LOGINSejak kecil, Lin Ruyue adalah gadis yang tidak pernah menonjol di bidang apa pun. Baik itu sastra, etiket, melukis, kaligrafi maupun musik, dia hanyalah orang kolot yang tidak pernah berhasil menguasai satu pun bakat.
Tapi karena dia adalah putri sah Kaisar, dia tetap mendapat kehormatan meski hanya seorang Tuan putri yang gagal. Lin Ruyue berwatak keras kepala dan kekanak-kanakan, terbiasa dimanja membuatnya menjadi gadis paling bodoh di kerajaan. Tapi dia tetap Putri yang sangat disayangi Kaisar. Perlakuan sering dimanja itu juga membuatnya meremehkan semua orang. Berbeda dengan Kakaknya, putri dari seorang selir yang disayangi Kaisar, Lin Mulan yang mendapat julukan Bunga Paling Indah di Kerajaan itu, di penuh rasa kagum dan wawasan yang seolah tiada batas. Lin Mulan adalah satu-satunya orang yang baik padanya selain ibunya dan Baginda yang selalu memberikan apa pun yang dia punya. Tapi bagi Lin Ruyue, Lin Mulan baik padanya hanya untuk memberitahu bahwa dirinya jauh lebih baik. Terlalu sering dibandingkan, membuat Ruyue membencinya. Puncak kebencian itu terjadi setelah ia mendengar titah pernikahan yang akan diturunkan padanya. Lin Ruyue marah, atas dasar apa dia harus menikah dengan pangeran biasa di Kekaisaran Fuyue. Padahal Lin Mulan adalah putri pertama. Meski terlihat tidak peduli sekitar, pada kenyataannya dia tidak sebodoh yang orang pikirkan. Dia tahu pernikahan itu hasilnya tidak lebih dari menerima titah pengasingan di tempat yang jauh. Dia merasa dirinya telah dibuang oleh keluarganya sendiri. Tapi jelas tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu pria itu mengucapkan sendiri pembatalan pernikahan mereka. "Adik kedua, apa kau baik-baik saja?" Di depan mata Lin Ruyue sekarang, ada seorang wanita yang wajahnya terlihat buram. Nada suaranya seolah sangat mengkhawatirkannya. Tangannya melayang. Plak! Lin Ruyue benar-benar membuka matanya kali ini. Napasnya menderu. Matanya menatap langit-langit ruangan dengan tatapan kosong. Dia merasa baru saja terbangun dari mimpi yang panjang yang berakhir buruk. 'Siapa gadis yang kutampar dengan tanganku ini?' dia bergumam dalam hati, mengangkat telapak tangannya yang lemas. Dia beringsut duduk, meringis pelan karena seluruh tubuhnya terasa sakit. Dia menatap kedua lengannya yang dibalut perban, dan ruangan ini berbau obat. Matanya menelusuri ruangan itu, cahaya yang menerobos dari jendela menunjukkan bahwa saat ini adalah siang hari. Matanya berkedip beberapa kali. "Aku tidak jadi mati...." Tanpa sadar, dia menghela napas lega. Pintu berderit. "Ah, sudah bangun?" Pria muda — yang mungkin berusia lima belas tahun, memasuki ruangan sambil membawa mangkuk obat. "Akhirnya, kau bangun juga, ya, Tuan Putri Kedua." Anak muda itu tersenyum tipis, tapi tidak terlihat sedikit pun rasa hormat dalam raut wajahnya. Lin Ruyue terkejut. "Kau siapa? Kenapa tahu aku?” "Namaku Jiu'er. Kau tidur selama empat hari, aku menyelamatkanmu di antara reruntuhan tanah longsor di Pegunungan. Dan kau memakai gaun pengantin, sedangkan korban-korban yang ada di sana adalah pengantar Tuan Putri Kedua, bagaimana aku bisa tidak tahu?" Jiu'er menjelaskan. Lin Ruyue terdiam. ‘Memang, sih. Berita tentang keluarga kerajaan pasti akan dibicarakan semua orang. Terlebih lagi siapa sangka anak ini menyelamatkanku dari lokasi kejadian.’ Ruyue menggerutu dalam hati, ‘Tapi apa-apaan sifatnya itu? Jelek sekali!’ "Minumlah." Jiu'er meletakkan mangkuk obat itu di atas meja. Lalu menjelaskan situasi mereka. "Saat ini kita ada di Kabupaten He. Di tempat tinggalku. Saat ini aku belum memberitahu pihak kerajaan tentangmu. Aku berencana melakukannya setelah kau bangun supaya aku tak mendapat masalah. Dan mereka tidak akan tahu kecuali aku mengirim pesan pada mereka untuk menjemputmu.” "Ah, sebelum itu, aku minta maaf karena membawamu ke sini tanpa izin.” Jiu'er membungkukkan tubuh sebentar. "Tapi aku bersama seorang pemuda berusia awal dua puluhan, kau tidak melihatnya bersamaku saat menyelamatkanku?” “Hm …, aku yakin kau sendirian. Tubuhmu mungkin terbawa arus longsornya, karena itulah lukamu tidak begitu parah. Tapi untuk rombonganmu yang lain, tidak ada satu pun yang selamat di antara mereka. Setidaknya itu yang dikatakan orang-orang.” Lin Ruyue tertegun sejenak. “Dia …, tidak ditemukan bersamaku?” “Mungkin dia tertimbun di atas tebing bersama pengantar yang lain. Ada banyak orang yang mereka temukan, mungkin pemuda itu ada di sana.” Jiu'er menjawab. ‘Hao Xuan …, karakter yang tidak terdaftar di dalam novel aslinya itu, malah menggantikanku untuk mati?’ Lin Ruyue terdiam sejenak, merenungkan satu hal. "Kenapa kau membantuku?" "Aku tidak bisa membiarkan manusia yang masih hidup menjemput ajalnya begitu saja, kan? Lagipula menyelamatkan seorang putri mungkin akan membuat hidupku tenang selama beberapa tahun ke depan." Jiu'er menjawab dengan senyum tipis di bibirnya. Lin Ruyue terdiam. Dalam pikirannya, hanya ada satu orang, Hao Xuan …, ‘Dia harus mati karena menyelamatkanku ….’ "Lagi pula kepribadianmu ini tidak seperti rumor-rumor yang kudengar. Aku tidak menyangka kau akan bersikap begitu tenang saat pernikahanmu gagal dengan cara seperti ini.” Lin Ruyue terhenyak. ‘Tentu saja berbeda, aku kan bukan Lin Ruyue yang asli.’ Lin Ruyue di mimpinya adalah gadis bodoh yang sombong. Dia benar-benar hanya cangkang kosong yang diciptakan penulis novel hanya untuk mati demi Lin Mulan. Tapi kali ini hal itu tidak akan ia biarkan terjadi lagi. Lin Ruyue yang sekarang bukan lagi cangkang kosong tidak berguna. Dia adalah individu yang memiliki intuisi untuk bertahan hidup bagaimana pun caranya. "Jiu'er.” Panggil Lin Ruyue. "Kau ini ..., apakah seorang tabib?" Lin Ruyue bertanya. Dia sudah mengelilingi ruangan ini dengan kedua matanya. Selain aroma obat yang berasal dari mangkuk-mangkuk obat kosong di atas meja, aroma ini berasal dari beberapa tumpuk daun kering. Di balik meja itu, bada banyak laci dengan tulisan yang berbeda-beda. Jiu'er bilang itu adalah tempat tinggalnya. Bisa disimpulkan bahwa Jiu'er adalah tabib karena rumahnya menyimpan berbagai jenis obat. "…, Bukan." "Eh? Bukan?" Lin Ruyue berkedip-kedip. "Apakah ayahmu tabib?" "Aku tidak punya orang tua. Aku sendiri yang mengumpulkan bahan obat itu. Tapi aku bukan tabib." "Ah …, soal itu maaf. Tapi kenapa kau memiliki sesuatu yang biasanya hanya dimiliki Tabib?" Lin Ruyue bertanya. Tertarik. "Hanya hobi saja. Lagi pula mereka berguna bagi kehidupan manusia." Jiu'er mengangkat bahu. “Jiu'er, apakah aku boleh tinggal di sini untuk sementara waktu?” Jiu'er terdiam sejenak, “Bagaimana dengan kerajaanmu? Pernikahanmu?” “Jangan mengirim surat apa pun, mereka akan menemukan tempat ini cepat atau lambat, setidaknya biarkan aku tinggal sampai saat itu tiba. Setelah itu, baru aku akan memikirkan kembali tentang pernikahanku.” ‘Yang penting adalah melarikan diri terlebih dahulu.’ Lin Ruyue bertekad dalam hati. Anak muda itu mengangguk. “Baiklah. Lagipula aku tinggal sendirian.” "Aku ingin melihat keluar untuk mencari kabar terbaru." Lin Ruyue bicara lebih serius. Jiu'er mendelik ke arahnya. "Apa kau sudah merasa lebih baik?" Lin Ruyue mengangguk. "Tapi sebelum itu, apakah kau punya herbal yang bisa mengubah warna rambut?”Istana Kekaisaran Fuyue."Yang Mulia,"Feng Xin, seorang bawahan setia Yan Haoxuan berlutut dihadapannya begitu tiba."Bagaimana? Kau sudah bisa mengkonfirmasi berita itu?" tanya Yan Haoxuan.Seorang pria muda berusia awal dua puluhan yang berwatak tenang ini adalah tokoh utama pria dalam dunia ini. Dia tinggal di Istana Mingxiao dan memiliki bawahan terpercaya."Kecelakaan itu memang mengerikan. Bahkan tidak ada satupun yang selamat, Yang Mulia. Butuh satu minggu penuh untuk membersihkan jalurnya. Dan tubuh Tuan Putri Kedua Kerajaan Qing memang tidak ditemukan.""Saya menyusup di antara 300 orang yang dipekerjakan itu dan tidak ada satupun diantara kami yang menemukan tubuh Tuan Putri.""Beberapa dari mereka berpikir tubuhnya tergelincir ke bawah dan dimakan macan kumbang. Ada juga yang berpikir dia melarikan diri.""Tapi menurut saya yang kedua ini sangat tidak mungkin, karena dapat dipastikan Tuan Putri tergelincir dengan Anda saat bencana itu terjadi. Lalu dia terpisah begitu saja
Dia sedang duduk di depan meja rias—sekarang telah benar-benar manjadi meja rias. Sambil menjajal perias wajah yang baru saja di belinya.“Kau menghabiskan semua uangmu.” Jiu'er memperhatikan Lin Ruyue dari meja makan. “Menurut yang kudengar di kedai teh tadi, seharusnya pihak kerajaan tidak akan membatalkan pernikahan itu.”Lin Ruyue menatap pantulan dirinya di cermin setelah memakai perias wajah. "Kau mengkhawatirkan gaun dan perhiasan pernikahanku? Lagi pula mereka bisa membeli dan membuatnya berulang kali. Baju merepotkan itu hanya bisa menjadi sampah kalau tidak dijual.”Jiu'er tidak menjawab, dia juga tidak begitu penasaran.Lin Ruyue menarik napas panjang, kemudian berbalik menatap Jiu'er dengan 'wajah' barunya. Dia tersenyum hangat. "Jiu'er, sebenarnya dulu, aku tidak bisa melakukan banyak hal yang ingin kulakukan. Dan aku tidak seboros dan semanja yang kau dengar. Maukah kau memercayai?"Jiu'er terdiam. Lebih tepatnya, dia bertanya-tanya apa yang dilakukan wanita yang kini te
Lin Ruyue duduk di meja rias—meski bukan meja rias sungguhan, setidaknya cermin perunggu di atasnya membuat meja ini memenuhi kualifikasi meja rias.Dia mengusap rambutnya yang berwarna kemerahan, menatap pantulan dirinya di cermin."Kau jadi seperti orang Kerajaan Jiang." Jiu'er berkomentar sambil melipat lengan di depan dada.Lin Ruyue menatapnya dengan ekspresi kesal. "Aku ingin menghindari masalah dengan cara menyamar." Dia menghitung perhiasan emas yang dibawa di kepalanya saat keberangkatan."Aku ingin menjual barang, aku butuh sesuatu yang lebih berguna dari pada emas-emas ini." Lin Ruyue berdiri."Ikuti aku.” Jiu'er tidak tertarik untuk mencampuri urusan Ruyue. “Terima kasih.” Lin Ruyue menyeringai lebar.Jiu'er menghela napas panjang. "Kau benar-benar wanita yang aneh. Apa kau benar-benar Lin Ruyue yang dirumorkan itu?" Dia berjalan menyusul Lin Ruyue."Yang dirumorkan banyak orang itu memang aku. Tapi aku yang sekarang mungkin sudah semakin berbeda dari yang dirumorkan." Li
