Share

Delapan Belas

Ini bukan masalah tidak setia, tapi aku selalu merasa Mas Brian itu seolah-olah mempermainkan aku. Hari ini dia minta maaf, esok kembali melakukan hal yang sama.

Aku lelah selalu memaafkan dan tersakiti. Namun, ada benarnya juga perkataan Coky jika aku mengalah dan bercerai, hal itu pun akan membuat aku sakit hati.

Aku tersadar dari lamunan saat Coky menjentikkan jari di depan wajahku.

“Fix mau cerai?” tanya Coky.

“Aku masih bingung.”

“Segala sesuatu tidak bisa di putuskan secara terburu-buru. Contohnya perceraian, memang kalian sebelum menikah tidak saling cinta? Pikirkan saja masa-masa bahagia kalian.”

Saling cinta? Lucu sekali aku mendengarnya. Coky tidak tahu pernikahan kami berawal dari kepura-puraan. Aku terkekeh sendiri jika mengingat kebodohan yang selama ini aku lakukan.

“Makan nasinya, sebentar lagi film mulai.”

“Iya.”

Makanan di hadapanku pun tak menggugah selera, apalagi mengingat masalah malam tadi. Rasanya muak dan benci dengan Mas Brian.

Namun, aku tidak enak jika tak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status