mendengar suara gemuruh yang samar. Angin malam yang dingin membuat bulu kuduknya meremang. “Hei, Hao Xuan.” Ruyue mengetuk jendela. “Aku di sini.” Hao Xuan menoleh ke samping, rambut panjangnya bergerak-gerak menabrak angin malam. “Apa kau mendengar suara gemuruh?” “Iya. Tapi mungkin itu binatang buas di tengah hutan. Biasanya memang begitu.” “Begitu, ya ….” ‘Benarkah bukan suara tanah longsor?’ Lin Ruyue melongok keluar. “Dengar, ya, Hao Xuan, kau harus membantuku kalau aku dalam kesulitan, apalagi kalau itu menyangkut keselamatan.” Ruyue berpesan lagi. ‘Aku benar-benar tidak tahu kapan aku akan mati dalam insiden ini. Tapi aku benar-benar ingin tetap hidup ….’ Hao Xuan mengamati gerak-gerik Lin Ruyue di dalam kereta kuda. Seperti bertanya-tanya kenapa gadis itu terlihat gelisah. Tidak ada ma
Beberapa saat yang lalu, Xiao Lianhua mati dan merasuki karakter figuran dalam sebuah novel.Novel itu terkenal dengan judul Pernikahan Putri Pertama, yang menceritakan kehidupan Putri Pertama Kerajaan Qing, Lin Mulan, yang menikah dengan Pangeran Ketiga Kekaisaran Fuyue, menggantikan adiknya, Lin Ruyue yang mati dalam perjalanan menuju pernikahannya.Tapi saat ini, karena dia masih hidup, bab Pertama dalam novel itu belum dimulai dan hanya tersisa beberapa jam saja hingga kematiannya.Dalam waktu sesingkat itu, Lin Ruyue bertekad untuk melarikan diri dari takdir tragis pemeran figuran yang mati demi memulai kisah asmara pemeran utama. Dia ingin melepaskan identitasnya sebagai figuran dan hidup menjauh dari alur novel asli, seolah-olah dia memang mati. Konflik Pertama dari seorang figuran: melarikan diri dari takdir tragis!Rencana pertama: berhenti di penginapan sebelum memasuki wilayah pegunungan.Rencana ini bertujuan untuk mencari seseorang yang tidak muncul di dalam novel dan me