Sejak kecil, Lin Ruyue adalah gadis yang tidak pernah menonjol di bidang apa pun. Baik itu sastra, etiket, melukis, kaligrafi maupun musik, dia hanyalah orang kolot yang tidak pernah berhasil menguasai satu pun bakat.Tapi karena dia adalah putri sah Kaisar, dia tetap mendapat kehormatan meski hanya seorang Tuan putri yang gagal.Lin Ruyue berwatak keras kepala dan kekanak-kanakan, terbiasa dimanja membuatnya menjadi gadis paling bodoh di kerajaan. Tapi dia tetap Putri yang sangat disayangi Kaisar. Perlakuan sering dimanja itu juga membuatnya meremehkan semua orang.Berbeda dengan Kakaknya, putri dari seorang selir yang disayangi Kaisar, Lin Mulan yang mendapat julukan Bunga Paling Indah di Kerajaan itu, di penuh rasa kagum dan wawasan yang seolah tiada batas. Lin Mulan adalah satu-satunya orang yang baik padanya selain ibunya dan Baginda yang selalu memberikan apa pun yang dia punya.Tapi bagi Lin Ruyue, Lin Mulan baik padanya hanya untuk memberitahu bahwa dirinya jauh lebih baik.
Malam hari datang saat mereka masih di tengah pegunungan. Ruyue terbangun karena merasa cemas, bisa saja kecelakaan itu muncul lebih cepat dari dugaan. Lalu dari kejauhan, dia mendengar suara gemuruh yang samar. Angin malam yang dingin membuat bulu kuduknya meremang. “Hei, Hao Xuan.” Ruyue mengetuk jendela. “Aku di sini.” Hao Xuan menoleh ke samping, rambut panjangnya bergerak-gerak menabrak angin malam. “Apa kau mendengar suara gemuruh?” “Iya. Tapi mungkin itu binatang buas di tengah hutan. Biasanya memang begitu.” “Begitu, ya ….” ‘Benarkah bukan suara tanah longsor?’ Lin Ruyue melongok keluar. “Dengar, ya, Hao Xuan, kau harus membantuku kalau aku dalam kesulitan, apalagi kalau itu menyangkut keselamatan.” Ruyue berpesan lagi. ‘Aku benar-benar tidak tahu kapan aku akan mati dalam insiden ini. Tapi aku benar-benar ingin tetap hidup ….’ Hao Xuan mengamati gerak-gerik Lin Ruyue di dalam kereta kuda. Seperti bertanya-tanya kenapa gadis itu terlihat gelisah. Tidak ada ma
Beberapa saat yang lalu, Xiao Lianhua mati dan merasuki karakter figuran dalam sebuah novel.Novel itu terkenal dengan judul Pernikahan Putri Pertama, yang menceritakan kehidupan Putri Pertama Kerajaan Qing, Lin Mulan, yang menikah dengan Pangeran Ketiga Kekaisaran Fuyue, menggantikan adiknya, Lin Ruyue yang mati dalam perjalanan menuju pernikahannya.Tapi saat ini, karena dia masih hidup, bab Pertama dalam novel itu belum dimulai dan hanya tersisa beberapa jam saja hingga kematiannya.Dalam waktu sesingkat itu, Lin Ruyue bertekad untuk melarikan diri dari takdir tragis pemeran figuran yang mati demi memulai kisah asmara pemeran utama. Dia ingin melepaskan identitasnya sebagai figuran dan hidup menjauh dari alur novel asli, seolah-olah dia memang mati. Konflik Pertama dari seorang figuran: melarikan diri dari takdir tragis!Rencana pertama: berhenti di penginapan sebelum memasuki wilayah pegunungan.Rencana ini bertujuan untuk mencari seseorang yang tidak muncul di dalam novel dan me







